Eps. 3

Selesai cerita telat sekolah kemarin sekarang pagi haru sudah menyambut semua murid untuk melakukan kebiasaannya untuk sekolah seperti biasa.

Hari ini di rumah kebanggan keluarga irman ada anak kebanggannya juga julia. pagi pagi dia sudah menghidupkan musik untuk workout.

"Haah ,, apalah dayaku jika aku mengeluh maka dia akan dibela besar besaran oleh orang tuanya itu haah~musik aku juga bisa lebih keras darimu " dia memakai earphonennya dan menyetelnya dengan folume paling tinggi dan menghidupkan lagu rock.

Dia seolah tak mau kalah ya walau dia hanya bisa mendengar lagu itu sendiri tidak seperti julia itu.

Sambil berjoget joget di mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah.

Tanpa dia sadari julia lewat dikamarnya dan mendengar senandung nyanyian ifani dan menghampirinya.

"Wah dia bisa begitu yaa ?? Kesempatan bagus ni " julia mengeluarkan hpnya dan merekam jogetan ifani dan berencana mengadukannya ke orangtuanya nanti.

Saat jam sarapan ifani sudah duduk di meja makan dan sedang menunggu ketiga penghuni rumah yang sedang menjemput julia di kamarnya.

"Haah~ si putri itu kayaknya nggak punya tulang buat jalan yaa??" ujarnya kesal dan membuat bibi pembantu tertawa kecil.

Sebenarnya bibinya itu sudah tahu kejadian kejadian dan watak dari semua penghuni rumah hanya saja dia hanya diam dan tak mau berbuat apa apa karna sadar akan derajatnya disana.

"Tak apa bik tertawa saja yang keras selama itu tak ada mereka disini" saran ifani sambil memberi senyuman karna selama ini bibinya itu ditutut untuk kerja profesional dan tak boleh ikut campur.

Saat mereka sampai di tangga dan mau turun bibipun kembali ke dapur "kasihan nona dia kadang menangis sendiri karna diperlakukan begitu maaf yaa bibik tak bisa berbuat apa apa" ucap bibik dalam hati.

Saat sarapan tengah berlangsung julia memulai pembicaraannya untuk menjebak ifani.

"Ayah lihatlah ifani sangat lihai berjoget seperti di klub malam " ujarnya sambil menunjukkan vidionya.

"Apa setiap pagi pagi kamu memulai harimu dengan berlatih joget ??" tanya sinis julia.

"Apa itu benar!??" tanya irman ayahnya.

"Tidak !! Aku hanya refleks joget karna mendengar suara musik kesukaanku" bentak ifani membela diri.

"Haah~ ,,ibumu dulu kan seorang pengusaha jadi seringlah diajak ke klub malam untuk menyepakati kerjasama.mungkin lebih dari minum dan hal itu menurun padamu " ujar monik membela anaknya.

"Mungkinkah??" tanya irman.

"Mungkin. Apalagi wataknya sangat berbeda denganmu bisa saja dia juga bukan anakmu " kompornya lagi.

Ifani tak tahan mereka menjekkan ibunya. Ibunya bisa memimpin perusahaan karna kerja keras bukan itu.

Apalagi ayahnya yang tak percaya bahwa ifani anak kandungnya.

Lalu dia menggebrak meja makan "yaaa memang aku bisa berjoget tapi aku nggak pernah be klub malam ,ibuku juga !! Jangan pernah kalian merendahkannya !! Apa yang kalian tahu tentang ibuku!! kalian yang haus harta hanya bisa merebutnya tanpa berjuang sekecilpun dan jika kalian tahu anak kalian ini lah yang sering ke klub malam bersama jejeran pacar pacarnya !! Apa mungkin seorang pelajar hebat yang sekolah di sekolah hebat di klub malam??!!"

"Apaaa!!! Kau bilang begitu apa kau punya buktii!! " tanya julia.

"Mau bukti!! Ini !!" balas ifani memperlihatkan julia yang di klub malam dikelilingi pria pria mesum dan dengan baju yang sangat mini.

Dia mendapatka vidio itu karna punya kenalan yang sekolah disana dan julia cukup terkenal jadi mudah untuknya mendapatkan itu.

Setelah selesai vidio itu diputar dia langsung berjalan ke sekolah.

~...........~

Sampai di sekolah dia hanya diam di sekolah tak tahu harus berbuat apa karna belum ada siapapun disana , moodnya tak ingin belajar dan hanya mau rebahan.

Dia berjalan mengelilingi koridor sekolah dan berjalan menuju ke atap sekolah ingin melihat pemandangan sekolah dari atas.

Selama dia sekolah disini dia tak pernah ke lantai atap ,dia juga nggak pernah mendapat kelas dia atas.

Disana juga jarang ada murid bermain karna pernah ada murid yang hampir jatuh tapi untungya selamat.

"Waaah bagus yaa kalau lebih tinggi pasti lebih bagus lagi apalagi kalau malam pasti terlihat seperti bintang bintang " ucapnya sambil melihat ke bawah memandangi bunga di taman sekolah.

Lama memandang kebawah mulai terlihat bayang bayang masa lalu yang mebuatnya menangis

"Maaa ,,apa yaa salahku kenapa hidupku begini?? Apa kurangku ?? Aku ingin pergi jauh dari siksaan keluarga itu " tangisnya.

"Kenapa aku menangis?? Aku bisa ,aku bisa ,aku pasti bisa " ucapnya menyemangati diri sendiri.

Dia kembali berjalan kebawah karna dilihatnya sudah mulai banyak teman teman yang datang.

Saat memasuki kelas dia berpapasan dengan ifan "haii" sapa ifani.

Ifan hanya diam dan melewatinya seolah perkenalan kemarin tak ada artinya.

"Cih , padalah kita teman . sok ternyata yaa ??" kesalnya dengan nada rendah.

Jam pelajaran pertama dimulai ,hari ini kami mendapatkan pelajaran matematika yang sulit bahkan ifani yang pintar pun tak bisa mengerjakan sebagian.

Ditambahlagi ada tugas.

"Siapa yang sudah selesai??" tanya pak guru.

"......" tak ada satupun yang menjawab.

"Ifani coba jawab soal nomber satu dan dua dan agus jawab soal nomber tiga dan empat " suruh pak matematika.

"Waah kenapa aku yaa??" ujar ifani dalam hati.

Ifani membranikan diri berjalan maju dan menjawabnya.

"Agus" perintah pak guru.

Agus adalah pesaing terberat ifani kadang mereka di tempatkan di rangking yang sama.

Setelah selesai menjawab pak gurupun mengkoreksinya"ada yang jawabanya beda atau sama ?? Atau adakah yang punya pendapat lain??"

"......."semua murid diam.

Dengan mulusnya dia mencoret jawaban satu, dua,tiga,dan empat dan bilang "semuanya salah "

"Jawaban nomber satu 0,32 ,nomber dua 33 nomber tiga -1 dan nomber tiga -54. Sekarang kalian coba cari caranya agar semua jawabnya bisa segini dan kumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Hari ini bapak cukupkan karna ada rapat guru .~ oke sampai jumpa " ujar pak guru langsung pergi terburu buru.

Baru gurunya menginjakkan kaki di depan pintu kelas semuanya bersorak "yeeeeeeey!! " gembira telah lepas dari ketegangan matematika.

Ifan kangsung menginjakkan kaki pergi dari kelas tapi ifani menghentikkannya.

"Hei berhentii" ucapnya.

Ifan hanya diam

"kita kan teman sekelas jadi ayo berkenalan temen teman yang lainnya juga ingin berkenalan denganmu" ujar ifani.

"Haruskah ??" jawabnya sinis.

"Aku sibuk lain kali saja " lanjutnya.lalu melanjutkan langkah kakinya pergi ke luar.

"Ciih , sepertinya kamu memang nggak bisa apa apa dalam segala hal dan sekolah ini membantumu lulus yaa ?? " ujar ifani.

Teman teman yang melihat itu tertawa dan merasa benar dengan ucapan ifani.

Tapi anehnya ifani tediam terpaku melihat tatapan sinis ifan saat berbelok menuju kanan kelas yang seolah olah mengatakan itu tak benar.

Dia merasa bersalah telah mengatakan hal itu apalagi sampai dia ditertawakan.

"Hahahaha ifani sepertinya kau benar aku juga curiga kenapa dia bisa naik kelas" ujar salah satu temannya.

Lanjut ke eps. 4 yaa~~

Mohon like dan komennya yang banyakk

Terpopuler

Comments

@kang komen ,,°∆°,,~

@kang komen ,,°∆°,,~

Aku suka deh sama ceritanya

2024-01-05

0

Regrater

Regrater

Menyentuh banget.

2024-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1
2 Eps. 2
3 Eps. 3
4 Eps. 4
5 Eps.5
6 Eps. 6
7 Eps.7
8 Eps. 8
9 Eps.9
10 Eps.10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps.17
18 Eps.18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps.37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 4o
41 Eps.41
42 Eps.42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps.47
48 Eps.48
49 Eps.49
50 Eps.50
51 Eps.51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps.57
58 Eps. 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps.71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps.78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps. 81
82 Eps. 82
83 Eps. 83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps. 88
89 Eps. 89
90 Eps. 90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps.96
97 Eps. 97
98 Eps.98
99 Eps.99
100 Eps. 100
101 Eps.101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 104
105 Eps.105
106 Eps.106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps.109
110 Eps.110
111 Eps. 111
112 Eps.112
113 Eps. 113
114 Eps.114
115 Eps.115
116 Eps.116
117 Eps. 117
118 Eps. 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Eps. 1
2
Eps. 2
3
Eps. 3
4
Eps. 4
5
Eps.5
6
Eps. 6
7
Eps.7
8
Eps. 8
9
Eps.9
10
Eps.10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps.17
18
Eps.18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps.37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 4o
41
Eps.41
42
Eps.42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps.47
48
Eps.48
49
Eps.49
50
Eps.50
51
Eps.51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps.57
58
Eps. 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps.71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps.78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps. 81
82
Eps. 82
83
Eps. 83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps. 88
89
Eps. 89
90
Eps. 90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps.96
97
Eps. 97
98
Eps.98
99
Eps.99
100
Eps. 100
101
Eps.101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
104
105
Eps.105
106
Eps.106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps.109
110
Eps.110
111
Eps. 111
112
Eps.112
113
Eps. 113
114
Eps.114
115
Eps.115
116
Eps.116
117
Eps. 117
118
Eps. 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!