Setelah mendapatkan izin dari Pak Joko dan bu Asih. Aluna dan Wati langsung belanja ke pasar di temani oleh Anissa. mereka membangun usaha warung makan tersebut bersama sama dengan modal berdua.
Dalam waktu 2 minggu di bantu Pak Joko dan warga sekitar warung makan mereka sudah jadi dan siap untuk digunakan.
sebelum mulai berjualan mereka mengadakan acara syukuran kecil kecilan dan acara itu di hadiri oleh seluruh warga desa dan banyak di antara mereka yang menyukai masakan Aluna dan juga Wati.
dengan di bantu Anissa Dan bu Asih mereka mulai berjualan dan alhamdulillahnya di hari pertama mereka berjualan semuanya habis tak bersisa
" alhamdulillah ya mbak jualan kita hari ini habis tak bersisa. "
" iya Aluna mbak gak nyangka mereka semua menyukai masakan kita! "
" alhamdulillah lumayan hasilnya mbak! " ucap Aluna sambil menunjukkan hasil pendapatan mereka hari ini.
" iya Aluna ini untuk modal besok, yang ini untuk Anissa dan bu Asih dan yang ini untuk kita simpan! " ucap Wati membagi uang hasil berjualan hari ini
Saat mereka kembali ke warung ternyata semua sudah selesai di bersihkan dan di rapikan oleh Anissa dan bu Asih.
" wah sudah selesai ternyata baru saja kita mau bantu! " ucap Wati
" kalian kan udah capek masak jadi biar aku sama ibu yang beres beres. " jawab Anissa
" terimakasih ya bu Asih, Anissa udah bantu kita dan ini sebagai upah hari ini karena udah bantu kita! " ucap Wati sambil menyerahkan beberapa lembar uang merah
" ya Ampun ini banyak sekali! " ucap bu Asih
" gak apa apa bu, ibu dan Anissa kan udah capek bantuin kita! " jawab Aluna
" terimakasih ya Wati, Aluna kalau begitu ibu dan Anissa masuk dulu, Assalamu'alaikum! "
" Wa'alaikumsalam. " jawab Aluna dan Wati bersama
Wati pun langsung menutup pintu dan jendela warungnya setelah di pastikan aman mereka juga masuk ke dalam rumahnya.
tidak terasa waktu terus berlalu warung milik mereka semakin ramai pembeli dan kandungan Aluna sudah memasuki bulan ke sembilan tinggal menghitung hari saja Aluna akan melahirkan.
" aduh Aluna kamu duduk di kasir situ saja jangan kesini! " ucap Wati
" Biar Aluna bantu ya mbak? lagi pula kasir masih sepi mbak! " pinta Aluna
" tidak Aluna kamu lagi hamil besar jangan macam macam! " jawab Wati melarang Aluna untuk membantu.
" kamu ngapain di sini Aluna, kamu di kasir saja biar Wati ibu yang bantu! " sahut bu Asih
" tapi bu Aluna kan cuma mau bantu! bosen bu duduk di kasir saja! "
" lebih baik Aluna balik ke kasir saja, lihat itu ada yang mau bayar! " ucap bu Asih
dengan terpaksa Aluna kembali ke kasir karena ada orang yang mau bayar
" berapa semuanya neng? " tanya pembeli yang mau bayar
" 20 ribu saja pak! " jawab Aluna sopan
" ini neng uangnya! " ucap pembeli menyerahkan uang pas ke Aluna
" terimakasih banyak pak! " jawab Aluna lagi sambil tersenyum
" Aduh kenapa perut Aluna dari tadi rasanya sakit sekali ya! " ucap Aluna dan keringat mulai mengucur deras dari dahinya
Aluna menarik nafas lewat hidung dan membuangnya lewat mulut, berkali kali Aluna melakukan itu untuk mengurangi rasa sakitnya.
Anissa yang akan ke belakang untuk mengantar piring kotor heran melihat keringat Aluna yang mengucur deras dan Aluna juga duduk dengan gelisah seperti sedang menahan sakit.
" kamu kenapa Aluna? " tanya Anissa khawatir
" perut Aluna sakit sekali mbak Nissa, tadi sih masih bisa di tahan tapi sekarang sakitnya makin bertambah mbak. " papar Aluna
" Astaghfirullah mbak sakit! " ucap Aluna berteriak saat merasakan sakit yang teramat sangat
wati dan bu Asih yang sedang berada di dapur langsung keluar begitu mendengar suara Aluna, dan begitu juga dengan para pembeli yang penasaran kenapa Aluna berteriak
" Astaghfirullah Aluna kamu kenapa? " ucap Wati panik
" perut Aluna sakit sekali mbak Wati! " ucap Aluna pelan sambil menahan sakit
" cepat bawa ke bidan Wati sepertinya Alhna akan segera melahirkan! " ucap bu Asih
" bu Asih saya titip warung ya! " ucap Wati
" Nissa tolong bantu saya merapat Aluna! " pinta Wati
Wati dan Anissa langsung merapat Aluna menuju ke rumah ibu bidan yang kebetulan rumahnya berasa di depan warung makan mereka
" assalamu'alaikum bu bidan! " teriak Wati
" wa'alaikumsalam! " jawab bu bidan dari dalam
" tolong adik saya bu bidan sepertinya dia akan melahirkan! " ucap Wati yang masih terus memapah Aluna
" aaaakkkh mbak sakit sekali! " teriak Aluna
" Ayo tidurkan di sini, biar saya periksa! " titah bu bidan
" tolong tunggu di luar ya hanya satu orang saja yang boleh menemani! " ucap bu bidan
tanpa di perintah Anissa langsung keluar dan Wati lah yang menemani Aluna melahirkan.
" sudah pembukaan sembilan tinggal menunggu satu lagi, Aluna sudah siap melahirkan! "
bu bidan segera menyiapkan segala sesuatunya untuk Aluna melahirkan setelah semuanya siap Aluna berteriak sangat keras!
" aaaaakkhh bu bidan rasanya mulas sekali! "
" Ayo Aluna saya hitung satu sampai tiga dan pada hitungan ketiga kamu mengejan sekuat tenaga kamu ya! " titah bu bidan
" ayo Aluna kamu pasti bisa! " ucap Wati memberi semangat sambil menggenggam tangan Aluna.
" ya allah mudahkanlah proses persalinan Aluna! " doa Wati dalam hati
sedangkan di luar ruangan Anissa berdoa yang sama untuk kelancaran proses persalinan Aluna
" satu dua tiga mengejan mbak Aluna" titah ibu bidan
Aluna mencoba mengejan tapi gagal, Aluna mengatur nafasnya sebentar dan saat rasa mulas itu datang lagi Aluna mengerahkan seluruh sisa tenaga yang dia punya akhirnya lahirlah bayi Aluna yang berjenis kelamin perempuan
" ooeekk "
" ooeekk "
" ooeekk "
tangis bayi Aluna menggema di seluruh penjuru ruangan, Wati sampai menitikan air mata terharu saat melihat bayi Aluna terlahir.
begitu juga dengan Anissa yang menunggu di luar dia sangat bersyukur begitu mendengar tangis bayi Aluna terdengar hingga keluar
" alhamdulillah bayinya susah lahir, sehat dan sempurna jenis kelaminnya perempuan! " ucap bu bidan memberitahu
Aluna menangis haru begitu mendengar suara tangis bayinya menggema. Dia tidak menyangka di usia yang baru 18 tahun dia sudah memiliki seorang anak
" selamat ya Aluna kamu udah jadi seorang ibu. " ucap Wati
" terimakasih mbak Wati, " jawab Aluna pelan yang masih mengatur nafasnya karena kelelahan.
bu bidan segera membersihkan bayi Aluna lalu memberikannya pada Aluna untuk segera di beri Asi
" ini bayi kamu Aluna di sangat cantik sekali, oh iya jangan lupa langsung di beri Asi ya? Asi kamu sudah keluarkan? . " tanya bu bidan
" alhamdulillah sudah keluar bu bidan. " jawab Aluna
Aluna menerima bayinya dengan penuh haru dan Aluna terus memperhatikan wajah putrinya sambil memberikan Asi eksklusif pertama kali untuk putrinya. Ada perasaan yang tidak bisa di ungkapkan saat Aluna menyusui putrinya secara langsung.
" kamu mirip sekali dengan papamu nak! " Batin Aluna yang tiba tiba teringat dengan Abizar, padahal semenjak pertemuan tidak sengaja antara dirinya dengan Abizar di taman waktu itu Aluna sudah tidak pernah lagi teringat dengan Abizar
" anak kamu cantik sekali Aluna! " puji Wati
" iya mbak Wati, dia mirip sekali mbak dengan papanya! jawab Aluna sendu.
" sudah jangan di ingat lagi, kamu baru saja selesai melahirkan sekarang sudah waktunya untuk kamu berbahagia dengan anak kamu! " ucap Wati lagi
setelah bu bidan selesai menangani Aluna serta bayinya bu bidan keluar dari dalam ruangan dan Anissa langsung masuk ke dalam melihat Aluna dan bayinya
" ya ampun Aluna anak kamu cantik sekali! " puji Anissa yang kagum melihat bayi Aluna yang sangat cantik
" terimakasih mbak Nissa. " jawab Aluna tersenyum manis
saat melihat Aluna dan bayinya Wati jadi teringat akan putranya yang sudah berpulang terlebih dahulu
" andai dulu kamu bertahan mungkin mama akan sama bahagianya dengan tante Aluna! " batin Wati berbicara sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
selamat Aluna sudah melahir kan baby perempuan semoga membawa kebahagian buat mu lupa kan masa lalu
2023-10-26
0
LENY
alhamdulillah bu Asih Anisa baik ya
2023-09-20
1
ArRaf
kasian babynya , lahir tanpa nasab 😭😭
2023-07-16
1