☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
"Dasar keluarga aneh!
Jauh jauh kamu dari mereka, ibu gak setuju kalau kamu mempertahankan si Haris. Cepat urus surat cerai secepatnya. Kamu gak usah khawatir masalah biaya. Biar jadi urusan ibu sama bapakmu." Bu Hanna benar benar kesal dengan kelakuan keluarga suami anaknya.
Ada dirinya saja mereka berani menghina Dara, apalagi kalau Dara sendirian, pasti mereka akan lebih sadis dari itu.
"Iya, Bu.
Tapi tunggu sebentar lagi ya, biarin Dara memberi pelajaran pada mas Haris. Setelah dia miskin, Dara akan gugat cerai dia dan menamparnya dengan kesuksesan Dara. Ibu tenang saja, Dara akan melakukan yang terbaik untuk membalas perlakuan mas Haris dan keluarganya itu." Sahut Dara dengan ekspresi tak biasa. Rasa sakit dan sesak di dalam hatinya berubah jadi kebencian dan api dendam untuk memberi pelajaran pada laki laki tidak berhati seperti suaminya.
"Terserah kamu saja, ibu percaya, kamu pasti bisa menghadapinya dan ibu harap kamu tidak ada niat untuk kembali pada Haris. Karena ibu gak akan pernah setuju." sahut Bu Hanna dengan wajah yang masih terlihat kesal.
"Ibu tenang saja, Dara tidak akan pernah mau kembali dengan mas Haris. Cinta di hati Dara sudah hilang untuknya. Saat ini yang Dara pikirkan hanyalah bagaimana Dara bisa memberikan yang terbaik untuk masa depannya Hilya." balas Dara yang terlihat biasa saja, sudah tidak ada kesedihan lagi tentang kelakuan dan kepergian suaminya.
"Itu kuenya, coba kamu lihat. Nanti gosong." seru Bu Hanna yang teringat kalau Dara masih memanggang kue di open.
"Oh iya, duh jadi lupa kan!
Untung ibu ingat!" Dara langsung berlari kecil ke arah dapur dan mematikan kompor. Dara bernafas lega, karena kuenya tidak gosong seperti yang ia takutkan.
"Alhamdulillah, masih aman!" lirih Dara yang langsung bernafas lega.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Sedangkan di kantor tempat Haris bekerja, Haris yang sedari tadi terus memperhatikan Riani yang tengah ngobrol dengan teman satu kantornya.
Haris begitu mengagumi gadis cantik yang memiliki rambut panjang sebahu yang berwarna hitam legam. Tubuhnya nampak sintal dan terlihat sangat seksi. Wajah Riani yang terawat terlihat cerah dan bersinar, membuat Haris tak berkedip-kedip menatap perempuan cantik yang dari tadi berdiri di tak jauh darinya.
Saat Riani berjalan melewati ruangan Haris.
Dengan percaya diri Haris menghampiri Riani dengan wajah yang dibuat secool mungkin.
"Hay Riani!
Boleh minta nomor watshap kamu gak?" Haris memberanikan diri untuk mendekati Riani.
"Oh boleh, tapi buat apa ya?" tanya Riani pura pura polos.
"Buat ngobrol, barangkali kamu nanti membutuhkan bantuanku, atau aku butuh bantuan kamu. Biar kita bisa lebih deket. Saling mengenal satu sama lain, gitu sih kurang lebihnya." Sahut Haris yang sok bersikap parlente.
"Oh gitu, oke, gak masalah!
Nih tulis saja Sendiri." Riani menyodorkan sederet angka dari layar ponselnya, dan dengan cekatan Haris langsung menyimpannya di ponsel miliknya.
Riani tersenyum. "Yes, mangsa kena jebakan!" batin Riani tersenyum jahat di dalam hatinya.
"Yasudah, aku mau balik keruangan ku dulu. Takut dimarahi bos!" Riani pergi begitu saja setelah berhasil dengan misinya. Riani memang sengaja memancing Haris agar mendekatinya, dan ternyata Haris bisa dengan mudah terpancing oleh jebakannya.
"Gimana, yang?
Apa si Haris sudah minta nomor ponsel kamu?" tanya Tomi saat Riani sudah masuk ke dalam ruangannya lagi.
"Sudah, ternyata mudah banget kasih umpan sama laki laki brengsek kayak si Haris itu.
Nanti pulang dari kantor, aku mau kerumahnya mbak Dara sama mbak Dina.
Kasih ponsel ini biar dipegang sama mbak Dara. Biar si Haris merayu istrinya sendiri, kan seru."
Riani tertawa geli membayangkan rencananya.
Jam pulang, Riani sudah siap siap untuk pulang duluan. Selama menjalankan rencananya, Riani sama Tomi sudah sepakat untuk pulang pergi sendiri sendiri, agar Haris tidak curiga dengan hubungan mereka.
Klunting, satu pesan masuk di nomor baru yang memang kusus dibeli Riani untuk mengerjai Haris.
"Pulang bareng yuk, nanti aku traktir makan di restoran paling mahal." isi pesan dari Haris.
"Maaf, aku sudah janji sama mamaku untuk pulang cepat, lain kali saja. Terimakasih, mas!" balas Riani berbohong.
"Wah belum jadi keberuntunganku dong hari ini.
Yasudah gak papa, tapi kapan kapan kita jalan ya?" Haris kembali mengirim balasan.
"Oke!" Riani hanya membalasnya singkat, sudah gerah dengan sifat playboy Haris. Sudah punya istri tapi masih saja merayu perempuan lain.
"Ada apa sih kok serius amat lihatin ponselnya?" tanya Tomi penasaran.
"Nih si Haris mulai beraksi!" sahut Riani dan menyodorkan ponselnya untuk di baca sama Tomi. Tomi hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Gila memang tu orang, kasihan mbak Dara, punya suami kok gitu amat!" celetuk Tomi membuat Riani tertawa.
"Makanya, dia harus diberi pelajaran biar kapok!
Yasudah, yuk pulang. Mbak Dina susah menungguku!"
Tomi dan Riani berjalan bersisihan menuju area parkiran. Haris menatap tak suka pada Tomi, namun tidak berani menegur, karena posisi Tomi lebih tinggi darinya, Haris tidak mau kena masalah dan akhirnya berujung pemecatan.
"Makanya, dia harus diberi pelajaran biar kapok!
Yasudah, yuk pulang. Mbak Dina susah menungguku!"
Tomi dan Riani berjalan bersisihan menuju area parkiran. Haris menatap tak suka pada Tomi, namun tidak berani menegur, karena posisi Tomi lebih tinggi darinya, Haris tidak mau kena masalah dan akhirnya berujung pemecatan.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (ongoing)
#Coretan pena Hawa (ongoing)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (ongoing)
#Sekar Arumi (ongoing)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( ongoing )
New karya :
#Karena warisan Anakku mati di tanganku
#Ayahku lebih memilih wanita Lain
#Saat Cinta Harus Memilih
#Menjadi Gundik Suami Sendiri
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Elena Sirregar
penulisan nya banyak yg di ulang²
2023-10-10
2