Keesokan harinya~
Pagi pagi buta sudah terdengar teriakan ibu tirinya di depan pintu kamar ifani
"Heii anak malas banguun cepat bantu aku menyiapkan makanan!!"
"Haaaah ,,ada pembantu masih aja aku diganggu untuk masak. sialan !!" kesalnya sambil menggerutu dan mengkibaskan selimut hangatnya dan mengkuncir rambutnya lalu keluar.
Dia lihat di dapur begituu banyak ada bahan bahan makanan .dan dia langsung tahu "ooh anak kesayangannya mau datang toh "ucapnya sambil menaikkan satu alisnya.
"Hehehe betul ,,dia itu anak yang pintar dan berbakat jadi setelah libur dari sekolah itu dia pasti merindukan makanan rumah ini " seru monik sambil mencuci sayuran.
"Kalau begitu yang dia rindukan bukan kamu melainkan makanan muu !! Apa gunanya aku disini mending aku sekolah" ujarnya tak peduli.
Tapi baru saja dia berbalik sudah ada ayahnya yang menatapnya dan menyuruhnya berbalik dan mambantu mempersiapkan makanan. "Apa?? Cepat sana bantu dulu ibumu masak kita harus membuatkan makanan yang enak agar dia semangat belajar"
"Betuull ,, ifani seharusnya kau belajar darinya dia saja lebih kecil darimu tapi sudah bisa membanggakan orang tua ya kan sayang ?" ucap monik mmbela anaknya dengan merendahkan ifani.
"Hah ya ya ya dia memang pintar karna kalian yang memasukkannya disana bukan usahanya yang masuk ke sekolah itu" kesal ifani dalam hati sambil mencuci sayuran dengan kasar seolah sedang menggosok muka orang orang itu.
"Mereka menganggap sekolahku tidak penting yaa??" ucapnya dengan nada rendah hatinya masih sakit walau sudah beberapa tahun diperlakukan tidak adil.
"Sabaryaa!..memang mungkin nasibmu dikehidupan ini jelek , kamu tak punya keluarga selain ibumu dan ayahmu tapi.. upps, sekarang ibumu sudah mati dan ayahmu apa masih menyayangimu sekarang??"" bisik monik di telinga kananya sambil tersenyum puas.
Dia membanting sayurannya ke wastefel dan ingin melawan tapi sekali lagi ayahnya itu membela monik "ifanii !! Jangan marah marah kamu tahuu tidak hari ini hari baik !!"
"Haah selalu saja begini " desahnya dalam hati sambil melanjutkan kegiatannya mencuci lalu memotong semua bahan bahan.
Setelah selesai dan semua makanan sudah tersaji di atas meja mereka berkata " ifani ayo sekolah ini sudah jam 8 kamu sarapan saja di sekolah aja yaa ini makanan khusus untuk julia " ujar monik ibu tirinya.
"sayang ayo kita menjemput anak kita"ujar ayahnya menemani. Lalu mereka berjalan keluar dari rumah dan bergegas menjemput anak kesayangaannya itu.
Setelah jauh ifani berjalan kearah sofa dan menangis "begini lagi ,begini lagi ,kenapa aku ,kenapa hidupku selalu jelek ya tuhaan!! " gerutunya sambil menangis dan meremas sofa agar tangisanya tak terdengar oleh para pembantu di rumah.
Dua puluh menit dia habiskan waktu untuk menangis dan kembali ke kamar ,bersiap siap berangkat sekolah walaupun sudah terlambat.
"Hah sepertinya hari ini aku harus melewati jalan tikus lagi untuk sampi di sekolah dengan aman" ucapnya sambil menghela napas dan berjalan seperti biasa seolah tak terlambat.
kejadian seperti ini sering terjadi tapi dia tetap sekolah walaupun harus kehilangan satu jam samapai tiga jam pelajaran. Daripada di rumah melihat keluarga keluarga yang menyesakkan itu.
Di dekat sekolah dia berjalan lebih lambat agar bisa kehilangan satu jam pelajaran lagi dan agar gurunya beda ,tapi dia merasa seperti ada yang mengikutinya dari belakang.
Dia berjalan lebih cepat sambil mengintip kebelakang"waah memang benar ada yang mengikutiku !! Apa yanga harus aku lakukan?? "
"Yaa tuhan jangan memperbanyak masalahku sudah cukup segitu saja jangan sampai dia bisa menculikku ya tuhan!!" doanya dalam hati yang sudah dag dig dug der tak tau harus berbuat apa.
"Yeeeey ,,jalan ke sekolahnya sudah dekat semoga disana ada banyak orang dan dia tidak jadi melakukan apa apa kepadaku"
Saat hanya tinggal satu langkah lagi menuju sekolah orang itu menarikknya dan mendekap mulutnya dan mebawanya berjalan sedikit jauh.
Ifani sangat terkejut hanya satu yang ada dikepalanyan aku harus pergi , jadi dia mengigit tangan orang itu dan akan berteriak tapi orang itu lagi menutup mulutnya sambil berkata "ssssttt , diam!! Disana lagi ada pemeriksaan orang orang yang bolos kalau kamu kesana nanti kamu dan aku juga dihukum !!"
"Ooh dia murid juga yaa??" ujarnya dalam hati.
"Kamu siapa, kamu kelas apa,dan bagaimana aku bisa mempercayaimu dengan pakaian serba hitammu ini??" ucapnya menatap tajam.
"Aku kelas Xll" jawabnya singkat sambil melepas jaketnya dan menunjukkan baju sekolahnya.
"Ooh iya " ucapnya sambil terpana melihat ketampanan orang yang tinggi yang ada di depannya itu.
"Waah ini baru namanya orang ganteng" ucap ifani dalam hati sambil terus menatapnya.
"Apa yang kau lihat ?" tanyanya sambil melambaikan tangan.
"Eh eh eh itu anu emm di rambutmu ada lalat yang besar hehe lalat besar" jawab ifani malu malu ,sambil membuat alasan yang kocak.
"Lalu apa yang harus kita lakulan sekarang??" tanya ifani.
"Yaa tunggu " ~
Lama manunggu dan ifani jadi mengantuk karna bersenderan di tembok.
"Eeem" ucap keduanya.
"Kamu dulu yang bicara " ujar ifani.
"Nggak ada aku hanya berdehem" jawabnya.
"Kamu kelas duabelas apa ??" tanya ifani mencari topik pembicaraan.
"Kelas duabelas ips" jawabnya
"Ips kan ada enam kelas " ujar ifani lagi.
"Ips 1" ~
"Ooh " ...."eeh??"
"Jangan jangan orang yang dikatain kemarin" ujarnya dalam hati.
"Lohhh!! ,,kok kamu bisa naik kelas sih?? Kelas duabelas kamu sekarang?? Kan kamu sering bolos,nggak sekolah alpa padahal kalau alpa lebih dari 15 kali sudah bahaya ,,waaah emang sekolah aneh ini " ujarnya keceplosan ,setelah beberapa menit dia sadar karna didiamkan.
"Eeh , bukan maksud aku begitu tapi sekolahnya seharusnya tinggalin kamu di kelas karna alpa banyak tapi eeeh?? Maksudku seharusnya kamu naik kelas sih tapi kan alpa kamu banyak yaa eeh?? Kok kayak nggak ada yang benar yaa ??" ucapanya yang keceplosan dan serba salah kembali lagi.
"Eeem . mungkin sekolah punya alasan khusus hehe" ujarnya sambil merasa bersalah.
"Oke, lupakan apa yang aku katakan tadi itu nggak bener .jdi kita satu kelas kan?? Kalau sudah satu kelas tak mungkin dong kalalu nggak saling mengenal kan??"ujar julia.
"Namaku ifani,ifani putri namamu siapa??" perkenallan ifani sambil menjulurkan tangannya mengajak berkenalan.
Tapi dia tak membalas uluran tangan ifani dan hanya menjawabnya "namaku ifan"~
"Bagus bagus ,nama yang bagus itu.kayaknya cocok dah " puji ifani dengan namanya yang sedikit sama hanya saja namanya dia berisi i dibelakangnya.
"Cocok?? Apa yang cocok??" tanya ifan.
"Oooh nggak nggak ada hehe"
"Sepertinya sudah tidak ada orang disana ayoo kesana" ajak ifan sambil memakai jaketnya lagi.
"Ayooo " seru ifani. Merasa bahwa baru kali ini dia suka telat biasanya dulu ketika telat hatinya nggak akan pernah berhenti berdetak karna takut ketahuan.
Lanjut ke eps. 3 yaaa~~
Mohon like dan komennya yang banyak yaaa 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
@kang komen ,,°∆°,,~
Kakak aku menantikan ceritanya/Smile/
2024-01-05
0