IKHTIAR CINTA AKMAL
Akmal Khan Muhammad Khaliq, sebuah nama indah yang juga mempunyai arti tidak kalah indahnya, yaitu seorang pangeran yang sangat pandai, kreatif dan juga terpuji.
Akmal adalah salah satu Dosen di salah satu Universitas ternama yang ada di Indonesia, dan dia mengajar di jurusan Agama Islam.
Mempunyai wajah yang bisa terbilang tampan, membuat Akmal sapaan akrabnya, menjadi salah satu Dosen terfavorit di kalangan para mahasiswi.
Selain tampan, nilai plus yang dimiliki oleh Akmal, dia sholeh, sopan, pendiam, dan juga pintar mengaji.
Sudah banyak kaum hawa yang berandai-andai, terutama para mahasiswinya supaya sang Dosen sholeh itu mau melirik ke arahnya.
Akan tetapi sayang sekali, di umurnya yang sudah menginjak ke tiga puluh tahun belum ada satu perempuan pun yang bisa memikat hatinya.
" Saya bukan mencari kekasih dunia, yang justru akan menjerumuskan saya ke dalam kesesatan semata, yang saya cari adalah kekasih halal yang akan saya tuntun menuju ke surga-Nya ,"
Seperti itulah jawaban dari Akmal, ketika dia akan menolak setiap ungkapan cinta dari para kaum hawa.
Akmal adalah anak ke dua dari pasangan Rafiq Al-kholiq dan Jian Khasifa, dan dia mempunyai seorang Kakak yang bernama Mirza Zimraan Attar Khaliq, biasa dipanggil Mirza.
Mirza juga tidak kalah tampan serta sholeh seperti sang adik, dan dia juga seorang pengajar, hanya saja dia cuma sebagai guru di Yayasan milik Keluarga, yaitu Yayasan Al-Islami yang terdiri dari Paud, TK, SD, SMP, dan juga SMA.
Pagi ini seperti biasa, di rumah Ayah Rafiq akan di awali dengan sarapan bersama sebelum semua orang berangkat mengerjakan rutinitasnya sehari-hari.
" Kamu ko santai sekali Akmal,? apa hari ini kamu tidak mengajar? ," tanya sang Ayah kepada Akmal.
" Akmal mengajar ko Ayah, tapi nanti sekitar jam sepuluh sampai jam dua siang saja ," jawab Akmal.
Perbincangan mereka terjeda sejenak, ketika Mirza ikut bergabung di meja makan.
" Pagi semua ," sapa Mirza kepada Keluarganya.
" Pagi Kak ," jawab Akmal, sedang Ayah Rafiq hanya mengangguk sambil tersenyum saja kepada Akmal.
" Kamu mau makan yang mana Nak?? ," tanya sang Mama kepada Mirza.
" Sudah Mama duduk saja, nanti Mirza akan mengambil sendiri ," jawab sopan dari Mirza kepada Mama Jian.
" Apa hari ini kamu sibuk Mirza?? ," tanya Ayah Rafiq kepada Mirza.
" Tidak Ayah ," jawab Mirza sambil mengambil makanan yang ingin dia makan.
" Baguslah, kalau begitu, nanti tolong antarkan Ayah mengecek pembangunan di Yayasan kita, sudah sampai sejauh mana pembangunannya ," kata Ayah Rafiq.
" Baik Ayah, tapi Mirza bisanya nanti setelah sholat dhuhur ," jawab Mirza.
" Iya, tidak apa-apa, nanti kabari Ayah saja jika sudah selesai ," kata Ayah Rafiq.
" Iya Ayah ," jawab Mirza lagi.
Selanjutnya, mereka melanjutkan sarapan diselingi dengan perbincangan hangat yang biasa mereka lakukan.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, itu artinya Akmal sudah harus berangkat ke kampus tempatnya mengajar.
Sudah mengajar selama lima tahun lamanya, membuat Akmal tidak asing lagi dengan bangunan kampus tempatnya berbagi ilmu yang dia punya.
Akmal bisa dibilang Dosen yang tepat waktu, walau dia tidak galak dengan para mahasiswi atau mahasiswanya yang telat, akan tetapi Akmal juga tidak suka dengan orang yang tidak disiplin.
" Jika orang bisa menghargai waktu, maka waktu itu juga akan menghargai kalian, pergunakan waktu sebaik mungkin, selagi masih ada kesempatan, ingat kesempatan tidak datang untuk dua kali, saat ini Bapak masih mau memaafkan kalian jika baru telat sekali, tapi tidak untuk ke dua kali ,"
Itulah perkataan yang sering diucapkan oleh Akmal di depan kelas, dengan gayanya yang santai dan juga bersahabat.
Dengan penyampaiannya yang seperti itu, justru lebih mengena di dalam hati para mahasiswa atau mahasiswinya.
Alhasil, semenjak saat pertama kali Akmal mengajar, tidak ada para muridnya yang datang terlambat sampai dua kali.
Seperti biasanya, jika Akmal sedang berjalan menyusuri lorong kampus, banyak bisik-bisik dari para mahasiswinya yang sedang membicarakannya, ada yang tebar pesona dengannya, ataupun cuma menggoda saja.
Semua itu akan Akmal tanggapi dengan senyum yang ramah dan juga sikap yang biasa saja, sebab Akmal tidak mau dianggap memberikan harapan kepada mereka.
Kedatangan Akmal sudah ditunggu oleh para muridnya di dalam kelas, dan ucapan salam selalu Akmal ucapkan ketika akan memasuki kelas.
" Wa'alaikumussalam Pak Akmal ," jawab serempak dari semua para mahasiswa dan mahasiswinya.
" Baik, sampai di mana pembelajaran kita kemarin? ," tanya Akmal berbasa-basi sambil membuka buku dan laptop yang dibawanya.
Akmal yang sudah tahu sampai di bab mana pembelajarannya, dia langsung saja memulainya lagi dengan menuliskan di papan tulis.
Semua para mahasiswa atau mahasiswinya jika Akmal yang mengajar, mereka semua akan cepat mengerti, kalaupun tidak mengerti, Akmal dengan suka rela akan menjelaskan kembali.
Ketika Akmal sedang menerangkan di depan kelas, tiba-tiba ada salah satu mahasiswanya yang bertanya kepadanya.
" Iya, ada apa? ," tanya Akmal.
" Pak Akmal, tolong jelaskan apa arti sabar, dan kenapa kita harus bersabar, bukankah setiap masalah selalu ada jalan ke luarnya, lalu untuk apa kesabaran itu ada? ," tanya mahasiswa tersebut.
" Ok, baik, akan Bapak jelaskan sekali lagi, dengarkan baik-baik ," jawab Akmal.
" Allah Subhanahu Wata'ala berfirman di dalam surat Al-Kahfi ayat 28 yang artinya :
" Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah ke dua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Di dalam surat tersebut dijelaskan jika kita dihadapkan dengan sebuah masalah, lalu kita menuruti hawa naf5u yang sesaat, tanpa berpikir dengan baik jika masih ada jalan lain yang lebih baik lagi, maka akan kesesatan yang di dapat ," jawab Akmal.
" Contoh lebih mudahnya seperti ini ," kata Akmal lagi.
" Andai kamu sedang jatuh cinta, akan tetapi Allah tidak menghendaki kamu bersatu dengan gadis yang kamu cintai, apakah kamu akan menculiknya, mengajaknya k4w1n lari, atau justru memilih jalan pintas, yaitu bunuh diri?? ," kata Akmal.
" Semua itu kembali kepada diri sendiri, apakah kamu akan bersabar dengan cobaan yang menerpa, atau justru kamu menuruti hawa n4f5u yang pastinya akan menyesatkanmu ," penjelasan dari Akmal lagi.
" Sejauh ini, apakah masih ada yang belum di mengerti? ," tanya Akmal kepada para mahasiswa atau mahasiswinya.
" Mengerti Pak Akmal ," jawab serempak dari para muridnya.
" Untuk tugas minggu depan, Bapak ingin kalian membuat makalah tentang hadist sabar minimal tiga lembar, beserta contohnya, dan jika sudah selesai, bisa di kumpulkan di ruangan Bapak ," kata Akmal.
" Baik Pak Akmal ," jawab serempak lagi.
" Cukup sekian pembelajaran kali ini, Bapak akhiri dulu, Wassalamu'alaikum warrohmatullah hiwabarokatuh ," salam dari Akmal.
Dan salam tersebut tentu saja langsung di jawab serempak dari para murid-muridnya.
Selain enak dipandang ketika pas mengajar di depan kelas, Akmal juga lugas dalam menjelaskan, bahkan Akmal juga cukup banyak hafal hadist dan terjemahannya.
Itulah kenapa, waktu dua jam jika Akmal yang mengajar, seakan cepat selesai bagi para mahasiswanya.
Begitulah keseharian Akmal yang setiap hari harus mengajar menjadi Dosen, di salah satu Universitas ternama di Indonesia.
...☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️...
Semoga suka 😉.
...🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️🎗️...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Femy Pantow
nyimak tertarik👍🏻
2024-03-10
0
Sri Winarti
ijin gabung ya kak
2023-07-06
1
Laila Antoniii
aku mau Mak jadi istrinya 😍😍😍😍
2023-06-17
2