Sejak hari itu kami sering bertemu untuk berlatih menyanyi, sebenarnya aku ingin menolaknya tapi waktu dia memberikan kado tah kenapa aku jadi tidak tega menolaknya. Cinta Luar Biasa yang dinyanyikan oleh Andmesh menjadi pilihan Fian,kami sering berlatih di ruang musik yang ada disekolah dan dirumah Fian kedekatan kami semakin akrab.
Tidak hanya di lingkungan kompleks di sekolahan juga , membuat banyak yang bertanya apa kamu sedang menjalani hubungan alias pacaran. Jika aku menjawab pertanyaan itu dengan satu kata tidak,Fian selalu menjawab dengan kata doakan saja membuatku jadi kesel mendengarnya. Setiap aku protes dia selalu bilang' malas jika harus menjelaskan satu persatu ' ucapnya kala itu.
"Adek ini anterin pesanan mama Fian ,ya!" ucap mama sambil memberikan sekotak kue buatan toko Bakrie mama.
"Ah mama ada si mas tu".
"Mama's lagi sibuk belajar,kamu kan hanya sibuk nonton ini" ucap mama tak dapat di tolak lagi.
Saat aku masuk kerumah Fian pintu gerbang sudah terbuka, nampak ada 2 motor ninja terpakir diluar.
"Haha Lo kejam sekali balas dendamnya"ucap suara Gionino, membuatku penasaran dan mencari sumber suara. "Lo gak tahu aja rasanya di ledekin ibu-ibu komplek, setiap mereka ketemu gw selalu bilang gini 'nak Fian hari ini udah di cium sama Afi belum ' dan itu sampai gw SMA gimana gak kesel" ucap Fian. "Berarti ciuman pertama mu bukan sama aku dong"ucap suara yang kalau tidak salah suara Niken, gadis cantik anak IPS kelas 2.
"Kamu memang bukan ciuman pertamaku tapi kamu yang sering aku cium dan cumbu , seperti ini"ucap Fian ," ih geli ,malu tahu ada Gio dan Hiraku "ucap Niken.
"Seminggu ini sikapnya sudah mulai membaik tidak ketus dan galak padaku, mungkin rencana ku akan berjalan lancar "ucap Fian. "Iya sih kalian terlihat akrab, sampai satu sekolahan mengira ada hubungan spesial haha"ucap Gio sambil tertawa.
Rencana apa ? tanyaku pada diriku sendiri, balas dendam apa masih belum selesai balas dendamnya? oh kenapa bisa kaya begini apa yang sebenarnya terjadi. "Kamu lagi ngapain ?" tanya seorang yang aku tahu namanya Hiraku .
"Oh,aku disini mau mengantarkan kue pesanan mama Fian "ucapku. "Kamu pasti mendengarnya" ucapnya .
"Iya sedikit,maaf aku mau ke dapur mengantarkan pesanan mama Fian dulu," ucapku berjalan meninggalkannya,aku bersyukur di dapur hanya ada Nina pembantu rumah Fian . "Bisa kita bicara sebentar" ucap Hiraku. "Bicara masalah apa kak?" tanyaku. "Apa harus ada masalah dulu kalau mau bicara ?" tanya balik Hiraku. "Rumah no 3 dari sini sebrang jalan dengan pagar warna putih itu rumahku ,aku tunggu kakak disana" ucapku sambil berjalan keluar.
"Sudah dek, ?" tanya ibu yang ku jawab anggukan, jujur pikiran ku masih penasaran dengan apa yang aku dengar tadi,'Ah kenapa harus ketauan sih 'ucapku dalam hati.
"Dedek ibu kembali ke toko , adek Kalau mau tidur jangan lupa tutup semua pintu dan pagarnya " ucap ibu. "Iya ini adek langsung tutup pintu "ucapku sambil berdiri.
Setelah ibu pergi saat aku hendak menutup pagar kulihat Hiraku berjalan mendekati ku "Aku mencari rumah mu dari ujung sana tau tadi,kenap tidak bilang aja sih yang ada papan bertulis 'Bakri and cake Al' jadi aku tidak muter-muter ga jelas "ucapnya .
"Maaf "jawabku."Ayo masuk,mau ngobrol di luar apa di dalam ?"tanyaku. "Di dalam lah, Kalau di luar Nanti ketahuan mereka, soalnya aku tadi berpamitan sama mereka mau pulang"ucap Hiraku.
"Masuk aja, dirumah ku ga ada orang "ucap ku sambil berjalan ke ruang tengah."Minum,"ucap ku sambil meletakkan kue dan minuman dingin.
"Mau bicara ?" tanyaku to the poin. "Gw tau Lo dengerin apa yang mereka obrolkan tadi aku tidak tahu apa masalah kalian, tapi yang aku tahu dari cerita Fian dia sering kamu buat malu di kompleks dengan tingkah mu jadi Fian ingin membalas perbuatan mu ".
"Dia ingin mempermalukan aku, dengan cara apa?"tanyaku. "Kenapa aku harus cerita ke kamu,pasti nanti kalian akan terus begitu"jawab Hikaru sambil memakan kue yang ku hidangkan.
"Hukum alam mata ganti mata "ucapku ,enak aja dia duluan yang usil ko gerutuku dalam hati.
"Jangan mencari kekuatan untuk balas dendam. Carilah kekuasaan untuk menghindari situasi yang membuatmu ingin balas dendam. Karena jika hukum alam mata ganti mata kamu pakai, tidak akan pernah ada habisnya akan terus begitu,"ucap Hiraku.
"Dia yang mulai duluan bukan aku,"keselku, terus mengalir lah cerita ku tentang keusilan Fian waktu kecil dan baru berhenti waktu SD saat aku cium.
"Lucu sekali kalian tetangga itu harusnya akur bukan musuhan " ucap Hiraku sambil tertawa.
"Dia kan yang mulai,kalau mulut nya tidak menghinaku duluan , tidak mungkin aku membalasnya "ucapku. "Dan ahkirnya tidak ada habisnya, kalian akan terus saling membalas dendam " ucap Hiraku membuatku jadi berpikir,benar juga yang dikatakan Hiraku
" Orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134). Jika kamu belum mampu berbuat baik terhadapnya, maka usahakan untuk memaafkan kesalahan yang dilakukannya. Jika Anda belum dapat memaafkan, maka sebaiknya Anda menahan perasaan marah yang ada dalam hati. Aku pernah membaca kalimat itu dan aku lagi belajar untuk menerapkan pada kehidupan ku "ucap Hiraku.
"Gw gak sangka Lo agamis juga" ucapku. "Gw bukan agamis ,tapi belajar ikhlas. Waktu duduk di bangku SMP aku 3 tahun tinggal di pesantren karena ingin menghindari dan menjauh dari ayahku,biar ayah ku tahu rasanya di jauhkan dari orang yang disayanginya " ucap Hiraku. Ahkirnya Hiraku bercerita kalau orangtuanya bercerai ,dan dia dibawa ayahnya ke tanah air dijauhkan dari ibu dan adiknya yang menetap di Jepang. Sejak hari itu aku semakin akrab dengan Hiraku kami berkomunikasi melalui ponsel tanpa saling bertemu, aku bersikap sewajarnya di depan Alfian seolah tidak mendengarkan obrolan mereka hingga acara pentas seni pelepasan siswa-siswi tiba.
Dari kedekatanku dengan Hiraku aku belajar cara memaafkan,aku juga tahu selama ini Fian bersikap baik padaku supaya aku Baper dan beranggapan punya rasa lebih padanya, dan saat Fian menyatakan perasaan aku akan menerimanya setelahnya Fian akan menggantung hubungan kami. Karena ucapan cinta Fian hanya untuk membuat aku supaya tidak lagi usil,ketus dan judes padanya baik di kompleks perumahan atau di mana pun berada.
Ahkirnya aku bisa tampil dengan memukau bahkan mama Fian memujiku "Alfi serasi sekali dengan Fian seperti pasangan yang lagi kasmaran beneran penghayatannya dapat, semoga beneran jadi mantu mama ya" ucap mama Fian saat menghampiri ku.
"Keren "ucap teman-teman sekelas ku. "Afi bisa bicara sebentar ?"ucap Fian saat kami berada di kantin dengan suasana penuh anak-anak yang sedang membeli minuman atau makanan.
Fian menarikku untuk duduk di dekatnya di bangku tempat teman-temannya berkumpul, "Sebagai murid yang sering ikut lomba debat bahasa Inggris aku yakin kamu paham akan kalimat yang akan aku ucapkan. I love you and everything about you" (Aku mencintai kamu dan segalanya tentang kamu) "ucap Fian.
Aku tersenyum manis melihatnya sebelum aku memberikan jawaban " I'm very happy to know you. However, my parents have not allowed me to have a lover. Sorry again if I have disappointed you. I hope you can understand it.(Aku sangat bahagia bisa mengenalmu. Tetapi, kedua orangtuaku belum mengizinkanku memiliki kekasih. Maaf sekali lagi kalau aku telah membuatmu kecewa. Aku harap kamu bisa memakluminya.)"ucap ku tetap dengan ekspresi tenang dan tersenyum.
"Kakak berbicara pakai bahasa Inggris jadi aku jawab pakai bahasa Inggris,"jawabku sebelum pergi, kulihat Hiraku yang tersenyum padaku, kasak kusuk dibelakang terdengar, 'ah ternyata anak mami ', 'mas dikontrol mami', 'Masih anak-anak dan masih banyak lagi. Sejak hari itu aku lewat masa SMA ku dengan tenang tidak ada lagi yang suka iseng padaku karena aku di anggap anak mami dan Fian aku denger dia tinggal di apartemen yang dekat dengan kampus dan jarang pulang kerumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments