"Plaakkkk" tamparan melayang ke pipinya.
"Ayoo lakukanlah hal yang kau inginkan Boby aku sudah bosan melihatnya " ujar Mulia.
Saat akan beranjak pergi Ifani malah mondorongnya hingga terjatuh dan dia meringis kesakitan.
"Beraninya kauu !!" pekik Mulia sambil kesakitan.
"Kau juga berani lalu kenapa aku nggak?? Kau sering melakukan hal ini pada orang lain jadi sekarang kau tahu bagaimana rasanya ??" teriak Ifani.
"Pegang dia !! Aku akan memukulnya hingga mulutnya itu tak bisa berkata lagi" perintahnya.
Semua teman temannya itu mulai memegangnya tangannya tak bisa dilepaskan bahkan dia sudah mengerahkan semua tenaganya.
"Rasakan iniii !!!" pekik Mulai dan mulai mengayunkan pukulan ke pipinya.
"Berhentiii !! " teriak Ifan.
Dia tak sengaja meninggalkan barangnya di dalam kelas dan harus mengambilnya kembali lalu dia dimintai tolong oleh Dwirini , Mawar , dan Intan untuk membantu Ifani yang sedang dalam bahaya. Awalnya dia tak mau tapi mereka memohon mohon padanya dan mereka juga sudah dijemput keluarganya jadi harus pulang.
Karena mereka bertiga sudah pergi jadi Ifan pun memutuskan pergi tapi saat akan melewati pintu gerbang sekolah dia malah berbalik dan langsung menuju belakang sekolah.
"Waahhh!! Sepertinya ada pahlawan yang mau menolongmu " ujar Mulia tapi dia tak menghiraukanya dan melanjutkan memukulinya.
Ifani mulai merasa kesakitan karna sering di pukul dia pun menganggap Mulai seperti ayahnya, kepalanya terbayang kalau Mulia adalah ayahnya.
"Dasar bedebah si*lan !!" teriak Ifani dan menendangnya hingga terhempas ke meja meja yang sudah tidak dipakai.
Ifani berusaha melepaskan peganganan di tangannya dengan semua tenaganya hingga lepas lalu ketika sudah lepas dia berlari menghampiri Mulai dan mulai memukulnya.
"Ahhhkkkkk apa salahku hingga kau melakukan ini padakuuu !!" teriaknya sambil terus memukul.
"Apa yang kalian lihatt !! Cepat tolong aku memegangnya t*l*l !!! " perintah Mulia dan segera mereka memegangi Ifani dan memukulnya.
Melihat Ifani yang sudah meringkuk di lantai menahan pukulan Ifan pun langsung berlari dan ikut memukul mereka mereka yang memukul Ifani.
Satu persatu semuanya tersungkur dilantai dan kesakitan karna pukulannya.
Hingga tersisa Mulai yang sedang duduk sambil memegangi mulutnya yang berdarah Ifan ingin memukulnya tapi dihentikan oleh Ifani.
"Berhentii !! ..... Sudah biarkan saja , lebih baik kita pergi saja " ujar Ifani langsung berjalan dan mengajaknya pergi dari sana.
"Terima kasih sudah mau membantuku"ungkapan terima kasih yang Ifani ucapkan sambil menundukkan kepalanya.
"Sebenarnya bukan aku yang ...." jawab Ifan.
"Kalau begitu aku pulang yaa " sela Ifani.
"Tungguu " Ifan memegang tangan Ifani dan membawanya pergi.
"Kemana kau membawakuu ??" tanya ifani.
"........"
Ifan membawanya ke ruang uks untuk mengobati luka di pipi dan tangannya.
Ifani menangis kesakitan karna lukanya cukup besar dan Ifan yang mengobatinya dengan sangat kasar.
"adiuuh !! Sakit !! Sini biar aku aja yang obatii !!" ujar Ifani.
"Maaf .... Lagian siapa yang menyuruhmu membantu orang yang sudah menghianatimu kemarin !! Kau nggak puas ditampar olehnya kemarin??" ujar Ifan kasar.
"Dari mana kau tahuu ??" Ifani heran padahal dia nggak bilang hal itu pada teman temannya.
"Aku nggak sengaja melihatmu dipukul kemarin karna ada sesuatu yang harus kucari di dekat sana " jelas Ifan.
"Dan aku melakukan ini karna teman temanmu yang menyuruhku katanya mereka sibuk dan sudah dijemput keluarganya" jelasnya lagi.
"Sudahh ... Ayo pergi "ajak Ifan.
"Tapi pipimu juga terluka sebaiknya juga harus di obati" Ifani melihat luka goresan di pipi dan didahinya.
"Nggak papa .. Aku bisa mengobatinya di rumah " jawab Ifan.
Tapi Ifani merasa bersalah jadi dia menariknya duduk dan langsung mengobatinya.
"Apa kau sudah membalas yang dikatakan Julia waktu itu ??" tanya Ifani.
"Nggak " jawabnya datar.
"Apa dia menerormu lewat hp sekarang karna kau tolak??" tanya julia lagi.
"Nggak" jawabnya (walau sebenarnya iya sih)
"Syukurlah " ujarnya lega.
"Kenapa??" tanya Ifan.
"......"Ifani tak tahu harus menjawab apa dan tak tahu juga kenapa dirinya lega.
"Apa karna kalau dia menjadi pacarku dia akan selalu minta yang mewah mewah??" tanya Ifan.
"Iya itu salah satunya , tapi dia itu orang brengksek yang mulutnya lebih parah dari mulut buaya dia bahkan bisa ber ekting sok sok bersalah" kesal Ifani bahakan dia mengosok gosok luka Ifan karna saking kesalnya.
"Kau marah padaku yaa ??" tanya Ifan yang sudah merasa kesakitan.
"Eehh ... Maaaf aku nggak sengaja " Ifani
"Kalau begitu agar dirinya nggak menjadi pacarku kau mau menjadi pacarku ??" tanya Ifan sambil tersenyum.
Lanjut episode selanjutnya yaaa......
Bagaimanakah cerita selanjutnya??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments