Mencari

Di lain pihak, Anton dan kedua anak buahnya kini sedang kalang kabut saat mencari Aziz ke setiap sudut di desanya. Bahkan, saat dia mendatangi rumah Aziz, rumah itu terlihat sangat berantakan dan kosong seperti tanpa berpenghuni.

"Sial! Siapa yang berani bermain-main denganku? Akan aku pastikan jika hidupnya tidak akan pernah merasa tenang, dan dia akan menyesal karena telah membangunkan singa yang sedang tidur." geram Anton disertai dengan suara gigi yang bergemeletuk.

Deni dan Rino yang melihat Boss mereka sedang berada di puncak amarahnya, kini hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar.

Bagai seekor raja rimba yang siap untuk berperang melawan musuhnya, terlihat sangat buas, garang dan menakutkan.

"Kita harus segera pergi dan mencari keberadaan Aziz. Aku tidak mau tau bagaimana pun caranya, kalian harus kembali bersama dengannya. Hidup atau mati. Dia harus sesegera mungkin ditemukan!" tegas Anton dengan sorot mata yang tajam.

Sedangkan Deni dan Rino seperti kehilangan pasokan oksigen, saat mendapatkan perintah dari Anton. Napas mereka seperti tercekat di tenggorokan saat mendengar perintah tersebut.

Tidak ingin membuat sang raja rimba semakin murka. Akhirnya mereka pun langsung menjalankan tugas, dan berlalu meninggalkan Anton seorang diri.

"Ayo, Rin! Kita harus segera menemukan keberadaan Aziz dan keluarganya, sebelum Boss Anton marah besar kepada kita. Bisa-bisa kita akan dijadikan sate kalau sampai gagal menjalankan tugas darinya." cetus Deni saat mengendarai kendaraan roda duanya.

Sedangkan Rino hanya mendengus dan menahan rasa kesalnya. Dia tidak habis pikir, jika semakin hari Boss nya akan semakin tempramental seperti hari ini. Bahkan, emosinya sangat sulit dikendalikan olehnya.

"Kamu benar, Den. Kalau kita sampai gagal menemukan Aziz dan keluarganya. Kita akan habis seperti gadis itu." ketus Rino sambil menyapu setiap jalan yang mereka telusuri.

Sudah cukup lama mereka menyusuri setiap jalanan yang menuju ke pelosok desa. Tetapi mereka belum menemukan sosok yang mereka cari, bahkan mereka juga berputar-putar mengelilingi setiap perkampungan yang ada di sekitarnya.

Ingin rasanya mereka menyerah, tetapi mereka juga takut jika mendapatkan amarah dari Anton. Raja rimba itu pasti akan mengamuk kembali, jika yang dia inginkan belum tercapai.

"Kemana lagi kita akan mencari mereka, Den? Hampir seharian kita menyusuri setiap jalan dan memutari setiap perkampungan yang kita lewati." keluh Rino yang sudah merasa sangat lelah.

"Entahlah, Rin. Sebentar lagi hari pun semakin gelap, dan jika kita terus menyusuri jalan ini, maka kita akan memasuki area hutan yang berada di sebelah perkampungan ini." ujar Deni yang juga sudah merasa sangat putus asa.

Drrt... Drrt... Drrt...

Ponsel Rino akhirnya pun bergetar, dan di sana terpampang jelas nama Anton. Dengan ragu-ragu akhirnya Rino menjawab panggilan tersebut, agar dia tidak terkena imbasnya nanti.

"Ha-halo, Boss?"

"Kalian dimana? Kenapa belum juga kembali? Apa kalian mencoba lari dariku?" gertak Anton dari seberang panggilan suara.

"Ti-tidak, Boss. Saat ini kami masih menyusuri jalan dan perkampungan di kota ini. Bahkan sebentar lagi kita akan sampai di ujung perkampungan dan memasuki hutan." jelas Rino dengan suara terbata.

"Bodoh! Cepat kembali! Sekarang! Jangan sampai kalian masuk ke hutan itu, dan menjadi makan malam binatang buas yang tinggal di sana!" hardik Anton dengan suara lantang, Rino pun langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Baik, Boss." ucap Rino.

Tut... Tut... Tut...

Seperti biasa, Anton langsung memutuskan panggilan tersebut secara sepihak. Sehingga membuat Rino sedikit merasa kesal, tetapi juga lega. Karena malam ini dia bisa pulang dan beristirahat, meskipun hanya sebentar.

"Apa yang dikatakan oleh Boss Anton, Rin?" tanya Deni yang saat ini masih fokus mengendarai kendaraan roda duanya.

"Kita putar arah dan pulang sekarang, Den. Sesuai dengan perintah Boss Anton, kita harus segera sampai di markas, sebelum malam terlalu larut." ujar Rino yang memberikan instruksi kepada Deni.

"Oke. Inilah yang aku tunggu sejak tadi. Bersiaplah! Kita akan pulang." ucap Deni dengan penuh semangat.

Rino yang melihat Deni bersemangat untuk pulang ke kampung, mereka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat sikap Deni yang seperti seorang anak kecil, yang akan mendapatkan hadiah dari orangtuanya.

'Apa yang akan terjadi setelah sampai di markas nanti?' gumam Rino dalam hati

Bersambung....

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

.next

2024-04-30

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

sungguh kecewa dngn perbuatan Andi sama aja dia juga jahat 👎👎😤😤mau berhenti baca tp penasaran

2023-12-21

1

sella surya amanda

sella surya amanda

next

2023-04-09

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 69 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!