"Sekarang bagaimana kalau kita keluar jalan jalan??" ajak Dimas ketika sudah selesai menaruh barang barang itu.
"Kau mau ajak aku kemana??"tanya Ifani
"Ada deh , ayookk" Dimas langsung mengajaknya keluar.
"Nanti ibumu nggak marah??"tanya ifani khawatir.
"Nggak lah , ibuku kan tahu aku pergi bersamamu" jawab Dimas.
"Kau mau kemana kalau misalnya punya waktu luang sehari??"tanya Dimas penasaran.
"Mungkin aku bakal pergi ke pantai" jawabnya.
"Kalau aku sih akan pergi kesana" ujar Dimas membuat Ifani penasaran.
"Kemana kemana??"tanya Ifani.
"Gimana kalau kita suit?? Kalau kamu menang kita bakal ke pantai tapi kalau kamu kalah kita ke tempat yang aku bilang tadi " ujar Dimas.
"Baiklah" ujar Ifani merasa mendapatkan tangtangnan.
"Lagian aku nggak pernah kalah kalau cuma suit" ucap sombong Ifani.
Tapi apalah daya tuhan nggak memberkatinya , Ifani mengeluarkan kertas dan Dimas yang mengeluarkan gunting.
"Iiihh " ujar Ifani kesal.
"Ayoo kita lari sampai ke halte bus , siapa yang kalah dia harus bayar ongkosnya " ajak Dimas dan dia sudah berlari.
"Iihhhh !!curanggg " Ifani juga ikut berlari mengejar ketinggallanya.
"Ihhh kamu curang " Ifani terengah engah setelah sampai di halte bus.
"Kamu kalah ,kamu bayar hihihi" ujar Dimas.
Setelah menaiki bus mereka pun duduk di bangku yang sama untuk menuju ke tempat tujuan mereka.
"Ini, untukmu" ujar Dimas.
"Dimana kamu dapat?"tanya Ifani.
"Aku beli lah " jawab judes Dimas.
"Aku habisin yaa "ujar ifani.
"Iyaaa" jawab dimas.
Setelah 30 menit menempuh perjalanan merekapun sampai.
"Tempat apa yang mau kau kunjungi??"tanya Ifani penasaran.
"Ikut sajalah nanti juga tahu" jawab Dimas.
"Selamat datang di jembatan kaca gantung" Ifani membaca sebuah tulisan yang ada di depan tempat yang akan mereka kinjungi.
"Oh cuman ke sebuah jembatan ya?? Siapa takut" ujar Ifani.
"Baiklah , nanti kau jangan menangis ya kalau nggak bisa menyebranginya" ujar Dimas sambil tertawa.
Setelah sampai de tempatnya Ifani terkejut melihat jembatan itu sangat panjang bahkan jembatan itu akan bergoyang jika kita melewatinya ditambah lagi dibawahnya ada sungai yang deras.
"Kau saja yang pergi , aku akan menunggumu disini" ujar Ifani yang baru beberapa langkah berjalan di jembatan itu sudah ketakutan.
"Loh katanya cuma jembatan biasa"jawab Dimas.
"Sini aku pegang tanganmu kalau kau takut" lanjut Dimas sambil mengulurkan tangannya.
"Aku takuutttt !!" pekik Ifani.
"Nggak usah takut , kalau kau berhasil melewati jembatan ini aku akan mengajakmu ke pantai" ujar Dimas.
"Nggak mauu!! Aku lebih memilih duduk diam dirumah" jawab Ifani.
Dimas menariknya dan Ifani yang ketakutanpun semakin takut , bahkan dia terus menyebut nyebut nama tuhan sambil menutup matanya.
Ketika di tengah tengah jembatan itu Dimas melepaskan pegangan tangannya.
"Ehh kenapa kau lepaskan sihh?? Kau tahu kan aku takut huhuhu" ujar ifani.
"Ifani coba lihat kebawah" ujar Dimas.
"Nggak mauu!!"jawab Ifani.
"Coba saja" ujar Dimas lagi.
Ifani pun membuka matanya perlahan dan dia sangat terkesima melihat pemandangan yang ada di bawah sana, sungai yang dikelilingi hutan yang hijau dan asri dan di ujung sungi itu ada pemandangan sawah dan gunung yang berjejer.
"Wahhh indahnya " ujarnya sambil terus melihat pemandangan yang ada.
"Ayoo kita ambil selfii " ujar Ifani gembira.
Setalah mengambil gambar sepuasnya mereka pun melanjutkannya , Ifani sudah tidak merasa takut lagi bahkan dia pun berani berlari.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke pantai,dan tak terasa mareka baru bisa sampai di pantai jam 2 siang.
"Wahhh lelahnya aku duduk di bus" ujar Ifani.
"Ayo kita makan dulu ,aku sangat lapar"lanjut Ifani.
"Baiklah"jawab Dimas.
Setelah selesai makan dan beristirahat sejenak di sebuah warung makan , mereka berdua pun pergi jalan jalan di sekeliling pantai itu.
Setelah itu mereka duduk di tepi pantai meyaksikan sunset dan menghirup udara segar yang datang berbarengan dengan suara ombak. Mereka juga saling bercerita satu sama lain hingga mataharipun tenggelam dan sudah berganti menjadi malam.
"Ini sudah jam 6 ayo kita pulang nanti ayahmu marah apalagi nanti di jalan bisa macet " ujar Dimas.
"Ooh iyaa aku lupa aku dilarang pulang telat"ujar Ifani.
"Ayoo pulang" ujar dimas lagi.
"Hari ini menyenangkan deh walau melelahkan juga,makasi yaa Dimas"ujar Ifani diperjalanan.
"Nggak usah berterimakasih lah aku juga mau liburan" ujar dimas.
Mereka pun pulang dan baru sampai jam 8 malam dan Ifani yang seharusnya dimarahi pun tidak jadi karna dia bilang dia pergi bersama ibunya Dimas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments