"Mari kita nyanyi bersama !" ucap Alfian sebelum memetik gitarnya yang di sambut tepuk tangan para gadis-gadis yang berada di lapangan upacara sekolah.
'Ada rasa berdebar saat Alfian memulai memetik gitarnya, dengan memandang kearah ku dalam hati ku berkata jangan sampai baper, tidak boleh baper.
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Bukan aku tak tertarik
Dengan kata rayuanmu
Saat matamu melirik
Aku jadi suka padamu
Tiap kali kau bermanja
Gemetar rasa di dada
Ingin ku bisikkan cinta
Tapi hati ini malu jadinya
Engkau masih anak sekolah, satu SMA
Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini
Anak sekolah datang kembali
Dua atau tiga tahun lagi
'Saat suara Fian mulai bernyanyi semua para gadis-gadis di lapangan upacara lansung berhenti, mereka terhipnotis oleh suara Bas Fian. 'Gw tidak boleh kalah pamor dengan Fian,malu kalau sampai kalah saing sama dia 'ucap Alfi dalam hati.
Wo-wo-ah-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Bukan aku tak tertarik
Dengan kata rayuanmu
Saat matamu melirik
Aku jadi suka padamu
Tiap kali kau bermanja
Gemetar rasa di dada
Ingin ku bisikkan cinta
Tapi hati ini malu jadinya
Engkau masih anak sekolah, satu SMA
Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini
Anak sekolah datang kembali
Dua atau tiga tahun lagi
'Bisa baper kalau kaya gini' ucapku dalam hati saat Fian bermain gitar dengan menatap tajam kearah ku.
Wo- wo- ah-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Ingin ku bisikkan cinta
Tapi hati ini malu jadinya
Engkau masih anak sekolah, satu SMA
Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini
Anak sekolah datang kembali
Dua atau tiga tahun lagi
Engkau masih anak sekolah, satu SMA
Belum tepat waktu 'tuk begitu-begini
Anak sekolah datang kembali
Dua atau tiga tahun lagi
'Tidak boleh baper, tidak boleh terpesona, tidak boleh naksir ' ucap ku dalam hati sambil bernyanyi bersama dengan Fian. Fian bernyanyi sambil tersenyum dan berjalan dengan gitarnya di sekitar ku.
Wo-wo-ah-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya-ya-ya, ya-ya
Wo-wo-wo-wo
Ah-ya-ya...
"Tepuk tangannya mana nih buat pasangan fenomenal kita tahun ini"ucap Gionino yang di sambut tepuk tangan meriah mereka.
"Ais belum selesai "ucap Fian mencegahku yang hendak berjalan menuju barisan ku berada, yang kutanggapi dengan memutar bola mata malas.
"Adik ini contoh yang tidak baik, saat kami kakak di depan panas-panasan berbicara dia di tempat teduh malah sibuk ngobrol sendiri "ucap Fian. 'Sial yang ngobrol bukan gw tapi kenapa gw yang kena getahnya' gerutu ku dalam hati.
"Sebagai hukumannya kita suruh ngapain ya? Sekarang Lo meminta maaf kepada kami para senior dengan bahasa yang baik, tetapi menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia "ucap Fian sambil tersenyum tipis.
"Aku ngakoni yen aku salah, mula aku ngapura(aku mengaku salah,karena itu aku minta maaf). Aku janji ora bakal mbaleni maneh, muga-muga sampeyan kabeh bakal ngapura(Aku Janji tidak akan mengulangi lagi semoga kakak-kakak semua mau memaafkan aku)" ucapku sebelum membungkuk kan badan.
Yang di sambut suara sorakan seluruh orang yang berada di lapangan upacara sekolah. "Puas.. Gélo"(puas dasar orang gila) bisikku saat melewati Fian membuat Fian tertawa.
"Ini-ni baru contoh yang baik mengaku salah dengan berani?" ucap Fian dengan senyum kemenangan.
"Hati-hati Fian senior Lo awas dia balas dendam".
"Apa yang mas omongin bener hati-hati jaga mulutmu, jangan asal ngomong yang memancing kekesalan orang "ucap Fino kembali berputar kembali di kepala ku. Gw tidak bicara aja kena hukuman,ini pasti di sengaja awas gw bales Lo, ucapku dalam hati sambil berjalan kembali ke dalam barisan.
"Maaf,aku sungguh minta maaf aku hanya mengajak mu ngobrol sebentar tidak tahunya malah berujung masalah. Padahal ada yang lebih banyak ngobrol tapi juga tidak di tegur, mungkin apes kita kali ya"ucap Nisa saat aku sudah kembali ke barisan.
Aku hanya menanggapi dengan senyuman, tidak mungkin aku cerita kalau kami tetangga dan saling bermusuhan.
Sejak hari itu banyak sekali omongan-omongan yang tidak masuk akal ku dengar selama di sekolah,dari yang bilang aku beruntung bisa nyanyi duet dengan most wanted sekolahan,aku serasi , nama kami yang sudah cocok, banyak juga yang mencaci maki katanya aku terlalu tebar pesona,aku sok kecentilan ,aku sok cantik dan masih banyak lagi.
Fian tinggal setahun disini setelahnya dia akan lulus dan aku terbebas darinya,jadi aku hanya perlu bersabar. Sungguh aku memang tahu Fian sekolah di sini ,tapi tidak ada niat buat aku untuk mengikuti Fian sekolah disini. Waktu aku masih SD kamu sempat satu sekolahan, waktu SMP Fian sudah masuk sekolah ini dan aku masuk sekolah negeri dan waktu SMA ini aku masuk karena guru yang menawarkan mengikuti jalur akademik dengan prestasi ku menjadi Juara Debat mengagukan bahasa Inggris,bukan karena mengikutinya.
Ayah dan ibu mengagap ini sebagai tantangan buatku untuk masuk sekolah internasional, tetapi banyak tetangga yang tidak tahu dan mengagap aku mengikuti Fian masuk ke sekolah ini.
"Gimana rasanya sekolah di sekolahan internasional,pasti fasilitas nya keren ?" tanya Alma, "Keren fasilitasnya anaknya ga ada yang keren standar semua,"ucapku sedikit keras karena melihat Fian sedang berjalan di depan rumahku.
"Haha kecuali calon jodoh Lo bukan ,"ledek Alma.
"Amit-amit sok kegantengan "ketusku yang disambut tawa olehnya. "Eh pada ngapain nih ?" tanya Gress yang berdiri di depan pagar rumah. "Biasa nonton K-Pop "jawab Alma dari atas balkon lantai 2. "Ayo gabung ke sekretariat karang taruna ?" ajak Gress.
"Lain kali aja kak,lagi seru" jawab Alma,aku hanya tersenyum,kami bertiga berteman tetapi tidak terlalu akrab seperti waktu kecil, sejak mulai menginjak remaja Gress lebih sering menghabiskan waktunya di karangtaruna bersama kakak ku Fino dan Fian.
"Gw ko ngerasa Gress itu suka sama Fino dan Fian sih,Lo ngerasa gak ?"
"Bodoh amat,tapi jangan sama Fino gw gak mau jadi adik iparnya "ucapku , "Mendingan dia sama kakak Lo dari pada sama calon jodoh mu"ucap Alma "oh nooo" ucapku sambil tertawa. Aku berusaha menjauh dari jangkauan Fian baik di sekolah maupun di kompleks perumahan,aku merasa takut kalau Fian masih berusaha membalas dendam pada ku. Hingga waktu berlalu dan Fian sibuk mengikuti bimbingan belajar untuk ujian Nasional dan masuk perguruan tinggi ,saat itu aku sedikit tenang karena tidak perlu menghindari Fian lagi.
"Lo kenapa senyum-senyum gitu ?" tanyaku pada Nisa yang baru duduk disampingku. "Gw diajak kak Rangga untuk jalan sebelum ujian kenaikan kelas ".
"O diajak ngedate ceritanya". "Iya"jawab Nisa malu-malu. "Bisa ikut mas sebentar "ucap Fian yang tiba-tiba menarikku untuk mengikutinya, aku yang kaget segera melihat ke sekitar takut ada yang melihatnya.
"Ada apa sih tarik-tarik "ketusku. "Gw minta Lo temani gw duet untuk acara pentas seni sekaligus pelepasan siswa" ucapnya setelah kami berada di ruang OSIS. "Kalau cuma mau ngomong kaya gini ngapain harus di tarik kaya begini sih, ketusku ".
"Ini buat lo" ucap Fian dengan menyerahkan kado kecil. "Selamat ulang tahun yang ke 16,gw tahu hari ini ulang tahun Lo yang ke 16 tahun" ucap Fian sambil meletakkan kado kecil di tanganku sebelum pergi dan mengacak-acak rambutku. Setelah Fian pergi badanku terasa lemas tidak bertenaga dan jantungku berdetak lebih kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Enung Samsiah
kenapa pas tarik tarik ngnk kamu cium pi ,,, pasti skrg fian mau bngett dicium sm kamu
2023-11-26
0
Alea
harusnya tadi si Fian kamu cium aja Fi,biar kapok 😁
2023-10-19
1
Hulwatul Fitri
kayak udh mulai menarik ceritanya semangat ya
2023-10-04
1