selesai sarapan Aluna dan Wati kembali menunggu pintu ruang UGD terbuka dengan perasaan yang sudah bercampur aduk, sekian lama menunggu 30 menit kemudian pintu ruang UGD pun terbuka dan keluarlah seorang dokter dari dalam
Aluna dan Wati langsung bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah dokter yang baru keluar tadi
" bagaimana kondisi anak saya dokter? " Tanya Aluna yang sangat mengkhawatirkan kondisi putri kecilnya
" mohon maaf putri anda saat ini dalam keadaan koma dan kami harus memindahkannya ke ruang ICU agar kondisinya dapat terpantau dengan intensif! "
jedeeerrrr
seperti tersambar petir di siang bolong, Aluna kaget tubuhnya hampir limbung terjatuh mendengar penjelasan dari dokter, untung Wati dengan sigap menangkap tubuh Aluna agar tidak terjatuh ke lantai
" Kiaraaa... " Aluna kembali menangis histeris
" dokter tolong lakukan yang terbaik untuk keponakan saya! " pinta Wati yang ikut mengeluarkan air matanya
" kami akan berusaha semaksimal mungkin, untuk keluarga di harap segera membayar biaya administrasinya! kalau begitu saya permisi dulu, mari! " pamit sang dokter yang segera meninggalkan ruang UGD
setelah dokter pergi Wati langsung memeluk Aluna dengan sangat erat
" Kiara mbak kenapa semua ini harus terjadi sama Kiara, andai saat itu Aluna gak mengizinkan Kiara pergi mungkin Kiara tidak akan kecelakaan dan sampai koma seperti ini mbak! " ucap Aluna sambil menangis tersedu sedu
" Aluna menyesal mbak andai Aluna lebih tegas melarang Kiara mungkin Kiara sekarang masih sehat dan masih ada di sini bersama kita mbak! "
" ini semua salah Aluna mbak ini semua salah Aluna! " ucap Aluna uang terus menyalahkan dirinya sendiri
" sudahlah Aluna, tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri ini semua sudah menjadi ketentuan dari Allah Aluna. " ucap Wati menasehati
" sekarang apa yang harus Aluna lakukan mbak Aluna bingung, jika bisa Aluna rela menggantikan posisi Kiara mbak, gak apa apa Aluna yang sakit tapi yang terpenting Kiara selalu sehat! "
" istighfar Aluna kamu harus kuat, Kiara di dalam sedang berjuang untuk sembuh kalau kamu saja tidak kuat bagaimana dengan Kiara? "
" yang Kiara butuhkan adalah semangat dan doa dari kita terutama dari kamu ibunya! sekarang kamu tunggu disini mbak mau bayar biaya administrasinya dulu! " ucap Wati lalu meninggalkan Aluna sendirian di depan ruang UGD
setelah membayar biaya administrasinya Wati segera kembali ke depan ruang UGD
" gimana mbak apa uangnya cukup? tanya Aluna
" untuk sementara ini sih masih cukup Aluna tapi kalau untuk kedepannya mbak gak bisa menebaknya! "
" gimana kalau Aluna cari kerja mbak? " usul Aluna
" emangnya kamu mau kerja apa Aluna?
" kerja apa saja Aluna mau mbak yang penting punya penghasilan untuk tambahan biaya pengobatan Kiara!
" ya sudah nanti mbak akan cari info lowongan pekerjaan dan nanti mbak juga akan bantu kamu kerja! " sahut Wati
" biar Aluna saja yang kerja mbak, mbak gak usah kerja tapi Aluna titip Kiara ya mbak? "
" kamu yakin mau kerja sendiri Aluna? tanya Wati memastikan
" yakin mbak kalau kita berdua kerja nanti siapa yang akan jaga Kiara?
" ya sudah jika itu mau kamu, nanti mbak akan bantu cari informasi kerja! "
Tidak lama dua orang suster keluar mendorong ranjang Kiara
" Kiara! " ucap Aluna dan Wati bersama
mereka pun mengikuti dua orang suster yang akan membawa ranjang kiara menuju ke ruang ICU, sampai di ruang ICU mereka hanya bisa melihat dari balik dinding kaca, setelah suster keluar barulah Aluna di izinkan masuk ke dalam untuk melihat Kiara
saat berada di dalam hati Aluna kembali hancur berkeping keping saat melihat kondisi putri kecilnya yang saat ini sedang koma, Aluna berjalan perlahan lahan menguatkan kaki agar tidak tidak luruh ke lantai, menguatkan tekad agar tidak menangis di hadapan putrinya
" assalamu'alaikum putri cantiknya mama! " ucap Aluna saat berada di sebelah ranjang anaknya
" Kiara kenapa jadi seperti ini nak! Kiara ngambek ya sama mama, makanya Kiara boboknya lama? mama minta maaf ya sayang kalau mama salah? "
" tapi Kiara boboknya jangan lama lama ya! mama rindu sekali sama Kiara, rindu bobok bareng Kiara, rindu main bareng Kiara, rindu menjawab semua pertanyaan dari Kiara yang masyaallah tidak pernah ada habisnya! " ucap Aluna lagi sambil berusaha menahan lajunya air matanya
" Kiara cepat bangun ya, kalau Kiara bangun nanti mama akan masakin sup ayam kesukaan Kiara! "
" maaf Bu waktu jenguknya sudah habis! " ucap salah satu suster penjaga ICU
" sayang mama keluar dulu ya nanti mama akan kesini lagi buat jengukin Kiara, mama sayang sekali sama Kiara. " ucap Aluna lalu mengecup kening putri kecilnya
" Sus tolong jagain anak saya! segera hubungi saya kalau ada kabar apa pun tentang putri saya! " pinta Aluna dengan mata yang berkaca kaca
" ibu tenang saja saya pasti akan melakukan yang terbaik! " jawab suster tersebut
sementara di luar ruangan Wati sudah menangis sedih melihat interaksi antara Aluna dan Kiara, Wati dapat melihat dengan jelas kasih sayang yang sangat luar biasa dari seorang ibu muda seperti Aluna
" sudah jenguknya? " tanya Wati dan Aluna hanya mengangguk
" sekarang kita cari kontrakan dulu yuk yang dekat dekat sini saja. " ajak Wati
" Kiara gimana mbak? "
" InsyaAllah Kiara aman disini kita harus pulang, kita butuh istirahat supaya tetap sehat dan kamu juga katanya mau kerja!
" ya sudah mbak ayo! " ucap Aluna menyetujui
Wati dan Aluna mulai berjalan meninggalkan ruang ICU tapi Aluna masih saja terus melihat ke arah belakang karena tidak tega meninggalkan putri kecilnya di sana sendirian
" ayo Aluna nanti selesai istirahat kita bisa ke sini lagi buta jengukin Kiara! "
akhirnya dengan berat hati Aluna pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke parkiran
" ini gimana cara bawanya mbak? gimana kalau Aluna jalan kaki aja mbak yang bawa motornya! "
" emangnya gak apa apa kamu jalan kaki? "
" gak apa apa mbak duluan saja nanti mbak kabari Aluna aja kontrakannya dimana! "
" ya sudah kalau gitu mbak duluan ya kamu hati hati! " sambung Wati yang langsung pergi dengan mengendarai motornya
Wati keluar dari lingkungan rumah sakit menuju jalan besar tidak terlalu jauh dari rumah sakit Wati melihat tulisan rumah di kontrakan langsung saja Wati menghubungi nomer ponsel hang tertera di situ
" Halo selamat sore! ini saya bicara dengan siapa ya? " tanya seorang wanita paruh baya di sebrang sana
" maaf ibu nama saya Wati saya berminat untuk menyewa rumah kontrakan ibu yang berada di dekat rumah sakit Mutiara Jakarta saat ini saya sudah berada di depan kontrakannya kalau ibu tidak keberatan saya ingin menempatinya hari ini juga! "
" ya sudah mbak tunggu sebentar ya saya akan segera ke sana?
" iya bu saya tunggu! " sahut Wati yang langsung memutuskan sambungan telfonnya
tidak lama dari itu datang ibu ibu dengan bergaya nyentrik datang menghampiri Wati
" dengan mbak Wati ya! " sapa ibu ibu tersebut
" iya bu saya Wati! "
" perkenalkan saya Ira pemilik kontrakan ini, mari mbak kita liat liat dulu kontrakannya! " aja bu Ira
Wati pun mengikuti bu Ira masuk ke dalam kontrakannya dan melihat lihat isi dalam kontrakan tersebut yang ternyata sudah lengkap beserta furniturnya
" gimana mbak apa mbak jadi mau kontrak rumah ini? " tanya bu Ira
" jadi bu saya ambil 3 bulan dulu dan ini uangnya! " sahut Wati sambil menyerahkan uang kontrakannya
" ini kuncinya mbak, semoga betah ya! "
" terimakasih bu! " ucap Wati dan bu Ira pun segera pergi dari kontrakan tersebut dengan senyum yang mengembang lebar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments