sepanjang jalan yang dilakukan Aluna hanya menangis, setiap hinaan yang di lontarkan oleh ibu ibu tadi terus terngiang ngiang di telinga Aluna.
mendengar Aluna yang terus menangis mbak Wati menghentikan motornya di pinggir jalan.
" sudah Aluna jangan menangis kasian anak kamu nanti ikutan sedih kalau mamanya juga sedih? " ucap mbak Wati
" kenapa mereka tega berkata seperti itu sama Aluna mbak? kata kata yang mereka ucapkan sangat menyakitkan sekali! " lirih Aluna
" Aluna itu adalah salah satu konsekuensi yang harus kita terima jika kita hamil sebelum menikah, hinaan, cacian bahkan dijauhi oleh masyarakat itu semua adalah hal yang harus kita terima! " papar mbak Wati
" tapi rasanya sakit sekali mbak! " lirih Aluna lagi
" mbak tau dan mbak sangat sangat mengerti, maka dari itu kamu harus kuat Aluna karena untuk kedepannya hal yang seperti tadi pasti akan selalu kamu temui dimana pun kamu berada, sebentar lagi kamu akan jadi mama Aluna, jika kamu sendiri saja tidak kuat menghadapi itu semua bagaimana caranya kamu akan menjaga dan melindungi anak kamu! " papar mbak Wati
" saat mbak Wati hamil dulu apa mbak mengalami hal seperti ini juga? "
" itu sudah pasti Aluna menjadi bahan gunjingan masyarakat baik di depan kita ataupun di belakang kita itu udah jadi salah satu akibat yang harus kita terima, karena hamil di luar nikah merupakan sesuatu yang sangat tabu di Indonesia ini Aluna. jadi apapun yang terjadi kamu harus jadi wanita kuat, bukan hanya kuat fisik tapi harus kuat mental juga. " ucap mbak Wati
" tapi bagaimana caranya mbak? " tanya Aluna
" caranya kamu harus ikhlas Aluna, ikhlas menerima semuanya, jangan pernah kamu masukkan ke dalam hati ucapan ucapan yang seperti tadi anggap saja angin lalu. " jawab mbak Wati menjelaskan
" InsyaAllah akan Aluna coba mbak, Aluna harus kuat demi anak Aluna. " sahut Aluna dan mbak Wati pun tersenyum mendengarnya
" nah gitu dong sekarang hapus air mata kamu, kamu gak mau kan nanti jadi bahan pertanyaan di warung karena mata kamu yang bengkak abis menangis. " ucap mbak Wati lagi dan Aluna pun langsung menghapus sisa air mata yang masih mengalir di pipinya.
" sekarang tinggal senyumnya aja yang belum nih. " ucap mbak Wati lagi dan Aluna pun langsung tersenyum manis
" ya sudah sekarang kita lanjut jalan ya ntar terlambat bisa ngamuk nyai ronggeng. "
" nyai ronggeng siapa mbak Wati? " tanya Aluna bingung
" nyai ronggeng itu ya bu ayu lah Aluna jadi siapa lagi, kamu lihat saja make up nya udah kayak penari ronggeng gitu. " jawab mbak Wati
" mbak Wati ini bisa saja, gitu gitu dia bos kita mbak Wati. " sahut Aluna.
mereka pun melanjutkan perjalanannya hingga sampai ke warung milik bu ayu tempat Aluna dan mbak Wati mencari nafkah.
" mbak Wati tau gak di mana penjual bakso yang enak? "
" kamu pengen bakso Aluna? " tanya mbak Wati
" iya mbak kok kayaknya enak gitu makan bakso panas plus pedas. "
"oke manti sepulang kerja mbak antar kamu ke penjual bakso yang di jamin top dan enak. "
" bener ya mbak Wati? " ucap Aluna bahagia
" iya bener lah, yuk lanjut kerja sebelum kena tegur sama bu ayu. " ajak mbak Wati
Aluna dan mbak Wati pun melanjutkan pekerjaannya seperti biasa pukul 5 sore mereka pulang.
saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju penjual bakso yang diinginkan Aluna
" kok kita ke taman mbak? " tanya Aluna heran
" iya penjual bakso yang mbak bilang, dia emang biasanya mangkal di taman sini, ayo buruan ntar keburu habis. " ajak mbak Wati sambil menggandeng tangan Aluna.
5 menit berjalan mereka pun tiba di tempat penjual bakso yang mbak Wati maksud.
" bang baksonya 2 ya yang pedes. " pinta mbak Wati
" siap neng Wati laksanakan. "
Aluna dan mbak Wati pun duduk di bangku tepat di belakang gerobak penjual bakso.
" abang penjual baksonya kenal sama mbak Wati? " tanya Aluna
" iya kenal karena mbak dulu sering banget makan bakso disini. " jawab mbak Wati
saat pesanan mereka sampai, Aluna yang baru melihat dan mencium aromanya saja sudah membuat air liurnya ingin menetes
" ini neng baksonya selamat menikmati. " ucap abang tukang bakso.
" terimakasih bang. " ucap Aluna dan mbak Wati bersama
Aluna pun mulai memcicipi baksonya dan saat satu sendok pertama masuk ke dalam mulut, mata Aluna langsung berbinar karena saking enaknya
tak membutuhkan waktu yang lama satu mangkok bakso sudah habis tak bersisa Aluna habiskan beserta kuahnya.
" berapa bang? " tanya Aluna
" murah neng hanya 30 ribu saja. " jawab si penjual bakso dan Aluna pun memberikan uang 30 ribu pada abang penjual bakso
" Terimakasih neng. "
" sama sama bang. " jawab Aluna
" kok kamu yang bayar sih Aluna? " protes mbak Wati
" gak apa apa lah mbak sekali sekali Aluna yang traktir masak mbak terus yang teraktir Aluna! "
" kamu itu adiknya mbak jadi udah seharusnya mbak bayarin kamu, uang yang kamu punya sekarang lebih baik di tabung untuk biaya persalinan kamu. " ucap mbak Wati menasehati
" mbak tenang aja kalau untuk biaya lahiran Aluna udah ngumpulin kok mbak. " sahut Aluna
Aluna dan mbak Wati pun pergi dari tempat abang penjual bakso, sebelum pulang mereka memutuskan untuk jalan jalan sebentar di taman
tapi saat sedang asik tertawa bersama mbak Wati ada seseorang yang memanggil Aluna.
" Aluna" panggil seseorang
Aluna yang merasa namanya di panggil itu pun berbalik badan dan
degh..
Aluna diam mematung melihat Abizar sedang jalan berdua bersama Mona teman sekelasnya yang tidak pernah menyukainya
" Aluna loe kok ada disini bukannya loe udah gak tinggal di Jakarta lagi? tanya Mona
" ayolah Mon kita pergi dari sini, gak penting juga nanyain dia. " sahut Abizar yang mengajak Mona pergi
" bener juga apa kata kamu abi ayo kita pergi. " jawab Mona berlalu meninggalkan Aluna
" tapi tunggu ada yang mau aku sampaikan sama Aluna sebentar ya Abi! " ucap Mona dengan nada manja dan Abizar pun mengangguk
Mona kembali berjalan mendekati Aluna dan berhenti tepat hadapannya, lalu Mona memajukan kepala sedikit hingga bibirnya tepat berada di telinga Aluna.
" loe tau gue dan Abizar udah jadian loh malah Abizar bucin banget sama gue dan satu lagi Abizar bilang ke gue kalau dia itu cuma mau mainin loe dong. " ucap Mona berbisik di telinga Aluna.
aluna yang mendengar ucapan Mona pun merasa sakit hati tapi Aluna sudah bertekad tidak akan ada lagi satu tetes air mata yang keluar untuk laki laki brengsek seperti Abizar
setelah Mona kembali ke posisi semula sekarang gantian Aluna yang memajukan kepalanya sedikit hingga bibirnya tepat di telinga Mona
" silahkan loe ambil bekas gue, laki laki sampah memang seharusnya di buang ke tempat sampah. " ucap Aluna berbisik
setelah mengucapkan itu Aluna dan mbak Wati pun berlalu meninggalkan Mona yang sedang marah.
" kurang ajar loe Aluna, brengsek! " maki Mona
tapi Aluna tidak peduli dan tetap terus berjalan bahkan Aluna melewati Abizar begitu saja tanpa menoleh apa lagi menyapa.
" tadi siapa Aluna? " tanya mbak Wati penasaran
" yang cewek namanya Mona dan yang laki laki namanya Abizar mbak. " papar Aluna
" Abizar orang yang udah hamilin kamu Aluna? " kaget mbak Wati dan Aluna pun mengangguk
" wah gak nyangka ganteng ganteng begitu ternyata brengsek. " ucap mbak Wati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2023-10-26
0
ArRaf
bogem sekalian tuh mulut mona 😤 ayo kuat aluna , km gak sendiri , ada si kecil yg bergantung hidup padamu
2023-07-16
1