keesokan harinya Aluna dan Wati kembali bekerja seperti biasanya tapi saat jam makan siang tiba warung tempat Aluna dan Wati mencari nafkah kedatangan pelanggan tak terduga.
" mau pesan apa mbak? " tanya Aluna yang belum menyadari siapa pelanggan yang sedang di layaninya itu.
" eh ada wanita yang hamil di luar nikah kerja di sini toh! " ucap Asih setengah berteriak mengundang atensi pelanggan lain yang sedang makan.
" mbak Asih mau pesan apa? tanya Aluna yang masih berkata sopan
" mana nih yang punya warung. " ucap Asih lantang
Bu Ayu yang kebetulan baru kembali dari pasar langsung masuk begitu mendengar ada yang mencarinya
" saya pemilik warung ini ada apa ya mbak? " tanya bu Ayu
" ibu yakin mau mempekerjakan wanita yang hamil di luar nikah? " ucap Asih
" hamil di luar nikah? siapa yang hamil di luar nikah mbak? " tanya bu Ayu bingung
" ya siapa lagi kalau bukan Aluna! " jawab Asih lantang membuat semua orang yang ada di warung tersebut memandang tak percaya pada Aluna, karena yang mereka tau selama ini Aluna merupakan wanita baik baik yang tidak pernah berbuat macam macam
" benar begitu Aluna? " tanya bu Ayu
" iya bu itu benar? " jawab Aluna tegas
" astagfirullah. " ucap semua orang yang ada di warung termasuk bu Ayu
Asih menyunggingkan sebelah bibirnya, tanda merasa puas sudah berhasil mempermalukan Aluna untuk kedua kalinya
" gak nyangka ya padahal wajahnya seperti anak baik baik tapi kelakuannya berbanding terbalik dengan wajahnya. " ucap salah satu pelanggan warung yang merupakan seorang ibu ibu
" iya ya diam diam menghanyutkan. " sahut yang lainnya
Aluna sudah bertekad bahwa dia harus kuat secara fisik dan juga mental dan sekarang saatnya Aluna membuktikan bahwa dia bukan lagi Aluna yang lemah.
" Anda masih mau mempekerjakan Aluna di sini? gak takut warungnya kena sial karena anak haram yang ada di perut Aluna itu. " ucap Asih lagi membuat suasana semakin bertambah panas.
Wati yang mendengar ucapan Asih yang sangat keterlaluan itu ingin menjawab tapi Aluna menghalanginya dengan memberi isyrat berupa gelengan kepala
" maaf Aluna saya gak mau warung saya kena sial gara gara kamu, jadi kamu saya pecat. " ucap bu Ayu langsung
mendengar Aluna di pecat Asih semakin menyunggingkan senyum kemenangannya.
" baik Aluna terima ke putusan bu Ayu, "
" tapi sebelumnya Aluna mau tanya sama mbak Asih, apa salah Aluna sama kamu mbak? sampai kamu selalu menganggu hidupku? Aluna gak pernah membuat masalah sama kamu, Aluna juga gak pernah merebut pacar kamu, dan Aluna hamil pun gak ada sangkut pautnya sama kamu? tapi kenapa kamu terlalu ikut campur dalam urusanku! " tanya Aluna
Asih hanya diam tidak bisa menjawab semua pertanyaan Aluna.
" kenapa diam mbak bingung mau jawab apa? gak tau mau alasan apa? " tanya Aluna lagi
" jangan sok tau kamu Aluna, gak penting bagiku untuk jawab pertanyaan kamu? " jawab Asih beralasan
" oh gak penting ya, tapi kenapa kamu ikut campur dalam urusan pribadiku, bahkan kamu sampai rela datang jauh jauh dari kontrakan sana ke sini untuk membuat Aluna di pecat! " sahut Aluna yang berjalan semakin dekat ke arah Asih
" jangan dekat dekat kamu Aluna. " hardik Asih yang semakin mundur kebelakang.
" kenapa mundur mbak Asihku sayang, takut atau jijik sama wanita yang hamil di luar nikah seperti Aluna ini. "
mendengar ejekan dari Aluna emosi Asih menjadi tersulut, Asih langsung membusungkan dadanya lalu berjalan maju mendekati Aluna.
" kurang ajar kamu Aluna. " ucap Asih yang akan menarik rambut Aluna tapi Aluna lebih dahulu memegang tangan Asih lalu memutarnya ke belakang.
" jangan mbak kira orang diam akan selamanya tetap diam, binatang saja jika terus menerus di ganggu dia akan melawan apa lagi Aluna. jika hanya Aluna yang mbak hina Aluna tarima tapi mbak sudah berani menghina anak Aluna yang tidak berdosa ini. " ucap Aluna yang semakin kuat memegang tangan Asih
" lepasin sakit Aluna. " bentak Asih
" rasa sakit yang mbak rasakan saat ini tidak sebanding dengan rasa sakitnya hati Aluna, seorang ibu yang anaknya sudah di hina oleh wanita yang belum tentu lebih suci dan lebih baik dari Aluna. " ucap Aluna lagi mendorong tubuh Asih sambil melepaskan pegangan tangannya.
Wati sampai terpaku dengan mulut menganga melihat perubahan drastis pada Aluna, Aluna yang biasanya lemah dan hanya menangis, sekarang berubah menjadi lebih berani bahkan melawan tanpa rasa takut sedikit pun.
" kurang ajar kamu Aluna. " maki Asih sambil memegang pergelangan tangannya yang sakit.
" maaf Bu Ayu sudah buat keributan di warung ibu, Aluna permisi. " pamit Aluna lalu pergi meninggalkan warung
Wati yang melihat Aluna pergi juga ikut pergi meninggalkan warung.
" maaf Bu Ayu kalau Aluna di pecat saya juga akan berhenti bekerja di sini. " ucap Wati
" tunggu kenapa kamu harus berhenti Wati yang saya pecat Aluna bukan kamu. " cegah bu Ayu
" maaf bu Ayu tapi Aluna itu adik saya, sebagai kakak saya harus selalu ada bersama adik saya, terimakasih bu Ayu sudah mau menerima kami kerja di sini tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya permisi bu Ayu. "
" Assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikumsalam jawab semua orang yang ada di warung kecuali Asih yang hanya diam sambil terus memegang pergelangan tangannya yang semakin terasa sakit.
setelah Wati pergi Asih pun ikut pergi meninggalkan warung tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Wati setengah berlari menuju tempat kos mereka guna menyusul Aluna.
" Aluna. " panggil Wati saat melihat Aluna hanya diam duduk di bawah pohon depan kamar kos mereka
" eh mbak Wati, kok ikut pulang? tanya Aluna yang sudah kembali ke mode lembutnya.
Wati pun mendekat lalu memegang kening Aluna.
" gak panas. " ucap Wati
" mbak kira Aluna sakit apa! " ucap Aluna cemberut
" bukan begitu Aluna mbak hanya syok melihat kamu seperti tadi, mulut mbak sampai menganga tau Aluna untung air liur mbak gak menetes. " canda Wati mencairkan suasana.
" mbak Wati ini bisa aja, kalau sampai netes nanti Aluna bantu lap pake kain pel! " balas Aluna balik bercanda
" kamu kira mbak lantai apa," sahut Wati dan Aluna pun tertawa terkekeh.
" nah gini kan lebih cantik dari pada marah marah kayak tadi serem tau! "
" mbak Wati ini, tadi Aluna hanya refleks mbak dengar mbak Asih menghina anak Aluna, emosi Aluna langsung memuncak ke level yang tertinggi. "
" ternyata bener ya kalau marahnya orang diam itu nyeremin. " sahut Wati.
" mbak ini dari tadi bilangin Aluna serem emangnya Aluna setan apa? " ucap Aluna cemberut
" ya gak lah, mana ada sih setan yang cantiknya kayak adik mbak ini. " sahut Wati sambil mengacak acak rambut Aluna
" tapi mbak belum jawab pertanyaan Aluna mbak kenapa ikut pulang? "
" mbak berhenti bekerja di warung! " jawab Wati
" maafin Aluna ya mbak? " ucap Aluna tiba tiba
" kenapa kamu minta maaf Aluna? "
" semenjak mbak dekat dengan Aluna mbak jadi kena sial terus, " jawab Aluna tertunduk sedih
" siapa bilang mbak kena sial! justru semenjak mbak kenal kamu, mbak jadi merasa jauh lebih bahagia, mbak jadi tau rasanya punya keluarga dan mbak juga jadi tau bagaimana rasanya punya seorang adik. " sahut Wati dengan tersenyum memandang Aluna.
" terimakasih ya mbak, mbak selalu ada buat Aluna dan mbak juga selalu membela Aluna, Aluna merasa sangat beruntung bisa kenal mbak Wati. " ucap Aluna dengan mata yang berkaca kaca
" sama sama, udah jangan sedih sedih bumil kasian babynya. " sahut Wati mengingatkan
" mbak Aluna punya satu permintaan deh! " ucap Aluna tiba tiba
" permintaan apa Aluna? " tanya Wati penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2023-10-26
0
ArRaf
sejauh ini aku puas banget baca cerita kakak , bener2 teliti , jarang typo , ini yg utama kalo aku baca cerita , bikin nyaman , karene beberapa kali baca cerita tuh banyak typo nya , padahal ceritanya bagus
semoga ini happy ending yaa , meskipun dah tamar , tp aku belum baca endingnya kok 😬
2023-07-16
1