Mulai Ketakutan

Happy reading...

Anton yang sudah merasa sangat muak karena selalu dicurigai oleh sang adik, kini memutuskan untuk keluar dari rumah dan kembali lagi ke markas mereka.

Sesuai dengan kesepakatan mereka sebelumnya, bahwa mereka akan menyusun rencana baru untuk menjebak arwah penasaran Arini.

Namun, tanpa mereka sadari, jika arwah Arini selalu berada di sekitar mereka tanpa menunjukkan wujudnya, di depan mereka berempat di kala siang hari.

"Jadi apa kalian sudah memiliki rencana lain untuk melakukan penjebakan itu? Aku jadi semakin yakin, dengan matinya Riski yang sangat tidak wajar, ini ada kaitannya dengan arwah Arini yang ingin balas dendam kepada kita," ujar Anton sambil menyilangkan kedua kakinya.

Sedangkan ketiga anak buahnya kini hanya diam, dan belum menanggapi ucapan Boss mereka. Sejujurnya mereka juga sangat takut, jika kematian rekannya adalah sebuah peringatan untuk mereka.

Anton yang merasa geram karena tidak ada sahutan sama sekali dari ketiga orang tersebut, langsung menegakkan duduknya dan menggebrak meja.

BRAAKK!

"Apa kalian tuli, ha!? Atau sekarang kalian semua menjadi bisu?!" hardik Anton kepada ketiga anak buahnya.

Ketiga orang tersebut akhirnya terlonjak karena merasa sangat terkejut. Karena tidak ingin memperumit keadaan, akhirnya Aziz mulai membuka suaranya.

"Sa-saya juga berpikir seperti itu, Boss. Karena semalam saat Riski bersama dengan saya, semuanya masih baik-baik saja. Dan seperti dugaan Anda, jika arwah Arini akan membalas dendam kepada kita." ucap Aziz dengan suara terbata.

Deni dan Rino pun turut menganggukkan kepala, DNA menyetujui ucapan Aziz. Kematian tidak wajar, dan diluar nalar. Siapa yang bisa melakukannya, jika bukan arwah penasaran? Tidak mungkin Riski menggantungkan dirinya sendiri dan mengakhiri hidupnya.

"Sepertinya benar dugaan Anda, Boss. Kita juga harus berhati-hati dan waspada, karena kita tidak pernah tau, siapa yang akan menjadi target selanjutnya arwah Arini nanti." terang Deni dengan raut wajah yang sedikit memucat.

Anton yang sejak tadi menyimak ucapan kedua anak buahnya, kini hanya mengangguk kecil sambil mengetuk-ngetuk meja menggunakan kelima jarinya.

"Lalu bagaimana dengan mu, Rino? Apakah kamu punya rencana untuk menjebak arwah gadis sialan itu?" tanya Anton sambil menatap tajam ke arah Rino, yang sampai saat ini masih saja bungkam.

"Em, anu ... Eee ... saya belum tau, Boss. Karena sejujurnya saya sendiri sangat takut, setelah kejadian yang menimpa Riski. Saya juga takut, jika nanti saya akan mengalami nasib yang sama seperti dia." ucap Rino dengan raut wajah yang pucat pasi.

BRAKK!

Kini gebrakan meja pun kembali terdengar dengan keras, kemudian Anton langsung bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Rino.

"Apa kamu sekarang menjadi seorang pecundang, hanya karena arwah sialan itu, hah?!" hardik Anton sambil mencengkeram erat kerah kemeja milik Rino.

Sementara Rino semakin merasa sangat ketakutan, dilain sisi dia takut dengan Boss-nya, dan di sisi lain dia juga takut dengan teror dari arwah penasaran Arini.

Dia tidak ingin bernasib sama dengan rekannya, yang mati secara tidak wajar dan tragis. Sejujurnya berada di dalam naungan Anton, hidupnya seperti kehilangan arah karena setiap arahan dari Anton yang selalu menentang hati kecilnya.

Jika bukan karena janji Anton untuk menjamin kehidupan semua keluarganya, sejujurnya dia sangat enggan melakukan semua itu. Namun, jika dia tidak menuruti semua perintah dari Anton, maka hidupnya akan semakin menderita dan sengsara.

"Ma-maaf, Boss!" ucap Rino dengan suara bergetar.

Kemudian Anton langsung menghempaskan cengkeraman itu dengan kuat, sehingga membuat tubuh Rino tersungkur ke lantai.

"Jika ada salah satu dari kalian berani bermain api dan mengkhianatiku, maka aku sendiri yang akan membunuuh dan menguliti kalian! Apa kalian semua paham!" gertak Anton dengan sorot mata yang tajam.

Ketiga orang itu akhirnya tertegun, dan saling melemparkan pandangan dengan raut wajah yang memucat.

"Ba-baik, Boss." jawab mereka secara bersamaan.

Anton pun kembali menyunggingkan senyuman di salah satu sudut bibirnya, saat ini dia merasa akan menghirup aroma kemenangan dengan rencana yang akan dia lakukan nanti.

"Tunggu kedatangan ku, arwah sialan!"

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

next.

2024-04-29

1

Eli Juwita105

Eli Juwita105

bukan cinta ke Arini
tp watak jahat ton

2024-03-21

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

pantas saja Arini menolak mu Anton 😤😤😤

2023-12-21

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 69 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!