Wati terus melajukan motor bebek kesayangannya semakin jauh dari kontrakan mereka.
" sekarang kita harus kemana mbak? " tanya Aluna bingung
" kamu tenang aja kita cari tempat tinggal baru, kalau mbak gak salah di dekat warung ada kos kosan tapi tempatnya lebih kecil dari kontrakan kita yang semalam kamu mau Aluna? "
" mau mbak yang penting kita gak tidur di jalan. "
" ok kita kesana sekarang. "
Wati kemudiah menambah laju kecepatan motor bebek kesayangannya, saat tiba dikos kosan yang di maksud Wati ternyata hanya ada satu kamar yang kosong.
" gimana Aluna hanya satu kamar yang kosong? " tanya Wati
" yaudah mbak gak apa apa kita berbagi kamar saja. " jawab Aluna
" ya sudah kita ambil bu kamarnya dan ini uang sewanya. " ucapWati pada pemilik kos kosan tersebut
" ini kunci kamarnya semoga betah ya? " sahut ibu kos
" iya bu terimakasih " jawab Aluna dan Wati bersama
setelah ibu pemilik kos pergi, Aluna dan Wati masuk ke dalam tempat tinggal baru mereka.
" semoga gak ada yang usil lagi di sini ya mbak? "
" iya semoga saja Aluna, " jawab Wati
mereka memasukkan semua pakaian mereka ke dalam lemari yang sudah tersedia di kamar kos tersebut.
" mbak Aluna mandi dulu ya gerah banget. " pamit Aluna
" ibu hamil gak boleh mandi malam malam Aluna. " ucap Wati mengingatkan
"yah masak Aluna gak boleh mandi sih mbak kan gerah. "
" jangan membantah bumil cantik. " sahut Wati sambil mengusap perut buncit Aluna
" lebih baik kamu cuci muka dan ganti baju, ingat jangan mandi. " ucap Wati lagi mengingatkan
" siap mbakku sayang. " jawab Aluna lalu pergi ke dalam kamar mandi
" semenjak ada Aluna aku jadi merasa punya keluarga dan merasa punya tanggung jawab sebagai kakak, ternyata begini ya rasanya memiliki adik. " ucapWati pelan
Wati Andari atau yang biasa di sapa mbak Wati adalah seorang wanita cantik berusia 21 tahun yang tumbuh dan di besarkan di sebuah panti asuhanasuhan yang berada di desa yang lumayan terpencil.
Wati tidak pernah tau siapa kedua orangtuanya dan siapa keluarganya, menurut cerita ibu panti Wati yang saat itu masih baru saja di lahirkan di tinggalkan begitu saja di depan panti asuhan tanpa pakaian dan hanya di bungkus oleh selembar selendang tipis.
sejak saat itu Wati di asuh dan di besarkan di panti asuhan tapi sayang tidak ada satu keluarga pun yang ingin mengadopsi Wati hingga Wati lulus sekolah menengah atas Wati tidak pernah tau bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga.
setelah lulus sekolah menengah atas Wati merantau ke Jakarta dan bekerja di sebuah kafe, sejak bekerja di kafe Wati yang dulunya tampil sederhana berubah menjadi sosok yang cantik dan modern.
hingga Bara anak pemilik kafe tempatWati bekerja jatuh cinta padanya. mereka pun resmi berpacaran tanpa sepengetahuan siapa pun hingga akhirnya mereka melakukan sebuah kesalahan yang mengakibatkan Wati hamil.
Wati yang bingung mengatakan prihal ke hamilannya pada kekasihnya, Bara yang mengetahui kekasihnya hamil senang bukan kepalang dan berniat untuk menikahi Wati tapi saat Bara mengungkapkan keinginannya untuk menikahi Wati pada kedua orangtuanya tapi kedua orangtua Bara menentang dan menolak dengan tegas bahkan melarang Bara untuk bertemu Wati lagi.
kedua orangtua Bara langsung meminta Bara untuk kembali ke Amerika saat itu juga. dengan hati yang berat Bara pergi meninggalkan kekasihnya orang yang sangat dia cintai. dan kedua orangtua Bara langsung memecat Wati saat itu juga.
dengan hati yang sedih Wati pergi membawa kenang kenangan yang sangat berharga dari kekasihnya Bara sejak saat itu Wati terus berjuang hidup sendiri di tengah kejamnya ibu kota Jakarta.
tapi sayang saat Wati melahirkan buah cintanya dengan Bara, anak mereka meninggal sesaat setelah di lahirkan.
dengan perasaan sedih dan hancur, Wati mengikhlaskan kepergian anaknya. setelah banyak lika liku hidup yang Wati jalani sejak saat itu juga Wati memutuskan untuk menutup rapat pintu hatinya dan tidak akan pernah membukanya lagi untuk siapa pun.
hingga kehadiran Aluna yang tinggal di sebelah kontrakannya membawa warna baru dan semangat baru dalam hidupWati, sejak mengenal Aluna rasa sayang sebagai seorang kakak dalam diri Wati tiba tiba muncul begitu saja, melalui Aluna juga Wati jadi tau rasanya punya keluarga dan tau rasanya punya adik itu seperti apa.
apalagi saat Wati mengetahui Aluna mengalami nasib yang sama seperti dirinya dahulu, Wati semakin menyayangi Aluna dan bertekad untuk selalu melindungi dan menjaga Aluna.
" mbak Wati... mbak Wati... " panggil Aluna dengan menggoyang goyangkan tangannya di depan wajah Wati.
" mbak Wati. " panggil Aluna dengan suara yang sedikit meninggi
" eh ada apa Aluna? " kaget Wati
" mbak Wati kenapa dari tadi bengong terus Aluna panggil diem aja gak ada respon! "
" maaf Aluna mbak ngelamun tadi. " jawab Wati sambil cengengesan
" mbak Wati gak mandi? " tanya Aluna
" oh iya sampai lupa, mbak mandi dulu ya? " sahut Wati lalu masuk ke dalam kamar mandi dan memulai ritual mandinya.
selesai mandi mbak Wati menemui Aluna yang sedang rebahan di atas ranjang.
" Aluna kamu mau makan apa? "
" hmmm Aluna pengen nasi goreng kambing mbak Wati. "
" kamu mau makan di sini atau makan di tempatnya? tanya Wati lagi
" pengen makan di tempatnya langsung mbak. " jawab Aluna
" ya sudah kita ke bawah yuk kebetulan di pertigaan sana ada penjual nasi goreng kambing yang enak. "
" ya sudah mbak ayuk. " sahut Aluna antusias langsung bangun dari ranjangnya
" pelan pelan aluna jangan terburu buru gitu lah. " ucap Wati khawatir
" ayo dong mbak wati kita pergi sekarang aluna udah gak sabar nih. " ajak aluna memaksa
" iya ayo ayo, kalau udah tentang makanan aja gak bisa ditunda dasar bumil untung sayang." sahut wati sambil mengacak acak rambut Aluna
" ih mbak wati jangan di acak acak dong ntar rusak rambut Aluna. " ucap Aluna ngambek
" uluh uluh bumilnya ngambek nih ceritanya, ya sudah deh gak jadi makan nasi goreng kambing. " sahut Wati sambil melirik ke arah Aluna yang sedang ngambek sambil memanyunkan bibirnya.
" yah jangan dong mbak nanti kalau anak Aluna ileran gimana? "
" makanya jangan ngambek ngambek, ayok kita pergi sekarang nanti ke buru kemalaman. "
Aluna dan Wati keluar dari kamar kos mereka dan berjalan menuju ke pertigaan karena letaknya yang tidak terlalu jauh mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja.
seperti biasa Aluna memakai pakaian yang kebesaran untuk menutupi perutnya yang sudah sedikit mwmbuncit itu.
" masih jauh mbak tempatnya? " tanya Aluna
" gak kok itu di depan sana? " tunjuk Wati pada sebuah gerobak nasi goreng yang ramai pembeli
" yang ramai sekali itu mbak? " tanya Aluna lagi dan Wati pun mengangguk.
sampai di tempatnya mereka harus mengantri untuk bisa memesan nasi goreng tersebut.
" kamu duduk saja di sini mbak yang akan ngantri. " titah Wati
Aluna mengangguk, cukup lama mereka menunggu sekitar 45 menit menunggu akhirnya pesanan mereka sampai dan dalam sekejab dua piring nasi goreng kambing habis,
" alhamdulillah Aluna kenyang mbak untung rasanya enak jadi worth it lah nunggu lama. " ucap Aluna.
" alhamdulillah kalau kamu suka, sekarang kita pulang ya sudah malam. " ajak Wati
" ayo mbak Aluna pun udah ngantuk. " jawab Aluna yang kemudian mwnguap.
" dasar bumil kalau udah makan pasti ujung ujungnya tidur. " sahut Wati sambil geleng geleng kepala dan Aluna hanya tertawa sambil menunjukkan deretan giginya yang berjajar rapi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wirda Lubis
mungkin si Wati kakak kandung si Aluna
2023-10-26
0
ArRaf
kasian wati 🥺
semoga wati dan aluna bisa menemukan bahagianya 🫶🏻🌹
2023-07-16
1