Kembali ke Akmal lagi.
Akmal yang sudah berada di dalam ruang kerjanya, dia malah melamun sendiri, karena hatinya tiba-tiba merasa tidak tenang, hingga tanpa dia sadari ternyata sudah cukup lama dia melamun.
Masa melamun Akmal teralihkan ketika ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya, yang ternyata itu adalah Ahmad, asisten dosennya.
" Pagi Pak Akmal ," sapa Ahmad.
" Iya ," jawab Akmal.
" Ini Pak tugas dan catatan dari anak-anak, sudah saya kumpulkan semua ," kata Ahmad kepada Akmal.
" Baiklah, taruh saja di sini ," jawab Akmal sambil menunjuk meja kerjanya.
Ahmad lalu menaruh semua tugas tadi ke meja kerja Akmal.
" Ahmad ," panggil Akmal.
" Iya Pak ," jawab Ahmad.
" Apakah Cyra tadi masuk kelas?? ," tanya Akmal.
" Tidak Pak, Cyra tidak ikut mata pelajaran Bapak sampai jam mata kuliah selesai ," jawab Ahmad.
" Oh, baiklah ," jawab Akmal.
" Jika kamu melihat dia, katakan jika Bapak mencarinya ," kata Akmal lagi.
" Baik Pak, nanti akan saya sampaikan ," jawab Ahmad.
" Kalau begitu, saya permisi dulu Pak Akmal, assalamu'alaikum ," kata Ahmad lagi.
" Iya, Wa'alaikumussalam ," jawab Akmal.
Akmal yang pikirannya menjadi buyar tidak konsentrasi lagi gara-gara Cyra, dia memutuskan untuk pergi saja ke Cafe milik Hamzah.
Sesampainya di Cafe milik Hamzah, ternyata ada sahabatnya juga yaitu Abraham yang sedang berbincang dengan Hamzah.
" Eh itu Akmal ," kata Abraham kepada Hamzah.
" Akmal ," panggil Abraham.
" Sudah lama bro kamu di sini?? ," tanya Akmal sambil langsung duduk di kursi sebelah Hamzah.
" Tidak lama, baru sepuluh menit yang lalu ," jawab Abraham.
" Bray, tuh teman kamu sedang naksir mahasiswinya sendiri lho ," kata Hamzah menggoda Akmal.
" Apa sih Ham, nanti kalau kedengaran murid-murid ku bisa malu aku, kamu jangan asal berbicara deh ," kata Akmal.
Hamzah langsung tertawa ketika ditegur seperti itu oleh Akmal, sedangkan Abraham yang tidak tahu apa-apa, menjadi penasaran sendiri.
" Apa sih yang kalian bicarakan, sepertinya aku ketinggalan sesuatu nih?? ," kata Abraham.
" Ini nih, lihat saja sendiri, sebentar ," jawab Hamzah.
Hamzah lalu mengambil ponselnya untuk memutarkan video tentang Akmal dan Cyra kemarin yang sedang berbalas pantun.
Hamzah bisa mendapatkan video tersebut, dari rekaman CCTV yang ada di Cafenya dan sudah dia potong.
Hamzah lalu memberikan ponselnya kepada Abraham supaya Abraham bisa melihatnya sendiri, sedangkan Akmal merasa kebingungan apa yang sebenarnya ingin ditunjukkan oleh Hamzah kepada Abraham.
Abraham langsung bersiul menggoda Akmal ketika sudah melihat rekaman video tersebut, dan Akmal yang sudah tidak tahan dengan rasa penasarannya langsung saja merebut ponsel milik Hamzah.
" Kamu dapat ini dari mana Ham?? ," tanya Akmal.
" Tuh, kamu lupa jika di dalam Cafe ini ada CCTVnya?? ," jawab Hamzah sambil menunjuk CCTV yang ada di atas.
" Siapa nama gadis itu Mal, kenalkan dong sama aku, siapa tahu dia lebih memilih aku daripada kamu ," kata Abraham menggoda Akmal.
" Awas saja jika kamu berani mendekati dia ," jawab Akmal.
" Iyah dia cemburu ," goda Hamzah sambil tertawa, dan suara tawa dari Hamzah menular ke Abraham.
Ketika ke dua temannya sedang menggodanya, mata Akmal tidak sengaja melihat Deena, Kalila dan juga Misha yang baru saja masuk ke dalam Cafe.
" Deena, Kalila, Misha ," panggil Akmal.
" Iya Pak Akmal ," jawab mereka bertiga secara bersamaan.
Deena, Kalila dan juga Misha, lalu melangkahkan kaki mereka ke arah mejanya Akmal.
" Ada apa ya Bapak memanggil kami?? ," tanya Deena mewakili.
" Apakah kalian melihat Cyra, atau tahu dia ada di mana sekarang?? ," tanya Akmal.
" Tadi sih sudah kami telepon, katanya dia sedang pergi Pak dan akan langsung pulang tidak akan kembali ke kampus lagi ," jawab Misha.
" Oh baiklah, Bapak cuma ingin tanya itu saja kepada kalian ," kata Akmal.
" Kalau begitu kami permisi Pak, Kak Hamzah ," jawab mereka bertiga.
Akmal dan Hamzah hanya mengangguk saja kepada mereka bertiga, sedangkan Abraham malah asik mencuri pandang ke arah Kalila.
" Mal, yang memakai hijab hijau itu namanya siapa?? ," tanya Abraham.
" Kalila, ada apa memang?? ," jawab Akmal.
" Dia cantik, boleh dong kasih nomor teleponnya kalau punya ," kata Abraham.
" Aku punya nomor dia ," jawab Hamzah.
" Aku minta Ham ," kata Abraham.
" Kamu tidak naksir sama Kalila kan, karena aku tidak mau kita sampai rebutan cewek ," kata Abraham.
" Tidak, justru aku lebih condong ke Misha yang rada oon, menurutku lucu saja, sebab kalau diajak berbicara selalu membuat ketawa dengan sikapnya yang berpikir dulu ," jawab Hamzah.
" Waaah, apa-apaan ini, kenapa kita malah jadi suka sama gadis yang masih remaja yang mau tumbuh ," kata Abraham.
" Entahlah, karena jodoh bukan kita yang menentukan ," jawab Hamzah, sedangkan Akmal pikirannya sudah melayang jauh entah ke mana.
Ketika malam tiba, Keluarga Ayah Rafiq saat ini baru saja selesai makan malam bersama, dan mereka semua saat ini sedang berkumpul di ruang Keluarga.
" Mirza, bagaimana keputusan kamu?? ," tanya Ayah Rafiq menagih janji Mirza.
Mirza yang tadi siang sudah ditolak oleh Cyra, dia sudah memasrahkan jodohnya kepada sang Ayah, entah siapapun itu jika dia cocok, dia akan mencoba menjalaninya hingga ke jenjang pernikahan.
Walau nantinya, bukan Cyra sekalipun yang akan menjadi jodohnya kelak.
" Mirza terserah Ayah saja ," jawab Mirza.
" Apa itu artinya kamu mau dijodohkan oleh Ayah, Mirza?? ," tanya Ayah Rafiq.
" Iya Ayah ," jawab Mirza.
Ayah Rafiq dan Mama Jian sangat senang sekali mendengar jawaban dari putra sulung mereka, dan Ayah Rafiq sudah tidak sabar ingin segera mencoba menghubungi sahabatnya, untuk meminang putri mereka.
Akmal yang mendengar jika sang Kakak mau dijodohkan oleh ke dua orang tua mereka, dia tersenyum senang, dan mengapresiasi keputusan sang Kakak yang pastinya tidak akan mudah untuk dia ambil.
Akmal berdoa, siapapun jodoh sang Kakak nanti, semoga dia adalah wanita yang baik dan bisa menjadi istri serta ibu yang baik untuk Mirza.
Singkat cerita, pagi pun tiba, ketika Mirza dan Akmal sudah pada berangkat bekerja, Ayah Rafiq mencoba menghubungi sang sahabat.
" Halo Assalamu'alaikum Mas Rafiq ," kata sahabat Ayah Rafiq.
" Wa'alaikumussalam, apa kabar kamu di sana, Keluarga sehat kan??," tanya Ayah Rafiq.
" Alhamdulillah sehat ," jawab sahabat tersebut.
" Bagaimana dengan Keluarga Mas sendiri? ," tanya dari sahabat tersebut.
" Alhamdulillah juga sehat ," jawab Ayah Rafiq.
" Begini, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu ," kata Ayah Rafiq.
" Soal apa ya Mas Rafiq ," tanya sang sahabat.
" Aku ingin datang ke rumahmu, dan melamar putri kamu untuk anakku Mirza, apakah kamu menyetujuinya?? ," jawab Ayah Rafiq.
" Tapi putriku masih kecil Mas, dia harus menyelesaikan kuliahnya dulu ," kata sang sahabat.
" Itu tidak masalah, mereka bisa tunangan saja dulu jika kamu setuju ," jawab Ayah Rafiq.
" Nanti akan aku tanyakan dulu sama putriku, kalau dia mau, Mas sekeluarga bisa datang ke sini untuk melamar putriku ," jawab sang sahabat.
" Baik, secepatnya aku tunggu kabar baik darimu ," jawab Ayah Rafiq sangat senang sekali.
" Baik Mas Rafiq ," jawab sang sahabat.
" Hanya itu yang ingin aku sampaikan kepadamu, aku tutup dulu ya teleponnya, Assalamu'alaikum ," kata Ayah Rafiq.
Dan sahabat Ayah Rafiq tentu saja langsung menjawab salam tersebut, lalu mengakhiri sambungan teleponnya.
Ayah Rafiq rasanya sangat lega sekali sudah bisa mengutarakan maksudnya itu kepada sang sahabat, dan Ayah Rafiq berdoa, semoga pinangannya tadi diterima oleh anak dari sahabatnya.
Sebab Ayah Rafiq sudah tidak sabar ingin segera menimang cucu dari Mirza.
...🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Femy Pantow
apa mgk ayah cyra ya🤔🥰
2024-05-15
0
Sri Winarti
kok pikiran q,itu yg di tlf abi rosyid ya,abi cyra,bner gk sih thooor??
2023-07-08
3
wil wil
saking sibuknya kerja..dapat jodoh pun di umur yang udah mapan..
2023-04-16
3