Akmal merasa tenang ketika Cyra sudah membelokkan stir mobilnya masuk ke dalam komplek perumahannya, dan Akmal lalu memutuskan pulang ke rumah sang Ayah.
Kepulangan Akmal ke rumah, bisa bertepatan dengan semua orang yang ingin menikmati makan malam.
" Assalamu'alaikum ," salam Akmal ketika masuk ke dalam rumah.
Mirza yang sedang berjalan ke arah ruang makan, tidak sengaja mendengar salam dari Akmal.
" Wa'alaikumussalam, baru pulang Akmal?? ," tanya Mirza.
" Iya, Kak ," jawab Akmal.
" Ayo kita makan malam, Ayah sama Mama sudah menunggu kita di ruang makan ," ajak Mirza kepada Akmal.
" Iya baiklah ayo, tapi Akmal mau cuci tangan dulu Kak ," jawab Akmal.
Mirza hanya mengangguk saja kepada Akmal, dan Mirza berjalan lebih dahulu dari Akmal menuju ke ruang makan.
Ketika formasi sudah lengkap, sambil menikmati makan malam mereka, Ayah Rafiq pun mencoba membicarakan sesuatu yang cukup serius.
" Mirza, bagaimana dengan tawaran Ayah tempo lalu?? ," tanya Ayah Rafiq kepada Mirza.
" Tawaran yang mana Ayah, maaf Mirza lupa ," jawab Mirza.
" Soal perjodohan yang ingin Ayah lakukan kepadamu ," kata Ayah Rafiq.
" Kak Mirza ingin dijodohkan Ayah?? ," tanya Akmal.
" Iya, dan jika kamu tidak segera mencari seorang istri, Ayah juga akan menjodohkanmu dengan gadis pilihan Ayah ," jawab Ayah Rafiq kepada Akmal
" Ijinkan Mirza berpikir sejenak Ayah, nanti akan Mirza beri tahu jawabannya ," kata Mirza.
" Jangan lama-lama Mirza, karena Ayah sama Mama sudah teringin sekali menimang cucu dari kalian berdua ," jawab Ayah Rafiq kepada Mirza.
" Benar Nak, umur kami sudah semakin tua, apa kalian tidak mau membahagiakan Ayah sama Mama?? ," kata Mama Jian kepada Mirza.
" Jika Mirza tidak mau, kamu saja Akmal yang menikah lebih dulu dari Kakak kamu ," kata Mama Jian lagi, kali ini kepada Akmal.
" Maaf Mama, Akmal tidak mau melangkahi Kak Mirza ," jawab Akmal.
" Jika jodoh Akmal ada ditangan Mama sama Ayah, Akmal insyaallah akan menerima perjodohan itu dengan berlapang dada ," kata Akmal lagi.
Mirza hanya bisa diam saja dan tidak tahu mau menjawab bagaimana lagi perkataan dari ke dua orang tuanya.
Ingin sekali Mirza membahagiakan ke dua orang tuanya, tapi hati dia belum ada ketertarikan kepada seorang wanita, kecuali dengan gadis yang ditemuinya di toko buku, yaitu Cyra.
" Mirza sudah selesai, Mirza ijin ke kamar dulu ," kata Mirza.
Setelahnya, Mirza beranjak berdiri dari duduknya menuju ke dalam kamarnya.
Sesampainya di dalam kamar, Mirza merenung sambil mengusap tasbih milik Cyra yang dia simpan di laci mejanya.
" Andai kita bertemu lagi, pasti aku akan langsung mengajakmu menikah ," kata Mirza berbicara dengan tasbih milik Cyra.
" Semoga saja nama kita berdua tertulis di Lauhul Mahfudz sebagai sepasang suami istri ," doa Mirza dengan sangat tulus.
Sedangkan diseberang sana, lebih tepatnya di dalam kamar Cyra.
Cyra sendiri saat ini sedang memandang langit malam sambil memikirkan tasbih kesayangannya itu yang jatuh entah ke mana.
" Di mana tasbih kesayanganku itu ya,? aku sudah sangat merindukannya, sepulang kuliah aku akan membeli tasbih baru untuk pengganti tasbihku itu ," kata Cyra.
" Semoga saja tasbihku itu ditemukan oleh orang baik, dan bisa menjadi perantara untukku menjalin hubungan dengannya sebagai sesama muslim ," kata Cyra lagi.
Ketika sudah puas berbicara sendiri, Cyra memutuskan untuk mengistirahatkan badannya di atas ranjangnya.
Sedangkan untuk Akmal sendiri, saat ini dia juga sudah merebahkan badannya sambil membayangkan wajah Cyra.
" Astaghfirullah, setan apa yang sudah merasukiku hingga aku selalu terbayang wajahnya ," kata Akmal sambil mengusap wajahnya.
" Ini dosa, ini salah, aku tidak bisa terus begini, aku harus menghilangkan perasaan ini, terlebih lagi umurku terlalu tua untuk Cyra ," kata Akmal merasa resah.
Akmal lalu beranjak berdiri dari rebahannya menuju ke meja kerjanya untuk membuka laptopnya.
Setelah laptop terbuka, Akmal mencoba membuka data kesiswaan untuk mencari data dirinya Cyra.
" Astaghfirullah, dia masih berumur delapan belas tahun, dua puluh tahun saja belum ada ," kata Akmal.
" Berarti Cyra selisih umur denganku sekitar dua belas tahun ," kata Akmal lagi.
" Bisa-bisanya aku terpikat dengan gadis yang seharusnya menjadi adik ku sendiri ," kata Akmal sambil tertawa sendiri.
Akmal merasa geli dengan dirinya sendiri, karena dia masih tidak menyangka, jika bisa jatuh cinta dengan wanita yang umurnya sangat jauh darinya.
Setelah puas membaca bio data tentang Cyra, Akmal pun memutuskan untuk mengistirahatkan badannya.
Keesokan paginya, di rumah Ayah Rafiq, ketika mereka semua sedang menikmati sarapan mereka, sebelum mereka melaksanakan rutinitasnya masing-masing, Ayah Rafiq masih mencoba menanyakan hal yang sama lagi kepada Mirza.
" Bagaimana Mirza,? apakah semalam kamu sudah memutuskan keinginan Ayah?? ," tanya Ayah Rafiq.
" Nanti malam akan Mirza jawab Ayah, jangan sekarang ," jawab Mirza dengan sopan.
Masih berharap ingin bertemu dengan Cyra, itulah yang sedang dilakukan oleh Mirza, karena siapa tahu dalam seharian nanti, dia bisa melihat Cyra di suatu tempat.
" Baiklah, nanti malam Ayah tunggu jawaban dari kamu ," jawab Ayah Rafiq.
" Iya Ayah ," jawab Mirza sambil mengangguk sopan.
Setelah selesai sarapan, Akmal dan Mirza langsung berpamitan kepada Ayah Rafiq dan Mama Jian untuk berangkat bekerja.
Mirza yang sudah sampai di sekolahan, hari itu benar-benar tidak fokus sama sekali, dia sering melamun memikirkan permasalahan hati yang tidak pasti jalan ke luarnya.
Sedangkan Akmal, pagi itu mencoba biasa saja kepada Cyra, tidak mau berlebihan seperti sebelumnya.
Akmal tidak mau memupuk perasaan cintanya itu kepada Cyra, karena pikir Akmal, Cyra masih terlalu kecil untuk dia taksir.
Cyra yang baru saja sampai di kampus, dia tidak sengaja bisa berpas-pasan dengan Akmal.
" Pagi Pak ," sapa Cyra sambil menundukkan kepalanya.
" Pagi ," jawab Akmal dengan ramah.
Ketika Cyra sedang berjalan tidak jauh dari Akmal, tiba-tiba saja dia dicegah oleh salah satu mahasiswa.
" Nona Cyra ," panggil mahasiswa tersebut yang bernama Budi.
Akmal yang mendengar, kaki dia ingin sekali berhenti, akan tetapi sekuat tenaga Akmal terus melanjutkan langkah kakinya, supaya dia tidak semakin merasa penasaran dengan Cyra.
" Iya, maaf Kakak siapa?? ," jawab Cyra sambil menunjuk.
" Saya Budi, Kakak kelas kamu, saya kuliah di fakultas kedokteran ," jawab Budi.
" Iya Kak Budi, apakah ada yang bisa Cyra bantu?? ," tanya Cyra.
" Nanti malam apakah kamu sibuk Cyra?? ," tanya Budi.
" Tidak Kak, memangnya kenapa?? ," jawab Cyra.
" Maukah nanti malam kamu menemaniku nonton ke bioskop ," kata Budi.
" Maaf Kak, saya tidak bisa, karena haram hukumnya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram jalan berduaan seperti itu, karena ke tiganya pasti setan ," jawab Cyra.
" Oh, jadi kamu menolak saya?? ," tanya Budi.
" Maaf Kak, permisi ," jawab Cyra.
Cyra lalu memutuskan untuk pergi dari hadapan Budi, meninggalkan Budi yang merasa heran, karena baru saja ditolak oleh Cyra.
Cyra yang sudah sampai di ruang kelasnya, dia tidak menyadari jika Akmal sudah berada di dalam kelas, karena pagi itu adalah jam mengajarnya Akmal.
" Sudah selesai pacarannya?? ," tanya Akmal dengan nada sarkas.
" Di kelas saya tidak saya ijinkan untuk datang terlambat, kenapa kamu sangat tidak disiplin sekali Cyra?? ," kata Akmal lagi.
Cyra benar-benar merasa terkejut sekali mendengar Akmal marah-marah kepadanya, dan semua murid-murid yang tahu jika Akmal tidak mudah marah, mereka saat ini merasa heran dengan sikapnya Akmal.
" Maaf Pak, saya tidak berpacaran, tadi Kak Budi ..... ," perkataan Cyra langsung terpotong.
" Rupa-rupanya kamu sedang membela kekasih kamu itu ya Cyra ," kata Akmal lagi.
Tidak sadarkah Akmal, jika kamu saat ini sedang merasa cemburu yang tidak tepat kepada Cyra.
Untuk menjawab Akmal, Cyra lalu menyebutkan sebuah hadist kepada Akmal dan surat di dalam Al-Qur'an.
" Rasul bersabda " Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan, kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya." ( HR. Muslim ) ."
" “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra: 32). "
" Jika saya sudah mengetahui hadist itu semua, saya termasuk orang yang bodoh jika sampai melakukannya Pak Akmal ," kata Cyra.
Semua para mahasiswa atau mahasiswi yang ada di dalam kelas masih pada diam sambil terus mendengarkan Akmal dan Cyra yang sedang berdebat.
“ Wahai orang yang beriman dengan lisannya. Sementara keimanan belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kamu semua menggunjing orang-orang Islam dan jangan mencari-cari aurat (kesalahannya). Karena barangsiapa yang mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan perlihatkan kesalahannya. Dan barangsiapa yang Allah perlihatkan kesalahannya, akan dipermalukan (sampai) di rumahnya.” [HR. Abu Dawud, no. 4880 dishahihkan oleh Al-Albany]. ," kata Cyra menjelaskan lagi melalui sebuah hadist.
" Terimakasih Pak Akmal, hari ini anda sudah mengarjakan kepada saya dan juga mengingatkan saya akan arti kesabaran ketika sedang diuji oleh sesama manusia ," kata Cyra lagi.
Setelah itu, Cyra langsung berlalu ke luar dari dalam kelas dan tidak mau mengikuti mata pelajarannya Akmal.
Sungguh perdebatan yang sangat enak di dengar, karena Cyra menggunakan sebuah hadist rasul untuk membungkam mulut orang seperti Akmal yang cemburu tidak bertuan.
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
Hebat Cyra🤭👏.
...🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Femy Pantow
cemburu mungkin
2024-04-19
0
Chiisan kasih
akmal, cemburu ente lucu juga
tiba-tiba ngamuk gk jelas
bikin saya ter herman herman
2023-07-12
2
Chiisan kasih
cinta segitiga antara ahmal, mirza dan cyra
2023-07-12
1