Ada Kami

Happy reading...

Aku menyusul mbak Tini yang sudah masuk duluan ke dalam rumah, kudengar suara Mbak Tini memanggil bik sumi.

"Mbok! Mbok, kemana, sih?"

"Ada apa teriak-teriak? Malu sama Non Nai, Tin," jawab bik Sumi sambil melihat ke arahku.

"Sudah biasa, Bik. Lah ini makanan buat bibik malah aku yang bawa," kataku padanya.

"He, he, he, lupa mbok kalau aku bawa makanan tadi," kata Tini pada bik Sumi.

"Kamu itu gak sopan sama, Non Nai, Ndok,"

tegur bik Sumi pada anaknya

"Gak apa-apa, Bik. Aku malah gak suka yang terlalu formal, anggap aku ini anak Bik Sum, sama seperti Tini.

"Ya, gak bisa begitu, Non saya nanti di marahi sama Nyonya Kaila," jelas bik Sumi.

"Ya, gak mungkin Bik, Mami paling pulang bulan depan, itu pun gak sampai sehari aku sampai lupa kalau aku ini anak Mami," sahut ku sambil tertawa hambar.

"Ini loh, Mbok. Mbak Nai, yang membelikan tadi," kata mbak Tini mengalihkan pembicaraan sambil membuka kotak makanan yang kubelikan tadi.

"Wah ini enak, trimakasih ya, Non," ucap bik Sumi.

"Sama-sama, Bik," jawabku sambil tersenyum melihat bik Sumi menikmati makanan yang ku beli.

"Kamu sama Non Nai, apa mau nginap di sini?" tanya bik Sumi pada kami.

"Nginep, karena baru besok dimulainya. Sekarang kita mau di sini dulu kangen-kangenan dulu sama bibi," kataku pada Bi Sumi.

"Syukurlah Non bibi ini setiap hari selalu kesepian, yang tinggal di sini itu cuma bibi sama Nak Hari dan Nak Jo, jadi bibi selalu masak sedikit untuk mereka itu," kata bibi

"Apa Mami masih memberi gaji pada bibi?'' tanyaku dengan hati-hati.

"Ya jelas toh, Non. Lah wong Bibi ini kerjanya sama Nyonya Kayla, jelas beliaunya yang kasih gaji," kata bik Sumi.

"Bibi terima," tanya kepadanya kembali.

"Iya, Non. Bibi tahu kekawatiran Non tetapi Nyonya itu sebenarnya masih punya butik yang dikelola oleh orang lain, Non. Beliau memang menyembunyikan itu, bibi juga tidak tahu kenapa? Dulu Nyonya pernah bilang, 'ini lebih baik untuk Nai juga untuk kita.' Jadi Non, yang di berikan pada Non, saya dan pekerja lainnya itu uang halal bukan dari club itu," kata bik Sumi.

"Aku jadi merasa tidak punya orang tua, Bik. mami dan papi menyimpan rahasianya masing-masing bahkan papi tidak pernah menelponku sama sekali, seolah aku ini anak yang telah dibuangnya," kataku sambil menatap wanita paru baya yang duduk di sebelah ku.

"Jangan begitu, Non. masih ada Bibi, Tini, yang selalu menemanimu, Non," kata Bik Sumi.

"Iya betul Bik, Ya sudah saya mau ke kamar dulu," kata ku sambil bangun dari dudukku dan berjalan ke kamar ku, samar-samar aku masih mendengar bibi berbicara pada Tini.

"Nduk, temani Non, hibur dia jangan sampai sedih."

"Iya, Mbok. Aku ke kamar dulu ya, Mbok," ijin Tini pada Bik Sumi.

Aku masuk ke kamarku, Setelah mendengar cerita dari bik sumi aku merasa mami menyembunyikan banyak hal padaku.

Kurebakan tubuhku di atas ranjang mencoba memejamkan mataku dan melupakan apa yang telah aku ketahui dari bik Sumi. 'Mami apa sebenarnya rahasia yang kau simpan sehingga aku merasa kau begitu misterius bagiku begitu papi,' pikirku.

Keesokan harinya aku sudah harus kembali ke rumah produksi bersama Tini karena banyak harus yang kami kerjakan di sana mulai membuat tester masakan dan lain-lain.

Setelah menunaikan kewajibanku menjalankan salat subuh aku pun keluar dari kamarku, sudah terdengar di telingaku candaan Mbak Tini dengan ibunya yang sedang memasak di dapur, kadang aku merasa iri sama Mbak Tini bisa berbicara bercerita dan bersenda gurau dengan ibunya.

Mbak Tini menoleh ke arahku lalu tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Ke sini, Mbak. Duduk sini! Sudah aku siapkan sarapan yang enak bersama si Mbok.

Aku berjalan menuju meja makan yang telah siap dengan berbagai macam masakan untuk sarapan pagi ini.

"Ini semua kalian yang masak, kok banyak sekali, bukankah kita nanti akan ke rumah produksi, Mbak Tini. Terus siapa yang akan makan ini?" tanyaku kepada Mbak Tini.

BERSAMBUNG...

Episodes
1 Tuduhan Palsu
2 Jangan Dekati Putriku
3 Mencari Informasi
4 Tak Sabar
5 Aku Akan Pergi
6 Masa Kecil Yang Pahit
7 Cari Cara Membeli Sahamnya
8 Akan Ku Pikat Kau
9 Kalau Boleh Memilih
10 Kangen Sama Kang Bejo
11 Ada Kami
12 Di Goda
13 Yang Manis Itu, Kamu.
14 Kalian Tega
15 Gak Gratis!
16 Melihatnya
17 Jaga Mereka
18 Terserah Kau!
19 Jangan Pergi Nai.
20 Pov Nafizah : Saingan Bertambah.
21 Tak Perlu Mengurusi Orang Lain
22 Sudah Resign
23 Aku Buruk Di Matanya
24 Kau Sangat Menyebalkan.
25 Surat Dari Mami.
26 Jadian
27 Maafkan Aku
28 Kau Mengenal Yusuf?
29 Menikahlah Dengan Naura
30 Kenapa lama Sekali, Pih?
31 Mengamankan Bukti
32 Apa Mereka Akan Rujuk?
33 Sebuah Rindu
34 Pov Mirna
35 Lompat
36 Penolong
37 Bunuh Diri
38 Memulai Aksi
39 Bebas
40 Mengunjungi Hardian
41 Dasar Curang!
42 Ikan Yang Menggelepar
43 Ngajak Bulan Madu
44 Lombok
45 Jangan Ngeyel
46 Jangan Terlalu Dekat
47 Pulang
48 Bayi Besar
49 Luka Lama
50 Beda kasus
51 Kembali dengan Bukti
52 Terimakasih
53 Sedikit Pergerakan
54 Banyak Muram
55 Jangan Ragu
56 Oh My Good
57 Bab > 57
58 Kami Akan Menikah
59 Jangan Naura
60 Bab > 60
61 Di Buka Kembali
62 Tantangan Nafizah.
63 Kenapa Jadi Pemaksa
64 Bab 64
65 Saksi
66 Sadar
67 Bebas
68 Bayar Dengan Hidupmu
69 Akhir Cerita
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Tuduhan Palsu
2
Jangan Dekati Putriku
3
Mencari Informasi
4
Tak Sabar
5
Aku Akan Pergi
6
Masa Kecil Yang Pahit
7
Cari Cara Membeli Sahamnya
8
Akan Ku Pikat Kau
9
Kalau Boleh Memilih
10
Kangen Sama Kang Bejo
11
Ada Kami
12
Di Goda
13
Yang Manis Itu, Kamu.
14
Kalian Tega
15
Gak Gratis!
16
Melihatnya
17
Jaga Mereka
18
Terserah Kau!
19
Jangan Pergi Nai.
20
Pov Nafizah : Saingan Bertambah.
21
Tak Perlu Mengurusi Orang Lain
22
Sudah Resign
23
Aku Buruk Di Matanya
24
Kau Sangat Menyebalkan.
25
Surat Dari Mami.
26
Jadian
27
Maafkan Aku
28
Kau Mengenal Yusuf?
29
Menikahlah Dengan Naura
30
Kenapa lama Sekali, Pih?
31
Mengamankan Bukti
32
Apa Mereka Akan Rujuk?
33
Sebuah Rindu
34
Pov Mirna
35
Lompat
36
Penolong
37
Bunuh Diri
38
Memulai Aksi
39
Bebas
40
Mengunjungi Hardian
41
Dasar Curang!
42
Ikan Yang Menggelepar
43
Ngajak Bulan Madu
44
Lombok
45
Jangan Ngeyel
46
Jangan Terlalu Dekat
47
Pulang
48
Bayi Besar
49
Luka Lama
50
Beda kasus
51
Kembali dengan Bukti
52
Terimakasih
53
Sedikit Pergerakan
54
Banyak Muram
55
Jangan Ragu
56
Oh My Good
57
Bab > 57
58
Kami Akan Menikah
59
Jangan Naura
60
Bab > 60
61
Di Buka Kembali
62
Tantangan Nafizah.
63
Kenapa Jadi Pemaksa
64
Bab 64
65
Saksi
66
Sadar
67
Bebas
68
Bayar Dengan Hidupmu
69
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!