pagi itu pak Joko dan bu Asih sedang bersiap siap untuk pergi menjenguk saudaranya yang sedang sakit, seperti biasanya setiap pagi Kiara pasti akan selalu datang ke rumah pak Joko dan bu Asih
" kakek sama nenek mau kemana? " tanya Kiara saat melihat kakek dan neneknya sudah rapi
" kakek sama nenek mau menjenguk saudara kakek yang sedang sakit sayang! " jawab bu Asih lembut
" Kiara boleh ikut gak nek kek? " pinta Kiara dengan wajah puppy eyesnya
" minta izin dulu sama mama ya? kalau diizinkan Kiara boleh ikut! " sambung bu Asih lagi
" oke nek tapi tungguin Kiara ya! jangan di tinggal! " ucap Kiara lagi lalu berlari kembali ke rumahnya
" mama. "
" mama. " teriak Kiara memanggil sambil berlari
" iya sayang mama ada di dapur! " sahut Aluna
tak berlama lama Kiara segera melangkahkan kaki kecilnya menghampiri mamanya yang ternyata sedang memasak makanan di bantu dengan bude wati
" mamaaaa. " panggil Kiara dengan suara mendayu dayu khas anak kecil
" iya anak mama ada apa? " jawab Aluna lembut dan mematikan kompornya sebentar
Aluna yang melihat ada sesuatu yang ingin di sampaikan oleh putrinya, tapi putrinya seperti takut untuk mengatakannya
" Kiara mau apa hmm? " tanya Aluna lembut sambil menggendong putri kecilnya lalu menghadiahinua dengan ciuman yang bertubi tubi
" Hi.. Hi.. Hi... geli mama sudah dong ciumnya! " pinta Kiara dan Aluna pun berhenti mencium putri cantiknya
" sekarang kasih tau mama Kiara mau apa? " tanya Aluna sekali lagi
" hmmm Kiara boleh ikut kakek sama nenek gak ma? " tanya Kiara hati hati
" memangnya kakek sama nenek mau kemana? jawab Aluna sambil bertanya
" kakek sama nenek mau jenguk saudara kakek yang sedang sakit, Kiara boleh ikut ya ma plis? pinta Kiara dengan wajah sangat memohon
" memangnya Kiara gak bisa di rumah saja nemenin mama dan bude? " tolak Aluna secara halus
wajah Kiara langsung berubah mendung mendengar penolakan secara halus dari mamanya
" Kiara mohon ma izinin ya? Kiara pengen ikut kakek sama nenek! " pinta Kiara sekali lagi
ntah kenapa berat rasanya hati Aluna mengizinkan Kiara pergi bersama pak Joko dan bu Asih, biasanya Aluna tidak pernah merasakan hal seperti ini tapi hari ini terasa berbeda berat sekali untuk mengizinkannya
" sudah Aluna izinkan saja toh Kiara pergi sama ibu dan bapak, biasanya jugakan Kiara sering ikut ibu dan bapak! " sambung wati yang tidak tega melihat keponakan cantiknya bersedih
" mama boleh ya? " pinta Kiara lagi dengan mata yang berkaca kaca hampir menangis
Aluna yang tidak tega melihat wajah sedih putrinya, akhirnya dengan berat hati Aluna mengizinkannya pergi
" ya sudah Kiara boleh ikut kakek sama nenek tapi Kiara gak boleh pergi kemana mana sendiri tetap berada di samping kakek ataupun nenek, mengeri! " ucap Aluna memberikan peringatan
" oke mama siap! " jawab Kiara senang
akhirnya Aluna membantu putri cantiknya untuk bersiap siap, sebelum pergi Aluna meminta Kiara untuk sarapan terlebih dahulu dan tidak seperti biasanya pagi ini Kiara minta di suapin oleh mamanya
" ma suapin Kiara dong? " pinta Kiara
" tumben biasanya Kiara paling gak suka di suapin maunya makan sendiri! "
" Kiara pengen aja makannya di suapin mama! "
" mau ya ma plis! " pinta Kiara dengan mata yang mengerjab lucu
" iya sini Kiara duduk di hadapan mama! " jawab Aluna
Kiara pun segera naik ke atas kursi panjang dan duduk berhadapan dengan mamanya dan segera saja Aluna menyuapi Kiara hingga nasi berserta kawan kawannya habis tak bersisa
" alhamdulillah makannya habis, kok hebat banget ya, anak cantiknya siapa sih? " puji aluna sekaligus bertanya
" anak cantiknya mama Aluna dong! " jawab Kiara dengan semangat
" ih pinter banget sih, jadi gemes mama! " sahut Aluna yang langsung mencium pipi kanan dan kiri putrinya
" Kiara, kamu jadi ikut gak sayang? " ucap bu Asih dari luar
" jadi nek! " balas Kiara berteriak dari dalam
" ayo ma kakek sama nenek udah nungguin! " ucap Kiara yang turun dari kursi panjang lalu menarik tangan mamanya
" iya ayo sayang! " jawab Aluna
Aluna dan Kiara pergi keluar rumah menemui pak Joko dan bu Asih yang sudah menunggu di atas motor jadulnya
" ibu bapak Aluna titip Kiara ya? "
" kamu tenang saja Aluna ibu dan bapak pasti akan menjaga Kiara dengan baik! " jawab bu Asih menenangkan
" Kiara ingat jangan pergi sendiri, selalu berada disamping kakek atau nenek dan ingat jangan merepotkan kakek nenek ya? "
" oke mama! Kiara pergi dulu ya? " pamit Kiara sambil mencium punggung tangan mamanya dengan takzim dan Aluna membalasnya dengan mencium kening dan kedua pipi putrinya lama sekali
" mama udah dong ciumnya Kiara mau pergi loh! " protes Kiara
" iya iya sayang maafin mama ya? " ucap Aluna dan Kiara pun mengangguk
" Aluna ibu dan bapak pergi dulu ya? kamu jangan khawatir Kiara aman bersama ibu dan bapak. "
" iya bu terimakasih banyak dan hati hati di jalan? "
Kiara dan bu Asih segera naik ke atas motor dan pak Joko mulai melajukan motor judulnya
" dada mama! " ucap Kiara melambaikan tangan ke arah mamanya
" dada sayang hati hati! " balas Aluna dengan mata yang berkaca kaca
Aluna terus memperhatikan motor pak Joko sampai memghilang di tikungan
" kamu terlalu khawatir Aluna! " ucap Wati yang baru keluar dari dalam rumah
" Aluna juga gak tau mbak, ntah kenapa perasaan Aluna sangat tidak enak dan berat sekali rasanya mengizinkan Kiara pergi tapi melihat wajahnya yang bersedih Aluna juga tidak tega! " papar Aluna
" kamu berdoa saja semoga mereka selamat sampai tujuan lagi pula sore juga mereka sudah kembali! " sahut Wati menenangkan
tapi tetap saja Aluna masih gelisah dan tidak kunjung merasa tenang
" ayo kita masuk saja. " ucap Wati sambil menarik tangan Aluna ke dalam rumah
Sore harinya Aluna kembali di buat gelisah pasalnya waktu sudah menunjukkan pukul lima sore tapi bu Asih, pak Joko dan Kiara belum juga kembali
Aluna sudah mencoba menelfon ponsel milik bu Asih tapi ponselnya mati dan tidak dapat dihubungi, berkali kali Aluna mencoba tapi hasilnya tetap sama
Aluna terus berjalan mondar mandir di teras depan rumahnya, Aluna hanya bisa menunggu dan terus menunggu tapi sampai pukul enam sore mereka belum juga kembali, perasaan Aluna semakin tidak menentu, dia takut terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan tapi sebisa mungkin Aluna menepis fikiran buruk itu
" Aluna ayo masuk sudah mau magrib! " panggil Wati
" mereka kok belum pulang juga mbak? katany sore sudah kembali tapi kenapa sampai sekarang belum kembali juga? " jawab Aluna
" mungkin ibu sama bapak memutuskan untuk menginap kali! "
" kalau memang mau menginap kenapa gak ngabarin mbak biasanya juga ibu selalu bilang kalau pulangnya telat tapi ini ponsel ibu saja tidak bisa di hubungi mbak! "
" masak sih ponsel ibu tidak bisa di hubungi? " sahut Wati tidak percaya
" iya mbak coba aja pasti gak bisa dihubungi! " balas Aluna
Wati mengambil ponselnya yang berada di saku baju dasternya dan saat menelfon ponsel bu Asih benar saja ponselnya mati dan tidak dapat di hubungi! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
semoga selamat tidak terjadi apapa
2023-10-26
0
ArRaf
jangan kenapa2 ya kiara , bu asih , pak joko 🥺
2023-07-16
1