bab 15

"Oh iya, ini mbak, ATM nya dan ini nomor PIN nya.

Buku tabungannya belum ketemu, sudah aku cari cari dari semalam. Maaf ya!" Riani menyodorkan kartu ATM nya sekaligus dengan nomor PIN nya juga. Membuat Dara semakin merasa terharu dengan ketulusan gadis cantik yang membuat suaminya tergila gila itu. Selain Riani, mungkin uang Haris akan dinikmati oleh perempuan lain. Untung saja Haris bucin nya sama Riani, dan Riani gadis yang baik, sehingga dengan tulus, rela membantunya untuk mengerjai Haris.

"Sintia lagi otewe kesini, sekali kali nongkrong kayak dulu. Lama kan kita gak ngumpul dan bercanda bareng?" Dina menatap Dara dengan senyuman berarti.

"Iya, aku tadi juga sudah pamit sama ibuku. Insyaallah Hilya kalau sama neneknya tuh anteng banget. Jago kita bisa ngobrol sepuasnya hati ini.

Saat Dara tengah asik ngobrol dengan sahabat sahabatnya, terdengar bunyi pesan masuk di ponselnya.

"Ini pasti mas Haris, coba kita lihat apa yang dia kirim." Dara tersenyum lebar dan membuka pesan di ponselnya yang memang dari Haris.

[Kamu lagi apa cantik?] pesan yang dikirim Haris dan Dara langsung menunjukkan pada Riani juga Dina.

"Kamu ambil foto Riani, lalu kirim ke Haris deh.

Aku ada ide biar dia keluarin uangnya lagi." Dina meminta Dara untuk mengambil foto Riani, tanpa menolak Riani langsung berpose dengan gaya semenarik mungkin, kaku Dara langsung mengirimkan foto tersebut ke nomornya Haris.

[Masyaalloh, bidadari surgaku. Cantik banget sih kamu.]

[Lagi dimana itu, sepertinya sedang ada di cafe!] balasan Haris dari kiriman foto yang sudah Dara kirim lewat aplikasi watshap.

"Sini biar aku yang balas." Dina meminta ponsel yang dipegang Dara, dengan cekatan Dija langsung membalas chat Haris sambil terkikik.

"Rasain, kena lagi kan?

Dasar kadal!" kekeh Dina lalu menyodorkan ponselnya kepada Dara dan juga Riani.

"Ya ampun, ce Dio juga sih akal kaku, mbak!" Riani ikut terkekeh dengan balasan pesan yang Dina kirim untuk Haris, akhirnya yang lima juta kembali masuk ke dalam rekening milik Dara akibat kecerdikan Dina dalam memainkan peran.

"Padahal, kalau diminta uang belanja selalu hilamg uangnya habis. Tapi ini, mudahnya mas Haris menggelontorkan uangnya untuk mendekati perempuan yang dia suka." lirih Dara yang masih menyimpan perih. Setegar apapun pasti hatinya sakit kalau dihadapkan dengan kenyataan keburukan suaminya.

"Sudah, gak usah sedih. Yang penting uangnya tidak jatuh ke tangan yang salah. Kamu yang harus menikmati uang yang seharusnya jadi hak kamu itu.

Makanya kuras habis itu harta si haris, habis itu hempaskan!" sahut Dina dengan wajah serius.

"Mbak harus bisa main cantik, biar gak ketahuan.

Dan mbak Dara juga harus bisa mendapatkan semua uang mas Haris sebelum aku menikah dengan Tomi. Kami menikah tiga bulan lagi. Gunakan waktu tiga bulan sebaik mungkin." Riani ikut menimpali dan juga sangat semangat dengan rencananya mengerjai Haris.

"Iya, aku akan menggunakan waktu itu sebaik mungkin. Dua hari saja sudah dua puluh juta yang mas Haris kirim. Dan katanya uang segitu tidak ada artinya buat dia. Lah beli susu anaknya yang cuma ratusan ribu pelitnya minta ampun." Dara memijat keningnya menatap dua sahabatnya sayu.

"Hay, sori telat!" Sintia tiba tak ha muncul dengan wajah cerianya.

"Sudah mau pulang baru datang, kemana saja sih? Kebiasaan deh!" sungut Dina menampilkan wajah yang dibuat sekesal mungkin.

"Sori sori, tadi ada meeting dadakan. Mau gimana lagi. Gimana ada kabar baik apa?" Sintia memeluk satu persatu sahabatnya dan mereka larut dalam obrolan seru membahas soal Haris dan rencana mereka.

Dina menceritakan semua sama Sintia soal Haris yang sudah masuk perangkap mereka.

"Kapok! Rasain, dasar laki gak ada akhlak!" seru Sintia puas dengan tawa yang pecah.

"Ngomongin soal sih seru banget kayaknya?

Boleh ikut gabung kan?" Rangga, kakak Riani tiba tiba muncul dan ingin bertemu gabung dengan adik dan teman temannya.

"Kakak mah kepo, urusan perempuan ini.

Oh iya, kenalin ini mbak Dara, temannya mbak Dina juga mbak Sintia." Riani menimpali ucapan kakaknya, dan memperkenalkan Dara, karena sama Dina dan Sintia Rangga sudah tidak asing lagi.

"Apa ini Dara yang kamu bicarakan waktu itu, yang bikin kue kering itu?" tanya Rangga meminta penjelasan pada adik perempuannya.

"Betul, ini mbak Dara. Yang kemarin kasih kue, yang kata kakak rasanya pas di lidah dan bikin ketagihan. Nih orangnya!" seru Riani dengan senyum sumringah, berharap kakaknya tertarik dengan perempuan tangguh dihadapannya.

"Iya, terus terang kue buatan mbak Dara enak banget. Saya mau menawarkan kerja sama, itupun kalau mbak Dara tidak keberatan." semua menatap tak percaya ke arah Rangga. Apalagi Riani, yang langsung merespon d Ngan wajah penuh binar, tidak menyangka, kakaknya yang selama ini menutup diri dari wanita, tiba tiba dengan entengnya mengajak kerjasama sama Dara, calon janda cantik dan tangguh.

"Mas Rangga yakin, mau ngajakin mbak Dara kerja sama?" Riani menatap tak percaya ke arah kakaknya dan meminta penjelasan lewat matanya.

"Yakin, sangat yakin malahan.

Kue buatan mbak dara punya ciri khas tersendiri, rasanya memang be beda dari kue kue kebanyakan yang beredar di pasaran.

Aku bisa bilang begitu ya, karena aku sudah merasakan sendiri kue buatannya, kan kamu sendiri yang bawa pulang kuenya." sahut Rangga dengan wajah biasa saja, tapi tidak ada sorot dingin dari kedua matanya.

"Ini kerja sama, kerja sama yang seperti apa yang mas Rangga maksud. Karena semuanya harus jelas dulu, baru saya bisa memutuskan." Dara akhirnya buka suara, setelah hanya diam mendengarkan obrolan kakak beradik yang duduk di hadapannya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)

#Coretan pena Hawa (ongoing)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)

#Sekar Arumi (ongoing)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( ongoing )

New karya :

#Karena warisan Anakku mati di tanganku

#Ayahku lebih memilih wanita Lain

#Saat Cinta Harus Memilih

#Menjadi Gundik Suami Sendiri

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

Terpopuler

Comments

Elena Sirregar

Elena Sirregar

semoga Rangga jadi ayah sambung Hilyah, tapi rawat dulu diri kamu Dara

2023-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!