"Maaf aku mungkin tak bisa datang di acara soft opening ' AL cafe and bakery ' aku takut, kakak mu tidak nyaman dengan keberadaan ku"ucap Hiraku.
"Ok gw maklum itu,gw juga ngerti apa yang kalian rasakan. Aku tidak berharap banyak jika kamu bisa datang aku berterimakasih, jika tidak juga tidak apa-apa,"ucapku pada Hiraku .
"Setelah proyek ini selesai aku akan bertunangan dengan lelaki pilihan orang tuaku, mungkin juga akan berhenti kerja"ucapnya. Kedua orang tua Hiraku rujuk beberapa tahun lalu, dan itu membuat bisnis keluarga mereka berkembang pesat dan untuk melebarkan sayap usaha mereka, kedua orang tuanya berencana menikahkan Hiraku dengan anak rekan kerja mereka itu cerita dari Arnes yang ku ketahui ,jadi yang di sampaikan oleh orang tua Hiraku kepada kakakku hanyalah alasan untuk memutuskan secara halus.
"Tolong sampaikan salam permintaan maaf ku buat ayah dan ibu,maaf aku telah menyakiti anaknya."
"Hai orang tua ku tak akan marah pada mu, mereka sadar jodoh sudah ada yang mengatur. Aku doakan semoga pertunanganmu berjalan lancar dan dia lelaki yang lebih baik dari kakakku," ucapku sambil memegang tangannya.
"Terima kasih atas doanya,aku akan belajar untuk melupakan cintaku pada kakakmu, tapi aku tidak akan melupakan kamu sebagai sahabat terbaik yang ku punya" ucapnya. " Aku tunggu undangan pertunanganmu,"ucapku.
"Udah tar nangis Mulu mata kita bengkak "ucapnya sambil tertawa kecil. "Kamu sih yang mulai duluan" kesalku sambil menghapus air mataku.
"Tempatnya bagus enak buat nongkrong, lebih bagus lagi kalau diding di gambar dengan gambar pemandangan" ucap Hiraku.
"Rencana aku mau nyuruh Fino untuk menggambar 3 dimensi di dinding terus diluar,aku akan pasang beberapa saung biar enak buat nongkrong juga " ucapku.
"Wah ingin aku bantu menanam modal, pasti kamu tolak. Grand openingnya kapan ,?"tanya Hiraku .
"Untuk soft opening 2 Minggu lagi dan Grand opening 2 Minggu setelah soft opening " ucapku.
"Semoga sukses bisnisnya,aku akan usahakan datang di grand opening saja yang ramaikan "ucap Hiraku. "Senyaman kamu."
"Mungkin aku akan membuang rasa cinta kepada kakakmu tapi aku akan tetap mengingat dan menganggap mu sebagai sahabat terbaikku"ucap Hiraku sambil memelukku.
"Tentu kita akan selalu menjadi sahabat meskipun kamu tidak berjodoh dengan kakakku"Jawabku sebelum Hiraku masuk ke dalam mobilnya.
Setelah kepergian Hiraku aku meneruskan untuk merapikan ruangan dan halaman tempat yang bakal menjadi tempat usahaku. Semua Karyawan lama yang berkisar 4 orang, 2 orang mundur karena masih tidak terlalu yakin dengan keberhasilan usahaku, sedang yang bertahan mereka beralasan belum mendapatkan pekerjaan, maklum mereka hanya lulusan SMP.
"Dari mana Fi , habis hangout apa kencan ?"Tanya mas Andre sala satu pemuda di kompleks ku, yang sedang nongkrong di rumahku bersama para pemuda lainnya.
"Biasa hangout mas, bosen dirumah" jawabku."Bilang aja kencan ga pa pa Lo Fi, biar Andre patah hati"ucap mas Iqbal, yang disambut tawa yang lain.
"Mas punya teman yang bisa gambar di dinding 3 dimensi gak?"tanyaku, ikut nimbrung duduk dengan mereka.
"Wah. kesempatan buat Andre buat pedekate ini,"ucap Iqbal. "Kenapa dengan mas Andre? Mas Andre bisa?"tanyaku. "Bukannya bisa lagi dia jagonya,kan kerjaannya desain grafis "ucap Iqbal .
"Wah boleh dong mas,bayar juga ga apa-apa !" ucapku. "Bayarannya temani mas nonton gimana"ucap Andre.
"Boleh mas. Mas bisanya kapan mulai terus apa saja yang harus kusiapkan?"tanyaku. "Semangat banget Fi"ucap Fian.
"Ah enggak cuma aku pikir lebih cepat lebih baik" ucapku. "Apalagi kalau lebih cepat ke KUA Fi , Abang juga siap lo"ucap Iqbal. "Bilang aja kamu juga naksir adikku " ucap Fino yang disambut tawa. "Eh kok gitu,aku lagi bahas kerjaan lo"ucapku.
"Oke,berapa no ponsel Lo Fi,tar gw hubungi waktunya kapan"ucap Andre." Modus kalau gak bisa bilang gak bisa"ucap Iqbal.
"Mas Andre kalau gak bisa bilang aja ga pa pa ko,aku sebenarnya butuhnya dalam Minggu-minggu ini"ucapku.
"Boleh tahu mau gambar apa?" tanya Fian. "Aku maunya 3 Dimensi buat di dinding cafe, biar lebih menarik dan enak dipandang "ucapku.
"Gak jadi pakai tempat mama?" tanya Fian. "Gak mas,rencana sekalian tempat ini mau tak bikin tempat nongkrong,aku juga lagi melihat-lihat saung yang cocok."
"Sepertinya tempatnya lebih bagus ya,?"ucap Fian. "Bukan mas cuma lebih luas,aja"jawabku sedikit berbohong. "Kalau pakai tempat mamamu bisa bahaya Ian, tar bodyguard mu cemburu "ucap Iqbal sambil tertawa.
"Bodyguard, siapa ?" tanyaku pura-pura tak tahu.
"Ya Gress lah Lo gak tahu aja,anak gang gw ada yang ga sengaja ketemu Fian dan pulang bareng, langsung di samperin sama Gress "ucap Iqbal. "Yang bener " ucap kami semua bersamaan termasuk Fian.
"Tanya ibu-ibu gang gw gak percaya,pas banyak orang ko nyamperin nya. GW praktekan ni lihat" ucap Iqbal langsung berdiri dan berkaca pinggang, "Gress nyamperin Desti yang lagi menyiram tanaman, 'Hai Lo ada apa hubungan apa sama Iqbal sampai pulang berduaan ' terus si Desti jawab ' Kepo tanya aja orangnya' gitu ,terus Gress langsung pulang dengan di soraki ibu-ibu kompleks gang gw " cerita Iqbal.
"Wah parah tu cewek, hati-hati takutnya tar bisa berubah ke arah obsesi bukan cinta biasa"ucap Andre. "Bener itu "sambut Iqbal.
"Ya udah kakak aja yang gambar sendiri tar sore kakak lihat,"ucap Fino , mereka berempat terkenal suka Seni tapi sejak kuliah sibuk masing-masing jadi jarang melukis lagi.
"Gw ikut dong mau lihat tempatnya"ucap Iqbal. "Gw juga" ucap Andre dan Fian secara bersamaan. "Habis sholat isya kita rame-rame cek kesana"ucap Fian, usia Fian yang paling muda dan Fino yang paling tua diantara mereka tetapi umur tidak menjadi penghambat keakraban mereka.
"Ayo makan siang dulu "ucapku sambil mengeluarkan kotak-kotak berisi sayuran yang tadi sudah aku masak. "Masih ada yang perlu di ambil ?"tanya Fian. "Ada mas,masih ada nasi, puding, kerupuk dan buah" ucapku sambil berjalan ke arah mobil, setelah semalam mereka melihat media lukisnya hari ini mereka langsung eksukusi.
"Sini mas bawa yang berat ,bagus tempatnya pantas kamu pilih yang ini. Bagaimana kerja sama Indah ?" tanyanya.
"Seru asik orangnya" ucapku, "Jangan percaya kalau dia cerita macem-macem tentang ku" ucap Fian.
"Cerita apa takut amat, takut mbak Indah cerita tentang kamu yang suka PHP atau play boy atau cerita yang lain ni" ucapku sengaja aku lebih-lebihkan.
"Bukan begitu , gimana ya"ucap Fian sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Santai aja rahasiamu aman kok,juga kamu yang sering jalan sama Gress "ucapku membuat Fian melotot.
"Bukan seperti itu " ucap Fian. "Kita bukan anak kecil yang masih suka ngambek atau menangis dan mengadu kepada orang tua. Kita sudah dewasa sebisa mungkin bersikaplah seperti orang dewasa, untuk tidak saling ikut campur urusan masing-masing."
"Mas gak mau kamu salah paham " ucap Fian. "Kenapa aku salah paham, kita tidak dalam hubungan yang mengharuskan aku salah paham atau,tidak terima saat mas asik dengan pergaulan mas" ucapku sebelum pergi meninggalkannya untuk mempersiapkan makan siang buat mereka yang masih sibuk menggambar diding supaya lebih menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments