Setelah kami tanda tangan kontrak pak Bambang lansung pergi dan kami berdiskusi bersama dengan mereka yang telah di tunjuk dari bagian marketing, dan perwakilan jaringan untuk memahami apa pesan yang ingin mereka sampaikan, brand voice, dan target audiens mereka.
"Oke untuk sementara waktu, saya rasa cukup sampai disini dulu, jika ada yang perlu di tanyakan kita bisa saling kontak "ucap Mas Erwin menutup sesi diskusi kami.
"Pantas perut gw bunyi ternyata jam makan siang sudah di mulai 30 menit lalu"ucap Daniel. "Bagaimana kalau kita makan siang bersama di kafetaria di lantai 5, sekaligus merayakan perkenalan kita"ucap Indah. "Boleh tu,apalagi kalau ada yang traktir "ucap Daniel sambil cengengesan.Sedangkan kami bertiga hanya menanggapi dengan tersenyum.
"Sebaiknya kalian makan di sini biar kita bisa saling ngobrol dan lebih saling mengenal "ucap Erwin.
"Modus "timpal Indah sambil cekikikan.
"Boleh aku sih tidak masalah tergantung pada para gadis mau tidak makan siang bersama di sini?" tanya Arnes. "Tidak masalah "kata Hiraku .
"Boleh tapi aku tidak bisa lama-lama,"ucapku setelah mereka melihat kearah ku. "Mau kemana lo?mau kencan ?"tanya Hiraku . "Iya kencan sama mas tepung,mas gula"yang di sambut tawa olehnya.
Kami berjalan bersama menuju tempat yang mereka maksud ,dengan Kami para perempuan yang berjalan di depan dan lelaki di belakang sambil bercanda. "Kenapa kamu memilih Freelance dari pada kerja kantoran ? Setahuku pendapatan yang kita terima dari freelance itu tidak pasti Bahkan teman ku ada yang tidak dibayar jasanya" ucap Indah.
"Ibuku punya toko kecil-kecilan dibangun saat aku masuk SMP, aku berencana meneruskan usahanya karena aku anak perempuan satu-satunya"ucapku.
"Jadi kamu mau fokus ke toko kue ibumu ? Kalau boleh aku tahu kamu kuliah ambil jurusan apa sih?"tanya Indah belum sempat aku menjawab seseorang menghentikan langkahku.
"Lo mau ngelamar kerja di sini ? Pasti di bawa sama Fian" ucap Gress. "Emang situ yang masuk kerja ngandelin koneksi " ucap Hiraku, sambil berjalan melewatinya.
"Mau makan apa?"tanya Indah."Yang enak disini apa?" tanya Hiraku . Setelah mendengar menu yang di sampaikan Indah,aku memilih soto Lamongan dan Hiraku memilih SOP iga. Kami makan dimeja yang sama dengan para laki-laki, kata Indah biar saling mengenal padahal dari matanya aku dan Hiraku tahu dia mengincar Arnes.
"Oya kalian kenal Gress juga, pacarnya Fian dia itu posesif banget sama Fian"ucap Indah membuat Fian tersedak makanan yang dia makan. "Bukan, dia bukan pacar gw "ucapnya sambil minum air mineral dari botolnya langsung. "Dia tetanggaku aku membantunya kerja di sini karena kasihan, ibunya menjadi tulang punggung keluarga kalau dia bisa cepat kerja dia kan bisa meringankan beban ibunya"ucap Fian setelah kondisi membaik setelah tersedak sampai matanya memerah dan berair.
Yang dikatakan Fian ada benarnya waktu Gress SMP orang tuanya bercerai dan setahun setelah bercerai Ayahnya menikah lagi , sejak menikah lagi denger-denger dari tetangga ayahnya tidak pernah menjenguk mereka lagi dan lepas tanggung jawab.
"Kirain pacar Lo, kemarin waktu teman satu tim Lo nonton dia ikut juga kan"ucap Erwin. "Iya katanya lama ga nonton ya udah , lagian gw ga enak kalau nolak "ucap Fian.
"Berarti Lo lelaki gak tegas, sebagai lelaki Lo harus tegas sikap Lo itu sama aja dengan memberikan harapan pada seseorang "ucap Hiraku . "Sepertinya kalian saling mengenal ?"tanya Daniel. "Fian kakak kelasku dan Alfi adik kelas jadi kami satu SMA "ucap Hiraku.
Obrolan mereka semakin seru menceritakan keseruan waktu duduk di bangku SMA, hingga Makana kami selesai dan ini pertama kali aku lihat Fian merokok.
"Tadi waktu pertama bertemu aku juga kaya pak Bambang mengira lo masih anak kuliahan,lo"ucap Daniel. "Meski bukan anak kuliahan dia tetap yang paling muda di proyek kita ini"ucap Erwin.
"Wah berarti masih Single dong, masih ada kesempatan dong buat kita-kita?" ucap Daniel. "Jangan lah kamu menambah daftar sainganku, aku sudah setahun lebih berusaha meluluhkan hatinya tetapi belum ada hasilnya" ucap Arnes. "Ya ga bakal bisa Lo meluluhkan Alfi karena apa? pertama agama kalian dan keturunan Alfi suka produk lokal"ucap Hiraku sambil tertawa kecil. "Wah kayanya aku ada kesempatan ni?"ucap Daniel.
" Aku pernah mendengarkan tausiyah katanya kita lelaki itu harus memilih karena. 1. agamanya. 2. keturunan · 3. kecantikan fisik · 4. harta dan pekerjaan yang baik 5. Memiliki kesuburan alat reproduksi 6.memilh pasangan yang setara dan sepadan. 7. Memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan. 8. Memilih pasangan yang tidak pencemburu berat. 9. Memilih pasangan yang bukan termasuk mahramnya. Jadi harus sesuai urutan, yang pertama yang terpenting " ucap Erwin sepertinya paling tua diantara kami.
"Misal ini mas gadis A mempunyai yang no 1,tap tidak yang lain , gadis B punya uang no 3 dan no 4 dan gadis C punya semua kecuali no 1. Mana yang harus dipilih ?"tanya Hiraku .
"Pilih yang A, karena agama yang utama kecuali yang C mau pindah agama sesuai yang kita anut tida masalah, kita bisa membimbingnya pelan-pelan "ucap Erwin.
"Kayanya lagi galau " ucapku membuat Hiraku tersenyum tipis,aku tahu ada masalah dia dengan kakakku tapi aku berusaha netral. Satu jam berlalu yang kerja kantoran kembali ke tempat kerjanya dan aku pulang " Lo pulang naik apa?" tanya Fian menghampiriku. "Ini"ucapku memperlihatkan ponselku yang nampak aplikasi pemesanan ojek online.
"Bawa aja mobilku ,biar tidak kepanasan "ucapnya. "Tidak terima kasih aku jam 03.00 harus sudah sampai rumah Ibu menungguku,aku takut terjebak macet" ucapku , tanpa merespon Fian pergi meninggalkan aku.
Kok ada orang kayak gitu tidak ada senyum-senyum nya sama sekali gerutuku dalam hati, tetapi perasaan dulu waktu kecil dia seperti anak kecil pada umumnya selain usil dia juga suka bercanda, berbagai pertanyaan dalam hati tentang Fian yang sekarang menemaniku selama perjalanan pulang.
Hari ini toko kue ibu mendapatkan orderan banyak dari instansi pemerintah untuk acara kantor mama Fian sebanyak 100 box kue, dari orang yang sedang syukuran 4 loyang brownies kukus ukuran besar dan 4 loyang lapis ukuran besar,100 pastel,100 lemper. Masih ada juga Cupcake dan brownies buat acara kampus ayah besok pagi jadi , tidak mungkin hanya mengandalkan 2 karyawan ibu jadinya aku yang turun tangan langsung membantu ibu.
"Adek istirahat saja dari datang adek sudah bantu ibu hanya istirahat waktu sholat dan makan !" ucap ibu.
"Ibu aja yang dari pagi belum istirahat padahal 2 karyawan ibu udah pulang, masak aku yang baru bantu sore sudah istirahat "ucapku. Para karyawan ibu pulang sehabis sholat magrib, sekalian mengantarkan kue pesanan.
"Yaudah kalian istirahat biar ayah saja yang kerja gimana ?"ucap ayah. "Bisa-bisa hancur dapur ibu yah, kalau mau bantu nanti ayah bantu beres-beres " ucap ibu.
🎼 Assalamualaikum " suara bunyi bel toko.
"Siapa bu?"tanyaku. "Paling orang dekat, buka sana !" ucap ibu.
"Eh Tante, masuk te"ucapku ternyata mama Fian dan Fian, Fian sudah berganti dengan pakaian santai yang bersih sedangkan aku masih pakean tadi siang hany blazer sudah ku lepas.
"Eh mbak ada apa ini,apa ada komplain ?" kata ibu sambil menghampiri tamunya yang sudah duduk di dekat ayah.
"Itu baru ibu masukin kamu tungguin sana,sambil beberes "ucap ibu. "Katanya ayah yang beres-beres" kataku. "Iya , ayah yang akan beres-beres pasti capek putri ayah "ucap ayah sambil merangkulku.
"Ih bau asem putri ayah pasti belum mandi ," ucap ayah. "Biarkan asem yang ngantri juga banyak " sombongku.
"Kok Lo kesini"ucapku saat aku melihat Fian membantu ayah mencuci loyang-loyang kotor,tadinya aku mau menaruh loyang kotor sehabis mengakat kue malah di kagetkan dengan Fian yang membantu ayah mencuci perabotan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments