TEMAN LAMA BAG-7

SIAPA DIRIMU?.

Pertanyaan yang kini terus muncul setelah otaknya bekerja.

Ia yakin, tak pernah bertemu atau bahkan melihat arwah laki-laki yang kini saling melempar pandangan denganya.

Tapi, dari pada terus berlarut memikirkan hal tersebut, kini kei segera memapah kenzo untuk beristirahat, namun, kenzo menolak lalu, kenzo mengeluarkan sebuah borgol dari balik saku jasnya, untuk ia pasangkan pada pelaku penembakan.

Sambil menahan rasa sakit pada sekujur tubuhnya, kenzo berusaha mendekati pelaku tanpa bantuan dari rekan kerjanya. Saat akan meraih tangan pelaku, tiba-tiba pelaku mencekik batang lehernya menggunakan kedua tangannya sendiri.

Pria berbaju hitam itu terus mencengkram lehernya sendiri dengan kencang, mulutnya menganga, namun, tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun, lalu matanya melotot hingga, terlihat seperti akan keluar dari tempatnya.

Kenzo kebingungan melihat itu, dengan tenaga yang tersisa ia berusaha melepaskan cekikan itu. Disisi lain kei tau bahwa perbuatan itu terjadi bukan karna pelaku ingin mencekik dirinya sendiri melainkan sosok arwah laki-laki yang telah menolong nya itu mengontrol gerakan tangan dari pria berbaju hitam.

Sehingga orang biasa akan melihat seperti pria itu mencekik lehernya sendiri.

" HENTIKAN!, " perintah kei pada sosok penolongnya.

Kenzo yang mendengar langsung mengalihkan pandangannya pada partner kerjanya, namun, saat ia melihat kearah kei, dia tidak seperti bicara padanya, karena kei melihat kearah lain yaitu arah sebelah kanannya.

Benar saja, setelah rekan kerjanya mengucapkan hal itu, perlahan cengkraman nya mulai melunak dan kini pria itu mulai batuk hingga hampir memuntahkan isi perutnya. Melihat hal itu, dengan ketangkasan nya kenzo segera memborgol orang tersebut dan kini ia mengistirahatkan tubuhnya pada kursi penunggu pasien.

Kenzo merasa tulangnya remuk, seluruh badanya terasa sakit, darah terus mengucur dari kening sebelah kirinya, bajunya robek serta begitu kotor.

Walaupun begitu, kenzo sangat bersyukur dia masih hidup.

" Hiks... tuan kenzo. "

Sebuah pelukan hangat yang datang entah dari mana, kini begitu erat memeluknya. Kenzo tak ingin mengacaukan moment dengan berkata bahwa perut disebelah samping, di bawah dadanya begitu sakit.

Ia membiarkan kedua tangan sosok tersebut terus melingkar, mendekap tubuhnya. Kenzo mengusap puncak kepala sosok yang kini menangis, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik kenzo.

" Hikss... tuan kenzo... hikss... aku takut. "

" Tak apa airi, semuanya akan segera selesai, " ucap kenzo sembari mengusap puncak kepala airi dengan lembut.

Mereka terlalu larut pada kejadian yang baru saja mereka alami hingga tak sadar keadaan rumah sakit begitu kacau. Seluruh perawatan serta dokter mondar mandir, mengurus berbagai hal karena mati listrik yang telah mereka alami. Tanpa sengaja seorang perawat melihat apa yang ada di kamar pasien airi.

" Apa yang telah terjadi disini?!!, " ucapnya setelah melihat, darah yang menggenang diatas sosok seorang pria yang tengah kesakitan.

Kei mengalihkan pandangan nya pada sumber suara yang kini berada persis di belakang badannya.

Perawat itu masuk, dan segera memeriksa keadaan pria tersebut. Disela-sela pemeriksaan nya, kedua bola matanya tak sengaja melirik kearah kenzo yang kondisinya tak kalah menyedihkan dari pria yang kini tengah berbaring tak berdaya itu.

" Tunggu, ada apa denganmu?!!, " tanya sang perawat penasaran.

Kenzo menunjukkan lencananya dan memberi tahu bahwa, pria yang tengah terbaring adalah pelaku penambakan yang berusaha memb*n*h temannya. Ia juga berkata bahwa, ia tidak apa-apa dan lebih baik jika pria itu diobati terlebih dahulu.

Sang perawat langsung mengerti dan segera memangil teman-temannya untuk membawa pria yang tengah berbaring itu keruang operasi.

Setelah sang pria dievakuasi kini kei bertanya pada kenzo, bagaimana bisa ia berkata tidak apa-apa padahal terlihat dengan jelas dari raut wajahnya kini yang sedang menahan rasa sakit.

" Bagaimana bisa kau membohongi dirimu sendiri tuan kenzo!!, lihat dirimu sekarang!!, " ucap kei dengan sedikit kesal.

" Aku tidak ap-, ssstt, " jawab kenzo dengan mendesis, menahan rasa sakit pada perut samping di bawah dada sebelah kirinya.

" Aku mohon berhenti lah membohongi dirimu sendiri!!. "

"..."

Kenzo terdiam mendengar ucapan rekan kerjanya.

Ia tak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun lagi, mulutnya serasa terkunci mendengar hal itu, sedangkan airi kini perlahan mulai melepaskan pelukannya karna perkataan perempuan cantik itu.

" Maafkan aku tuan kenzo, " ucap airi yang hanya dibalas senyum tipis serta usapan pada kepalanya.

Ketiganya kini hanya saling diam satu sama lain hingga suasana dirumah sakit tenang. Setidaknya butuh waktu sekitar 5 jam hingga kondisi pulih.

Semua tenaga medis kelelahan akibat hal itu dan mereka juga mendapat kabar bahwa sebanyak 6 orang tidak terselamatkan akan hal itu. Tiga orang diantara nya meninggal, akibat alat bantu pernafasan mereka mati, dan 3 lainnya meninggal akibat sedang menjalani operasi.

Setelah keadaan benar-benar memungkinkan, kenzo segera memeriksa keadaannya ditemani oleh kei, sedangkan airi tidur, ditemani oleh seorang perawat.

Dokter yang memeriksa kenzo menyuruhnya untuk melakukan rontgen, agar mendapat pemeriksaan lebih menyeluruh. Setelah hasilnya keluar, Dokter memberitahu bahwa, 3 Tulang rusuk nya patah atau lebih tepatnya 3 tulang rusuk palsu sebelah kirinya patah, untung saja tidak mengenai pada bagian vital milik kenzo. Untuk bagian pada kepala tak ada sesuatu yang serius, dan bagian yang lain hanya mengalami luka-luka lecet.

Benar-benar sebuah keajaiban, setelah ia mengalami kecelakaan yang cukup parah, kepala nya tak mengalami cedera serius. Sekali lagi, kenzo benar-benar berterimakasih pada tuhan karna telah begitu menyayangi nya.

Setelah itu kenzo menjalani beberapa perawatan untuk tulang rusuknya yang patah, sedangkan partner kerjanya kini, meminta izin untuk keluar sebentar, mencari udara sejuk dan ia mengiyakan itu.

Tak butuh waktu lama kini kei berada di luar rumah sakit, ia berjalan kearah taman kecil yang berada di samping bangunan rumah sakit.

Ia mengistirahatkan tubuhnya pada kursi kayu taman.

Menikmati Angin yang terus berhembus melewati seluruh tubuhnya dengan lembut. Rambutnya berterbangan terkena angin lembut yang begitu bersahabat dengannya.

Saking terlarut nya dengan suasana tersebut, kei melupakan tujuan sebenarnya ia keluar dari rumah sakit.

" Ah maaf, aku terlalu larut dengan suasana, " ucapnya sembari berbalik arah kearah sebelah kirinya.

" Tidak apa, aku suka melihatmu seperti itu.

Sebenarnya aku selalu suka dengan apapun yang kau lakukan, " ucap sosok yang duduk di sebelah kiri kei.

" Aku benar-benar tidak tau siapa dirimu, tapi terimakasih telah menolong ku.

Aku benar-benar berterimakasih, " ucap kei sembari membungkuk 45° kepada sosok tersebut.

" Sayang sekali kau tidak mengenaliku, yah sekarang anggap saja aku fans mu, " ucap sosok tersebut dengan melemparkan senyum manis kearahnya.

" Oh iya, tentang ciuman itu aku minta maaf ya, aku selalu ingin melakukannya sejak dulu, hihihi. "

Tanpa rasa bersalah sosok itu malah terus cengengesan kegirangan karna perbuatan yang telah ia lakukan.

Kei bahkan baru ingat jika hal itu telah terjadi padanya, kini ia merasa kesal dan berusaha memukul lengan sosok tersebut walau hasilnya nihil.

" Aaaa, benar juga, kau sudah merampas ciuman pertama ku. Rasanya aneh sekali dicium oleh seorang arwah. "

" Hei, hei kata-kata itu menusuk hatiku, harusnya kau bangga bisa dicium arwah pria tampan seperti ku, " ucap Arwah laki-laki tersebut dengan rasa percaya diri yang tinggi.

" Terserah lah tapi, aku agak kesal sekarang, ngomong-ngomong siapa namamu?, " tanya kei penasaran walau sedikit merasa kesal.

" Kazumi, atau kau boleh memanggilku sayang, " ucap sosok tersebut dengan meringis kegirangan hingga hampir seluruh giginya dapat di lihat dengan jelas oleh yang bisa melihat nya.

Setelah mendengarkan itu kei tersenyum canggung dan kini dalam hatinya ia mengasihani dirinya sendiri, karena selalu dipertemukan hal-hal aneh dalam hidupnya.

......................

Pada pagi harinya, sekitar jam 8 pagi, kenzo tak menyia-nyiakan waktu, setelah airi bagun dari tidurnya, ia, kei, dan airi segera keluar dari rumah sakit. Kenzo tau bahwa, dirinya mungkin telah diawasi, ia memutar otaknya agar tidak ada lagi yang mengincar airi karena dialah satu-satunya kunci untuk mengungkapkan kebenaran kasus hideki.

Yang terpikirkan pada otaknya kini, hanya satu orang yang bisa membantunya.

Kenzo menghela nafas panjang, ia merasa malas jika harus berurusan dengan orang itu, tapi disisi lain dia membutuhkan bantuan orang itu.

" Tuan kenzo kau tak apa?, " tanya kei setelah, melihat atasannya menghela nafas panjang.

" Yah, aku hanya malas dengan orang yang akan kita temui nanti. " jawab kenzo sembari mengendarai mobilnya.

......................

Setelah perjalanan yang lumayan menyita waktu, kini mereka telah sampai pada tempat tujuan.

Terlihat sebuah gedung yang amat besar menjulang tinggi, dengan banyak orang berpakaian formal berlalu lalang di depan dan di dalam gedung.

Saat mereka memasuki gerbang gedung tersebut, mereka disambut oleh patung besar dewi themis, dan disamping kanan dan kiri mereka terdapat taman-taman kecil dengan burung-burung kecil beterbangan disana. Walau ramai tapi terlihat damai berkat taman-taman hijau yang menghiasi disekeliling gedung.

Mereka kini melewati beberapa anak tangga, agar sampai pada pintu masuk gedung dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi.

Tak membutuhkan waktu lama kini mereka telah sampai di dalam gedung. Kenzo menghampiri petugas di lobi dan tak lama kenzo kembali dengan membawa petugas tersebut dan kini mereka diantar ke sebuah ruangan dan duduk di sebuah ssofa empuk berwarna abu-abu yang panjang.

Disana mereka disuguhi dengan Masing-masing secangkir teh hangat, serta disuruh menunggu, sampai orang yang mereka cari sampai. Setelah menunggu sekitar 20 menit seseorang membuka pintu ruangan itu dan masuk.

Terlihat seorang pria tinggi dengan setelan jas berwarna navy dengan kemeja putih pada bagian dalam serta sebuah dasi yang serasi dengan warna jas yang dipakainya melingkar rapih beserta kerah yang kini melingkar di batang lehernya.

Sosok itu memiliki alis yang tebal serta bentuk rahang yang kaku dan tajam, semakin mempertegas bahwa, ia sosok yang berkharismatik serta tegas.

Sosok itu kini duduk dengan posisi menyilang kan kaki pada single sofa yang ada pada sisi sebelah kiri sofa panjang yang kini kenzo duduki.

" Wah wah, lihat siapa yang datang menemuiku, "

ucap pria berjas navy itu.

" Jika kau sampai membuang harga dirimu demi bertemu denganku itu artinya,

kau membutuhkan bantuan ku?, yah sudah kubilang kau takan bisa hidup tanpa bantuanku. "

Kenzo mengepalkan erat kedua tangannya, ingin rasanya ia memberikan satu tinjuan kepada sosok pria yang kini sedang berbicara padanya. Kenzo menghela nafasnya panjang dan mengatur emosinya.

" Ya, aku... aku ingin meminta tolong padamu. Tolong jadilah hakim ketua pada sidang kasus hideki. Aku mohon kak ryota., " pinta kenzo dengan membuang semua harga dirinya.

...****************...

Ryota Mamoru adalah kakak laki-laki dari kenzo.

Hubungan mereka tidak begitu dekat bahkan bisa dibilang tidak dekat untuk hubungan kakak beradik.Umur mereka terpaut cukup jauh yaitu sekitar 7 tahun.

" Kakak??, kau memanggilku kakak???. Jangan bercanda, kita lahir dari rahim yang berbeda. Aku lahir dari rahim seorang perempuan berpendidikan dan beretika sedangkan kau, lahir dari rahim seorang pelac*r murahan tak berpendidikan.

Berhentilah bersikap seolah-olah kita dekat. "

Kenzo kini tak bisa lagi menahan emosinya, ia kini menarik tangan partner kerjanya lalu mengajaknya pergi dari tempat itu, ia juga mendorong kursi roda milik airi agar dapat keluar dari ruangan tersebut.

Kei melepaskan genggam tangan kenzo dan berbalik arah menuju kakak laki-laki kenzo. Tepat di depan seseorang bernama ryota kini kei menatap nya dengan penuh keyakinan kemudian, membungkukkan badannya 90° kepada kakak kenzo.

" AKU MOHON BANTU TUAN KENZO!. "

Kenzo yang melihat itu tak tinggal diam dan kembali meraih tangan kei, membujuknya untuk pergi dari ruangan itu hingga, terjadi berdebatan kecil antara mereka.

" APA YANG KAU LAKUKAN!!. "

" Ayo pergi dari sini!, "

ucap kenzo kesal sembari menarik lengan rekan kerjanya itu untuk menghentikan aksinya.

" AKU TIDAK AKAN PERGI DARI SINI, SAMPAI KAKAKMU MENYETUJUI NYA!!. "

" JANGAN JATUHKAN HARGA DIRIMU LEBIH DARI INI!!, AYO KITA PERGI!. "

" Aku sudah berjanji akan bekerja lebih giat untukmu."

" DAN, BUKANKAH KAU BILANG SUDAH TIDAK ADA WAKTU LAGI?!!. "

" Aku tidak akan menyerah sampai kakakmu mau menolong mu!!. "

" DIA TIDAK AKAN MENOLONG KITA!!, JADI AYO KELUAR DARI SI-. "

CLAP... CLAP... CLAP,

(Suara tepuk tangan dari arah laki-laki yang sedang duduk di sebuah single sofa.)

Kenzo dan kei yang sedang berdebat, kini menghentikan perdebatan mereka, dan mengalihkan pandangan mereka pada sosok tersebut.

Sosok itu terkekeh kecil sembari terus bertepuk tangan setelah melihat perdebatan kecil tadi.

" Menarik, menarik. Aku suka Gadis ini. Siapa namamu?, " tanya ryota penasaran.

" Kei. "

"... "

" Baiklah kenzo, aku akan membantumu atas permintaan gadis kecil ini.

Tapi ingat, ada harga yang harus kau bayar setelah menerima pertolongan dariku. "

" Apa yang harus ku bayar?!. "

" Aku akan memintanya nanti saat sidang telah berakhir. "

"Aku yakin bukan hanya itu yang kau minta. Kau boleh meminta apapun padaku. "

Kenzo melirik kearah airi.

" Bisakah aku menitipkan anak ini padamu. "

Ryota memandang anak yang ditunjuk oleh adiknya.

" Itu masalah mudah, datang saja kerumah ku, kau masih ingat kan?. Para pelayanku akan menjaganya disana. Apa ada hal lain lagi yang kau butuhkan? "

" Aku akan mengirim detailnya lewat pesan, untuk saat ini ada hal lain yang harus ku urus. Terimakasih telah membantu ku, " ucap kenzo dengan membungkukkan tengkuk kepalanya.

......................

Mereka bertiga kini menuju rumah ryota yang berada pada kawasan elit, tak sembarangan orang bisa masuk, harus memiliki kartu tanda pemilik rumah pada kawasan itu.

Kenzo menunjukkan kartu milik ryota kepada petugas dan ia berhasil memasuki kawasan rumah ryota.

Disepanjang jalan berjejer rumah rumah mewah yang mereka lewati. Kei tak berhenti menganga dari balik jendela mobil sembari melihat perumahan mewah tersebut.

Sekitar 20 menit dari gerbang pintu masuk, kini mereka telah sampai di rumah ryota. Para pelayan segera menghampiri kenzo dan segera mengantarnya untuk memasuki rumah.

Betapa terkejut nya kei setelah, melihat isi rumah kakak kenzo yang benar-benar tak pernah ia bayangkan. Mulutnya menganga dan mengeras tak bisa ditutup.

Selama ini ia hidup berada di bawah garis kemiskinan hingga tak pernah tau ada rumah seperti ini.

" Tuan kenzo, dimana istri dan anak-anak kakakmu?, " tanya kei penasaran karena sosok yang ia lihat hanya para pelayan saja.

" Dia hidup sendirian di rumah ini. "

Kei kembali membuka mulutnya lebar-lebar setelah mendengar ucapan kenzo.

ia berbicara dalam hatinya,

" bagaimana bisa rumah sebesar lapangan sepak bola ini hanya dihuni oleh seorang pria lajang dan para pelayannya?. "

Sempat terbesit di pikirannya bahwa, mungkin ia bisa menikahi tuan ryota agar bisa hidup mewah, setelah itu, ia menggeleng kan kepalanya cepat serta menampar kedua pipinya dengan kedua tangannya berusaha kembali pada realita.

Kenzo yang diam diam melihat tingkah laku partner kerjanya itu hanya bisa menatapnya heran, kini lebih baik ia menyerahkan airi pada kepala pelayan ryota.

" Aku titipkan Anak ini padamu pak itsuo. "

" Baik tuan kenzo. Tuan muda juga telah memerintahkan ku untuk menjaga anak ini. Kau bisa percayakan sepenuhnya padaku, " ucap kepala pelayan bernama itsuo yang kini berdiri di sebelah kursi roda airi.

Airi meraih tangan kenzo dan berkata ia tak ingin jauh dari kenzo.

Kenzo melepaskan genggaman tangan airi dan kini berlutut dihadapannya.

" Airi, percaya padaku, akan lebih aman jika kau berada disini dibandingkan bersamaku, " ucap kenzo sembari mengusap pelan puncak kepala airi.

Kemudian, ia pun berdiri dan kini berpamitan pada kepala pelayan.

" Aku dan Kei ada urusan yang masih harus kami urus, jadi, kami pamit dulu. Tolong jaga airi. "

Keduanya kini pergi meninggalkan rumah mewah milik ryota dan melanjutkan investigasi.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Aku udah takut awalnya Ryota minta Kei buat jadi bayaran karena minta tolong ma dia. Padahal Kei juga yang mohon-mohon. Biasanya gitu soalnya jadi dah spaneng aja

2023-05-13

0

Ayano

Ayano

Agak gimana gitu kalo sampe dah buang harga diri. Berarti dia terpaksa minta tolong sama orang yang emang dah gak dia suka banget

Miris sih tapi demi mencapai tujuan.... terpaksa melakukannya

2023-05-13

0

Ayano

Ayano

Minta maafnya gak niat bet dah ah 😅😅

2023-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!