Setelah sampai di sekolah julia duduk dibangkunya dan mendengarkan rumpian teman teman mereka.
"Heii hei kalian tahu nggak katanya ada murid sebelah yang suka bully bully teman mereka loh"
"Iyaa iyaa aku denger siapa ya namanya??" ujar salah satunya.
"Katanya sih mulia putri yaa ??" tebak intan.
"Katanya sih gitu " kata dwirini.
"Hahaha namanya mulia tapi perbuatannya tidak" ujar ifanii sambil tertawa kecil.
"Hahahaha ifani juga bisa bilang hal yang seperti itu yaa??" ujar mawar.
"Bisaaa doong" seru ifani
Tanpa ada yang tahu disana juga ada salah satu temannya yang tak sengaja datang ke kelasnya untuk berbicara dengan salah satu dari mereka.
Dia adalah wulan teman sekelas mulia tapi sayangnya dialah orang yang sering menjadi tempat pelampiasan ketidakpuasan mulia saat melakukan pembullyan.
Saat mendengar itu dia merasa senang kalau sekarang dia bisa memberikan informasi tersebut pada mulia dan membuatnya membullynya juga.
Tapi sepertinya dia punya rencana yang menurutnya lebih menarik untuk dilakukan.
"Halo teman teman.. Yang kalian katakan memamg benar banget tahu dia juga sering sekali memukul orang yang nggak dia sukai hingga berdarah " ujar wulan berusaha membuat yang lainnya percaya.
"Waah benarkah ??" tanya mawar.
"Iyaaa!! Bahkan beberapa hari lalu dia bahkan memukul mereka hingga masuk rumah sakit loh " jawabnya berusaha membuat mereka percaya ya walau benar sih.
"Bukankah itu sudah kelewatan??" tanya ifani.
"Yaah kalau orang kaya kan bisa melakukan apa saja asal ada uang"ujarnya tak sengaja mengungkapkan isi hatinya.
"Lalu..apa waktu itu kau melihatnya??"tanya dwirini.
"Tak ada seorangpun dari kelas kami yang bisa menghentikkanya melakukan itu,jika kami ikut campur maka mereka juga akan melakukan itu kepada kita " jawab wulan.
"Mereka?? Dia punya geng yaa??"tanya ifani.
"Iyaa ...dia sering menggangu orang bersama teman teman yang paling brengsek di sekolah kita ini" jawabnya.
"Siapa??"tanya bersamaan
"Itu Boby dan teman temannya itu serta Rismawari dan teman temanya..mereka selalu bekerja sama menentukan target mereka"
"Bahkan bisa dibilang kalau mereka penggangu bayaran karena kadang mereka juga mengganggu orang jika dibayar " ujar wulan dengan sangat serius.
"Lalu kamu disini membicaran mereka apa mereka nggak akan marah padamu nanti??" tanya dimas.
Saat membalikkan badan dia melihat teman teman sekelasnya sedang lewat dan memperhatikkanya dengan seksama,lalu dia juga ikut bergabung dengan mereka.
"Aku duluan yaaa baayyy " ujarnya sambil melambaikan tangan.
"Sebaiknya kamu hati hati sama dia dia terlihat biasa aja tapi mungkin saja kan dia juga bagian dari mereka " ujar Dimas menghawatirkannya.
"Apaan sih ...duduk sana udah bel"ujar ifani tak percaya karna wajahnya menunjukkan kalau dia pasti butuh pertolongan.
~~*
Jam istirahat pun berbunyi, Ifani hari ini nggak mau berdesak desakn mengantre di kantin jadi dia meminta tolong temannya dimas untuk membelikanya makanan.
Awalnya dia pun tak mau tapi dimas terus memaksanya untuk belanja kalau nggak dia yang harus mentraktirnya makanan jadi dia belanja saja tapi nitip~
Dia melihat ifan ada di belakangnya dan menghampirinya sambil membawa tas hasil jahitannya itu.
"Ifan ...ini aku kembalika tasmu maaf tasnya jadi jelek begini sebenarnya bukan aku yang melakukannya dan aku juga sudah perbaiki sedikit jadi tidak terlalu parah " jelas ifani sambil menundukkan kepalanya.
"Kenapa kau melakukannya??" tanya ifan.
"Itu ..itu bukan aku yang lakukan itu..." jawab Ifani.
"Sudahlah kau juga nggak akan percaya" lanjutnya sambil hatinya berkata"kan tak ada yang mempercayaiku"
"Adikmu kah yang melakukannya?? Namanya Julia ya kan??" tanya Ifan.
"Iyaaa ..tapi dia bukan adikku,juga bukan keluargaku!" ujar ifani lalu meninggalkkanya duduk ke bangkunya.
"Sebenarnya kemarin aku melihatnya di sebuah cafe dan tak sengaja melihat tasku disana dan terus memperhatikkannya setelah beberapa saat dia datang menghampiriku dan bilang namaku bahkan dia mengajakku berpacaran dan karena aku nggak suka dengan sikapnya aku malah ingin memukulnya dan malah tasku yang rusak" jelas Ifan kepada Ifani.
"Jadi kau nggak masalah tas mahalmu rusak ??" tanya Ifani.
"Ini kan bukan kesalahanmu jadi nggak usah minta maaf " jelas Ifan.
"Lalu kenapa dengan pipimu bengkak begitu, apa dia menyakitimu??" tanya Ifan.
"Lebih baik kau jawab saja pertanyaannya sebelum dia melakukan hal yang lebih buruk padamu " saran Ifani.
"Kenapa??"tanya Ifan.
"Entah " jawabnya.
Lanjut ke episode selanjutnya.......
Tolong tinggalkan like,dan komen yaaa😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments