Hari pernikahan Fino dengan mbak Indah sudah di depan mata. Aku tidak menyangka berawal dari kasus medsos yang menimpaku dan berlanjut ke kasus Gress dan Fian, kedekatan mereka terjalin. Bahkan saat pernikahan Hiraku mereka datang berdua sebagai pacar pura-pura, tetapi sekarang dari hubungan pura-pura membawa mereka ke pelaminan yang lebih serius. Setelah 4 tahun menjalani pertemanan dan 1 tahun mencoba menjalani hubungan ahkirnya mereka memutuskan menikah.
"Usahamu itu sudah maju beli dong mobil, jangan kemana-mana pakai motor terus mau Lo kemana kan itu uang-uang lo?" ucap Andre saat melihatku datang dengan motor matic ku.
"Mobil suda punya aku, kalau tak percaya aku tunjukkan STNK nya, uangnya aku kumpulkan buat beli jet pribadi" ucapku sambil duduk dan melepas sepatu kets ku. "Haha mobil box kaya gitu di omongin , mobil buat ngangkut orang bukan barang" celetuk Iqbal ."Sama aja mobil " ketusku sambil berjalan masuk dan duduk bersandar di ruang tamu. Susana rumah sangat ramai malam ini di depan tadi ramai para teman Fino aku tidak tahu ada berapa yang jelas sangat ramai mereka berkumpul karena besok hari pernikahan Fino,di dalam rumah para saudara jauh datang adik ibu, kakak ayah beserta keluarga besar mereka.
"Kenapa dek ?" tanya ayah yang duduk disamping ku. "Capek yah".
"Capek kenapa? Capek pikiran apa capek fisik ?" ucap ayah. "Pikiran "jawab ku.
"Ada apa, cerita sama ayah. Meskipun ayah tidak bisa membantu , paling tidak ayah bisa menjadi pendengar yang baik ".
"Bangunan yang akan di gunakan di Bogor ternyata lahan sengketa,yah"ucapku masih
dengan menutup mata dan menyandarkan tubuhku pada sofa.
"uang adek sudah masuk 70 juta terancam hilang. Jika adek mundur uang adek hilang jika maju pengeluaran akan semakin bengkak"ucapku lirih. "Bisa adik ceritakan, tapi tidak di sini. Ayo kita jalan-jalan "ucap ayah menarikku keluar dan masuk kedalam mobil Ayah.
Kami ngobrol di dalam toko ibu yang sepi karena sudah tutup. Toko kue ibu buka dari jam 9 pagi dan tutup Puku 8 malam,tapi karena pernikahan Fino kemungkinan libur seminggu.
"Cerita sama ayah "ucap ayah saat kami sudah duduk berdua dengan secangkir teh chamomile hangat. "Yang jual tanah ke adek mengaku memiliki sertifikat minta uang muka 70 juta, dia juga memperlihatkan sertifikat tanah bahkan di titipkan ke adik. Setelah sebulan ga ada kabar adek hubungi no nya gak aktif, ahkirnya adik cek ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan ternyata palsu" ucapku lemas sambil memukul-mukul kepalaku ringan ke sofa.
"Apa yang adek tahu tentang orang itu dan tanah itu ?"tanya ayah."Pikiran adek kacau untuk saat ini yah tidak bisa mengingat apapun"ucapku lirih.
"Ya Allah adek badan adek demam "ucap ayah saat memegang keningku..
** Alfian**
Sudah 5 tahun aku tidak pulang ke tanah air, karena sibuk membesarkan,Startup yang baru ku rintis setelah setahun aku menetap di negeri singa. Hari ini aku pulang untuk menghadiri pernikahan sahabat, tetangga juga Abang bagiku, Alfino.
Mama kasih tau Fino nikah kamu yakin gak mau pulang , gak menyesal gak kangen putri mama. Ah aku paling tidak suka kalau bahas dia, karena setiap membahas dia aku selalu ingin pulang. Sudah setahun ini aku mulai melebarkan sayap ke Indonesia, tapi aku lebih memilih untuk tidak menemuinya. Aku hanya berani melihat dari jauh, tentang apa yang dia lakukan atau apa yang menimpanya.
"Usahamu itu sudah maju beli dong mobil, jangan kemana-mana pakai motor terus mau Lo kemana kan itu uang-uang lo?" ucap Andre saat Alfi datang dengan motor maticnya membuat jantungku berdebar-debar seperti remaja mengalami jatuh cinta untuk yang pertama.
"Mobil suda punya aku, kalau tak percaya aku tunjukkan STNK nya, uangnya aku kumpulkan buat beli jet pribadi" ucapnya sambil duduk dan melepas sepatu kets nya tanpa memperhatikan sekitarnya. Waktu membuat wajahnya tampak lebih dewasa, anggun dan menawan dan membuat jantungku dipompa lebih cepat.
"Haha mobil box kaya gitu di omongin , mobil buat ngangkut orang bukan barang" celetuk Iqbal."Sama aja mobil " jawabnya ketus sambil berjalan masuk dalam rumah.
Oh sial hanya dengan melihatnya saja membuatku ingi memeluk dan menciumnya."Bengong aja, lihat adikku tambah cantik dan seksi kan "ucap Fino membuat hatiku berdesir.
"Mau kemana ayah dan Alfi mau pergi malam-malam begini ? Pasti ada yang tidak beres "ucap Fino sambil melihat mobil yang membawa adik dan ayahnya pergi.
"Lo tahu kabar calon istri gagal lo gak?"tanya Eko salah satu teman seangkatan Fino ."Aku tidak tahu dan tidak mau tahu, karena aku malas membahas mereka karena sama saja membuka luka lamaku " ucapku malas.
Jika mengingat sosok itu membuatku serasa ingin membunuhnya, jika membunuh tidak melanggar hukum dia orang pertama yang ingin ku bunuh. Kebaikan ku padanya di balas dengan sebuah fitnah olehnya.
"Gw pergi bentar ada urusan mendadak, kalian teruskan saja "ucap Fino sebelum lari masuk ke dalam rumah dan tidak lama kemudian keluar dengan tas dokternya. "Mau kemana ?" tanyaku saat Fino hendak mengeluarkan motor matic yang tadi di pakai Alfi.
"Ke toko, ayah memintaku kesana membawa alat periksa tanpa boleh ibu tau"ucap Fino membuat jantungku berdetak kencang,ada apa dengan Alfi apa dia sakit tanyaku dalam hati. "Gw ikut siapa tahu bisa membantu "ucapku langsung duduk di belakang Fino .
"Apa Lo masih suka adik gw?"tanya Fino tiba-tiba, membuatku seperti maling yang ketahuan dan di tanya pemiliknya. "Aku tidak tahu "jawabku asal.
"Jangan serakah gw tahu sepak terjang pergaulan dan percintaan mu di Singapura. Lo teman gw,adik gw tapi jika berhubungan dengan Alfi gw bisa membunuh Lo." Ucapan Fino membuatku tertawa "Emang siap Lo gagal nikah gara-gara bunuh gw?" tanyaku.
"Mama mu gak cerita aku pernah hampir menghajar seorang tentara yang PHP in Alfi"ucapan Fino membuatku teringat kejadian sebulan lalu,saat mama menangis gara-gara anak gadisnya disakiti lelaki.
"Periksa dulu adikmu badannya demam "ucap ayah cemas, saat melihat kami datang. "Tenang yah ,aku pindahkan dia ke kamar tempat istirahat dulu"ucap Fino dengan sigap menggedong adik kesayangannya itu.
"Ada apa dengan Alfi yah , demamnya tinggi"ucap Fino setelah merebahkan tubuh Alfi. "Setiap banyak pikiran adikmu pasti akan demam mungkin lagi banyak pikiran "ucap ayah lirih sambil menghindari tatapan mata Fino .
"Ayah bukan pembohong yang ulung dan Alfi bukan orang yang cepat tumbang. Masalah dengan Irgi aja kita tahu setelah semua selesai dan terbongkar. Apa yang ayah sembunyikan ?" tanya Fino.
"Jangan cerita apa-apa kepada ibumu. Alfi baru tertipu "ucap ayah lirih. "Tertipu apa? Kenapa bisa terjadi ?"tanya Fino , terlihat ayah menarik nafas kasar.
"Orang yang menjual lahan buat cabang 4 ternyata penipu, sertifikat tanahnya palsu dan uang Alfi sudah masuk 70 juta " ucap ayah.
"Ya Allah,baru bulan kemarin masalah Irgi sekarang masalah uang. Satu masalah selesai timbul masak baru" ucap Fino .
"Apa dia selalu begini ketika ada masalah ?"tanyaku penasaran.
"Iya. Saat mengalami tekanan mental cukup berat, seperti saat habis mendengar kabar buruk, tubuh Alfi akan tumbang. Istilahnya tubuhnya akan memproduksi hormon stres (terutama cortisol) lebih banyak dan Hormon ini memiliki banyak efek bagi tubuh, termasuk salah satunya meningkatkan metabolisme. Akibatnya, secara tidak langsung, suhu tubuh pun akan turut meningkat. Bukan itu saja, hormon cortisol juga bisa membuat daya tahan tubuh melemah dan mudah terkena virus dan penyakit "ucap Fino menjelaskan dengan bahasa kedokterannya.
"Kenapa Lo jelasin mendetail gitu,gw bukan anak kedokteran "ketus ku. "Sebaiknya ayah pulang biar ibu tidak curiga "ucap Fino.
"Emang ibumu tidak curiga jika kamu tidak ada? apa kamu lupa besok hari pernikahan mu"ketus ayah.
"Baiklah biar Tante tidak curiga aku yang akan menjaga kalian pulang " ucapku spontan, membuatku menyesal dengan ucapanku sendiri.
Apa aku bisa menjaga Alfi tanpa ada khilaf, mengingat rasa rinduku yang menggung seperti puncak gunung Everest, tanyaku pada diriku sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments