Di pagi yang cerah ini , ifani bangun berharap paginya secerah cuaca tapi baru saja dia menginjakkan kaki keluar kamar ibunya itu sudah marah marah dan teriak jelas.
"Ifaniii !! Kenapa kamu jam segini baru bangun siih?? Nggak liat adikmu ini sudah rapi pagi pagi buta??" ujarnya.
"Haaaaah~~ mulai lagi " desahnya dalam hati.
"Kakak ayo makan sudah ada sarapan kesukaan kakak lohh "ujar julia dengan lembut tapi penuh kebusukan.
"Haaaa ,,,beruntung banget kamu punya adik kayak julia kemarin kamu menuduhnya sebagai orang yang tidak benar tapi nyatanya itu salah. Untung aja papa nggak percaya sama omongan kamu " sahut ayahnya membela.
"Hari ini kamu nggak usah sekolah yaa..setelah selesai sarapan kamu tolong cuci piring kami mau mengantar julia sekolah ,mulai sekarang dia sudah mulai sekolah lagi dan yaaa para pembantu sedang cuti jadi nggak ada orang di rumah " titah ibu tirinya dengan gampang.sedangkan ifani hanya terdiam,terpaku dan membalikkan badan kembali ke kamarnya.
Menangis dan menangis ,tak ada yang peduli tentangnya bahkan sekeras apapun tangisaannya di rumah itu seakan seiisi rumah tak menghiraukannya.
"Ini sudah biasaa kenapa kau menangis ifanii?? Kamu kan kuat. yaa kan?? Ayoo hanya mencuci piring saja jika nanti sudah selesai ayo kita belanja, bagaimana kalau membeli boba?" ujar ifani sendiri sembari menyemangati dirinya.
Dia berjalan kedapur dan mulai membersihkan satu persatu piring kotor disana lalu ketika semuanya sudah bersih dia kembali kekamarnya dan mengganti pakaian dengan yang lebih rapi dan beranjak pergi dari rumahnya.
Dia menyusuri jalan disinari matahari yang cerah , kulitnya yang putih pun semakin terlihat putih di bawah matahari itu.
Lelah telah berjalan lama dia singgah ke sebuah kedai minuman dan membeli minuman lalu dia kembali berjalan tanpa tujuan.
Hingga dia melihat sebuah perpustakaan dan dia memutuskan berjalan jalan disana.
Sampai di tengah perpustakaan itu dia terkesimaa melihat betapa luasnya tempat itu padahal dari depan terlihat kecil dan sudah tua. Dia mencoba mencari cari buku yang menurutnya tertarik untuk di baca.
Tak beberapa lama, dia sudah mendapat setumpuk buku dam mulai membacanya sambil meminum minumannya.
Setelah membaca dan membaca dia mulai merasa seperti ada yang melihatnya, entah itu karna cemas atau memang ada yang melihatnya .
Tapi ketika dia melihat sekeliling dia tak menemukan siapa siapa kecuali si penjaga perpustakaan.
"Aneeh mungkin itu hanya hayalanku saja"
Tak jauh,di sudut ruangan itu ada orang yang sedang membaca dan memperhatikkan ifani .merasa senang karna tak dilihat olehnya.
"Waah matanya mines yaa ??"
..........*...............
Ifani yang merasa risih terus dilihat lihat itupun mencari mata siapa yang terus melihatnya itu.
Dilihatnya ada orang membaca yang terlihat familiar di matanya. Orang itu melihat ke arah bangku ifani tapi terkejut melihatnya tidak ada disana.
"Kau yaa yang melihatku ifaan??" tanya ifani membuat ifan terkejut hampir membuang bukunya.
"Eehh !! Enggak aku baru aja sampai disini ,nggak punya kerjaan lain apa sampai aku melihatmu??" jawab sambil membenahi ekspresinya yang terkejut.
"Ooh begitu kah ?? Mungkin aku salah lihat " ujar ifani sambil terus berpikir "apa dia salah lihat"
Di mudah sekali ditipu yaa hati ifan berkata begitu sambil tersenyum.
"Kau..baca buku apa saja sampai mejanya penuh??"tanya ifani melihat banyakknya buku yang bertumpuk di meja ifan.
"Aku ikut yaa ..." lanjutnya lalu langsung berjalan mengambil bukunya dimeja sebelumnnya.
"Apa aku mengijinkkanmu untuk ikut??" tanya ifan.
"Heh ,,sok sekali kamu mentang mentang pintar kamu tak mau duduk bareng denganku kamu pikir ini perpustakaan punyamu??"jawab sinis ifani langsung membaca bukunya.
"Baiklah"
Mereka pun membaca bersama sama ,sesekali ifani menanyakan sesuatu pada ifan dan ketika tidak dijawab cerewetnya kambuh dan menanyakan segala hal padanya hingga mendapat jawaban.
"Braakkk.....bisa diam nggak?? Ini perpustakaan untuk membaca bukan ngerumpi !!" kesal ifan dihujani banyak sekali pertanyaan. Dia lalu pergi sambil membawa buku bukunya dan meninggalkan perpustakaan tersebut.
"Laahh,,,aku kan cuma mau berteman dengannya . dia saja yang terlalu sensitif"
"Sudahlah aku juga punya banyak teman selain dirimu tuh !!" kesal ifani.
Dia juga ikut merapikan buku bukunya dan deletakkan kembali ketempatnya saat mau mengambil tas dia melihat di meja ifan ada sebuah tas kecil yang tertinggal disana.
"Siapa ya yang punya??"
"Aku buka boleh nggak yaa??"
"Buka aja ahh lagian pak perpusnya juga nggak lihat" ujarnya
"Lahh ada hp " dia menghidupkan hp itu dan sayangnya diwallpaper hp itu tak isi wajah pemilik hp itu.
Dia buka lagi tas itu,diasana ada saku kecil yang berisi kartu tanda pelajar.
"Ooh punyanya ifan toh ,, aku biarin aja disini nanti juga diambil!!"
"Tapi kalau orang lain yang ambil gimana??"
Lama berpikir dia pun langsung membawa tas itu pulang dan akan mengembalikannya besok.
Tapi...........
"Akkkkssssh ....kenapa aku malah membawanya pulang sih besok pasti dia bakal marah marah lagii !!" dia merasa menyesal membawa tas itu pulang.
Lanjut ke eps. 5 yaaa~~
Mohon like dan komennya yang banyak😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Phoenix Ikki
Aku jadi pengen jadi tokoh di cerita ini!
2024-01-05
1