Tok...Tok...Tok,
Tok... Tok...Tok,
Tok... Tok...Tok.
Suara ketukan pintu terus terdengar,
kei dengan matanya yang masih sayup-sayup menggerutu dalam hatinya,
siapa orang yang datang pagi pagi begini?.
Dengan sekuat tenaga ia bangun dari tidurnya, dan pergi membukakan pintu.
KRIIEEEETT, ( suara pintu terbuka dengan engsel yang telah berkarat.)
Kei membuka pintu kosannya yang terlihat sudah berkarat.
Matanya kini terbuka lebar saat melihat apa yang ada di depannya kini.
Terlihat sang rentenir, beberapa anak buahnya, dan seorang pria bertubuh besar bersama mereka.
Kei yakin pria bertubuh besar yang tingginya mungkin hampir 2 meter itu, bukan anak buah sang rentenir. Benar-benar mencurigakan.
" Halo kei, mana uangnya?, " ucap sang rentenir dengan senyum mencurigakan diwajahnya.
" Aku akan ambil, jadi, tunggulah sebentar, " jawab kei yang membuat semua kebingungan.
Mereka bertanya-tanya, bagaimana bisa dia mendapatkan uang?, dan mereka menagihnya bukan di akhir bulan sesuai dengan perjanjian.
Tak lama kei datang dengan membawa 2 koper hitam berbentuk kotak dengan ukuran cukup besar.
Sang rentenir yang melihat pun langsung merebutnya dan menyuruh anak buahnya untuk mengecek.
Mereka menghitung dan mengecek apakah semua uang itu palsu atau asli.
Kei hanya bisa menunggu dengan pria besar yang kini menjaga di sebelah nya.
" Ah uang ini asli, bagaimana kau bisa mendapatkan banyak uang secepat ini?, " tanya sang rentenir dengan mendekatkan wajahnya pada kei yang membuatnya tak nyaman.
" Tak usah banyak tanya, kau sudah dapat uangmu kan!, pergilah... " usir kei.
Sang lintah darat hanya tersenyum, kemudian memberikan kode mata pada pria bertubuh besar.
Perasaannya sudah tak enak, dan benar saja tak lama pria itu mencekik lehernya dan mengangkat tubuhnya perlahan keatas.
Kedua tangannya berusaha melepaskan cengkraman tangan pria tubuh besar tersebut, kakinya pun berusaha memberontak dengan menendang pria tersebut, namun, semua usahanya sia sia, perbedaan tinggi badan serta kekuatan sangat terlihat diantara mereka.
" Utang mu memang sudah lunas, tapi aku tidak peduli, ini adalah balasan perbuatanmu kemarin!.
Habisi dia ya!. "
Kei yang mendengar ucapan itu memicingkan matanya kearah sang rentenir, mulutnya memang tak mengeluarkan sepatah kata pun tapi tatapannya menjelaskan segalanya.
" Aisshh. B*J*NG*N, kecil ini!!, " ucap sang rentenir sembari mengayunkan koper berisi uang pada arah kei, tetapi ditahan oleh para anak buahnya.
" Cekik dia sampai mati!!, "
perintah sang rentenir pada orang bayaran nya.
Sang pria tubuh besar benar benar melakukan apa yang diperintahkan. Ia mencekik kei lebih keras.
" Akhh... Akhh... Akhh. "
Hanya suara rintihan itu yang keluar dari mulut kei, nafasnya kini mulai sesak, penglihatannya mulai kabur, ia merasa tak akan bisa bertahan lebih lama lagi.
" Oy, lepaskan perempuan itu. "
Terdengar suara seorang pria yang berbicara dengan nada santai menegur mereka.
Pandangan semua orang kini mengarah pada pria itu.
" Siapa kau?, " tanya sang rentenir
" Aku, kau bertanya aku siapa?.
Ah itu tidak terlalu penting, yang penting lepaskan saja perempuan itu. "
" Aisshh, satu lagi, B*J*NG*N kecil. "
Sang rentenir memberi kode mata pada para anak buahnya untuk menghajar pria tersebut.
Baru saja mereka akan mendekat, pria tersebut mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya, dan menodongkannya pada sekawanan lintah darat itu.
Langkah merekapun terhenti saat melihatnya.
Para lintah darat itu kini hanya saling menatap satu sama lain.
" Oy..oy..oy, itu tidak adil bukan. " ucap sang rentenir dengan sedikit ketakutan.
Pria tersebut kembali memasukan pistol nya kedalam saku, namun, ia kini membuka sebuah wadah yang sedari tadi ia bawa. Wadah tersebut adalah berisi sebuah stik golf.
" Hey, hey apa kau bercanda?, kami memakai tangan kosong, bukankah itu curang?. "
" Siapa yang akan percaya pada perkataan berandalan BR*NGS*K seperti kalian!. "
Dan benar saja, perkataan pria tersebut benar-benar terbukti. Kini 4 orang anak buah lintah darat itu masing masing mengeluarkan pisau dari sakunya. Mereka berlari ke arah pria tersebut sembari mengacungkan pisau mereka.
Pria tersebut, maju dengan langkah nya yang dibarengi dengan stik golf yang iya ketukan ke permukaan tanah.
target pertama terlihat dimatanya, ia memukul tangan salah satu dari keempat orang itu menggunakan stik golf yang mengakibatkan pisau ditangannya terjatuh, pria tersebut memanfaatkan momen dengan baik, tangannya yang memukul stik golf dengan cepat memukul leher bagian samping orang tersebut hingga tersungkur.
Tak memberi waktu istirahat bagi pria tersebut, kini setelah melihat teman mereka tersungkur, ketiga orang itu kini menyerang secara bersamaan.
Pria itu menghindari setiap serangan, ia menyerang balik dengan memukul kaki, perut bagian samping hingga punggung ketiga orang tersebut.
Sang rentenir yang melihat, perlahan mulai berjalan mundur mendekati pria berbadan besar yang telah ia sewa lalu menyuruh pria berbadan besar untuk menyerang pria itu.
Pria besar itu melepaskan cekikikan nya dan membuat kei terjatuh.
Uhukk...Uhukk... Uhukk.
Reflek, kei langsung terbatuk dan langsung menghirup udara dengan rakusnya.
Ia pikir, ia akan mati untungnya tuan kenzo datang di waktu yang tepat.
Setelah semua anak buah rentenir tumbang, kini kenzo berhadapan dengan pria bertubuh besar.
Perbedaan tinggi keduanya mungkin 13 cm , karna tinggi badan kenzo 177 cm, sedangkan pria bertubuh besar itu sekitar 190 cm.
Pria tubuh besar itu langsung datang kearah kenzo, dan kenzo bersiap dengan melakukan kuda kuda. Pria itu berhasil mendorongnya kebelakang.
Kenzo berusaha menghentikan itu dengan menumpukan seluruh kekuatannya pada kedua kakinya untuk menahan tubuhnya agar tidak terdorong.
Tidak salah lagi pria yang sedang kenzo hadapi sekarang ada seorang pesumo , melihat postur tubuhnya yang tinggi, besar dan kini tengah memakai teknik Oshidashi.
( FYI : Oshidashi: mendorong lawan dari lingkaran tanpa memegang sabuk (mawashi). )
Tenaganya kini bukan hanya ia gunakan untuk menahan pria besar itu saja, ia juga harus menggunakan tenaganya untuk memutar otak, memikirkan bagaimana cara mengalahkan pria besar ini.
Tidak seperti 4 orang tadi, yang memiliki gaya bertarung berandalan yang terkesan asal menyerang, pria ini sangat berbeda.
Saat kenzo mendongakkan kepalanya, pria tersebut menghantam kan kepalanya ke wajah kenzo, yang membuatnya terjatuh dan membuat hidungnya terluka hingga mengeluarkan darah.
Kenzo yang terkapar mulai terbangun dan kini telah terduduk, tangannya mulai menyeka darah yang keluar dari hidungnya. Setelah selesai ia pun kembali berdiri walau dengan sempoyongan.
Pria bertubuh besar itu, kembali menyerang kenzo, namun, kini kenzo dengan cepat mengeluarkan sebuah botol spray kecil berisi cairan pedas dan menyemprotkan nya kearah mata pria bertubuh besar.
Kini pria itu terlihat kesakitan sembari terus memegang kedua matanya, kenzo memanfaatkan momen tersebut untuk menyerangnya pada titik lemah. Kenzo mengangkat lututnya setinggi mungkin kemudian ia menginjakan kakinya pada lengkungan kaki pria besar tersebut. Alhasil pria tersebut tumbang.
Sang rentenir yang melihat semua anak buahnya tumbang, dan bahkan orang sewaannya pun tumbang, pada akhirnya memilih menyandera kei.
" Ja-jangan mendekat, atau aku akan memotong lehernya!, " ancam si lintah darat sembari mengarahkan pisaunya ke leher kei.
Kei tak tinggal diam, ia menggigit tangan rentenir tersebut dengan keras, hingga membuat sang rentenir kesakitan dan melepaskannya.
Kei berlari kearah kenzo dan bersembunyi di balik punggungnya. Sang rentenir kini ketakutan ia hanya bisa menyilang kan kedua tangannya untuk bersiap memblokir serangan kenzo.
" Pergilah, hutang wanita ini telah lunas bukan?, "
ucap kenzo yang langsung di balas dengan anggukan oleh sang rentenir.
Sang rentenir dan anak buahnya pun pergi meninggalkan kei, kenzo dan pria bertubuh besar.
Kenzo mengulurkan tangannya memberi bantuan pada pria tubuh besar namun langsung ditampik olehnya.
Pria itu berusaha berdiri dengan satu tangannya yang memegang matanya yang terlihat perih.
kenzo membungkukkan badannya 90°, untuk meminta maaf atas perbuatannya tadi.
Pria itu hanya mengacuhkannya dan pergi.
Tangan kei yang masih erat memegang pakaian kenzo, mulai merasakan hal aneh, dan benar saja, tak lama kenzo kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dalam posisi duduk, serta tangannya yang mulai memegang kepalanya yang terlihat sakit.
" Tuan kenzo, " panggil kei dengan panik, yang kini ikut terduduk untuk memastikan keadaan kenzo.
" Aku tidak apa-apa, " ucap kenzo sembari menyeka kembali darah yang keluar dari hidungnya.
" Kenapa manusia selalu berbohong dan bilang tidak apa apa, " balas kei sembari mengeluarkan sapu tangannya kemudian menyeka darah yang masih keluar dari hidung kenzo.
Saat sedang fokus menyeka, pandangannya tak sengaja teralihkan pada mata kenzo yang kini sedang menatapnya.Tak lama ia pun meminta maaf, dan memberikan sapu tangannya pada kenzo agar dia bisa menyekanya sendiri.
Keduanya pun kini merasa canggung satu sama lain hingga akhirnya kei memulai percakapan.
" Terima kasih telah menolongku, dan maaf selalu merepotkan mu."
" Aku melakukan apa yang harus aku lakukan, jadi tak perlu berterimakasih.
Pergilah mandi. "
Kei yang mendengar perintah kenzo bergegas mandi kemudian sekitar 10 menit ia sudah selesai mandi dan mengganti pakaiannya.
Mereka berdua segera menaiki mobil untuk datang ketempat yang dituju kenzo.
Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai ke tempat yang di tuju.
Sejauh mata memandang hanya batu nisan serta gundukan tanah yang di tumbuhi rumput.
Kini mereka berjalan menyusuri nisan-nisan tersebut hingga akhirnya berhenti di depan nisan yang bertuliskan,
DAISUKE HIDEKI.
Kenzo mulai mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, ia mengeluarkan sebungkus rokok beserta koreknya dan meletakkannya di atas makam tersebut.
" Yo, aniki, lama tidak bertemu. "
(FYI: Aniki adalah panggilan untuk menyebut kakak laki-laki dan bersifat kurang formal.)
Kini kei memandang kenzo yang terlihat sedih.
Kei memberanikan diri untuk bertanya.
" Tuan kenzo, maaf mungkin aku tidak sopan, tapi bolehkah aku bertanya siapa yang ada di makam ini?. "
" Dia Teman dekat ku dulu, bahkan dia lebih dekat denganku di banding dengan kakak kandung ku sendiri.
Dia mati karna ketidakmampuan ku untuk menyatakan dia tidak bersalah. "
Tak lama setelah mengucapkan itu, tangan kenzo mulai meraih tangan kei dan mengucapkan sebuah permintaan padanya.
" Karna itulah aku meminta bantuanmu.
Tolong bantu aku, bantu aku membersihkan nama baik temanku. "
" Tuan kenzo, dengan senang hati aku akan membantu mu."
Setelah mendengar jawaban dari kei, kenzo pun menceritakan apa yang telah terjadi.
Kejadian itu sekitar 5 tahun yang lalu saat kenzo masih berumur 22thn.
Mereka berpisah setelah sebelumnya makan malam bersama disebuah tenda makan kecil.
Kenzo tak mengira jika makan malam bersama itu adalah makan malam terakhir dengan sahabatnya.
Entah apa yang terjadi saat mereka berpisah, yang kenzo tau hanya saat pagi harinya ia melihat berita bahwa temannya telah ditangkap, karena telah memperk*sa dan memb*n*h seorang anak berumur 9 thn.
Saat itu tubuh kenzo membeku, ia terus terdiam di depan televisi nya yang masih menyala memberitakan kejahatan temannya.
Kenzo yakin jika temannya tak akan melakukan hal menjijikan dan tercela seperti itu. Ia tau betul bagaimana temannya, melihat kucing kelaparan di pinggir jalan saja, hideki tak tega, apalagi memperk*sa anak kecil bahkan, sampai membunuhnya, ini benar-benar tidak masuk akal.
Setelah cukup lama ia membeku, akhirnya kenzo pun tersadar bahwa ia harus segera menuju kantor polisi untuk menemui hideki.
Kenzo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya ia pun sampai di kantor polisi.
Hal pertama yang ia lihat adalah banyaknya reporter yang berkumpul untuk mewawancarai hideki, tapi ada juga dari mereka warga biasa yang datang untuk memaki hideki.
Tak lama flash kamera dari para reporter mulai menyala yang menandakan hideki telah keluar dari kantor polisi, kenzo berusaha memasuki gerombolan manusia agar bisa melihat hideki.
Suasana sangat kacau, Reporter mulai mencerca hideki dengan berbagai macam pertanyaan, dan para warga mulai melempari hideki dengan telur busuk, bahkan melemparinya dengan batu hingga membuat kepalanya terluka.
Kenzo masih berusaha maju mendekati Hideki di tengah keramaian yang sedang terjadi.Badannya terus terhimpit oleh kerumunan orang yang tengah berkumpul.
" ANIKI... ANIKI... ANIKI."
Kenzo terus meneriaki hideki, berharap hideki tau bahwa ia ada di situ.
Namun, suaranya terkalahkan dengan bisingnya suara potret kamera, pertanyaan reporter serta caci makian para warga sekitar.
Semua bertambah kacau saat hideki dibawa ke dalam mobil untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mulai dari reporter hingga warga lokal mengikuti hideki.
Kenzo sudah tidak tahan lagi dengan cacian yang keluar dari mulut para orang yang tak mengenal hideki.
" B*J*NG*N!, "
" PED*FIL BEJAT!, "
" MENJIJIKAN!!, "
" MATI SAJA KAU!!. "
" HENTIKAN!!!. ANIKI TAK MUNGKIN MELAKUKAN ITU!!. "
Semua pasang mata kini memandang kenzo, menatap nya dengan tatapan jijik.
Seseorang bahkan mengumpat padanya hingga diikuti oleh yang lain.
" HEI BR*NGS*K. APA KAU TAK PUNYA OTAK?, ATAU JANGAN-JANGAN KAU SAMA SEPERTINYA YANG SEORANG PED*FIL!!. "
" PED*FIL MATI SAJA KAU!!. "
Kini orang disekitarnya mulai menyerang kenzo, memukulnya, menendangnya, melempari nya dengan telur busuk hingga batu. Kenzo hanya bisa bertahan dari itu semua tanpa balas menyerang berharap agar hideki datang menghampiri nya, namun, terjadi nya hal itu tak membuat hideki bergeming, ia bahkan kini melanjutkan langkahnya menuju mobil tahanan.
Hideki pergi meninggalkan kenzo yang masih terkena amukan massa.
Keesokan harinya kenzo pergi ketempat penahanan sementara hideki, ia berusaha masuk, namun, tak diijinkan dengan alasan tahanan yang meminta untuk tidak memperbolehkan siapapun menemui dirinya.
Kenzo terus berusaha untuk bisa bertemu dengan hideki namun hingga sidang pun ia tak diperbolehkan bertemu hideki. Dari sidang pertama hingga terakhir yang memutuskan bahwa hideki mendapat hukuman mati.
Setelah setahun berlalu, ia pun baru mengetahui dimana sahabatnya dikebumikan.Perasaanya terlalu kacau, orang yang ia kagumi,yang selalu memanggilnya dengan adik kecil, sekarang telah tiada.
Sejak saat itulah kenzo memutuskan untuk menjadi detektif di kepolisian. Ia akan mengungkapkan kebenaran yang akan membersihkan nama hideki dari tuduhan palsu, yang dilayangkan padanya.
Ia juga berjanji pada dirinya sendiri, jika ia akan mencari kebenaran di setiap kasus yang akan ia tangani, agar tak ada lagi orang tak bersalah yang harus menanggung pedihnya hukuman yang harus mereka terima, atas kejahatan yang tak mereka perbuat.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Wawan
Hadiiiiir ... 🤘 ...1x klik iklan buatmu .. ✍️
2023-08-11
0
Thyta
mangats Zo
2023-05-03
1
Thyta
🥺
2023-05-03
1