Bab 20 - Kabar Abizar

setelah bu Ira pergi, baru saja Wati ingin menghubungi Aluna tapi Aluna sudah sudah tiba di depan kontrakan baru mereka

" Baru saja mbak mau menghubungi kamu Aluna gak taunya kamu udah muncul duluan! " Jawab Wati

" iya mbak kan tadi Aluna lihat mbak belok kemana! "

" ya sudah kita masuk yuk kebetulan kata bu Ira tadi pagi rumahnya baru di bersihkan jadi kita bisa langsung istirahat! " ajak Wati

Aluna dan Wati langsung masuk ke dalam rumah kontrakan mereka. Aluna dan Wati pun langsung masuk ke dalam kamar mereka masing masing lalu mengistirahatkan tubuh mereka yang sangat lelah karena tidak tidur semalaman

sedangkan di sebuah perusahaan besar seorang laki laki tampan yang memiliki tubuh tinggi dan kekar sedang memperhatikan foto seorang wanita cantik mantan kekasihnya semasa dia sekolah menengah atas dulu

Rasa bersalah selalu menghantuinya setiap hari, rasa penyesalan selalu menjadi temannya setiap saat. Pada saat pertama kali dia meninggalkan wanita itu hanya ada sedikit rasa bersalah yang muncul di dalam hatinya tapi saat mengetahui kalau wanita itu di usir oleh kedua orangtuanya dan masih mempertahan janin yang ada di dalam kandungannya membuat rasa bersalah dalam dirinya semakin bertambah besar dan saat dia ingin memperbaiki semuanya dan ingin mempertanggung jawabkan perbuatannya, wanita itu sudah pergi jauh ntah kemana

Ya siapa lagi laki laki itu kalau bukan Abizar mantan pacar Aluna sekaligus ayah kandung dari Kiara Luvita, semenjak Aluna pergi Abizar terus merasa bersalah dan menyesal kenapa dia begitu pengecut tidak berani bertanggung jawab dan malah membiarkan Aluna bertanggung jawab sendirian atas hasil dari perbuatan yang mereka lakukan bersama sama.

Sudah empat tahun lebih beberapa bulan Abizar tanpa henti terus mencari Aluna kemana pun, tapi Aluna seolah menghilang bak di telan bumi

" kamu pergi kemana Aluna? "

" kemana kamu pergi membawa anak kita? "

" maafkan aku yang pengecut ini Aluna tapi jika suatu saat nanti kita di pertemukan kembali oleh takdir aku akan berjuang untuk mendapatkan maaf dari kamu dan jika Tuhan mengizinkan aku ingin menikahi kamu dan kita akan bersama merawat dan membesarkan anak kita Aluna! " batin Abizar sambil mengusap lembut foto candid milik Aluna yang sedang tertawa bahagia

" masih mikirin Aluna? Tanya Baizan kakak sepupu Abizar sekaligus asisten pribadinya

" eh kaka Izan iya kak, ntah kemana lagi aku harus cari Aluna kak bahkan orang suruhanku pun belum bisa menemukan Aluna! "

" sabar Abi kalau kamu berjodoh dengan Aluna insyaallah kalian pasti akan di pertemukan lagi! "

" semoga saja kak, kakak sendiri gimana sudah bertemu dengan mbak Andari? " jawab Abizar lalu memperhatikan foto Aluna lagi

" Belum bi, kakak benar benar kehilangan jejaknya bahkan dia gak pernah lagi kembali lagi ke panti! "

" hmm nasib kita sama ya kak, cuma setidaknya kakak lebih beruntung dari aku! " ucap Abizar

" lebih beruntung gimana? " Tanya Baizan bingung

" ya lebih beruntung karena setidaknya kakak mau bertanggung jawab walaupun di tentang sama pakde dan bukde! "

" sedangkan aku malah gak mau bertanggung jawab dan meninggalkannya begitu saja! " sahut Abizar sedih

" tapi setidaknya kamu masih memiliki foto Aluna sedangkan kakak sama sekali gak punya! "

" tapi apa pun itu semoga kita segera di pertemukan sama mereka ya kak? " doa Abizar

" Aamiin, oh iya kakak sampai lupa kakak kesini mau bilang kalau cleaning service yang biasanya membersihkan ruangan kamu tiba tiba resign jadi nanti kakak mau buka lowongan kerja yang baru buat cleaning servicenya, nanti kamu pilih sendiri ya biar sesuai sama apa yang kamu mau! " papar Baizan

" oke kak, nanti kalau sudah ada yang melamar letakkan saja berkasnya di mejaku ya kak! " pinta Abizar

" ya sudah kakak keluar dulu! " pamit Baizan lalu keluar dari ruangan milik Abizar

Sampai di luar ternyata Baizan bertemu dengan bu Ira kepala cleaning service di perusahaan milik orangtua Abizar

" Bu Ira. " panggil Baizan

" eh ada pak Baizan, ada yang bisa saya bantu pak? " Tanya bu Ira salah tingkah

" begini bu Ira nanti tolong carikan cleaning service yang mau kerja untuk membersihkan ruangan pak Abizar ya! " titah Baizan

" yah kirain suruh cari calon istri untuk pak Baizan kalau itu saya bersedia mendaftar! " canda bu Ira

" bu Ira ada ada saja, pokoknya tolong segera carikan dan kalau bisa yang pembersih ya? bu Ira tau sendirikan pak Abizar itu gimana orangnya! " sahut Baizan

bu Ira sampai bergidik ngeri membayangkan bagaimana dingin dan galaknya seorang Abizar Nugraha, di kantor Abizar dikenal sebagai bos yang dingin dan juga galak, Abizar tidak segan segan memarahi bahkan sampai memecat karyawan yang pekerjaannya tidak sesuai dengan keinginannya

sudah banyak karyawan cleaning service yang di pecat oleh Abizar karena menurut Abizar pekerjaannya tidak becus dan juga tidak bersih

dan banyak juga yang mengundurkan diri karena tidak sanggup membersihkan ruangan Abizar yang harus perfeksionis bersihnya

" yah kalau begini besok saya dong pak yang harus bersihkan ruangannya pak Abizar! " Tanya bu Ira

" ya siapa lagi kalau bukan bu Ira kan hanya bu Ira yang pekerjaannya masih bisa di terima oleh pak Abizar! ya sudah bu kalau bisa besok sudah dapat orangnya ya bu! "

" iya Pak Baizan siap! " jawab bu Ira

" ya sudah bu Ira lanjut kerja ya! " ucap Baizan yang kembali ke ruangannya yang ada di sebelah ruangan Abizar.

sore harinya saat bu Ira pulang bekerja tanpa sengaja bu Ira bertemu Wati yang baru saja pulang dari rumah sakit

" sore bu Ira. " sapa Wati ramah

" sore juga mbak Wati dari mana? "

" abis dari rumah sakit bu! "

" loh mbak Wati sakit? " tanya bu Ira

" bukan saya yang sakit bu tapi keponakan saya! "

" ya ampun keponakan mbak Wati sakit apa? "

" kecelakaan bu dan sekarang sedang koma di rumah sakit! " jawab Wati sedih

" Astaghfirullah! " ucap bu Ira terkejut sampai menutup mulutnya dengan tangan

" umur berapa mbak keponakannya? " tanya bu Ira penasaran

" umur empat tahun bu Ira! "

" ya Allah kasihan sekali,saya turut sedih ya mbak Wati! "

" terimakasih bu Ira, oh iya saya boleh minta bantuan bu Ira gak untuk bantu cari lowongan pekerjaan untuk adik saya soalnya kami lagi butuh uang untuk biaya pengobatannya Kiara! "

" Kiara itu siapa mbak Wati? "

" Kiara itu nama keponakan saya bu Ira dan adik saya namanya Aluna! "

" oh iya iya, kebetulan di tempat saya kerja lagi butuh satu orang untuk bekerja jadi cleaning service jika adiknya mbak Wati bersedia bisa langsung buat surat lamarannya biar besok pagi bisa saya bawa sekalian kerja! " papar bu Ira

" tapi adik saya hanya lulusan SMP bu Ira memangnya bisa? "

" biasanya sih minimal SMA tapi gak ada salahnya di coba mbak Wati siapa tahu rezeki adiknya mbak Wati bisa di Terima! " ucap bu Ira

" oke bu Ira nanti akan saya sampaikan ke Aluna kalau dia mau nanti malam saya antarkan surat lamarannya ke rumah bu Ira! " jawab Wati

" ya sudah saya tunggu ya mbak Wati kalau begitu saya permisi mau pulang dulu! " pamit bu Ira lalu melanjutkan perjalanannya kembali ke rumahnya

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-10-26

0

LENY

LENY

WATI PACARNYA BAIZAN KAYAKNYA

2023-09-20

1

LENY

LENY

YA KETEMU DONG SAMA ABIZAR

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Positif hamil
2 Bab 2 - Pergi dari rumah
3 Bab 3 - Mulai bekerja
4 Bab 4 - Memberitahu mbak Wati
5 Bab 5 - Cek kandungan pertama kali
6 Bab 6 - bertemu Mona dan Abizar
7 Bab 7 - Diusir dari kontrakan
8 Bab 8 - Wati Andari
9 Bab 9 - kemarahan Aluna
10 Bab 10 - Permintaan Aluna
11 Bab 11 - Melahirkan
12 Bab 12 - Kiara Luvita
13 Bab 13 - Syukuran dan Akikah
14 Bab 14 - Kesedihan dan tingkah polos Kiara
15 Bab 15 - Jalan jalan ke taman
16 Bab 16 - Firasat seorang ibu
17 Bab 17 - Kecelakaan
18 Bab 18 - Berita duka cita
19 Bab 19 - Koma
20 Bab 20 - Kabar Abizar
21 Bab 21 - Diterima kerja
22 Bab 22 - Bertemu lagi
23 Bab 23 - Mengikuti Aluna
24 Bab 24 - Mengetahui
25 Bab 25 - Kotak bekal
26 Bab 26 - Mulai sadar
27 Bab 27 - Sadar
28 Bab 28 - Minta tolong
29 Bab 29 - Kejadian di Halte
30 Bab 30 - Memaafkan
31 Bab 31 - Bertemu untuk yang pertama kali
32 Bab 32 - Rumah sakit
33 Bab 33 - Curhat
34 Bab 34 - Aluna vs Sintia
35 Bab 34 - Di pecat
36 Bab 36 - Ingin berkata jujur
37 Bab 37 - Murkanya papa Anton
38 Bab 38 -
39 Bab 39 - Pertemuan tidak disengaja
40 Bab 40 - Pertemuan tidak disengaja 2
41 Bab 41 - Teringat masa lalu
42 Bab 42 - Mendapat restu
43 Bab 43 - Rencana
44 Bab 44 - Makan siang bersama
45 Bab 45 - Papa Alex dan mama Diana
46 Bab 46 - Makan di cafe
47 Bab 47 - Susuk
48 Bab 48 - Curhat
49 Bab 49 - Bertemu Mona lagi
50 Bab 50 - Gaun pengantin
51 Bab 51 - Cincin nikah
52 Bab 52 - Tanggung jawab
53 Bab 53 - Sandiwara Mona
54 Bab 54 - Ditangkap Polisi
55 Bab 55 - Ke kantor polisi
56 Bab 56 - CCTV
57 Bab 57 - Dibebaskan
58 Bab 58 - Bukan Abizar
59 Bab 59 - Di usir
60 Bab 60 - Pernikahan
61 Bab 61 - Pertemuan Bara dan Andari
62 Bab 62 - Gagal
63 Bab 63 - Taman Bermain untuk Kiara
64 Bab 64 - Ke pemakaman
65 Bab 65 - Berkunjung
66 Bab 66 - Mama Diana
67 Bab 67 - Ending
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 - Positif hamil
2
Bab 2 - Pergi dari rumah
3
Bab 3 - Mulai bekerja
4
Bab 4 - Memberitahu mbak Wati
5
Bab 5 - Cek kandungan pertama kali
6
Bab 6 - bertemu Mona dan Abizar
7
Bab 7 - Diusir dari kontrakan
8
Bab 8 - Wati Andari
9
Bab 9 - kemarahan Aluna
10
Bab 10 - Permintaan Aluna
11
Bab 11 - Melahirkan
12
Bab 12 - Kiara Luvita
13
Bab 13 - Syukuran dan Akikah
14
Bab 14 - Kesedihan dan tingkah polos Kiara
15
Bab 15 - Jalan jalan ke taman
16
Bab 16 - Firasat seorang ibu
17
Bab 17 - Kecelakaan
18
Bab 18 - Berita duka cita
19
Bab 19 - Koma
20
Bab 20 - Kabar Abizar
21
Bab 21 - Diterima kerja
22
Bab 22 - Bertemu lagi
23
Bab 23 - Mengikuti Aluna
24
Bab 24 - Mengetahui
25
Bab 25 - Kotak bekal
26
Bab 26 - Mulai sadar
27
Bab 27 - Sadar
28
Bab 28 - Minta tolong
29
Bab 29 - Kejadian di Halte
30
Bab 30 - Memaafkan
31
Bab 31 - Bertemu untuk yang pertama kali
32
Bab 32 - Rumah sakit
33
Bab 33 - Curhat
34
Bab 34 - Aluna vs Sintia
35
Bab 34 - Di pecat
36
Bab 36 - Ingin berkata jujur
37
Bab 37 - Murkanya papa Anton
38
Bab 38 -
39
Bab 39 - Pertemuan tidak disengaja
40
Bab 40 - Pertemuan tidak disengaja 2
41
Bab 41 - Teringat masa lalu
42
Bab 42 - Mendapat restu
43
Bab 43 - Rencana
44
Bab 44 - Makan siang bersama
45
Bab 45 - Papa Alex dan mama Diana
46
Bab 46 - Makan di cafe
47
Bab 47 - Susuk
48
Bab 48 - Curhat
49
Bab 49 - Bertemu Mona lagi
50
Bab 50 - Gaun pengantin
51
Bab 51 - Cincin nikah
52
Bab 52 - Tanggung jawab
53
Bab 53 - Sandiwara Mona
54
Bab 54 - Ditangkap Polisi
55
Bab 55 - Ke kantor polisi
56
Bab 56 - CCTV
57
Bab 57 - Dibebaskan
58
Bab 58 - Bukan Abizar
59
Bab 59 - Di usir
60
Bab 60 - Pernikahan
61
Bab 61 - Pertemuan Bara dan Andari
62
Bab 62 - Gagal
63
Bab 63 - Taman Bermain untuk Kiara
64
Bab 64 - Ke pemakaman
65
Bab 65 - Berkunjung
66
Bab 66 - Mama Diana
67
Bab 67 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!