sudah satu jam Aluna dan mbak Wati menunggu tapi nama mereka belum juga di panggil.
" kok lama sekali ya mbak? "
" sabar dong Aluna kan kamu lihat sendiri tadi yang antri banyak! " sahut mbak Wati
tanpa Aluna dan mbak Wati sadari ada seorang wanita salah satu penghuni kontrakan yang sama dengan mereka bekerja sebagai cleaning service di rumah sakit tersebut
sedari tadi si wanita yang bernama Asih itu terus memperhatikan Aluna dan mbak Wati. Wanita itu heran karena yang dia tau Aluna dan mbak Wati sama sama wanita single yang belum memiliki suami tapi kenapa mereka ada di depan poly kandungan.
tanda tanya besar ada di atas kepala Asih ngapain mereka di sana dan siapa yang hamil, jiwa keingintahuan Asih semakin meronta ronta dia sampai meninggalkan pekerjaannya demi mencari tahu siapa yang hamil.
Tak lama seorang suster pun keluar dan memanggil nama pasien terakhir.
" Aluna Syabira. " panggil suster tersebut
" iya saya Sus! " jawab Aluna
Aluna dan mbak Wati pun masuk ke dalam poly kandungan tersebut
mendengar nama Aluna yang di panggil membuat Asih kaget
" haa.. jadi Aluna hamil? "
" masa gadis sekecil itu sudah hamil? apa jangan jangan dia hamil di luar nikah! "
" sebaiknya aku tunggu di sini saja, nanti aku akan tanya sama suster! " ucap Asih berbicara sendiri
sedangkan di dalam poly kandungan
" selamat malam, ada yang bisa saya bantu? " sapa seorang dokter wanita
" malam dokter saya mau memeriksakan kandungan adik saya! " jawab mbak Wati
" ok mbak silahkan berbaring di ranjang! " titah dokter wanita tersebut
segera Aluna naik ke atas ranjang dibantu oleh seorang suster
" mau sekalian USG gak? "
" iya dok sekalian USG saja! " sahut Aluna
" suster tolong di bantu ya? " pinta dokter
" baik dok. "
suster pun membantu menyingkap hoodie yang Aluna kenakan lalu mengoleskan sedikit gel yang di ratakan di atas perut Aluna
dokter pun mulai meletakkan alat USG tersebut lalu menggerakkannya kesana kemari mencari letak bayi yang ada di rahim Aluna.
" nah ini dia bayinya, waduh aktif sekali ya! " ucap dokter memberitahu sambil memperhatikan layar monitor
Aluna juga terus memperhatikan layar monitor yang menampilkan anaknya sedang bergerak aktif disana, air mata Aluna jatuh tanpa disadarinya.Apa lagi saat mendengar detak jantung anaknya air mata Aluna jatuh semakin deras.
rasa bersalah Aluna pun kembali muncul karena sempat ingin mengakhiri hidupnya dan juga anaknya
" maafin mama ya nak! " batin Aluna
mbak Wati yang melihat Aluna menangis itu pun membantu menghapus air matanya
" alhamdulillah kondisi bayi yang ada di dalam kandungan mbak Aluna sehat, beratnya juga normal, usia kandungannya sekitar 12 minggu. " papar dokter
" alhamdulillah. " ucap syukur Aluna dan mbak Wati bersama
selesai melakukan USG suster kembali membantu menghapus sisa gel di atas perut Aluna lalu Aluna pun turun dari ranjang tersebut dan kembali duduk di kursi yang berhadapan dengan dokter.
" semuanya sehat normal tidak ada yang perlu di khawatirkan, ini resep obat dan vitamin yang harus di tebus dan jangan lupa mbak Aluna gak boleh banyak pikiran, harus rileks dan happy, jangan lupa minum obat dan vitamin yang saya berikan dan satu lagi yang penting jangan lupa minum susu khusus untuk ibu hamil ya. " papar dokter menjelaskan
" terimakasih banyak dokter kalau begitu kami permisi, selamat malam dokter. " pamit mbak Asih
" selamat malam. " jawab sang dokter
Aluna dan mbak Wati pun segera keluar dari poly kandungan menuju sebuah apotek yang letaknya tidak terlalu jauh dari parkiran
setelah Aluna dan mbak Wati keluar suster yang tadi membantu Aluna juga keluar.
Asih yang melihat itu langsung segera menemui suster tadi.
" suster tunggu. "
" iya ada bisa saya bantu? " tanya suster
" begini sus apa pasien yang baru saja keluar tadi yang bernama Aluna sedang hamil? "
" oh mbak yang tadi, iya mbak Aluna memang sedang hamil emangnya ada apa ya?" tanya sang suster
" tidak apa apa suster, terimakasih banyak suster atas informasinya? " ucap Asih dan suster itu pun mengangguk lalu pergi meninggalkan Asih
" wah bakal jadi berita heboh ni! " ucap Asih dengan senyum menyeringai
setelah menebus obat dan membeli susu Aluna dan mbak Wati pulangn kembali ke kontrakan mereka.
" terimakasih banyak ya mbak Wati? "
" sama sama, sekarang kamu masuk kedalam terus minum obat dan minum susunya jangan lupa, mbak masuk ke dalam dulu. " ucap mbak Wati
" iya mbak Wati. " jawab Aluna dan masuk ke dalam kontrakannya
keesokan harinya seperti biasa Aluna akan bangun ketika adzan subuh berkumandang dan melakukan aktivitas yang biasanya dia lakukan setiap hari tapi saat Aluna keluar dari kontrakannya ingin membuang sampah para tetangga tengga kontrakannya memandang Aluna dengan pandangan jijik dan merendahkan
" aduh nak nanti kamu kalau udah besar jangan kayak si ono ya masih kecil udah hamil di luar nikah" ucap seorang ibu ibu yang solah olah sedang berbicara pada anaknya padahal dia sedang menyindir Aluna.
" iya bu bilangin anaknya harus bisa jaga diri jangan murahan jadi wanita, " timpal ibu ibu yang kontrakannya berasa di depan kontrakan Aluna.
Aluna yang merasa tersindir cepat cepat membuang sampahnya lalu masuk ke dalam
" kenapa ibu ibu tadi seperti sedang menyindir aku ya? " tanya Aluna pada diri sendiri sambil bersandar di balik pintu kontrakannya
" ah mungkin itu hanya perasaan aku saja, akunya saja yang terlalu baper. " ucap Aluna lagi
Aluna langsung segera mandi dan bersiap siap untuk pergi bekerja
pagi ini Aluna memakai celana panjang yang elastis juga nyaman di gunakan untuk kandungannya serta memakai sweeter oversize berwarna hitam untuk menutupi perutnya yang mulai membuncit, rambut panjangnya Aluna kuncir kuda tak lupa memakai sedikit bedak tabur juga lip tint untuk menyempurnakan penampilannya hari ini
" tiiin. " Aluna mendengar suara klakson dari motor bebeknya mbak Wati
Aluna pun segera mengambil tas kecilnya lalu keluar dari kontrakan.
" maaf mbak Wati nunggu lama? "
" gak apa apa aluna mbak juga baru keluar kok! " sahut mbak Wati
" eh Wati gak takut kena sial deket deket sama wanita murahan! " ucap Asih yang baru keluar dari dalam kontrakannya
" jaga bicaramu Asih! " ucap mbak Wati marah
" aku bener kok kalau bukan wanita murahan jadi apa donk? julukan yang pas untuk seorang wanita yang hamil di luar nikah! " balas Asih lagi.
degh..
jantung Aluna serasa berhenti berdetak dari mana mbak Asih tau kalau dirinya sedang hamil.
" kalau punya mulut itu di jaga jangan suka fitnah! " balas mbak Wati lagi
" saya gak fitnah kok saya tau kamu hamil kan Aluna? " tanya Asih to the point
Aluna diam mematung mendengar ucapan Asih air matanya kembali turun membasahi pipi mulusnya.
" kenapa takut, atau malu udah ketahuan hamil duluan? " ucap Asih semakin menjadi jadi.
" gak nyangka ya padahal masih kecil loh, mukanya aja kelihatan seperti anak baik baik. " timpal seorang wanita paruh baya.
" aduh bude jaman sekarang ya muka baik baik gak menjamin kelakuannya baik baik juga. " jawab Asih
" ih amit amit deh jangan sampai nanti anakku jadi seperti dia. " ucap Ibu ibu lainnya.
" iya bu di jaga anaknya jangan sampai hamil tapi gak tau siapa bapaknya. " timpal Asih lagi.
" keterlaluan kamu Asih. " murka mbak Wati
sedangkan Aluna hanya bisa semakin menangis mendengar cacian dan hinaan dari para tetangga kontrakannya.
" ayo Aluna kita pergi saja gak penting melayani ucapan ibu ibu bermulut sampah seperti mereka. " ajak mbak Wati
Aluna langsung naik ke atas motor lalu menyembunyikan wajahnya di punggung mbak Wati
" eh kurang ajar kamu Wati ya bilangin kita kita mulut sampah. " ucap Asih marah
tapi mbak Wati gak peduli dia tetap melajukan motornya meninggalkan kontrakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
si asih di kasih cabe ke mulut ember nya baru tahu rasa
2023-10-26
0
LENY
ASIH MULUTMU JAHAT SE X TERANGGA YG LAIN JG TUNGGU AJA NNT KARMA KALIAN.
2023-09-20
1
ArRaf
tetangganya pada julid amat 🥺 di kampungku gak sampek sejulid itu pas ada yg senasib sama aluna , jadi bahan gibah tuh pasti , tp gak sampek dijulidin kek gtu tuh
2023-07-16
2