pukul 5 sore Aluna dan mbak Wati pulang kembali ke kontrakannya tapi sebelum pulang Aluna minta untuk mampir ke minimarket sebentar untuk mengambil uang.
" mbak kita ke minimarket sebentar ya. " pinta Aluna.
" ok. " jawab mbak Wati
kebetulan tak jauh dari mereka mbak Wati melihat sebuah minimarket dan langsung saja mbak Wati menghentikan motor bebeknya di depan mini market tersebut.
Aluna langsung masuk dan mengambil uang tunai melalui mesin ATM yang berada di minimarket tersebut. setelah mendapatkan uangnya Aluna memasukkannya ke dalam dompet dan keluar dari minimarket tersebut.
Mereka pun melanjutkan kembali perjalanannya hingga sampai di depan kontrakan mereka.
" terimakasih ya mbak Wati? "
" sama sama mbak mandi dulu ya Aluna udah gerah. " pamit mbak Wati dan Aluna pun mengangguk
setelah mbak Wati masuk Aluna pergi menuju sebuah toko yang menjual sayur sayuran dan bahan masakan lainnya, setelah mendapatkan apa yang di cari Aluna kembali ke kontrakannya dan memasak menu sederhana untuk makan malam.
Aluna hanya memasak Ayam goreng dan tumis kangkung saja tak lupa Aluna juga memberikan hasil masakannya kepada mbak Wati
tok..
tok..
tok..
" iya sebentar! " sahut mbak Wati dari dalam dan membuka pintu kontrakannya.
" eh Aluna ada apa? " tanya mbak Wati.
" ini mbak tadi Aluna masak untuk makan malam jadi sekalian aja Aluna bagi sama mbak Wati. " jawab Aluna
" wah kebetulan mbak belum makan Aluna, terimakasih ya? "
" sama sama mbak, Aluna kembali ke kontrakan dulu ya mbak. " pamit Aluna dan mbak Wati pun mengangguk.
Aluna kembali ke dalam kontrakannya lalu mandi dan makan malam.
semenjak mengenal dan bekerja bareng mbak Wati hidup Aluna tidak terlalu kesepian walaupun sudah lost contact dengan kedua orangtuanya, sedangkan dengan Abizar Aluna sudah tidak mau tau kabarnya lagi bahkan Aluna sudah menganggap bahwa dia tidak pernah mengenal yang namanya Abizar.
hari terus berlalu tidak terasa kandungan Aluna memasuki usia 4 bulan selama ini Aluna masih bisa menyembunyikan kehamilannya, karena Aluna selalu memakai pakaian yang kebesaran bahkan mbak Wati pun tidak curiga sama sekali.
" kamu sudah tumbuh semakin besar ya sayang, sehat terus ya anak mama. " ucap Aluna yang memperhatikan perutnya yang mulai membuncit dari cermin.
tanpa Aluna sadari pintu kontrakannya tidak tertutup rapat, mbak Wati yang ingin meminjam setrikaan milik Aluna langsung masuk begitu saja.
" A.. Aluna kamu hamil? " ucap mbak Wati kaget saat melihat perut Aluna yang mulai membuncit.
" mbak Wati. " ucap Aluna yang ikut kaget, lalu memakai hoodie yang biasa dia gunakan.
mbak Wati pun menutup pintu kontrakan Aluna lalu menguncinya.
" jawab mbak dengan jujur Aluna apa kamu sedang hamil? " tanya mbak Wati serius
Aluna mengangguk lalu menundukkan kepalanya.
mbak Wati mengangkat dagu Aluna dengan tangan kanannya sehingga pandangan mata Aluna dan mbak Wati saling bertatapan.
" kenapa Aluna gak pernah cerita sama mbak? Aluna gak percaya mbak? " tanya mbak Wati beruntun.
" maafin Aluna mbak bukannya Aluna gak percaya sama mbak Wati tapi Aluna malu.
" kenapa kamu harus malu Aluna? mbak sudah anggap kamu seperti adik kandung mbak sendiri! kalau kamu ada masalah cerita sama mbak siapa tau mbak bisa bantu! "
" Aluna malu karna Aluna hamil di luar mbak! " aku Aluna sambil menunduk sedih
" jangan sedih mbak akan selalu ada untuk kamu Aluna! kamu tau Aluna mbak pernah mengalami nasib yang sama seperti kamu tapi sayang anak mbak meninggal sesaat setelah dilahirkan. " papar mbak Wati.
" jadi kamu jangan pernah berfikir kalau mbak akan menjauhi kamu, apa lagi menghina kamu karena tau kamu hamil di luar nikah. " ucap mbak Wati lembut.
mendengar ucapan mbak Wati tangis Aluna pecah dan Aluna pun berhambur memeluk mbak Wati.
" menangislah Aluna mbak tau dan sangat mengerti saat ini kamu butuh tempat untuk bersandar. " ucap mbak Wati lagi.
15 menit menangis Aluna pun melerai pelukannya.
" terimakasih mbak Wati sudah mau terima Aluna bahkan kedua orangtua Aluna saja tidak mau menerima Aluna mbak. "
" jangan sedih saat ini memang kedua orangtua kamu sedang kecewa tapi yakinlah gak ada orangtua yang benar benar bisa membenci anaknya. " sahut mbak Wati lembut.
" apa benar begitu mbak? " tanya Aluna
" benar Aluna suatu saat nanti kedua orangtua kamu pasti akan merindukan kamu dan mereka pasti akan mencari kamu Aluna. "
" semoga saja mbak Wati. " sahut Aluna.
" kalau mbak boleh tau siapa yang sudah menghamili kamu Aluna? " tanya mbak Wati penasaran.
" namanya Abizar mbak dia teman satu sekolah Aluna tapi dia gak mau bertanggung jawab malah dia suruh Aluna untuk gugurin kalau Aluna malu! " papar Aluna.
" astaghfirullah, kenapa cerita kamu sama persis seperti yang mbak alami Aluna. "
" tapi sebelum cari kontrakan Aluna sempat mau bunuh diri mba. "
" astaghfirullah Aluna, kenapa kamu sampai punya pikiran seperti itu. " kaget mbak Wati
" Aluna bingung mbak harus bagaimana udah hamil di luar nikah, Abizar gak mau bertanggung jawab, diusir orangtua semua Aluna tanggung sendiri, saat itu Aluna berfikir bunuh diri satu satunya jalan untuk menyelesaikan masalah mbak tapi untungnya ada ibu khadijah yang mencegah dan membuka mata hati Aluna sehingga Aluna gak jadi bunuh diri mbak. " papar Aluna menjelaskan.
" Alhamdulillah Allah masih sayang kamu Aluna. " sahut mbak Wati.
" iya mbak Aluna beruntung bisa ketemu bu khadijah sama mbak Wati Aluna jadi gak ngerasa sendiri mbak. " jawab Aluna.
" lalu kamu udah pernah cek kandungan belum Aluna? tanya mbak Wati
" belum mbak Aluna takut. " jawab Aluna jujur
" ayo kita periksakan kandungan kamu ya? emangnya kamu gak mau melihat calon anak kamu. "
" emangnya bisa mbak? " tanya Aluna antusias
" tentu saja bisa Aluna, kita ke rumah sakit aja periksa sekalian USG bagaimana? Ajak mbak Wati
" ayo mbak Aluna mau. "
" ya sudah kamu siap siap dulu mbak tunggu di depan. " ucap mbak Wati
setelah mbak Wati keluar Aluna pun segera bersiap siap. saat Aluna keluar ternyata mbak Wati sudah menunggu di atas motor bebek kesayangannya.
" maaf ya mbak Wati lama. " ucap Aluna
" gak papa Aluna, ayo kita berangkat sekarang. " ajak mbak Wati dan aluna mengangguk setuju.
mbak Wati pun mulai melakukan motor bebek kesayangannya membelah jalanan ibukota dimalam hari.
" rumah sakitnya masih jauh mbak? " tanya Aluna
" gak jauh Aluna sebentar lagi sampai kok. " jawab mbak Wati
dan benar saja 10 menit kemudian mereka sudah sampai di pelataran rumah sakit mbak Wati pun segera memarkirkan motornya lalu masuk ke dalam rumah sakit.
mereka pun segera mendaftar tapi karena pasien poly kandungan lumayan banyak jadi Aluna dan mbak Wati harus menunggu giliran sampai nama Aluna di panggil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
Wati baik sayang sama aluna
2023-10-26
0
ArRaf
iya Aluna , meski dia harus hadir diluar kemauanmu , harus selalu diperiksa biar tahu tumbuh kembangnya , ada kekurangan nggak , ada yg salah nggak , kasihan , baby gak salah, yg salah bapak ama emaknya yg udah ngehadirin dia 😭
2023-07-16
1