LAMARAN

Dibeda tempat ada sebuah Keluarga yang baru saja selesai menikmati sarapan mereka, dan saat ini mereka semua sedang bersantai di ruang Keluarga sambil menonton televisi.

" Apakah hari ini kamu tidak kuliah Nak?? ," tanya sang Abi kepada putrinya.

" Nanti Abi jam sebelas siang ," jawab sang putri.

" Baguslah, ada yang ingin Abi bicarakan sebentar kepadamu ," kata sang Abi.

" Bicara soal apa Abi?? ," tanya sang putri.

" Ada teman Abi yang ingin melamar kamu Nak, untuk anak laki-lakinya, apakah kamu mau?? ," tanya sang Abi.

Terkejut, tentu saja dia sangat terkejut sekali ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu dari sang Abi yang sangat dihormatinya.

Pertanyaan seperti itu tidak cuma sekali maupun dua kali datang menghampirinya, dan selalu dia tolak, namun entah kenapa kali ini bibirnya seperti sulit sekali berkata tidak kepada sang Abi.

Sang Abi juga tidak menuntut untuk menjawab iya dari putrinya, semuanya dia serahkan kepada putrinya, namun jika sang putri mau dilamar, syaratnya cuma satu, dia harus menyelesaikan dulu kuliahnya sampai sarjana.

Memiliki putri yang sholehah menjadi idaman dari semua orang tua, dan ketika putrinya menjawab terserah Abi saja, sang Abi merasa senang sekali, karena itu artinya anaknya tidak menolak pinangan dari sahabatnya tadi.

Kabar tersebut langsung saja disampaikan kepada Ayah Rafiq, dan Ayah Rafiq begitu sangat senang sekali mendengarnya, Ayah Rafiq juga sudah tidak sabar ingin segera datang melamar anak dari sahabatnya itu.

Meninggalkan Ayah Rafiq, kita kembali ke Akmal.

Akmal di kampus, diam-diam selalu mencari Cyra, namun sayang, Cyra tidak dia lihat sama sekali sejak tadi, sebab memang Cyra belum datang ke kampus.

Ketika Cyra sudah tiba di kampus, Cyra tidak sengaja berpas-pasan dengan Ahmad, teman satu kelasnya yang menyampaikan jika dirinya sedang dicari oleh Akmal.

Mau tidak mau, Cyra pun berjalan menuju ke ruang kerja Akmal terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kelas.

" Iya masuk ," kata Akmal sambil memeriksa tugas para mahasiswanya.

Cyra pun langsung masuk ke dalam dan berdiri tepat di depan mejanya Akmal.

" Apakah Bapak mencari saya?? ," tanya Cyra.

Akmal yang sangat mengenali suara Cyra, dia langsung bergegas mendongakkan kepalanya untuk menatap Cyra yang ternyata sudah berdiri didepannya.

" Cyra?? ," kata Akmal.

Ekspresi Akmal terlihat sekali jika dia sedang terkejut melihat Cyra.

" Apakah Bapak mencari saya?? ," tanya ulang dari Cyra.

" Eh, iya, silahkan duduk dulu ," jawab Akmal.

" Ada apa Bapak mencari saya?? ," tanya Cyra lagi.

" Kemarin kamu kemana tidak masuk ke kelas Bapak,? dan kenapa ketika Bapak hubungi, tidak kamu angkat Cyra?? ," tanya Akmal.

" Dari Abu Wail dari Abdullah ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda: " Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka ."

" Dari sini Cyra akan menjawab jujur kepada Bapak, jika Cyra pada saat itu sedang marah dengan Bapak, dan sengaja tidak mau mengangkat telepon dari Bapak ," jawab Cyra.

Ada tidak sih, mahasiswi model seperti Cyra, yang menjawab selalu membawa sebuah hadist rasul, jika ada, author sungguh sangat kagum sekali kepadanya.

Akmal ingin sekali marah kepada Cyra lagi, karena dia sengaja tidak mau mengangkat teleponnya, namun karena baru saja mendengar hadist yang dikatakan oleh Cyra, membuat Akmal tidak jadi marah, sebab memang kejujuran itu lebih baik walau menyakitkan, daripada kebohongan yang manis tapi menyesatkan.

" Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seseorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan,” (HR. Muslim).

" Bapak akui, kemarin Bapak salah kepadamu Cyra, oleh karena itu, Bapak ingin meminta maaf kepadamu, maukan kamu memaafkan Bapak atas kekhilafan Bapak kemarin yang menuduhmu tanpa sebab ," kata Akmal.

" Cyra sudah melupakan itu ko Pak, Cyra sudah memaafkan Bapak sejak kemarin, jadi lupakanlah saja ," jawab Cyra.

Cyra lalu menyebutkan sebuah hadist lagi kepada Akmal “Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tak bersapaan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari,” (HR. Muslim).

" Bapak senang jika berbicara denganmu Cyra, karena kamu selalu bisa menjawab perkataan Bapak menggunakan sebuah hadist yang benar ," kata Akmal kepada Cyra.

Cyra hanya tersenyum saja dibalik niqobnya ketika mendengar perkataan dari Akmal.

" Jika tidak ada yang ingin Pak Akmal sampaikan lagi kepada Cyra, Cyra ijin masuk ke dalam kelas Pak ," kata Cyra.

" Iya, silahkan, dan jangan lupa kumpulkan tugas yang kemarin sudah Bapak berikan ke kelas kamu ," jawab Akmal.

" Baik Pak, nanti akan saya usahakan hari ini sudah siap ," jawab Cyra.

" Assalamu'alaikum ," salam Cyra sebelum berlalu ke luar.

Tentu saja Akmal langsung menjawab salam tersebut, sambil memperhatikan Cyra yang sedang berjalan ke luar dari dalam ruangannya.

Singkat cerita, malam pun tiba, ketika malam hari, Keluarga Ayah Rafiq yang baru saja selesai makan malam, Ayah Rafiq sengaja mengumpulkan semua Keluarganya.

" Ada apa Ayah mengumpulkan kita semua begini?? ," tanya Akmal.

" Besok Keluarga kita akan datang melamar anak dari sahabat Ayah untuk Kakak kamu Mirza ," jawab Ayah Rafiq.

" Secepat itukah Ayah?? ," tanya Mirza terkejut.

" Iya, lebih cepat lebih baik ," jawab Ayah Rafiq.

" Dan berhubung gadis itu masih kuliah, syarat yang mereka ajukan, mereka ingin melangsungkan pernikahan, nanti ketika gadis itu sudah lulus kuliah ," kata Ayah Rafiq lagi.

" Jika Mama sama Ayah sudah teringin menimang cucu, kenapa tidak cari gadis yang siap untuk menikah saja Ayah, kan pasti ada anak dari sahabat Ayah yang sudah siap untuk menikah?? ," tanya Akmal.

" Gadis ini sangat sholehah Akmal, Ayah sama Mama sangat menyukainya, jika mereka memberi syarat sepuluh tahun lagi, mungkin Ayah akan menyanggupinya ," jawab Ayah Rafiq.

" Terserah Ayah saja, semoga apa yang menjadi pilihan Ayah, itu yang terbaik untuk Mirza ," jawab Mirza.

" Mirza ijin ke kamar dulu Ayah, Mama ," kata Mirza lagi.

Ayah Rafiq dan Mama Jian, hanya mengangguk saja kepada Mirza, dan Mirza langsung berlalu masuk ke dalam kamar sambil menunjukkan wajah lesunya.

Karena itu artinya, harapannya untuk memiliki Cyra sudah tidak ada lagi, karena sebentar lagi, dia akan bertunangan dengan wanita lain.

Keesokan harinya ketika waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, semua Keluarga Ayah Rafiq kecuali Akmal, karena dia masih berada di kampus, saat ini sudah berada diperjalanan menuju ke rumah sahabat Ayah Rafiq.

Akmal sudah bilang kepada ke dua orang tuanya dan juga sang Kakak yaitu Mirza, jika dirinya tidak bisa ikut mengantar melamar, karena memang jam mengajarnya hari itu sampai jam tujuh malam, dan akan sampai di rumah, nanti sekitar kurang lebih jam sembilan malam.

Ayah Rafiq tidak mempermasalahkan hal itu jika Akmal tidak bisa ikut, yang terpenting Mirzanya tidak ada halangan malam itu.

Kedatangan dari Keluarga Ayah Rafiq sudah ditunggu sejak tadi oleh Keluarga sang sahabat, dan sambutan yang didapat oleh Keluarga Ayah Rafiq sangat hangat sekali.