Eps. 19

Setelah makan selesai mereka duduk di meja sambil menonton telovisi dan menyantap puding buatan ibunya Dimas.

"Tante harus keluar sebentar karna ada urusan yang belum selesai dengan rekan kerja tante kamu tunggu disini dulu yaa . jangan pulang sebelum tante pulang" ujar tante sembari berjalan keluar.

"Kau tunggu disini dulu ya aku mau ambil hp di kamar" ujar Dimas.

"Iyaaa"

"Waahh udah lama aku nggak menonton tv , sekarang siaranya terlihat bagus dan menarik" Ifani terus menonton tv sambil memakan pudinya.

"Ifani!! tangkap" Dimas datang dari kamarnya dan melemparinya sebuah kotak hadiah.

"Apa ini ??"tanya Ifani.

"Hadiah , aku pikir kau memerlukanya ketika tinggal di desa" jelas Dimas.

Ifani menyudutkan matanya dan berpikir sejenak "aku buka yaa ?? Aku penasaran" ujarnya.

"Nggak boleh !! Buka aja nanti setelah sampai rumah " Dimas menghentikan Ifani yang sudah hampir membuka kotak tersebut.

"Lagian itu hanya berisi obat flu, kau kan sering terkena flu kalau terkena udara dingin sedikit saja . apalagi di desa udaranya akan sedikit lebih dingin" jelas Dimas.

"Kau memberiku obat flu sekotak besar ini yaa" tanya Ifani.

"Iyaa dong !! Jangan lupa dimakan 3 kali sehari biar nggak ikutan sakit yaa " ujar Dimas.

"Aku bukan anak kecil lah !!" Ifani meninggalkan Dimas yang masih duduk di sofa.

"Kau mau kemana??" tanya Dimas.

"Aku mau lihat lihat rumahmu"jawab Ifani.

"Aku ke kamarmu aja dulu kali yaa??"lanjut Ifani.

"Eeh jangan!!!" Dimas berteriak panik karna kamarnya sangat sangat berantakan.

"Aku bilang kan jangan kesini!!" Dimas berlari mengikuti Ifani yang sudah duluan sampai di kamarnya.

"Ini fotoku yaa??" Ifani memegang sebuah foto yang berisi dirinya dan Dimas yang bermain di taman kanak kanak waktu kecil.

"Aaaa kau menyimpan fotoku yaa "rayu Ifani.

"Disana juga ada foto aku tuh" jawab ketus Dimas.

"Kamarmu masih sama ya kayak dulu . eeh itupun masih ada " ujar Ifani lalu menunjuk sebuah coretan garis horisontal yang ada di dingding kayu.

"Dulu aku sedikit lebih tinggi ya dibandingkan denganmu .. Hahahaha dulu kamu kan pendek !" ejek Ifani.

"Tapi sepertinya sekarang terbalik ya??" jawab Dimas.

"Sini aku akan ukur tinggi badanmu lagi" lanjut Dimas lalu mengambil pensil dan mengukur tinggi bada Ifani.

"Sekarang giliran aku !!" ujar Dimas dengan nada tinggi.

"Iih gayaa !!"ejek Ifani.

"Yaudah siniin pensilnya" Ifani mencoba mengukur dengan tepat berapa tinggi badanya tapi tinggi badan Dimas melampauinya bahkan dia harus berjinjit.

"AaAhh susah banget" Ifani mengambil Kursi dan mengukurnya.

"Kamu itu tinggi banget yaa" lanjut Ifani.

"Hahahahahahaha kamu juga pendek banget loh !! Nggak sadar kamu ?? Setiap kamu ada di kerumunan banyak orang kamu selalu tidak terlihat??" ejek Dimas.

"Iiihhhh kamuuuu !! " Ifani memukul keras Dimas.

"Aduhh sakiitt" ujar Dimas berbohong.

"Rasaiinnn!!"

"Tapi bohong " ujar Dimas lagi. Sambil berlari keluar.

"Ihhhhhh Dimassss !! Sini kamu " Ifani pun mengejarnya.

Saat masih saling mengejar satu sama lain mereka nggak sadar kalau ibunya Dimas datang.

Dia merasa seperti mengingat kejadian masa lalu ketika anaknya itu bermain kejar kejaran sampai membuat rumah berantakan. Lalu dia akan mengurung mereka berdua di kamar Dimas , tapi kenakalan mereka nggak berhenti sampai disitu mereka akan membuat keributan bahkan bertengkar bahkan menagis bersama disana ketika sudah dimarahi.

Tapi sejak ibunya Ifani mulai sibuk dan dia diasuh ayahnya Ifani langsung berubah , dia menjadi sangat pendiam. Bahkan mampir kerumahnya pun dia tak pernah lagi.

Dia ingin sekali menghentikan perbuatan ayahnya yang selalu memukulnya dirumah, tapi apalah daya ayahnya itu adalah bosnya di tempat dia bekerja sekarang.

"Haduuuuhhhh !! Kalian ini udah besar loh masak masih main beginian, nanti bisa roboh ini rumah bahkan langkah kaki kalian terdengar sampai diluar tahuu !!" teriak Ibunya Dimas.

Seketika mereka langsung berhenti dan menundukkan kepalanya.

"Persis seperti dulu" ujar Ibunya Dimas dalam hati.

"Sudah !! Dimas antar Ifani pulang dan bantu juga dia bawa barang barang itu kerumahnya" perintah Ibunya.

Mereka berdua pun langsung berangkat kerumah Ifani dan meletakkan barang barang itu dikamarnya.

"Sekarang bagaimana kalau kita keluar jalan jalan??" ajak Dimas ketika sudah selesai menaruh barang barang itu.

Lanjut ke episode selanjutnya ya.......

Episodes
1 Eps. 1
2 Eps. 2
3 Eps. 3
4 Eps. 4
5 Eps.5
6 Eps. 6
7 Eps.7
8 Eps. 8
9 Eps.9
10 Eps.10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps.17
18 Eps.18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps.37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 4o
41 Eps.41
42 Eps.42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps.47
48 Eps.48
49 Eps.49
50 Eps.50
51 Eps.51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps.57
58 Eps. 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps.71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps.78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps. 81
82 Eps. 82
83 Eps. 83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps. 88
89 Eps. 89
90 Eps. 90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps.96
97 Eps. 97
98 Eps.98
99 Eps.99
100 Eps. 100
101 Eps.101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 104
105 Eps.105
106 Eps.106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps.109
110 Eps.110
111 Eps. 111
112 Eps.112
113 Eps. 113
114 Eps.114
115 Eps.115
116 Eps.116
117 Eps. 117
118 Eps. 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Eps. 1
2
Eps. 2
3
Eps. 3
4
Eps. 4
5
Eps.5
6
Eps. 6
7
Eps.7
8
Eps. 8
9
Eps.9
10
Eps.10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps.17
18
Eps.18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps.37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 4o
41
Eps.41
42
Eps.42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps.47
48
Eps.48
49
Eps.49
50
Eps.50
51
Eps.51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps.57
58
Eps. 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps.71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps.78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps. 81
82
Eps. 82
83
Eps. 83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps. 88
89
Eps. 89
90
Eps. 90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps.96
97
Eps. 97
98
Eps.98
99
Eps.99
100
Eps. 100
101
Eps.101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
104
105
Eps.105
106
Eps.106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps.109
110
Eps.110
111
Eps. 111
112
Eps.112
113
Eps. 113
114
Eps.114
115
Eps.115
116
Eps.116
117
Eps. 117
118
Eps. 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!