Siang menjelang senja, langit pun kini mengubah warnanya menjadi jingga. Dalam sekejap mata, gelapnya malam pun mulai merangkak menghiasi semesta. Hanya berteman kan sang rembulan dan bintang-bintang sebagai penghias nya.
"Bagaimana dengan rencana kita tadi, Den? apakah kita akan melakukannya malam ini? dan benarkah kita menargetkan dia terlebih dahulu? bukankah seharusnya yang kita targetkan adalah dalang sesungguhnya, yaitu......." tanya rekan Andi, yang ragu-ragu untuk melanjutkan ucapannya.
Andi yang sudah mengerti apa yang ingin dikatakan oleh Robi, salah satu rekan untuk melancarkan balas dendamnya, hanya tersenyum smirk sambil meliriknya sejenak.
"Belum saatnya, Rob. Dalang adalah rajanya, jadi kita akan bersenang-senang terlebih dahulu dengan para prajuritnya. Kamu tidak perlu memikirkan tentang bagaimana caranya kita menghabisi nyawa sang dalang itu. Karena aku sudah memiliki rencana, setelah semua prajuritnya habis ditangan kita." cetus Andi dengan seringai liciknya.
Sebenarnya Andi adalah orang yang sangat baik, lembut, dan penyayang. Akan tetapi dia bisa berubah menjadi seseorang yang sangat kejam saat dia berhadapan dengan lawannya.
Robi yang mendengar ucapan pemimpinnya hanya mengangguk dan patuh. Karena sebenarnya dia dan ketiga rekannya hanya turut membantu misi putra bungsu dari Juragannya.
Ya, Robi, Tono, Rama dan Dodi sebenarnya adalah para karyawan Juragan Karsa, orang yang selalu mengawasi dan memberikan informasi tentang kekasihnya, Arini. Namun, siapa sangka jika sore itu akan menjadi malam terakhir untuk mereka. Karena setelah sore menjelang malam, Arini mengatakan jika dia akan lembur bersama dengan Ratna dan Sari.
*Flashback on*
Ratna dan Sari adalah rekan kerja sekaligus dua sahabat Arini, tetapi rumah mereka tidak berdekatan dan searah. Jadi saat Arini menghilang pun mereka sama sekali tidak tau menahu mengenai hal itu.
Saat mereka hendak mengantar Arini pulang, Arini menolak tawaran mereka dan memilih untuk pulang seorang diri. Dan saat perpisahan mereka pun Arini tetap kekeuh untuk menolak tawaran mereka.
"Kamu yakin berani pulang sendiri, Rin? ini sudah malam lho. Biar kami mengantarkan kamu pulang ya? aku takut terjadi sesuatu nanti saat kamu di jalan. Biasanya kan kita hanya lembur sampai jam setengah tujuh dan paling malam jam tujuh. Sedangkan sekarang sudah hampir jam sepuluh malam lho, Rin." paksa Ratna, yang sangat mengkhawatirkan keadaan sahabatnya.
"Tidak perlu, Na. Percayalah! tidak akan terjadi apapun kepadaku. Memangnya ada orang yang berani mengganggu seorang Arini?" gurau Arini kepada kedua sahabatnya.
Sedangkan tanpa mereka sadari, ada lima pasang mata yang sedang mengintai mereka saat ini. Mereka sangat menantikan saat-saat dimana Arini hanya seorang diri, dan dalam suasana yang sepi.
"Bagus! setelah ini kita akan menikmati makan malam yang sangat lezat. Malam ini kita akan bersenang-senang dan berpesta besar-besaran." cetus Anton dengan penuh semangat.
Keempat orang yang selalu menjadi anak buah Anton pun sudah seperti kucing kelaparan, yang hendak menerkam mangsanya. Bagaimana tidak? seorang bunga desa yang terkenal dengan kecantikan dan kemolekan tubuhnya, menjadi ajang kompetisi untuk memperebutkan hati gadis berparas ayu tersebut.
Mereka pun bersaing dengan berbagai cara, dari yang paling kaya dengan iming-iming harta bendanya, sampai orang biasa dari kasta terendah pun ikut serta dalam persaingan tersebut.
Namun, siapa sangka jika pemenang sesungguhnya adalah Andika Prasetya, putra bungsu dari Juragan Karsa. Orang yang sangat disegani di desa tersebut. Bahkan, Anton yang memiliki paras dan tubuh yang gagah pun kalah dengan Andi, yang hanya memiliki pawakan kurus dan tinggi.
Setelah mendapatkan jawaban dari Boss mereka, akhirnya waktu yang mereka nantikan pun tiba. Perlahan mereka mengikuti langkah gadis berparas ayu tersebut, hingga melewati jalan setapak yang sangat minim cahaya.
Saat melihat situasi telah aman, akhirnya Anton langsung membekap mulut Arini hanya menggunakan tangan kekarnya. Kemudian Anton langsung menyeret gadis itu ke bawah pohon rindang dan membantingnya dengan keras.
Sedangkan keempatnya hanya terdiam dan hanya menyaksikan Boss mereka beraksi. Setelah puas, akhirnya tiba giliran mereka untuk menggilir gadis muda tersebut.
'Uuughh! Benar kata Boss Anton, rasanya sangat nikmat dan memabukkan. Baru kali ini aku benar-benar merasakan kenikmatan hingga terbang ke nirwana. Ah, seandainya dia bisa ku jadikan milikku, pasti aku tidak akan beranjak dari ranjangku. Ya, meskipun dia hanya bekas, tapi rasanya masih sangat legit dan membuatku candu. Uuughh!' racau Deni dalam hati.
"Uuughh! benar-benar sangat nikmat sekali rasanya! sangat legit dan menggigit." racau Riski sambil tersenyum lebar.
"Iya, kau benar, Ris. Istriku saja tidak senikmat ini. Padahal kegadisannya juga aku yang memiliki, tetapi rasanya sangat jauh berbeda sekali. Ah, rasanya aku tidak ingin berhenti." cetus Aziz yang sedang melihat Riski memainkan gua milik Arini.
"Sudah dong, gantian aku! aku juga sangat penasaran dengan rasanya." protes Rino yang mendapatkan giliran terakhir.
Setelah Aziz mendapatkan pelepasannya, akhirnya Rino pun langsung menyambar gua yang terpampang jelas di depannya. Dengan air liur yang sudah menetes, dengan rakusnya Rino memainkan benda kesukaannya itu.
Dan saat dia merasa puas dengan benda kenyal tersebut, akhirnya dia pun langsung memasuki Arini dengan kasar, dan suara rintihan kembali terdengar lemah dari gadis itu. Tetapi rintihan tersebut justru menjadi acuan untuk mempercepat pergerakan Rino, dan menghentakkannya dengan keras.
Sedangkan ketiga orang lainnya hanya menatap puas dengan apa yang baru saja mereka lakukan. Dan Anton juga hanya tertawa puas dengan tindakan keempat anak buahnya, yang memang sangat rakus jika mengenai wanita.
"Sshhh... uuugh!!" akhirnya Rino mendapatkan pelepasannya, dan erangan itu sebagai tanda jika permainannya telah usai.
*Flashback off*
Dan seperti itulah ceritanya sebelum kabar mengenai Arini menghilang. Karena saat ini, Andi telah berhasil menawan Aziz dan keluarganya. Bahkan kedua anak dan istrinya pun saat ini menjadi tawanan Andi, dan saat itu pula Aziz menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya.
"Apa kamu tau? Apa sanksi yang harus kamu dapatkan dariku, karena kamu berani menyentuh kekasihku?" maki Andi dengan rahang yang mengeras.
"A-ampun, Den! sa-saya hanya menuruti perintah dari Boss Anton saja saat itu. To-tolong ampuni saya! dan tolong lepaskan keluarga saya, Den. Karena mereka tidak tau menahu tentang hal ini." mohon Aziz dengan suara yang terbata.
Andi yang sudah berada di ambang batas kesabarannya, dia langsung mencengkeram erat dagu Aziz dan menghempaskannya hingga membentur ke tembok, hingga pelipisnya mengeluarkan darah segar.
"Argh!" rintih Aziz saat kepalanya terasa sangat pusing.
"A-ampun, Den!" mohon Aziz lagi.
Saat ini kedua anak dan istri Aziz berada di kamar yang berbeda. Andi memang sengaja untuk memisahkan mereka terlebih dahulu, saat sedang mengintrogasi satu badjingan itu.
"Ampun? Baiklah. aku akan mengampuni mu, tetapi sebelum itu, kamu harus menyaksikan pertunjukan ini terlebih dahulu."
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Kustri
andi...jgn main hakim sendiri, biar arini yg balas dendam, malah kamu nanti yg disalahkan
2024-06-21
1
Ali B.U
next.
2024-04-30
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Andi jngn sampe kamu melecehkan istri Aziz karna kl dngn begitu kamu sama aja kayak mereka
2023-12-21
2