Setelah sampai di sekolah dan ulangan belum dimulai julia mengatakan kepada temannya Intan,Dwirini,dan Mawar kalau dirinya akan pergi hari senin.
"Benarkah?? Padahal aku berharap kita bisa liburan bersama" ujar Mawar.
"Iyaaa" seru kedua temannya.
"Hehehe maaf yaa mungkin lain kali"Ifani pun ingin pergi liburan juga tapi dia nggak menyangka akan ada kejadian yang mendadak seperti ini.
"Saat aku disana nanti aku akan sering mengirimi kalian foto keindahan alam dipelosok desa" ujar Ifani.
"Uuuuuuuu aku iriii " riuh temannya lalu mereka berempat tertawa dan mulai menggosip lagi.
Jam istirahat pun sudah tiba Ifani sedang mencari cari Ifan yang entah kemana sejak tadi dia belum temukan.
Bahkan jam pulangpun dia tak melihat Ifan , Ifani pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan yang sering dikunjungi Ifan, tapi tetap saja nggak ada.
Karna nggak ada Ifani pun pulang karna sekarang ayahnya tak mengijinkannya pulang telat.
Keesokan harinya~~~
Pagi pagi sekali Ifani sudah bangun dan mengeluarkan semua koper miliknya, dia pikir disana adalah tempat yang bagus untuk berpiknik dan lain lain hal ketika neneknya sudah sembuh.
"Hhuuuuhh ...banyaknya barang yang harus kubawa" keluhnya saat memasukkan semua barang barangnya ke koper.
"drreeeetttt....drreeettt'' heandphone Ifani berdering.
"Haloo. Ada apa Dimas ??"jawab Ifani.
"Kau sudah selesai beres beresnya?? Kau Mau mampir kerumahku sebelum berangkat ?? Kemarin aku nggak sengaja bilang pada orangtuaku dan sekarang dia menyuruhmu kesini" tanya Dimas.
"Ada apa?? Iya iya bentar lagi udah selesai ini tinggal beberapa barang lagi..ntar aku kesana " jawab Ifani.
"Oke , aku tunggu"jawab Dimas lalu teleponya langsung terputus.
"Dasar Dimas.. Udah pasti nanti bibik akan memenambah barang bawaanku"ujar ifani.
Ibunya Dimas (namanya Trisna) memiliki hubungan yang sangat erat dengan Ibunya Ifani, dulu bahkan mereka selalu menghabiskan waktu senggang di rumah neneknya Ifani.
Dan nenek yang akan dia kunjungi besok tidak lain adalah neneknya sendiri, dia sudah hidup sendiri di pelosok desa yang cukup jauh selama bertahun tahun. Ibunya juga pernah mengajaknya pindah tapi neneknya itu selalu ngotot nggak mau pindah.
"Haaaahhhh" Ifani menghembuskan nafasnya sambil merasa lega semua barang yang harus dia bawa sudah tersimpan rapi didalam koper.
"Sekarang waktunya aku bertemu Dimas . aku ganti baju dulu aja lah " lanjutnya.
Setelah berganti ke pakaian yang lebih rapi diapun langsung berjalan ke rumah Dimas yang tak jauh dari sana.
"Haiii" sapa Dimas setelah santi tiba di gerbang rumahnya.
"Loh kamu tunggu aku??"tanya Ifani.
"Kalau bukan mamaku yang nyuruh aku nggak mungkin mau menunggumu dibawah terik matahari ini . ayo cepat masuk aku sudah hampir matang menunggumu disini tahu?? " jawab ketus Dimas dan langsung menyuruhnya kedalam.
Baru saja Ifani menginjakkan kalinya kedalam rumah itu tante sudah menyambutnya "wahhh , Ifanii sekarang kau sudah dewasa yaa . Kau juga terlihat makin cantik aja" ujarnya sambil mengajaknya kedalam.
"Hehehe nggak lah tantee" jawab Ifani malu.
"Dimas bilang kau akan berkunjung ke rumah nenekmu ya?? Sudah lama tante nggak kesana , tante titip ini yaa ?? Bilang ini hadiah kecil dari tante" ujar tantenya sambil menunjukan barang barangnya di atas meja.
"Wah banyak banget , nggak berlebihan ya tante??"tanya Ifani.
"Nggak lahh " jawab tante.
"Kalau begitu aku bawa pulang dulu barang barangnya ya tante ??" ujar Ifani lalu mengambilnya.
"Lohh kok udah langsung pulang , ayo sarapan dulu tante sudah siapkan makanan kesukaan kamu loh" ujar ibunya Dimas dan menghentikannya.
"Nggak usah , aku sudah makan tadi tante" jawab ifani. Tapi perutnya langsung berbunyi ketika akan pergi.
"Krruuuuggg"
Tante dan Dimas terdiam sejenak lalu tertawa berasama melihat kebohongan Ifani.
"Hahahaha sini kita makan dulu nggak usah berbohong kamu pikir kita siapa sampai harus malu untuk makan bersama hahaha " ejek Dimas sambil mengajaknya ke ruang makan.
"Sepertinya keluargamu nggak mengajakmu sarapan ya tadi pagi??"tanya tante sambil tertawa.
"Nggak tante tadi aku sibuk mengemas barang yang akan aku bawa besok hehe" jawab Ifani sambil menahan malu.
Di atas meja makan sudah ada berbagai makanan yang ibu Dimas siapkan bahkan Ibunya juga menyiapkan makanan yang Ifani sukai.
"Waahh banyak bangett " ujar Ifani terkejut melihat banyaknya makanan di atas meja.
"Tante siapkan untukmu karna kau baru mampir kesini setelah setahun nggak pernah kesini padahal jarak rumahnya dekat" jelas tantenya sambil mengusap kepala Ifani.
"Hehehe maaf tante aku...."
"Sudalah ayoo cepat makan" ibunya Dimas mengambilkannya makanan bahkan piringnya hampir penuh terisi.
"Udah segini aja cukup tante"ujar Ifani menghentikan tante yang terus mengambilkanya makanan.
"Loh kok gitu?? Kau harus makan yang banyak biar semakin kuat dan pitar" Jawab Tante.
"Bener tuh Ifani ayo cepat makan"jawab Dimas.
"Apanya yang benar?? Kau itu makan saja yang banyak tapi nggak pintar pintar" ibunya memarahi Dimas karna ibunya berharap dia bisa bersaing dengan Ifani di sekolah.
"Aku kan sama seperti mama yang nggak pintar" jawab Dimas sambil tersenyum.
"Kau bilang aku apa?? Dasar anak durhaka!!" ujar ibunya Dimas.
"Hahahahahaha" Ifani tertawa melihat kelakuan mereka lalu diiringi oleh tawa mereka berdua.
"Ini baru namanya keluarga bahagia, saat makan malam pasti terasa lebih seru karna ada ayahnya Dimas" ujar hati Ifani lalu melanjutkan makannya.
Setelah makan selesai mereka duduk di meja sambil menonton telovisi dan menyantap puding buatan ibunya Dimas.
"Tante harus keluar sebentar karna ada urusan yang belum selesai dengan rekan kerja tante kamu tunggu disini dulu yaa . jangan pulang sebelum tante pulang" ujar tante sembari berjalan keluar.
Lanjut episode selanjutnya yaa.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
@kang komen ,,°∆°,,~
/Scream/
2024-01-23
0