Setelah cukup lama menunggu, dan membuat Cyra sedikit risih berduaan bersama Mirza, akhirnya Ayah Rasyid pun datang juga.
Ayah Rasyid langsung saja ke luar dari dalam mobilnya untuk mendekati Cyra.
" Cyra, kamu tidak kenapa-kenapa Nak? ," tanya Ayah Rasyid.
" Oh, nama dia Cyra ," kata batin Mirza.
Karena memang daritadi sudah mengobrol banyak, baik Cyra dan Mirza belum mengetahui nama mereka masing-masing.
" Dia siapa? ," tanya Ayah Rasyid lagi sambil menunjuk Mirza.
" Cyra tidak kenapa-kenapa Ayah, dan dia orang yang sudah mencoba membantu serta menemani Cyra di sini sampai Ayah datang ," jawab Cyra.
" Terimakasih Tuan, anda sudah mencoba membantu putri saya, sungguh saya merasa sangat khawatir sekali ketika ditelepon anak saya jika mobilnya sedang mogok lagi ," kata Ayah Rasyid kepada Mirza.
" Sama-sama Tuan ," jawab Mirza sambil tersenyum ramah.
" Dan mobilnya sepertinya harus dibawa ke bengkel lagi Tuan, karena saya melihat mesinnya sudah tua ," kata Mirza lagi.
" Jika saya boleh memberi saran, lebih baik mobilnya di jual saja Tuan, karena jika anda memperbaiki terus menerus di bengkel, itu justru akan lebih banyak mengeluarkan uang ," kata Mirza lagi kepada Ayah Rasyid.
" Iya, anda benar sekali Tuan, saya pun juga sudah berpikir begitu ," jawab Ayah Rasyid.
" Sekali lagi terimakasih sudah membantu anak saya, dan saya juga sudah memanggil montir ke sini untuk membawa mobil ini ke bengkel lagi ," kata Ayah Rasyid lagi.
" Baiklah, kalau begitu saya permisi Tuan, Nona, assalamu'alaikum ," pamit Mirza kepada Cyra dan Ayah Rasyid.
Ayah Rasyid dan Cyra langsung menjawab salam dari Mirza secara bersamaan.
Setelahnya, Mirza lalu masuk ke dalam mobilnya, dan melanjutkan perjalanannya lagi untuk pulang ke rumah.
Namun, ketika dirasa waktu maghrib tidak keburu untuk dia kebut sampai rumah, Mirza pun memutuskan untuk mampir di salah satu Masjid yang dia temui di pinggir jalan.
Sedangkan Cyra dan Ayah Rasyid, mereka berdua masih menunggu sang montir datang, dan tidak lama sekitar sepuluh menit kemudian setelah Mirza pergi, montir tersebut datang sambil membawa mobil derek untuk mengangkut mobil milik Cyra.
Akhirnya, Cyra dan sang Ayah, bisa kembali pulang ke rumah mereka tanpa memusingkan mobil milik Cyra lagi.
Sama seperti Mirza, Ayah Rasyid dan Cyra juga memutuskan untuk mampir sebentar di Masjid yang mereka lalui.
Mirza yang tadi sedang berwudhu, dia tersenyum sendiri, karena melihat tasbih milik Cyra, sebab dia terlupa memberikan tasbih tersebut kepada sang punya, padahal mereka tadi sudah berbincang cukup lama.
Serta Cyra sendiri juga tidak menyadari jika tasbihnya ada di pergelangan tangan Mirza, sebab Cyra berbicara tidak sambil memperhatikan Mirza sama sekali.
Saat ini Mirza yang sudah selesai sholat maghrib, dia pun langsung menjalankan perjalanannya kembali, sambil menyetir, Mirza tersenyum sendiri, dan terus melirik ke arah tasbih yang melingkar apik di pergelangan tangannya.
" Cyra-cyra-cyra, namanya sangat bagus sekali, seperti artinya, cahaya rembulan ," kata Mirza berbicara sendiri.
Sedangkan beralih ke rumah Ayah Rafiq, selesai sholat maghrib berjamaah di masjid yang tidak jauh dari komplek perumahannya, Akmal yang baru saja sampai di rumah, dia mencoba bertanya kepada sang Ayah.
" Kak Akmal ko tadi tidak ikut sholat maghrib di masjid Ayah, di mana dia? ," tanya Akmal kepada Ayah Rafiq.
" Kakak kamu tadi ijin pergi membeli buku sebentar ," jawab Ayah Rafiq.
Dan Akmal hanya beroh ria saja mendengar jawaban dari sang Ayah.
Entah kenapa Akmal kali ini ingin mengaji di ruang Keluarga, suaranya yang merdu langsung menggema di penjuru rumah.
Sedang asik-asiknya mengaji, Akmal mendengar suara sang Kakak yang sudah sampai rumah yang mengucapkan salam, dan langsung saja dijawab oleh Akmal.
" Wa'alaikumussalam, sudah pulang Kak? ," tanya Akmal.
" Sudah, Kakak masuk dulu ya Akmal ," jawab Mirza.
Akmal cuma mengangguk saja kepada sang Kakak, dan Mirza langsung berlalu masuk ke dalam kamar pribadinya, sedangkan Akmal langsung meneruskan kembali mengajinya tadi.
Jam makan malam pun tiba, ketika semua Keluarga Ayah Rafiq sedang menikmati makan malam mereka, tidak sengaja mata Akmal teralihkan ke arah tasbih yang melingkar apik di pergelangan tangan sang Kakak.
" Tasbih itu, kenapa seperti milik Cyra? ," kata batin Akmal.
" Aah, mungkin hanya kebetulan saja mirip ," kata batin Akmal lagi.
" Tapi kan setahuku, Kak Mirza tidak mempunyai tasbih seperti itu? ," kata Akmal bertanda tanya sendiri.
" Paling dia tadi membelinya di toko buku, iya pasti Kak Mirza membelinya di sana, huft,!! apa sih yang aku pikirkan, kenapa selalu teringat dengan Cyra ," kata Akmal lagi.
Setelah mereka selesai menikmati makan malam sambil berbincang hangat, Akmal dan Mirza memilih langsung masuk ke dalam kamar mereka, kecuali Ayah Rafiq dan Mama Jian, sebab mereka memilih untuk menonton televisi sejenak.
Jika itu aktifitas di keluarga Ayah Rafiq, berbeda lagi di Keluarga Ayah Rasyid.
Selesai makan malam tadi, Ayah Rasyid, Umma Nada, dan Saqif, sedang menikmati waktu mereka sambil menonton televisi bersama.
Kecuali Cyra, dia tidak ikut menonton televisi sendiri, namun membaca buku dan ikut duduk di ruang Keluarga itu.
" Cyra, besok jadwal kuliah kamu jam berapa Nak? ," tanya Ayah Rasyid.
Mendengar sang Ayah mengajaknya berbicara, Cyra pun menaruh sebentar buku yang sedang dia baca.
" Jam sepuluh Ayah, sampai jam dua belas siang ," jawab Cyra.
" Dan dilanjutkan lagi, jam empat sampai jam enam sore ," kata Cyra lagi.
" Kalau begitu, bisa dong kamu ikut Ayah sebentar membeli mobil untuk kamu ," kata Ayah Rasyid.
" Cyra masih bisa naik taksi Ayah, atau naik kendaraan umum yang lainnya ," jawab Cyra.
" Ayah tidak tenang Nak, jika kamu naik kendaraan umum seperti itu, walau itu taksi sekalipun, apalagi besok kamu selesai kuliahnya jam enam sore, pasti akan mulai gelap kamu sampai rumahnya ," jawab Ayah Rasyid.
" Iya Nak, ini demi keselamatan kamu, biar Ayah sama Umma merasa tenang di rumah ," kata Umma Nada juga kepada Cyra.
" Baiklah terserah Ayah saja ," jawab Cyra akhirnya menurut.
" Emm, tapi bolehkah Cyra yang memilih mobilnya sendiri Ayah? ," tanya Cyra kepada Ayah Rasyid.
" Tentu saja boleh dong sayang ," jawan Ayah Rasyid.
" Alhamdulillah, terimakasih Ayah ," kata Cyra merasa senang sekali.
Singkat cerita saat ini Cyra dan Ayah Rasyid sudah berada di showroom mobil baru, dan ketika pertama kali Cyra melihat ada mobil yang berwarna merah dia langsung jatuh hati, dan pada saat itu juga langsung dibelikan oleh sang Ayah.
Setelah melakukan pembayaran dan mengurus ini serta itu tentang kepemilikan mobil, akhirnya mobilnya sudah bisa dibawa pulang oleh Cyra.
Karena tidak mau mobilnya diantarkan oleh dealer, Cyra memilih langsung mengendarainya sendiri.
" Ayah, ini sudah jam sembilan, Cyra takut terjebak macet atau telat, lebih baik Cyra berangkat langsung ke kampus ya Ayah ," pamit Cyra kepada Ayah Rasyid.
" Iya baiklah, hati-hati di jalan ya Nak bawa mobil barunya, awas nanti kalau tergores, akan Ayah ganti yang baru lagi ," jawab Ayah Rasyid sambil bercanda.
" Kalau begitu, Cyra goresin saja, biar bisa dapat yang baru lagi ," kata Cyra sambil tertawa.
" Iiih, kamu ini, bisa ya menjawab perkataan dari Ayah ," kata Ayah Rasyid menahan rasa gemasnya kepada sang putri.
Ayah Rasyid dan Cyra pun akhirnya berpisah tempat tujuan, Ayah Rasyid langsung berlalu pergi ke rumah sakit untuk bekerja, sebab Ayah Rasyid seorang Dokter Bedah yang ada di rumah sakit besar yang ada di kota tempat tinggalnya sekarang.
Itulah kenapa Ayah Rasyid memutuskan pindah di kota yang ditinggalinya sekarang, sebab dia dipindah tugaskan oleh rumah sakit tempatnya bekerja dulu.
Tidak lama, mobil yang Cyra kendarai akhirnya sampai juga di kampus tempatnya menimba ilmu.
Kedatangan Cyra langsung mengalihkan pandangan semua orang yang melihat, karena mobil milik Cyra masih terlihat mulus, licin dan juga mengkilap, terlebih lagi plat nomornya belum ke luar.
Mereka semua merasa penasaran, siapakah orang yang sedang mengendarai mobil yang mengkilap itu, termasuk Akmal juga yang melihat.
Dan mereka semua berpikir, jika mobil baru itu milik salah satu Dosen yang mengajar di kampus itu.
Namun tenyata, dugaan mereka semua salah, karena yang ke luar dari dalam mobil itu adalah Cyra, sang mahasiswi baru yang baru pindah kemarin.
" Cyra? ," kata Akmal ketika melihat Cyra.
Akmal terus mengawasi Cyra, hingga Cyra tiba-tiba didekati oleh beberapa mahasiswi yang juga murid-muridnya.
...🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Femy Pantow
udah berani sapa ya akmal😃
2024-04-04
1
Norfadilah
Bacanya sambil senyum terus Thor....😃😃🤣
2023-06-21
3
MAY.s
Haaiiss... Otakku tiba-tiba membayangkan diriku menjadi Cyra😅
2023-06-12
2