"Fi duet yuk?" ucap Fian, "Enggak ah malu, lebih baik kamu ambil nasi sana sepertinya kamu masih lapar makanya omongan mu ngelantur "tolak ku.
"Tida ada penolakan " ucapnya sambil menyeret ku berjalan ke panggung tempat hiburan."Malu Fian "bisikku tapi tidak di gubris olehnya dia malah sibuk bicara dengan MC.
"Selamat siang semua tamu undangan yang hadir di sini,disini saya menemani perempuan yang berada di samping saya untuk memberikan kado buat kakak tersayangnya " ucap Fian setelah mic dari tangan MC pindah ke tangannya. Aku hanya bisa melotot mendengar ucapannya di atas panggung, dia yang menarikku keatas panggung kenapa sekarang dia bilang dia yang menemaniku' omel ku dalam hati.
"Kami disini akan menyanyikan sebuah lagu dari payung teduh - Akad"ucapnya. Meskipun hati ini dongkol tapi aku juga tidak ingin mempermalukan diriku di depan umum, sebisa mungkin aku mengimbangi perform dari Fian biar terlihat kompak dan serasi.
Kami menyanyi bersama tanpa rasa sungkan bahkan aku tak sadar tak kala tanganku di genggam Fian ,baru setelah lagu berahkir aku sadar kalau tangan kami saling bertautan.
"Wah gimana ini mempelai minta satu lagi Cinta Luar Biasa – Andmesh Kamalang"ucapan dari MC membuatku melotot tak percaya,le arah pelaminan, nampak Fino dengan senyum jahilnya.
"Dengan senang hati kami akan bernyanyi mewakili perasaan pasangan mempelai yang lagi berbunga-bunga " ucap Fian, ingin sekali aku memukul kepalanya dengan mic yang berada di tangan ku.
Ahkirnya kami bernyanyi bersama lagi dengan lagu request dari Fino, sepertinya gw dikerjain oleh Fino,makiku dalam hati,awas aja. Setelah selesai duet kami turun dari panggung dengan tangan saling bertautan , ingin ku kutarik tanganku dari genggamannya tapi semua mata mengarah pada kami, aku takut sikapmu akan mempermalukan Fian. "Bisa di lepas tangan gw ga "bisik ku. "Sorry habis tangan Lo kecil banget jadi gw gak berasa genggam tangan lo"ucap Fian membuatku melotot mendengarnya dan dia malah terkekeh melihat ku.
"Kenapa sih Lo ko nyebelin,"ketus ku. "Dulu waktu kita kecil kalau gw bikin Lo kesel Lo cium gw, sekarang ko ga dicium sih"ucap Fian , membuat ku spontan memukul bahunya.
"Sakit. Mainnya Pake tangan sekarang gak pakai bibir lagi"ucapnya sambil tersenyum mesum dan mengusap-usap bahunya yang ku pukul.
"It seems that living abroad makes your brain only think about *** (“Sepertinya tinggal di luar negeri membuat otakmu hanya memikirkan **** )" kesal ku meninggalkan Fian menujuk meja minuman dan kue.
"Suara Lo bagus juga gw gak sangka"ucap seorang di belakang ku. "Eh siapa ya,maaf gw lupa?" tanyaku pada lelaki yang sok akrab padaku.
"Lo lupa gw ? Kita satu kampus dulu di ugm".
"Bentar ,Lo Ardanu anak hukum yang pernah menjabat sebagai ketua BEM "ucapku setelah mengingat namanya,kata teman-teman dia pernah naksir aku, tapi karena aku cuek di mundur.
"Ahkirnya Lo ingat juga "jawabnya. "Sorry sudah lama ga ketemu, sudah beberapa tahun soalnya."
"O,ya bisa bagi no telepon gak,biar bisa menjalin silaturahmi "ucapnya sambil menggaruk-garuk kepalanya. 'Dasar play boy di jarinya sudah ada cincin tunangan juga masih bisa modus ' ucapku dalam hati.
"Sayang lama banget sih ngambil minumnya "ucap Fian yang tiba-tiba datang dan memeluk pinggangku posesif. "Temannya Alfi ya?"tanya Fian.
"Iya mas kenalin Ardanu teman kuliah Alfi di UGM, kakaknya Alfi ya?" ucapnya. "Perkenalkan Calon imam Alfi"ucap Fian membuat ku melotot mendengarnya.
"Kami duluan ya" ucap Fian sambil berjalan dengan merangkul pinggangku." Perasaan hari ini matamu sering banget melotot, jangan sebentar-sebentar melotot nanti bola matamu lepas bagaimana " ucap Fian. "Kenapa sih datang-datang nyebelin banget lo"kesalku.
"Ngapain Lo ?" tanyaku saat Fian mengarahkan pipinya kedepan ku."Biasanya Lo kalau kesel sama gw main sosor pipiku "ucapnya santai. " Go **** yourself (Mati kau)" umpatku pergi meninggalkan Fian yang terkekeh.
Aku berjalan keluar gedung pernikahan dan mencari tempat untuk duduk bersantai,bisa stroke karena emosi aku jika dekat-dekat Fian. "Kenapa dia nyebelin banget sih, beberapa tahun gak bertemu giliran bertemu berubah menjadi nyebelin banget ".
"Kamu ngomel sama siapa?"tanya seseorang yang duduk disampingku.
"Astaghfirullah, bikin kaget aja sih "kesalku. "Tadi tidak sengaja lihat kamu keluar jadi aku ikuti kamu" ucap Mas Wahyu anak budhe Arum kakak ayah. Ayah 2 bersaudara punya kakak perempuan bude Arum punya 2 anak pertama mas Wahyu yang kedua cewek Windy semuanya tinggal Bogor.
"Teman "jawabku asal. "TTM (Teman tapi mesra )"ucapnya membuatku melirik sinis kearahnya.
"Kenapa tertawa?"tanyaku saat melihat mas Wahyu tertawa. "Kamu kesel dengan lelaki yang duet di atas panggung bersama mu tadi kan. Sepertinya dia suka kamu,tapi dia memiliki ego yang tinggi makanya dia suka bikin kamu kesel"ucap mas Wahyu.
"Sok tahu kamu mas"jawabku. "Aku melihat tatapan matanya kepadamu, kamu jangan lupa ya, aku juga lelaki "ucap mas Wahyu.
'Ah sepertinya tidak mungkin dari kecil kami sudah seperti ini sering cekcok,akur sama cekcok lebih lama cekcok nya ' kataku dalam hati.
"Bagaimana kalau kita buktikan !" tantang mas Wahyu. "Buat apa , meski pun iya kita tidak selevel. Aku lebih suka menjadi adiknya dari pada pasangannya."
"Mulut mu bisa berucap begitu bagaimana dengan hatimu. Kenapa tidak kau bertanya dengan hatimu ?" ucap mas Wahyu sambil berdiri.
"Kenapa dengan hatiku, hatiku biasa saja"ucapku.
"Ayo, kita buktikan biar tidak penasaran "ucap mas Wahyu, sambil menarik tanganku untuk berdiri dan berjalan mengikutinya. Mas Wahyu menarik pinggangku hingga saling menempel sudah persis seperti pasangan, saat sudah berada di dalam gedung resepsi.
"Kita mulai dengan berjalan di depannya,"ucap mas Wahyu. "Mas jangan gila deh"bisikku .
"Pas sekali, saat kamu berbisik dia melihatnya "ucap mas Wahyu, membuat aku ingin sekali melepaskan diri dari mas Wahyu, tapi mas Wahyu sangat kencang tangannya, hingga membuatku pasrah mengikuti ide gilanya.
"Kamu duduk disini dulu,mas ambilkan minum " Ucap mas Wahyu menyuruh ku duduk di kursi samping Fian yang hanya berjarak 2 kursi.
"Siapa dia ?"tanya Fian sinis. "Bukan siapa-siapa, lagian ngapain sih kepo "jawabku.
"Aku cuma ingin menjagamu, biar tidak mudah masuk perangkap serigala berbulu domba, macam dia " ucapan Fian terdengar lucu , pingin aku tertawa dan berkata kalau sepupuku kamu bilang serigala berbulu domba lantas kamu apa.
"Sayang ini minum dan kue serta obat, badan mu hangat saat ku pegang tadi "ucap mas Wahyu sambil meletakkan apa yang di bawa ke meja tidak lupa membukakan obat buatku.
"Terima kasih,mas"ucapku sambil tersenyum manis, membuat Fian yang duduk di belakang mas Wahyu tersedak air yang sedang di minumnya. Aku sengaja tersenyum manis saat melihat Fian melihat kearah ku dalam mas Wahyu yang membelakanginya tersenyum dan dengan matanya seolah berkata 'Bagaimana masih mau lanjut '.
"Mas aku mau pulang tidur , sepertinya badanku remuk semua" ucapku. "Ayo mas anter " ucap mas Wahyu. Membuat Fian langsung melotot mendengarnya,kami berjalan meninggalkan meja Fian menuju pelaminan untuk pamitan dengan ayah dan ibu dengan bergandengan tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Alea
padahal sebelum sebelumnya Alfi manggil Fino dan Fian itu pake embel-embel"mas" sekarang kok manggil nya nama sih tor
2023-10-20
0