"Apa!"
"Bagaimana bisa? Apakah arwah sialan itu sempat melukai kalian?" pekik Anton sambil menegakkan duduknya.
Deni dan Rino pun langsung terkejut dan gelagapan, saat melihat Boss besarnya sedang melakukan interogasi kepada mereka.
"Tadi saat kami sedang menyusuri jalan raya yang menuju ke arah hutan, tiba-tiba kami merasakan hal yang sangat janggal, Boss. Dan pada saat itu, saya meminta Deni untuk menghentikan kendaraannya. Setelah itu saya memperhatikan ke sekeliling kami, dan sesuai dugaan saya saat itu. Jika kami hanya berputar-putar melewati sepanjang jalan yang sama, dan kami pun sempat tersesat di tempat itu ...."
Sejenak Rino menjeda ucapannya, dan menghela napas panjang agar bisa menjelaskan semuanya kepada Anton dengan lancar.
"Tiba-tiba sebelum kami berdua berhasil keluar dari jalan menyesatkan itu, Arwah penasaran Neng Arini meminta tumpangan kepada kami hingga jalan depan. Tetapi saat arwah penasaran itu perlahan mendekat ke arah kami, kami langsung meninggalkan arwah penasaran tersebut di jalan itu. Dan akhirnya kami bisa keluar dari tempat itu, Boss..." jelas Rino sambil menghela napas panjang.
Anton yang mendengar penjelasan dari Rino, kini hanya menatap kedua anak buahnya secara bergantian. Yang ada di dalam pikiran Anton saat ini hanyalah sebuah dugaan, jika Arini memberikan peringatan kepada mereka bertiga, bahwa dia ingin balas dendam kepada mereka.
"Sebaiknya kita harus lebih berhati-hati dan tetap waspada. Karena hingga saat ini, kita belum menemukan keberadaan Aziz dan keluarganya. Bahkan kita semua tidak tau, bagaimana keadaan mereka. Entah hidup atau mati kita juga tidak tau." ujar Anton yang memperingatkan kedua anak buahnya.
Kedua anak buahnya hanya bisa mengangguk patuh kepadanya. Saat ini pikiran mereka pun sejalan dengan Anton tentang balas dendam arwah penasaran Arini.
Seperti yang arwah penasaran itu lakukan kepada Riski. Mereka juga sangat yakin, jika akan tiba giliran mereka nanti. Entah itu kapan waktunya, pasti mereka juga tidak akan bisa menghindarinya.
"Benar yang Anda katakan, Boss. Saya juga mempunyai pemikiran yang sama dengan Anda. Karena saya sangat yakin, jika arwah penasaran Neng Arini pasti akan menuntut balas kepada kita. Dan satu persatu dari kita, pasti akan mengalami nasib yang sama dengan Riski," cetus Deni dengan suara yang sedikit melemah.
Tok... Tok... Tok...
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar markas mereka. Mereka yang merasa sangat terkejut dengan suara tersebut, kemudian dengan cepat Anton melangkahkan kakinya menuju ke arah jendela, untuk mengintip dan memastikan siapa yang datang.
Perlahan Anton sedikit menyingkap tirai yang menutupi benda persegi tersebut, kemudian dia sedikit menyembulkan kepalanya dari balik tirai tersebut.
Namun, setelah dia berhasil melihat ke luar jendela, ternyata tidak ada siapapun di depan pintu tersebut. Dan semua itu membuat Anton merasa geram dan kesal, sehingga dia melampiaskannya dengan meja kecil yang berada di sampingnya.
BRAAKK!
"Sialan! Siapa yang berani mempermain ku? Hah? Argh!" gertak Anton dengan napas yang memburu.
Setelah meluapkan semua amarahnya, Anton pun melangkahkan kakinya menuju ke arah kursi kebesarannya kembali. Tiba-tiba....
Tok... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu terdengar kembali, saat Anton hendak menyandarkan punggungnya di kursi tersebut.
Tidak ingin tertipu kembali dengan suara-suara yang tidak jelas. Anton pun langsung memerintahkan kepada Rino agar melakukan hal seperti Anton sebelumnya, yaitu mengintip dari balik jendela.
Tetapi apa yang dilihat Rino sama dengan Anton. Tidak ada siapapun di balik pintu tersebut. Rino yang tidak ingin ambil pusing, kemudian berjalan kembali ke arah rekannya.
Dan....
Tok... Tok... Tok...
Untuk ketiga kalinya, suara ketukan pintu terdengar kembali dengan sangat jelas. Kini giliran Deni yang mengintipnya, tetapi saat kepalanya mulai menyembul ke arah keluar, dia dikejutkan dengan sosok yang belum lama dia temui.
Karena rasa keterkejutannya , akhirnya Deni pun terjengkang ke belakang dan membentur tiang penyangga yang berada tidak jauh darinya, sehingga membuatnya mengaduh.
"Awh!"
Anton dan Rino yang melihatnya langsung bangkit dari tempat duduk mereka, dan berjalan ke arah Deni berada.
"Kamu kenapa, Den?" tanya Anton dan Rino secara bersamaan.
Sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut, tubuhnya pun terlihat gemetar dan keringat dingin mulai bercucuran.
"I-itu ... di sana a-ada ...."
Tidak sabar mendengar ucapan Deni, akhirnya Anton langsung menyingkap tirai tersebut dengan kasar. Dan saat itulah terpampang jelas sosok yang berada di luar markas mereka.
"ARINI?" pekik Anton dengan mata yang membola sempurna.
Arwah Arini pun langsung menatap tajam ke arah Anton, dengan sorot mata yang diliputi oleh rasa dendam dan bola mata hampir keluar, di sertai belatung yang berloncatan dan menggeliat dengan indah.
"Tunggu giliran mu, badjingan!"
Setelah mengatakan sebuah peringatan kepada Anton, dalam sekejap mata sosok arwah penasaran itu langsung menghilang dari pandangan Anton.
"TIDAK!"
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ali B.U
next
2024-04-30
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Arini jngn biarkan Andi trus berbuat seperti itu sadarkan dia agar balas dendamnya dngn cara yg lain
2023-12-21
2
Jarmini Wijayanti
serem thor
2023-09-13
0