"Kamu yakin tidak melihat kemana Riski pergi, Ziz? Bukankah kalian semalaman bersama, dan berjaga di bawah pohon rindang itu?" tanya Anton, saat melihat Aziz berlari dengan wajah pucat pasi.
"Be-benar, Boss. Karena setau saya, kami sama-sama terlelap di bawah pohon rindang itu. Tetapi saat cahaya matahari membangun saya, Riski sudah tidak ada di sana. Bahkan saya sudah berkeliling di daerah itu, tetapi saya juga tidak menemukan keberadaan Riski." jelas Aziz dengan tubuh yang masih gemetar.
Anton pun hanya mengangguk-angguk kecil, sambil mengusap-usap dagunya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
Belum sempat Anton membuka suaranya kembali. Dari kejauhan terlihat seseorang yang berlari tergopoh-gopoh, dengan napas yang tersengal-sengal.
"Den Anton! Den ... Anu ... Itu ... Di sana ..." ucap orang itu dengan suara yang terputus-putus.
"Katakan yang jelas! Ada apa? Dan apa yang sebenarnya terjadi?" tegas Anton dengan tatapan penuh selidik.
"I-itu, Den Anton. Di pohon itu.... em, maksud Saya, Riski dililit dan menggantung di pohon yang berada di sana, dan beberapa warga masih berusaha untuk melepaskan lilitan akar itu." jelas seseorang itu.
"APA!" pekik Anton sambil mengepalkan tangannya.
Sedangkan ketiga anak buahnya kini hanya saling beradu pandang, karena kejadian janggal yang menimpa salah satu rekannya.
"Antarkan aku ke sana!" titah Anton dengan deru napas yang memburu.
Kini tatapan matanya seperti hendak menerkam mangsanya, amarahnya pun langsung berkobar dan hendak meledak.
Dengan langkah kaki panjang, mereka berlima akhirnya berjalan dengan cepat menuju lokasi tersebut. Setelah mereka sampai di TKP, akhirnya Anton dan ketiga anak buahnya menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Kematian Riski yang tidak wajar dan mengenaskan, dengan leher yang terlilit oleh akar yang cukup kuat. Kini semakin membuat Anton yakin, jika arwah penasaran Arini bergentayangan dan akan membalaskan dendam kepada mereka.
"SIALAN! BRENGSEEK! SIAPA YANG TELAH MELAKUKAN SEMUA INI!" cetus Anton dengan rahang yang mengeras dan tangan yang terkepal kuat.
Setelah kedatangan keempat rekannya, secara tiba-tiba jasad Riski terjatuh dengan mudahnya tepat di depan Anton.
Anton pun membelalakkan matanya, saat dia melihat jasad Riski yang matanya hampir keluar dengan lidah yang juga menjulur keluar.
Saat itu juga Anton semakin naik pitam dengan mata yang mulai menggelap. Dia semakin bertekad untuk melakukan penyelidikan kembali kepada arwah penasaran yang dia yakini adalah arwah Arini.
"Aku akan membuat perhitungan denganmu lagi, gadis sialan! Aku pasti akan memberikan perhitungan kembali kepadamu! BRENGSEK! ARGH!" hardik Anton sambil melayangkan tinju ke udara.
Dia benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat ini. Bahkan dia tidak pernah menyangka, jika gadis yang dia kubur hidup-hidup, kini arwahnya bangkit untuk balas dendam kepada mereka.
Akhirnya Anton memerintahkan beberapa orang untuk mengurus jasad Riski dan memakamkannya secara layak. Sementara dia mengajak ketiga anak buahnya untuk menyusun rencana baru.
"Ikuti aku!" titah Anton kepada ketiga anak buahnya.
Dengan tubuh yang masih gemetar, akhirnya mau tidak mau ketiga orang itu menuruti perintah Boss mereka.
Karena mereka juga sangat memahami bagaimana perangai seorang Anton, saat mendapatkan penolakan ketika sedang berada di puncak amarahnya.
Setelah tiba di markas besar mereka, akhirnya Anton duduk di kursi kebesarannya, dengan menaikkan kakinya ke atas meja yang berada di depannya.
"Kita harus segera menyusun rencana baru, untuk menjebak arwah sialan itu. Sebelum dia berhasil menghabisi nyawa kita satu persatu, seperti yang dia lakukan kepada Riski." tegas Anton sambil menatap tajam ke depan.
"Ta-tapi, Bos......."
Kini lirikan tajam dia layangkan kepada Rino, yang hendak mengatakan sesuatu kepadanya.
"Tapi apa? Kamu tidak mau mengikuti perintah ku lagi? Apa kamu juga sudah bosan hidup? Oh, atau kamu ingin menyusul Riski sekarang juga?" gertak Anton dengan tangan yang terkepal kuat.
"Ti-tidak, Boss! Ampun!" kilah Rino yang kini menundukkan kepalanya, dengan tubuh yang bergetar hebat.
"Bagus. Kalau begitu, turuti semua perintah ku! Jika kamu masih ingin hidup!" ancam Anton kepada Rino.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
kriwil
knp tak di siksa dulu ke enakan langsung matek
2024-07-06
1
Evelyn
tikus kali ah dijebak...😂😂
2024-05-15
0
Ali B.U
next.
2024-04-29
2