07

" Gimana sama bukti baru?"

" Kita udah cek keaslian nya..." Bagas terdiam sesaat sebelum melanjutkan ucapannya.

" Dan bukti itu asli Dia memang terlibat dalam kasus itu."

Saat ini kelima inti Black Wolf Sedang terlibat pembicaraan serius. Kecelakaan lalu lintas 1 tahun yg lalu membuat salah satu sahabat mereka harus meregang nyawa ditempat.

Abian menatap datar bukti yg berupa rekaman Cctv didepannya juga tak lupa sebuah kalung ditangannya yg juga menjadi penguat jika kecelakaan itu memang sudah direncanakan.

" Apa rencana lo kedepannya?" tanya Evans.

Mereka memusatkan perhatian mereka pada sang ketua yg duduk di sofa singel dengan tatapan penasaran.

" Bunuh pelakunya ." Niko meneguk susah saliva nya mendengar perkataan tak manusiawi dari mulut ketua mereka.

" Serem cuy. Si bos kalo udah gini kayak iblis haus darah." Cakra membenarkan bisikan Niko ditelinganya.

" Ho'oh gue denger nya aja ngeri." bisik nya pelan.

" Semua bukti udah mengarah ke Dia. Jadi gak ada lagi alasan buat gue harus berbelas kasih dengannya." Evans menatap Abian penuh arti.

" Tapi kenapa gue ngerasa cewek itu gak semudah yg kita pikirin." kini Cakra mulai berpendapat.

" Gue juga ngerasa gitu. Dia dikatai cupu tapi gak ada yg berani bully dia kecuali genk si Manda, sih." tambah Bagas.

" Karena kedua sahabatnya, maybe." kata Niko acuh.

" Maksud Lo?" tanya Bagas kurang mengerti maksud Niko.

" Lo pada gak lupa kan siapa dua cewek yg jadi sahabatnya?"

" Lah hubungannya apa?" Niko menggeplak kepala bagian belakang Bagas.

" Ngulang SD lo sana. Percuma Lo SMA kalo otak Lo aja nyampe." semprot Niko kesal.

" Gini gini nilai gue diatas, Lo."

" Halah beda 1 mata aja bangga."

" Ya banggalah itu artinya gue lebih pinter dari , Lo."

Niko menatap sinis Bagas yg masih menyombongkan diri ditempatnya. Sungguh manusia yg sombong nilai beda 1 mata aja bangganya udah kayak pernah ke langit.

" Gue kawinin Lo berdua lama lama. Udah kayak anjing sama kucing." Cakra menatap jengah kedua sahabatnya yg masih beradu bacot didepannya.

Bugh

****

" Nikah dulu goblok baru kawin." Cakra menatap sinis Niko yg sudah melempari bantal sofa tepat didepan wajahnya.

" Makanya jangan main cewek mulu. Pikiran lo di bawah pusar teros, ******."

" Udah pernah ngerasain panasnya api neraka, belom. Kalo belom sini gue daftarin." ucap Cakra nyolot kepada Niko.

" Emang bisa?"

" Bisa."

" Caranya?"

" Lo mati dulu." Dengan polosnya Niko malah mengangguk. Dan hal itu langsung mengundang umpatan dari sahabatnya.

Goblok

Niko tolol, mau aja di kibulin si Cakra

Polos polos bego ni anak.

Evans yg sudah jengah dengan kelakuan teman temannya langsung berdehem dengan tatapan mata tajam yg siap menguliti mereka hidup hidup. Mereka yg mendapat tatapan itu langsung diam tak ada yg berani mengeluarkan suara.

" Dyra dan Jihan adalah anak geng motor tentu tak ada yg berani mengusik mereka. Karena semua orang tau seberapa ganas keduanya jika sudah emosi." Jelas Evans.

" Bener kata Evans. Tapi gue rasa bukan cuman itu."

" Kalo ngasih info jangan setengah setengah, Cakar ayam." sentak Niko tak sabar.

Cakra menatap sinis Niko yg selalu nyolot ketika dirinya berbicara. Entah ada dendam apa pemuda itu dengan dirinya.

" Kalo cuman karena mereka berdua, gue rasa gak sepengaruh itu buat orang orang gak bully, Sava. Pasti ada orang lain dibelakangnya. Dan gue yakin jika orang itu bukan orang biasa."

Mereka menyetujui ucapan Cakra. Memang agak aneh. Jika murid cupu yg lain akan langsung di bully namun tidak dengan Sava. Sava memang tidak bisa dibilang cupu walaupun ia mengenakan kaca mata bening dengan rambut yg selalu ia kuncir kuda. Namun bagi siswa SMA Cendrawasih Sava adalah siswi cupu karena menggunakan kaca mata bulat di matanya.

Mereka sudah curiga dari Sava pertama kali masuk sekolah mereka. Sava adalah murid pindahan saat mereka kelas X . Anehnya Sava pindah setelah semester 1 berakhir yg mana semua orang tau jika SMA Cendrawasih tidak akan menerima murid baru ataupun pindahan jika semester pertama sudah lewat. Dari sana mereka bisa menafsirkan jika Sava menggunakan orang dalam yg mempunyai kuasa tinggi untuk masuk ke SMA Cendrawasih.

" Apa Lo akan tetep ngedeketin Sava?" tanya Cakra memastikan dan dibalas deheman oleh Abian.

" Gue harap Lo gak jatuh cinta beneran nanti. Kalo iya Lo harus traktir gue makin 1 bulan." tantang Niko penuh percaya diri.

" Lo gak salah?" bingung Bagas. Otak Niko memang rada rada miring . Apa dia gila menantang seorang Abian yg notabennya tidak pernah kalah dalam tantangan apapun.

" Berani?" Abian menatap Niko dan tersenyum miring. " Kalo gue menang Lo harus bersihin kandang, Harry. "

Tanpa pikir panjang Niko langsung menyetujuinya. Harry adalah salah satu peliharaan Abian yg paling ditakuti oleh Niko. Bagas dan Cakra terkejut mendengar jika Niko menyetujui ide gila Abian. Ayolah mereka semua tau seberapa takut Niko dengan binatang bertelinga panjang itu.

"Gak usah nangis kejer, Lo. Ketemu Harry." ejek Bagas.

" Cuman kelinci aja, Kecil." sombong nya.

" Gak usah minta tolong, gue." Niko tertawa pelan mendengar ucapan Evans.

" Gue yakin. Taruhan kali ini gue yg bakal menang." ucapnya penuh percaya diri.

" Bos. Siapin kartu hitam Lo buat gue habisin selama 1 bulan."

Abian tersenyum miring. Ia tidak akan pernah jatuh dalam pesona seorang Alsava. Ingat itu tidak akan pernah. Toh ia mendekati Sava hanya untuk misinya.

Nyambung gak sih? aku rada rada ngebleng soalnya. Pusing mikirin alurnya. Jadi mohon dukungan dan masukannya untuk cerita

' Abian' agar ceritanya menjadi lebih seru. Like dan Vote kalian juga sangat diperlukan. Jadi mohon dukungannya. 🍭 Saya tidak begitu bisa dalam merangkai kata kata, jadi maaf jika kata kata saya ada yg kurang berkenan🙏😀

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!