Mencari Informasi

Happy reading....

Seorang kepala pelayan menghampiri tuannya sambil membungkukan badannya dan bertanya, "Apakah perlu kami siapkan makan malam, Tuan?”

”Tidak perlu. Kau buatkan saja dua cangkir kopi pait, dan antarkan keruang kerjaku!'' titahnya sambil terus berjalan melintasi ruang tamu yang di ikuti Gilang di belakangnya.

Kepala pelayan berkata sambil membukukkan badan, ”Baik Tuan.” Lalu kepala pelayan itu memberi kode pada pelayan lain, agar segera menyiapkan permintaan tuannya.

Hardian dan Gilang menaiki tangga yang menuju lantai dua. Mereka berjalan di ruang kerja yang tak jauh dari ruang utama. Setelah sampai mereka memasuki ruang kerja tersebut, Hardian menghempaskan pantatnya di sofa dan mendarkan bahunya pada sandaran sofa.

Sambil memejamkan matanya sebentar ia berkata, ”Gilang segera cari tahu identitas lengkap anak mami Kailah! Aku ingin tau selengkap-lengkapnya.”

Gilang menjawab dan bertanya, ''Baik Tuan, apakah Tuan benar-benar tertarik dengan anak Momy? Lalu, bagaimana dengan nona Chira, Tuan? Dia mengejar Tuan dari SMU?“ kata Gilang pada Hardian.

Terdengar pintu diketuk dari luar. "Masuklah!” perintah tuannya dari dalam. Pelayan itu membawa dua cangkir kopi pait dan makanan ringan untuk tuannya, dan meletakan di meja depan sofa. Setelah itu dia keluar dengan membungkukkan badan pada dua pria tersebut.

Hardian menyesap sedikit kopinya dan menghela napas sambil berkata, ”Aku tak pernah mencintainya. Sepertinya dia terobsesi pada diriku? Biarkan saja, jika ia lelah ia akan berhenti. Jangan lupa yang tadi, cepat cari dan informasikan besok!''

Gilang menjawab sambil mengangguk hormat, "Baik tuan!”

Hardian bangkit dari duduknya, "Ayo kita istirahat!"

“Baik Tuan,” jawab Gilang sambil beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti tuannya keluar dari ruang kerjanya menuju ruangan mereka masing-masing.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Di pagi yang cerah dua sosok pria itu sudah duduk di meja makan sedang menikmati sarapan paginya. Mereka makan dengan tenang. Setelah selesai, mereka berangkat menuju kantornya.

Mobil meninggalkan halaman mansion, membelah jalanan menuju tempat mereka bekerja. Tak lama kemudian, mereka telah sampai di plataran pakir perusahan,. Keduanya keluar dari mobil dan berjalan menuju loby. Para karyawan yang berpapasan dengan mereka membukukkan badannya, memberi hormat pada atasannya. Setelah melewat loby pintu masuk, mereka menaiki lift khusus untuk atasan menuju lantai 30. Pintu terbuka tepat di lantai yang mereka tuju, lalu berjalan ke ruangan masing–masing. Hardian di ruangan CEO, dan Gilang diruangan Asisten CEO.

Seorang wanita cantik yang bernama Mira mengenakan atasan putih dan rok hitam sepanjang lutut menyambut dengan hormat. "Selamat pagi Tuan Hardian, selamat pagi Tuan Gilang." Mereka tersenyum membalas sapaan sekertaris CEO itu. Hardian segera masuk diruanganya dan langsung duduk di kursi kebesarannya. Di atas meja telah banyak tumpukan map yang harus dia priksa.

Suara pintu di ketok dari luar, ''Masuk!” Mira masuk ke dalam mengatarkan secangkir kopi. "Apa agendaku hari ini, Mira?” tanya Hardian dengan masih fokus pada pekerjaannya.

“Ada pertemuan dengan CEO perusahaan X Pak, jam 10.00. Dan nanti sore jam 19.00, makan malam dengan Nona Chira Tuan,” jawab Mira sambil menunduk.

“Apa bisa kau atur ulang jadwalku dengan perusahaan X, Mira? Dan batalkan makan malam dengan Chira!” perintah Hardian tanpa merubah expresinya.

“Maaf Pak, tidak bisa di undurkan lagi jadwal dengan perusahaan X, karena sudah tertunda dua kali, Tuan. Dan makan malamnya, saya cobah undur jadwalnya. Nanti saya hubungi nona Chira, tapi tidak bisa di batalkan. Anda tau sendiri, nona Chira mempunyai saham terbesar setelah Tuan.''

“Hmm, baiklah ... baiklah. Kau boleh keluar Mira.” kata Hardian masih sibuk dengan kertas-kertas kerjanya.

Mira mengangguk hormat dan meninggalkan ruangan itu. Tak berselang lama, Gilang masuk keruangan Hardian.

Dia duduk di sofa sambil memberikan laporan yang di inginkan Tuannya. "Tuan, saya sudah mendapat data lengkap anak dari mami Kailah. Namanya Nafizah Kaila Tama. Ayahnya bernama Erwan Tama, dan maminya benama Kaila Rianti. Ayahnya ini pemelik perusahaan Tama Corp. Sejak 14 tahun lalu, tuan Erwan tinggal di singapore, Tuan. Nona Nafizah mempuyai usaha ketering yang lumayan besar Tuan, yang di rintisnya sendiri sejak kelas 2 SMU. Tepat ketika mami Kailah mendirikan clup itu, Tuan. Dia masih kuliah di fakultas Ekonomi tingkat akhir,'' jelas Gilang.

“Bisakah kita mengajukan kerja sama memasok makanan untuk karyawan di bagian produksi kita?” tanya Hardian tanpa beranjak dari duduknya.

“Bisa Tuan, karena kontrak kita dengan ketering lama seminggu lagi akan berakhir. Kita tidak perlu memperpanjang lagi.” Gilang menjelaskan kepada tuannya.

“Baiklah segerah atur pertemuanku dengannya!” perintanya tanpa menatap Gilang.

“Baik Tuan. Saya kembali keruangan saya, jam 10.00 saya akan kembali kemari untuk mengingatkan akan ada pertemuan dengan perusahan X.”

Hardian menatap dengan datar sambil mengisyaratkan tangannya agar Gilang segera pergi dari ruangan.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Aku sudah di kampus sejak tadi pagi, menghadap dosen pebimbing. Dengan sedikit kesal aku keluar dari ruang dosen pebimbing itu. Kakiku melangkah lurus menapaki halaman kampus yang luas tanpa melihat sekitarku, hingga ku dengar suara memanggilku, dan aku mencari-cari sumber suara itu.

“Hai, Nafizah. Aku disini!'' teriak Dita sahabatku sejak duduk di bangku taman kanak-kanak itu, sambil melambai- lambaikan tangannya.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Has Tuti

Has Tuti

mna lagi Thor episode nya bikin penasaran aja yhor

2023-04-01

1

Baiq Hariana

Baiq Hariana

masih menyimak kayaknya ceritanya seru

2023-04-01

2

lihat semua
Episodes
1 Tuduhan Palsu
2 Jangan Dekati Putriku
3 Mencari Informasi
4 Tak Sabar
5 Aku Akan Pergi
6 Masa Kecil Yang Pahit
7 Cari Cara Membeli Sahamnya
8 Akan Ku Pikat Kau
9 Kalau Boleh Memilih
10 Kangen Sama Kang Bejo
11 Ada Kami
12 Di Goda
13 Yang Manis Itu, Kamu.
14 Kalian Tega
15 Gak Gratis!
16 Melihatnya
17 Jaga Mereka
18 Terserah Kau!
19 Jangan Pergi Nai.
20 Pov Nafizah : Saingan Bertambah.
21 Tak Perlu Mengurusi Orang Lain
22 Sudah Resign
23 Aku Buruk Di Matanya
24 Kau Sangat Menyebalkan.
25 Surat Dari Mami.
26 Jadian
27 Maafkan Aku
28 Kau Mengenal Yusuf?
29 Menikahlah Dengan Naura
30 Kenapa lama Sekali, Pih?
31 Mengamankan Bukti
32 Apa Mereka Akan Rujuk?
33 Sebuah Rindu
34 Pov Mirna
35 Lompat
36 Penolong
37 Bunuh Diri
38 Memulai Aksi
39 Bebas
40 Mengunjungi Hardian
41 Dasar Curang!
42 Ikan Yang Menggelepar
43 Ngajak Bulan Madu
44 Lombok
45 Jangan Ngeyel
46 Jangan Terlalu Dekat
47 Pulang
48 Bayi Besar
49 Luka Lama
50 Beda kasus
51 Kembali dengan Bukti
52 Terimakasih
53 Sedikit Pergerakan
54 Banyak Muram
55 Jangan Ragu
56 Oh My Good
57 Bab > 57
58 Kami Akan Menikah
59 Jangan Naura
60 Bab > 60
61 Di Buka Kembali
62 Tantangan Nafizah.
63 Kenapa Jadi Pemaksa
64 Bab 64
65 Saksi
66 Sadar
67 Bebas
68 Bayar Dengan Hidupmu
69 Akhir Cerita
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Tuduhan Palsu
2
Jangan Dekati Putriku
3
Mencari Informasi
4
Tak Sabar
5
Aku Akan Pergi
6
Masa Kecil Yang Pahit
7
Cari Cara Membeli Sahamnya
8
Akan Ku Pikat Kau
9
Kalau Boleh Memilih
10
Kangen Sama Kang Bejo
11
Ada Kami
12
Di Goda
13
Yang Manis Itu, Kamu.
14
Kalian Tega
15
Gak Gratis!
16
Melihatnya
17
Jaga Mereka
18
Terserah Kau!
19
Jangan Pergi Nai.
20
Pov Nafizah : Saingan Bertambah.
21
Tak Perlu Mengurusi Orang Lain
22
Sudah Resign
23
Aku Buruk Di Matanya
24
Kau Sangat Menyebalkan.
25
Surat Dari Mami.
26
Jadian
27
Maafkan Aku
28
Kau Mengenal Yusuf?
29
Menikahlah Dengan Naura
30
Kenapa lama Sekali, Pih?
31
Mengamankan Bukti
32
Apa Mereka Akan Rujuk?
33
Sebuah Rindu
34
Pov Mirna
35
Lompat
36
Penolong
37
Bunuh Diri
38
Memulai Aksi
39
Bebas
40
Mengunjungi Hardian
41
Dasar Curang!
42
Ikan Yang Menggelepar
43
Ngajak Bulan Madu
44
Lombok
45
Jangan Ngeyel
46
Jangan Terlalu Dekat
47
Pulang
48
Bayi Besar
49
Luka Lama
50
Beda kasus
51
Kembali dengan Bukti
52
Terimakasih
53
Sedikit Pergerakan
54
Banyak Muram
55
Jangan Ragu
56
Oh My Good
57
Bab > 57
58
Kami Akan Menikah
59
Jangan Naura
60
Bab > 60
61
Di Buka Kembali
62
Tantangan Nafizah.
63
Kenapa Jadi Pemaksa
64
Bab 64
65
Saksi
66
Sadar
67
Bebas
68
Bayar Dengan Hidupmu
69
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!