setelah dari kamar Aluna Wati keluar menuju rumah pak Joko dan bu Asih
" assalamu'alaikum. " ucap Wati
" Wa'alaikumsalam! " jawab bu Asih
" apa Aluna dan Kiara sudah tidur Wati? "
" sudah bu, oh iya tadi Aluna bilang kalau dia setuju acara syukuran dan Akikahnya Kiara di adakan besok! "
" ya sudah kalau begitu kamu sama ibu kita kepasar soal kambing biar bapak yang beli dan Anissa biar jaga Aluna serta Kiara! " ucap bu Asih
" ya sudah bu aku siap siap dulu sekalinya ambil uangnya! " pamit Wati dan bu Asih mengangguk
setelah Wati pulang bu Asih menemui Anissa dan pak Joko yang sedang berada di halaman belakang rumahnya
" bapak, Anissa! " panggi bu Asih sambil berjalan mendekati suami dan anaknya
" iya bu ada apa? " tanya pak Joko
" begini pak Aluna setuju acara syukuran dan Akikahnya di adakan besok jadi ibu minta tolong sama bapak untuk beli kambing, sedangkan kamu Anissa tolong jagain Aluna dan Kiara ya? ibu sama Wati mau belanja ke pasar! " papar bu Asih
" ya sudah bu bapak siap siap dulu! " jawab pak Joko
" Nissa langsung ke rumah Aluna ya bu, ibu hati hati di jalan! " ucap Anissa lalu pergi ke rumah Aluna
selesai bersiap siap bu Asih dan pak Joko langsung keluar dan terlihat Wati yang sudah menunggu di atas motornya
" maaf ya Wati lama? " ucap bu Asih
" gak apa apa bu, oh iya pak ini uang untuk beli kambingnya! ucap Wati memberikan amplop berwarna coklat
" ya sudah bapak pergi dulu ya, ibu sama Wati nanti hati hati di jalan! "pamit pak Joko lalu pergi mengendarai motor judulnya.
Wati dan bu Asih juga pergi menuju pasar untuk berbelanja.
keesokan harinya
pagi pagi sekali para warga sudah berdatangan untuk membantu acara syukuran dan akikah baby Kiara
banyak warga yang kagum melihat kecantikan dan keimutan baby Kiara bahkan banyak ibu ibu yang ingin menjodohkan anaknya dengan Kiara walaupun hanya sebatas bercanda.
" anak kamu gedenya bakal jadi kembang desa ini Aluna! " ucap ibu Rt sumber tani
" bu Rt bisa saja! " jawab Aluna tersenyum
" aduh Aluna pengen tak gigit rasanya anak kamu! " ucap bu Endang yang merasa gemas melihat Kiara
" ya jangan dong bu Endang emangnya Kiara rendang apa! " jawab Aluna bercanda
" kalau udah gede anak kamu jodohin sama anak saya saja Aluna " sahut bu Endang lagi
" kalau nunggu Kiara dewasa anak kamu udah keburu tua Endang! " sanggah bu Rt tertawa pasalnya anak bu Endang sekarang sudah duduk di bangku SMA
Aluna hanya bisa tersenyum tanpa bisa menjawab permintaan dari bu Endang.
ba'da Zuhur acaranya pun di mulai, semua warga datang turut mendoakan baby Kiara dan sebelum Ashar semua rangkaian acara syukuran dan akikah nya sudah selesai.
alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar tanpa kendala apa pun, sore harinya para warga sudah kembali pulang ke rumah mereka masing masing hanya ada beberapa warga saja yang turut membantu membersihkan sisa acara
" alhamdulillah ya acarnya berjalan lancar ya! " ucap Wati yang baru saja duduk bergabung dengan yang lainnya
saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tamu ada Aluna, baby Kiara, bu Asih, pak Joko dan Anissa
" iya Alhamdulillah banget mbak banyak yang datang ikut mendoakan Kiara dan banyak juga yang kasi Kiara bingkisan! " ucap Aluna melihat setumpuk bingkisan kado dari para warga untuk baby Kiara
" beruntung banget kamu Kiara masih bayi sudah jadi idola! " ucap Anissa
" jangan iri sama anak bayi Nissa! " sahut bu Asih
" siapa yang iri loh bu, aku kan cuma bilang kalau Kiara itu beruntung. " jawab Anissa menjelaskan
" oh ibu kirain kamu iri sama Kiara? " balas bu Asih bercanda
Anissa pun memanyunkan bibirnya
" liat tuh Kiara tante kamu merajuk sama nenek mulutnya di maju majuin persis seperti bebek! " ucap bu Asih lagi
" bapak liat itu ibu masak bully anak sendiri! " adu Anissa ke bapaknya
" ibu jangan begitu dong masak anak sendiri di bully, anak kita ini cantik loh bu dan dia tidak mirip seperti bebek tapi lebih mirip ke berang berang sih! " ucap pak Joko yang ikut membully anaknya
Anissa yang tadinya tersenyum senang karena merasa di bela oleh bapaknya sekarang berubah menjadi manyun kembali, semua orang yang ada di ruangan itu pun tertawa melihat Anissa yang di bully oleh kedua orangtuanya.
" kasihan sekali sih kamu Anissa. " sambung Wati
" diam kamu Wati senang kamu kan aku di bully ibu bapakku! "
" ya tentu saja tidak dong Anissa masak sebagai temen aku bahagia sih liat temen aku di bully. "
Anissa yang tadinya sedang manyun sekarang tersenyum lagi mndapatkan pembelaan dari Wati
" iya aku memang gak senang kamu di bully tapi aku bahagia, ha ha ha.! Wati tertawa di akhir kalimatnya. "
" ah kamu sama saja Wati sama ibu sama bapak! Kiara kamu belain tante kamu yang cantik ini donk. " sahut Anissa mengusap lembut pipi baby Kiara yang sangat halus sepeti kapas
sore hari itu mereka habiskan dengan saling bercanda dan tertawa bersama sedangkan baby Kiara tetap tertidur pulas tanpa terganggu oleh suara tawa mereka
Malam harinya Aluna dan Wati di buat tidak tidur dan begadang oleh baby Kiara yang tidak memejamkan matanya karena tadi siang sepanjang acara Kiara tetap saja tidur tidak terganggu oleh ramainya suara hingga pukul sebelas malam.
Baby Kiara terbangun hanya sekedar untuk minum Asi setelah kenyang dia akan tidur kembali
" Ayo dong sayang kamu tidur mama udah ngantuk banget loh, hhoaamm! "ucap Aluna sambil menguap lebar
saat ini jam menunjukkan pukul dua dini hari dan sudah dari tadi Aluna maupun Wati bergantian menidurkan baby Kiara tapi belum ada yang berjasil
" kalau nguap di tutup mulutnya Aluna bau naga ih Aluna! " sahut Wati bercanda
" ih mbak Wati ini Aluna udah sikat gigi ya mana ada bau naga! " jawab Aluna dengan mata yang hanya tersisa daya lima watt saja
Aluna beberapa kali terkantuk kantuk sambil menggendong baby Kiara
" sini Kiara biar sama mbak kamu tidur nanti kalau Kiara belum tidur juga kita gantian! gimana?
" ah mbak Wati kamu emang yang terbaik! " Jawab Aluna sambil menyerahkan baby Kiara ke mbak Wati dan Aluna langsung teratur pulas
" kasihan ngantuk sekali dia! " ucap Wati sambil melihat ke arah Aluna yang sudah tertidur pulas
Wati bangkit dari duduknya lalu mengayun ayunkan baby Kiara sambil nyanyikan lagu nina bobo
Wati terus bernyanyi sambil mengayun ayunkan lembut baby Kiara dan akhirnya mata Kiara mulai terasa berat dan perlahan lahan matanya tertutup dan tertidur
Wati tetap mengayun ayunkan Kiara sampai Kiara benar benar tertidur dengan pulas, setelah itu Wati meletakkan Kiara di atas kasur bayi empuknya. Setelah meletakkan Kiara dengan aman Wati kembali berdiri dan melihat wajah Aluna serta Kiara secara bergantian
" kalian berdua sangat cantik sekali dalam keadaan tidur sekali pun masih tetap cantik. "
Wati menarik garis bibirnya membentuk sebuah senyuman
" mbak beruntung bisa kenal kamu Aluna, kamu anak yang baik suatu saat nanti segela yang baik akan berpihak sama kamu! " doa Wati dengan tulus
setelah itu Wati ikut berbaring dan tertidur di samping baby kiara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut.
2023-10-26
0
ArRaf
semoga kebahagiaan selalu menyertai tumbuh kembangmu kiara 🫶🏻
2023-07-16
1