Melihat Cyra berlalu ke luar dari dalam kelasnya, barulah Akmal sadar jika dia sudah bersalah dan menuduh sembarangan kepada Cyra.
" Ahmad, ke sini sebentar ," panggil Akmal kepada Ahmad, sang asdos nya.
Ahmad pun langsung berdiri dari duduknya untuk berjalan ke depan mendekati Akmal.
" Iya Pak Akmal ," jawab Ahmad.
Akmal langsung menjelaskan materi apa saja yang harus dibahas pagi itu, dan Akmal juga memberikan beberapa tugas kepada para muridnya untuk dibagikan oleh Ahmad.
Ahmad yang mengerti dia langsung menganggukkan kepalanya kepada Akmal.
Setelah itu, Akmal pun melangkahkan kakinya untuk ke luar dari dalam kelas menuju ke ruang kerjanya.
Sepeninggal dari Akmal, semua orang langsung berbisik-bisik satu sama lainnya.
" Eh, Pak Akmal kenapa sih,?? biasanya kan dia tidak pernah marah kepada kita, dan jika terlambat satu kali saja Pak Akmal masih mau memaafkan, lagi pula, Cyra juga tidak terlambat lama, palingan cuma lima menit saja ," bisik Deena kepada Kalila, dan juga Misha.
Ada mahasiswa yang mendengar perkataan Deena, dan dia langsung menyahuti perkataan dari Deena.
" Aku rasa Pak Akmal suka deh sama Cyra, coba lihat tadi cara berbicaranya dan tatapan matanya, seperti menyiratkan kecemburuan ," kata mahasiswa yang bernama Doni.
" Jangan sok tahu deh Don, nanti jika kedengaran Pak Akmal kan tidak enak ," kata mahasiswi yang bernama Siska.
" Aku ini seorang laki-laki, jadi tahu bagaimana membedakan tatapan cinta kepada seorang wanita ," jawab Doni.
" Iya, benar apa kata Doni, aku pun merasakan hal yang sama ," kata mahasiswa yang bernama Ari.
" Nah benar kan apa aku bilang ," kata Doni.
" Kira-kira Cyra pergi ke mana ya?? ," kata Kalila.
" Entahlah, nanti selesai mata kuliah ini, kita cari saja dia bersama-sama ," jawab Misha.
Dan perkataan dari Misha langsung diangguki oleh Kalila dan juga Deena.
" Pak Akmal meninggalkan beberapa materi untuk kita beserta beberapa tugas, nanti tugas itu dikumpulkan kepadaku sebelum jam mata kuliah ini berakhir ," kata Ahmad di depan kelas.
" Cepat kerjakan, supaya Pak Akmal tidak semakin marah lagi kepada kita ," kata Ahmad lagi.
Untuk sementara waktu Ahmadlah yang menggantikan tugas dari Akmal, karena Akmal sendiri setelah ke luar dari dalam kelas, dia memilih masuk ke dalam ruang kerjanya.
Ketika Akmal sedang berjalan ke ruang kerjanya, dia tiba-tiba dipanggil oleh seorang Dosen wanita dan dia belum mempunyai seorang suami.
" Pak Akmal ," panggil Dosen tersebut.
Akmal tentu saja langsung menghentikan langkah kakinya untuk melihat siapakah orang yang sudah memanggil namanya.
" Iya Bu Aish, apa ada yang bisa saya bantu?? ," tanya Akmal.
" Siang nanti Pak Akmal ada waktu luang tidak, karena saya ingin mengajak Pak Akmal makan siang di luar?? ," jawab Aish kepada Akmal.
" Maaf Bu, saya tidak bisa, permisi, saya sedang terburu-buru ," jawab Akmal.
Akmal pun langsung berlalu pergi dari hadapan Aish menuju ke ruang kerjanya, sedangkan Aish yang dicuekin oleh Akmal, hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam.
Akmal yang sudah duduk di kursi kerjanya, dia langsung mengusap wajahnya dengan kasar.
Ingin hati meminta maaf kepada Cyra, tapi dia malu, apalagi ini masih di lingkungan kampus, pasti banyak mahasiswa yang akan melihat aksinya nanti.
Terlebih lagi, Akmal juga sedikit takut jika Cyra akan pergi menghindarinya.
" Apa yang harus aku lakukan?? ," tanya Akmal kepada dirinya sendiri.
Akmal terus berpikir bagaimana caranya bisa berbicara dengan Cyra berdua saja, dan tiba-tiba dia mendapatkan sebuah ide yang cukup brilian.
" Aku kan menyimpan nomor teleponnya, aku suruh saja dia ke sini untuk menemuiku, karena status dia kan asdos ke dua ku, iya, sepertinya itu ide yang bagus ," kata Akmal.
Dengan mudah Akmal bisa langsung menemukan nomor teleponnya Cyra, sebab Akmal sudah menandai namanya supaya bisa cepat ditemukan.
" Kenapa tidak diangkat ," kata Akmal yang tidak bisa menghubungi Cyra.
" Ke mana dia ," kata Akmal lagi merasa khawatir.
Akmal lalu mencoba menghubungi lagi untuk ke dua kalinya, tapi masih tetap sama, tidak diangkat juga oleh Cyra.
Akmal yang merasa khawatir, dia memutuskan untuk mencari Cyra, akan tetapi Akmal tidak tahu ke mana ingin mencari Cyra.
" Biasanya kan Cyra berada di masjid, coba saja aku cari dia di sana ," kata Akmal.
Akmal langsung bergegas ke luar dari ruang kerjanya menuju ke masjid depan.
Namun sayang, apa yang Akmal harapkan tidak ada, dia masih tidak menemukan Cyra di dalam masjid tersebut.
" Tidak ada, di mana dia?? ," tanya Akmal di dalam hatinya.
Akmal yang tidak menemukan Cyra, tiba-tiba malah melamun, dan dia lalu disadarkan oleh mahasiswanya yang menyapanya.
Karena tidak mau mengundang kecurigaan dari semua orang, Akmal pun memutuskan untuk kembali lagi ke dalam ruang kerjanya.
Nah kan, sekarang bingung sendiri, makanya tadi jangan marah-marah tidak jelas.
Katanya sudah tidak mau mempedulikan Cyra lagi, tapi nyatanya, kamu malah menuduh Cyra dengan tidak beralasan.
Cyra bukan tipe gadis yang mudah marah, namun jika dia dituduh tanpa ada bukti dan sebab, pasti dia akan marah.
Untuk menghindari kemarahannya, Cyra memilih untuk pergi saja dari kampus, lagi pula hari itu jam kuliah Cyra cuma sampai jam sepuluh pagi, dan itupun cuma mata kuliahnya Akmal saja.
Cyra yang tadi sudah pergi dari dalam kelas, dia memilih langsung berlalu menuju ke parkiran mobil.
Di dalam mobil, Cyra terus mengucapkan kata istighfar sebanyak mungkin, sebab dia tidak mau jika setan akan menguasai hatinya.
" Sungguh aku tidak tahu apa maksud dari perkataannya Pak Akmal tadi ," kata Cyra berbicara sendiri.
" Biar sajalah aku membolos mata kuliahnya, lagi pula dia sendiri yang sudah membuatku merasa marah atas tuduhannya yang tidak jelas itu ," kata Cyra lagi.
" Lebih baik aku pergi untuk membeli tasbih baru lagi ," kata Cyra.
Setelahnya, Cyra pun mengendarai mobilnya untuk pergi kesebuah butik langganannya untuk membeli tasbih baru.
Ketika sedang asik mengendarai mobilnya, Cyra mendengar ponselnya berdering, setelah sudah dilihat oleh Cyra dan ternyata yang menelpon adalah Akmal, Cyra sengaja tidak mau mengangkatnya.
" Biar sajalah, aku tidak mau mood ku menjadi buruk lagi ," kata Cyra.
Bukan maksud hati untuk tidak sopan kepada Akmal, semua itu Cyra lakukan karena dia tidak mau mendengar perkataan yang lebih menyakitkan lagi dari Akmal.
Akhirnya, mobil yang Cyra kendarai sampai juga disebuah butik yang biasa Cyra datangi bersama sang Mama.
Cyra yang baru saja masuk ke dalam butik tersebut, membuat Mirza yang baru saja datang, tidak menyadari jika ada Cyra di dalam butiknya.
Yaps butik tersebut adalah milik Mirza, dan tanpa mereka sadari juga, jika mereka berada di tempat yang sama lagi untuk ke tiga kalinya.
Ketika Mirza ingin berjalan ke arah ruang kantornya, dia tidak sengaja mendengar seorang wanita yang bertanya kepada karyawan butiknya tentang dimana letak tasbihnya.
Mirza yang merasa tidak asing dengan suara tersebut, dia langsung mencoba untuk mencari sumber suara.
Mirza yang sudah melihat ada seorang gadis bercadar sedang memilih sebuah tasbih yang dijual di butiknya, membuat rasa penasarannya pun menjadi semakin bertambah.
Sesampainya di samping gadis tersebut, Mirza mencoba untuk mengajaknya berbicara.
" Maaf, apa ada yang bisa saya bantu?? ," tanya Mirza.
Gadis tersebut langsung mengalihkan pandangannya ke arah Mirza, dan membuatnya sedikit terkejut.
" Kakak, Kakak yang waktu itu sudah membantu Cyra kan?? ," kata gadis tersebut, dan benar sekali dugaannya Mirza, jika dia adalah gadis yang sedang dia cari
Sungguh senang sekali hati Mirza, akhirnya harapannya untuk bertemu dengan Cyra hari itu dikabulkan juga oleh Allah.
...🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Femy Pantow
kena marahdr adik eh...disambut manis sang kakak...cyra
2024-04-22
0
Chiisan kasih
sainganmu berat Akmal, mirza woy
2023-07-12
2
Chiisan kasih
benar tebakanmu Dono, eh Doni
sesama lelaki harus saling mendukung di saat terserang demam cembukur hehehe
2023-07-12
1