Eps. 4

Saat jam istirahat tiba dia diam dikelas sambil mendengarkan musik berjalan kesana kemari menyisiri ruangan kelas.

Dia bahkan duduk di meja guru ,mencoba merasakn duduk di bangku paling belakang dan dipojok. "kalau duduk disini tulisan pak hendra kelihatan nggak yaa?" tanya nya pada diri sendiri ,pak hendra adalah guru sejarah yang selalu menulis di papan sambil menjelaskan ,dan yang parahnya tulisannya kecil kecil dan sulit dibaca.

Lalu dia melihat ke arah bangku ifan yang diatasnya berisi buku yang terbuka membuatnya penasaran "apa yaa yang bisa dibuat oleh orang sepertinya?? "

Dia duduk di bangku itu dan melihat isi tasnya yang dipenuhi oleh buku pelajaran.

"Wahh dia punya banyak buku tapi tak pernah dia keluarkan saat pelajaran dimulai yaa??" ujarnya sambil menengteng tas berat itu.

Lalu dia tertarik membuka buku catatan matematika di atas mejanya .

Dia terpana melihat betapa banyaknya rumus dan catatan disana ,lalu di halaman terakhir ada materi yang dibahas tadi dan jawabanya sama seperti yang diberitahu pak guru.

Cepat cepat dia mengeluarkan heandphone dan memfotonya. Awalnya dia tak percaya caranya benar tapi ketika dia hitung hitung caranya memang benar begitu.

"Waah , gila dia pintar yaa tapi kenapa sikapnya begitu??" tanyanya heran.

"Apa kau punya hak buka buka buku orang lain tanpa ijin??" tanya sang pemilik buku yang baru datang dari luar membutanya terkejut dan langsung menutup buku dan merapikan tasnya.

"Apa orang yang pintar seperti ifani ini mau melihat catatan jelekku??" ucapnya mendekati ifani dan merebut buku tersebut lalu dia masukkan di tasnya.

"Apa kau mencuri sesuatu??" tanya ifan.

"Nggak nggak aku hanya melihat catatanmu,kenapa kamu hanya diam kalau kau punya jawaban yang beda saat ditanya tadi??" tanya ifani.

Ifan duduk di kursi sebelahnya dan medakatkan diri "menurutmu ada yang percaya dengan murid sepertiku??"tanyanya.

Ifani menjauhkan diri karna didekati oleh ifan lalu berdiri "aku !! Aku percaya kalau kamu bisa ,jadi lain kali kau harus menjawabnya bukan hanya diam"

"Aku juga sebenarnya pintar di mata pelajaran lainnya . apa kau mau kau terkalahkan olehku??" tanya ifan sambil tersenyum.

"Kau ! Kau kan tidak tau betapa hebatnya aku!" bentak ifani tak terima dirinya direndahkan.

"Kau boleh lihat isi tasku ,semua pr ku dan lihatlah semunya tak ada yang salah" ujar ifan dengan penuh keterpercayaan.

"Oke"

Dia mebuka isi tasnya dan membuka bukunya satu persatu ,benar saja jawabanya tak ada yang salah.bahkan jika dibilang dia hanya membuat jawaban yang telah diperiksa dan membuat yang benar itu tidak mungkin karna di lembaran awal tinta pulpennya sudah pudar.

Dia mengambil bukunya dan membandingkkanya "haah !! Nggak nggak mungkin dong aku salah tiga sedangkan kamu benar semua "

"Kamu nipu aku kan ??" tanya ifani dan ifan hanya diam.

"Huuh , cobak kamu jawab ini awas aja kalau salah berarti kamu bohong!" ujar ifani sambil berjalan ke papan dan menulis soal.

Ifan juga mengikutinya dan menjawab pertanyaan itu dengan mudah tanpa basa basi.

"Nggak nggak nggak , ini terlalu mudah" ujar ifani tak percaya dan memberi satu pertanyaan lagi yang susah.

Dan lagi lagi di jawab dengan santai oleh ifan.

"Puas ?? , aku pulang yaa lelah nanti absen alpa pun tak masalh buatku" ujar ifan berjalan kebangku dan berkemas untuk pulang.

Ifani terpana mematung disana melihat yang terjadi barusan.

Saat akan melewati ifani ifan berkata "pintar itu bukan hanya meteri yang perlu kita kuasai ,bodoh" sambil mengusap punggung ifani.

"Heei ,,aku tau aku bodoh dan kau pintar jadi tolonglah ajari aku yang hodoh ini menjadi pintar " ujar ifani sambil memohon.

"Apa yang bisa aku dapatkan kalau mengajarimu" tanya ifan

"Uum apa yaa ?? " "apa pun yang kau mau aku kasih dah " ujar ifani dengan tegas.

"Tawaran yang menarik .tapi aku nggak suka membuang waktu dengan orang sepertimu" ucap ifan seraya berjalan keluar.

Ifani mengejarnya tapi temannya dwirini memanggilnya "heii ifani ayoo kesini ada jajanan favoritmu di kantin!" teriak dwirini dari jauh.

"Ooh ya yaa aku kesana sekarang" sahut ifani. Sambil berjalan kearah kantin tapi matanya masih melihat ifan yang berjalan menjauh.

"Bruuuk"~

"Ehh maaf maaf saya nggak sengaja" terlalu tak melihat jalan hingga menabrak orang yang ada di depannya.

"Loh , dimas kapan kembali dari turnamen futsal " ujar ifani melihat dimas temannya yang sudah lama dispen dari sekolah karna ikut tornamen di luar kota.

"Baru kemarin aku pulang , kamu tau nggak tim kami itu menang !! " sahut dimas.

"Beneran?? Waah selamat yaaa !! Jadi bangga deh punya teman sepertimu" ucapan selamat ifani kepada temmanya.

"Kau mau kemana?" tanya dimas.

"Ke kantin ,ada jajanan kesukaanku katanya " sahut ifani.

"Aku ikut yaa ~ mau aku traktir atas kemenangan sekolah kita??" tanya diamas.

"Weee !! Gaya , tapi nggak papa lah di traktir" ujar ifani yang mau dengan malu malu.

"Lets gooo!" ~ dimas.

~•••••••♪•••••••••~

Jam pulang sekolah berbunyi dan semua murid berjalan pulang, ada yang bersama teman temannya ,berama orang tua dan ada juga yang bersama pacarnya.

Kali ini ifani pulang ditemani oleh temannya dimas ,mereka berdua berencana mampir ke sebuah warung pinggir jalan untuk makan.

"Kau mau makan apa disana??" tanya dimas.

"Palingan lalapan lele goreng" jawab ifani.

"Aku mau makan sambel aja lah" ujar dimas yang memang dia adalah penggemar sambal ter pedas.

"Seharusnya kamu beli cabai carolinna peper terus suruh tukang masakknya tambahin satu biji " ledek ifani.

"Kalau itu beda lagi ceritanya,,kalau sudah selesai makan itu langsung ada ambulan yang datang kesana dan membawaku ke remah sakit" jawabnya sambil tertawa.

Mereka tertawa sambil berbincang bincang selama perjalanan ke sana.

Sampai disana mereka makan dengan lahap dan langsung pulang ke rumahnya masing masing.

Lanjut ke eps. 5 yaaa~~

Mohon like dan komennya yang banyak

Maaf yaa kalau ceritanya terkesan lama bahkan satu hari selesainya dua episode😂

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***