KENYATAAN MENYAKITKAN

Hari-hari telah berlalu, tidak terasa tiba masanya bagi Cyra, Deena, Kalila dan juga Misha, sibuk dengan skripsi mereka masing-masing untuk menyelesaikan kuliahnya.

Kebetulan juga, Cyra bisa mendapatkan Dosen pembimbing satu yaitu Akmal, dan satunya lagi Dosen pembimbing yang bernama Samsul.

Sebelum Cyra menemui Samsul, tentu saja waktunya akan lebih banyak dia konsultasikan dengan Akmal, sebab dia Dosen pembimbingnya yang ke satu.

Jadi Akmal akan membimbing Cyra sampai bisa menyelesaikan penyusunan skripsi/tugas akhir, mulai dari tahap penyusunan proposal, pelaksanaan kajian, sampai penyusunan laporan hasil kajian, dan penulisan naskah publikasi, serta masih banyak yang lainnya.

Akmal sendiri merasa sangat senang sekali, ketika di tunjuk oleh kampus untuk mendampingi Cyra, sampai Cyra bisa menyelesaikan skripsinya.

Akmal tidak menyangka, jika dia bisa membimbing mahasiswi yang selama empat tahun ini bertahta di dalam hatinya.

Sudah berjalan sekitar dua bulan Cyra melakukan bimbingan dengan Akmal, dan alhamdulillah selama dua bulan itu, Cyra sudah bisa menyelesaikan dua bab pertamanya dengan lancar.

Saat ini Cyra dan Akmal sedang janjian bertemu di sebuah Cafe, untuk membahas skripsi yang sedang dijalaninya.

Bukan keinginan Cyra untuk bertemu dengan Akmal di sebuah Cafe, hanya saja di saat Cyra ingin berkonsultasi dengan Akmal, Akmal sendiri sedang pergi ke sebuah Cafe untuk menikmati waktu sore harinya.

Jadinya, Cyra dari kampus langsung saja bergegas menuju ke Cafe yang sudah Akmal kasih tahu alamatnya melalui pesan singkat.

Cyra yang sudah sampai di Cafe yang ditujunya, dia langsung saja masuk ke dalam untuk mencari Akmal.

Akmal yang sudah melihat kedatangan Cyra, langsung saja melambaikan tangannya untuk memberitahu Cyra di mana dia sedang duduk.

" Maaf Pak lama menunggu, karena tadi terkena macet di jalan ," kata Cyra.

" Tidak apa-apa ," jawab Akmal.

Cyra lalu mengeluarkan laptop dan juga lembaran kertas skripsinya yang sudah dia print out sebelumnya.

Tidak tahukah Cyra, semakin intens pertemuanmu dengan Akmal, membuat perasaan cinta Akmal untukmu semakin tumbuh besar.

Serta tanpa Akmal sadari juga, jika dia sudah memendam perasaan suka dengan Cyra selama empat tahun lamanya, hingga Akmal lupa cara untuk berpaling dengan wanita lain selain Cyra.

Berbulan-bulan telah Akmal lewati bersama Cyra, karena Cyra harus terus berkonsultasi tentang skripsinya kepadanya, dan tanpa Akmal maupun Cyra sadari, jika skripsi yang Cyra kerjakan sudah selesai dan sudah di acc oleh Akmal sebagai Dosen pembimbing pertama dan juga Samsul sebagai Dosen pembimbing ke duanya.

Tiba saatnya bagi Cyra, Deena, Kalila dan juga Misha, yang alhamdulillah bisa menyelesaikan skripsi secara bersamaan, jadi mereka berempat bisa di wisuda secara bersamaan pula.

Tiga hari sebelum di wisuda, Cyra yang sedang santai di dalam kamarnya sambil membaca novel kesukaannya, tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan dari Akmal yang ingin bertemu dengannya, dan katanya itu penting.

Cyra yang merasa penasaran, dia pun lalu meminta ijin kepada sang Umma untuk menemui Akmal yang sudah menunggunya di sebuah Cafe tidak jauh dari rumahnya.

Umma Nada yang tahu jika Cyra akan bertemu dengan Dosennya, dia mengijinkannya, sebab sang Umma berpikir jika Cyra akan membahas kuliahnya dengan sang Dosen.

Cyra yang sudah masuk ke dalam Cafe tersebut, dia langsung melihat Akmal sudah menunggunya di sebuah meja dekat jendela.

" Pak Akmal ," panggil Cyra.

Akmal yang sedang menunduk memainkan ponselnya sedikit terkejut ketika ada yang memanggil namanya.

" Eh, Cyra, kamu sudah datang, silahkan duduk ," kata Akmal.

" Ada apa Bapak mengajak ketemuan saya di sini, bukankah skripsi saya sudah selesai semua Pak, tinggal menunggu wisuda saja lusa depan? ," tanya Cyra.

" Tidak, ini bukan tentang skripsi kamu, dan bisakah kamu memanggil saya dengan panggilan Kakak lagi, karena kita juga tidak sedang berada di kampus, maupun sedang bimbingan skripsi ," jawab Akmal.

" Baik Kak Akmal ," jawab Cyra.

" Lalu hal apa yang ingin Kak Akmal katakan kepada Cyra?? ," tanya Cyra.

Akmal mengambil nafasnya cukup panjang sebelum memulai mengutarakan perasaannya kepada Cyra, karena memang tujuan Akmal mengajak ketemuan Cyra, sebab dia ingin mengungkapkan perasaannya yang sudah dia pendam selama empat tahun lamanya.

" Cyra ," kata Akmal.

" Iya ," jawab Cyra.

" Mungkin selama empat tahun belakangan ini, kamu merasa saya memperhatikan kamu ," kata Akmal memulai berbicara.

" Jika iya, memang itulah kenyataannya, sebab saya akui, selama kamu masuk ke dalam kelas saya, saya sudah mulai menaruh hati kepadamu ," kata Akmal.

Cyra benar-benar merasa sangat terkejut sekali mendengar ungkapan perasaan dari Akmal, dan Cyra belum mau membuka mulutnya terlebih dahulu, sebab dia masih ingin mendengarkan kelanjutan perkataannya Akmal.

" Saya akui, saya tidak berani berkata jujur kepadamu selama ini seperti Hamzah maupun Abraham yang berani jujur dengan Kalila ataupun Misha, karena status kita yang bertolak belakang, tapi sekarang saya bertekad ingin mengutarakannya, sebab saya sudah terlalu lama memendam perasaan ini Cyra ," kata Akmal lagi.

" Cyra, maukah kamu menikah dengan saya?? ," kata Akmal melamar Cyra.

Sumpah, kali ini Cyra benar-benar merasa sangat terkejut sekali mendengar lamaran dari Akmal, karena Cyra kira, jika Akmal akan mengungkapkan perasaannya seperti laki-laki pada umumnya kepadanya, tapi nyatanya Akmal malah langsung melamarnya.

" Mungkin kamu terkejut Cyra, tapi saya tidak memaksa kamu untuk menjawabnya sekarang ," kata Akmal lagi.

Jantung Cyra berdetak lebih kencang dari sebelumnya, dan otaknya tiba-tiba menjadi blank, ketika mendengar lamaran mendadak dari Akmal.

" Cyra, hai ," kata Akmal mengejutkan Cyra yang sedang melamun.

" Eh, iya Kak, maaf ," jawab Cyra.

" Apakah kamu tadi mendengarkan Kakak berbicara?? ," tanya Akmal.

" Iya, saya mendengarkannya Kak ," jawab Cyra.

" Lalu, apa tanggapan kamu tentang lamaran Kakak, Cyra?? ," tanya Akmal lagi.

Kali ini Cyra yang mengambil nafasnya cukup panjang terlebih dahulu, sebelum menjawab ungkapan perasaan dan lamaran tiba-tiba dari Akmal.

Setelah bisa tenang sambil mengucapkan kata basmalah, Cyra pun mencoba menjawab dan memberikan jawaban langsung kepada Akmal.

" Sebelumnya, Cyra ucapkan terimakasih kepada Kak Akmal, karena Kakak sudah mau jujur tentang perasaan Kakak kepada Cyra ," kata Cyra.

" Tapi maafkan Cyra, Kak, yang tidak bisa menerima lamaran Kakak ," kata Cyra lagi.

" Kenapa Cyra,? jangan memutuskannya dengan terburu-buru, karena saya tidak menuntut jawabannya sekarang ," kata Akmal.

" Karena Cyra sudah mempunyai tunangan Kak, dan sebentar lagi Cyra akan menikah dengannya selesai wisuda nanti ," jawab Cyra kepada Akmal.

Ketika mendengar jawaban dari Cyra, perasaan Akmal terasa sangat sakit sekali, seperti dihantam oleh batu besar yang jatuh dari langit.

" Cyra dan dia sudah bertunangan sejak empat tahun yang lalu Kak, maafkan Cyra ," kata Cyra lagi.

Booommmm!!

Seperti ada yang meledak di dalam hati Akmal, karena ternyata selama empat tahun ini, dia mencintai wanita yang sudah menjadi milik laki-laki lain.

Wajah Akmal, terlihat sekali jika dia sedang sangat terkejut mendengar pengakuan dari Cyra.

" A-apa ka-kamu tidak berbohong kepada Kakak, Cyra?? ," tanya Akmal.

" Tidak Kak ," jawab Cyra sambil menggelengkan kepalanya.

" Untuk apa Cyra berbohong, jika sudah menyangkut hati dan dua insan yang saling mencinta ," kata Cyra lagi.

" Apa itu artinya kamu mencintai dia?? ," tanya Akmal.

" Bisa dibilang seperti itu Kak ," jawab Cyra.

" Walau berawal dari perjodohan, tapi dia laki-laki baik dan juga sholeh, jadi tidak ada salahnya jika Cyra mencoba mencintai laki-laki yang akan menjadi imam Cyra ," jawaban simple dari Cyra, namun sangat menusuk sekali untuk hati Akmal.

Akmal bahkan sampai kehabisan kata-kata untuk bertanya lagi kepada Cyra.

Sebab bukan seperti ini jalan cerita yang Akmal inginkan, namun sepertinya Allah tidak merestui itikad baiknya untuk meminang gadis yang di cintainya.