Tik... tik... tik, ( suara tetesan hujan.)
Suara gemercik hujan perlahan mulai terdengar tak lama kemudian disusul dengan suara ketukan pintu yang perlahan membangunkan tidur kei.
Tok... tok... tok, (suara ketukan pintu.)
Suara ketukan itu, terus membuatnya terganggu dan akhirnya benar-benar membangunkan tidurnya. Seseorang dengan suara berat terus mengetuk pintunya sembari berkata,
" Hei Jal*ng buka pintunya!. "
Kei yang mendengar langsung tau bahwa, itu adalah para lintah darat.
" Huh, mereka datang tanpa henti setiap hari, " desah pasrah kei diikuti dengan ucapan kata hatinya.
" Ya sebentar, " balas kei.
Kei mengambil sebuah karet pembungkus untuk mengikat rambutnya yang berantakan.
Kriiieeettttt, (suara pintu dengan engsel berkarat yang terbuka perlahan. )
" Hei ******* lama sekali, sekarang mana uang nya!, ini sudah jatuh tempo!!, "
ucap si lintah darat dengan kesal.
"Aku hanya bisa membayar setengah dari angsurannya sisanya akan kubayar akhir bulan ini, " balas kei dengan pasrah.
" HAH??, HAHAHAHAHA, LUCU SEKALI HAHAHAHA,
KAU BILANG APA??, HEI JAL*NG CEPAT BAYAR SEMUANYA!, "
ucap lintah darat sembari menunjukan telunjuk kearahnya dan mengintimidasinya.
" Bagaimana aku bisa membayarnya jika kau menaikan bunganya setiap bulan!, " balas kei dengan sedikit menaikan nada bicaranya.
" Ya itu urusanmu!. "
" Ah, mau ku beri penawaran?, "
tanya lintah darat diikuti tertawaan kecil anak buahnya.
Kei hanya terdiam sembari menatap kearah sang lintah darat.
" Kau bisa melunasinya kalau kau mau melakukan dengan ku setiap minggu, yah kau tau kan apa yang ku maksud?, "
Kata lintah darat sambil mengangkat kedua alis nya berkali kali dan melakukan gerakan tak senonoh dengan membuat lubang dengan tangannya dan memasukan jari telunjuknya kedalam lubang yang ia buat dengan tangannya.
Para bawahannya pun semakin tertawa dengan keras.
Sang lintah darat terus melakukan gerakan tangan yang sama dengan raut muka menjijikan.
Kei sudah tak bisa tahan dengan ini, tangannya terus menggenggam dengan erat, ingin rasanya melayangkan pukulan pada para baj*ngan ini.
"AKU, AKU MASIH PUNYA HARGA DIRI!!, DAN PERLU KAU KETAHUI AKU TAK SUDIH BERHUBUNGAN DENGAN MU!!!. "
BRAKKKK, ( suara keras pintu dibanting.)
Setelah mengucapkan hal itu, kei langsung membanting pintu dan menguncinya.
Kakinya bergetar hebat, sampai tak bisa berdiri. Ia pun tertunduk membelakangi pintu, lalu jatuh terduduk karena tak sanggup lagi menahan kakinya yang bergetar hebat.
Sang lintah darat dan para anak buahnya yang mendengarkan itupun, langsung menendang nendang pintu sambil mengucapkan kalimat sumpah serapah kepada kei,
" DASAR JAL*NG!! , KEPAR*T, BAJING*N!!. "
" JIKA BUKAN KARNA WAJAH CANTIK MU, MEMANG AKU MAU DENGANMU HAH??."
" SUDAH MISKIN BERLAGA BICARA TENTANG HARGA DIRI!!!,
SADARLAH HARGA DIRIMU BAHKAN BISA KU BELI!!!. "
" DASAR JAL*NG CUIHH!. "
" JIKA SAMPAI AKHIR BULAN KAU BELUM MELUNASI HUTANG AYAHMU!, NYAWAMU YANG AKAN JADI GANTINYA!!. "
Setelah semua sumpah serapah dilayangkan pada kei, mereka pun mulai pergi untuk menagih hutang pada klien mereka yang lain.
Disisi lain kei masih tak sanggup berdiri, kakinya benar benar gemetar apalagi melihat engsel pintu yang mulai terlepas karna ulah si lintah darat dan para anak buahnya.
Kei berusaha berdiri dan kembali terduduk lemas membelakangi pintu sembari mengusap air matanya yang tak mau berhenti dan terus menerus keluar dari matanya.
Ingin sekali ia mengutuk ayahnya atas apa yang terjadi.
Karena awal dari semua kekacauan dalam hidupnya adalah karna sang ayah.
Berusaha tegar dan terus berkata pada dirinya,
" Ayolah kei kuatkan dirimu!!. "
Dengan kaki yang masih bergetar ia berusaha berdiri dan bersiap berangkat bekerja.
Jam sudah menunjukan pukul 08.30 saatnya kei bekerja di rumah makan kecil bukan sebagai chef melainkan tukang antar makanan.
Karena payung yang dia punya rusak, kei pun berlari secepat yang dia bisa untuk sampai ke tempat kerja.
Walau bajunya basah itu tak masalah, ia sudah biasa menghadapi ini, ia takkan masuk angin hanya karna hujan kecil.
Cuaca makin memburuk, dan hujan semakin deras.Tapi demi uang ia akan melakukan apapun bahkan badai sekalipun ia akan tetap mengantar makanan.
" Hei, kei antarkan ini ke alamat yang sudah ku tulis, " perintah pemilik.
" Baik, " jawab kei sembari menundukkan kepalanya.
" Ah satu lagi. "
" JANGAN TERLAMBAT KETEMPAT PELANGGAN!, " perintah pemilik tempat makan dengan sedikit merasa kesal.
Setelah mendengar itu kei hanya mengangguk kecil dan bergegas mengantar pesanan pelanggan.
Dalam perjalanan nya ia berusaha menerjang hujan yang begitu deras dengan jalanan yang licin. Yang artinya dia harus berhati hati karna jika ia terjatuh, bukan dirinya yang ia khawatir kan tapi sepeda motor milik bosnya.
" Tolong ... tolong ... tolong, "
Samar samar terdengar suara orang meminta tolong.
Ia berusaha untuk mengabaikan suara itu tapi jiwa kemanusiaan nya tidak bisa sinkron dengan otaknya. Ia pun bergegas menepi dan memarkirkan sepeda motornya.
Dengan pandangan yang terbatas ia berusaha mencari sumber suara. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat seorang ibu sedang memegang tangan sang anak yang akan terjatuh dari jembatan. Ia pun segera berlari menghampiri si ibu.
" IBU LEPASKAN AKU, BIARKAN AKU JATUH!!, "
ucap sang anak dengan nada putus asa.
" Tidak kau satu satunya harta yang ibu miliki. "
" Ibu aku sudah tidak kuat lagi dengan dunia ini, "
ucap sang anak dengan air mata yang mengalir deras dari matanya.
" Kau ingin pindah sekolah kan?, i-ibu akan bekerja lebih keras agar kau bisa pindah sekolah, ja-jadi ibu mohon tetap lah hidup!!, " ucap sang ibu dengan ter engah engah sambil terus berusaha menarik tangan sang anak untuk menyelamatkannya.
Air mata keduanya pun makin tak terbendung saat genggaman sang ibu perlahan mulai lepas karna derasnya air hujan yang menerjang.
sang ibu tak gentar ia terus berdoa dalam hatinya,
" YA TUHAN TOLONG AKU.
TOLONG BANTU AKU. "
Dikarenakan hujan yang begitu deras, tanpa terasa genggaman sang ibu terlepas dan,
Tap.
Datanglah sebuah tangan yang menggenggam erat tangan sang anak, tanpa basa basi sang ibu langsung kembali meraih tangan si anak dan menarik sang anak bersama dengan sang penolong.
Dengan sekuat tenaga keduanya pun berhasil menyelamatkan sang anak.
Si ibu dengan sigap memeluk sang anak dengan tangan yang bergetar hebat, dan kei pun hanya bisa terduduk lemas karna lega bisa menyelamatkan sang anak.
Tak lama datang sepasang tangan yang tiba-tiba memeluknya dengan erat sembari terus berterima kasih kepadanya.
" Terimakasih terimakasih telah menolongku, terimakasih tuhan kau telah mengirimkan ku seorang gadis cantik baik hati yang menolongku. "
Kei pun tersenyum tipis, ia senang bisa menolong orang lain.
Setelah si ibu melepaskan pelukannya, kei menghampiri sang anak lalu memeluknya sembari berkata
" JADILAH KUAT!, APAPUN YANG TERJADI JANGAN PERNAH BERFIKIR UNTUK BUNUH DIRI!. "
" KAU LAKI LAKI KAN!, BALAS MEREKA DENGAN MENJADI LEBIH HEBAT DARI MEREKA. "
" DAN SATU LAGI, APA KAU AKAN MENYERAH PADA HIDUPMU SEDANGKAN IBUMU MATI MATI-AN MEMBUATMU UNTUK TERUS HIDUP!!. "
Kei pun melepaskan pelukannya sembari menundukkan kepalanya pada si ibu menandakan ia akan pergi.
Si ibu pun membalasnya dengan menundukkan kepalanya dan kembali berterimakasih pada kei, sedangkan si anak tetap berdiri dan hanya terus terdiam sambil menundukkan kepalanya.
Setelah berjalan cukup jauh terdengar suara sang anak yang berteriak kepada nya
" A-AKU AKAN MENJADI SEORANG LAKI LAKI!!,
DAN AKU AKAN MEMBAHAGIAKAN IBU!!, "
Teriak sang anak dengan sedikit terbata bata.
Kei yang mendengarnya pun hanya tersenyum tipis tanpa menoleh melihat sang anak.
Kembali melanjutkan perjalannya, setelah sekitar 20 menit perjalanan sembari menerjang derasnya hujan, ia pun sampai ketempat pelanggan.
Setelah sampai pun ia masih harus menaiki beberapa anak tangga hingga akhirnya sampai ke alamat yang ia tuju.
Ia pun langsung membunyikan bell.
" Permisi, pengiriman makanan. "
Tak lama sang pelanggan pun membukakan pintu.
Namun, bukan untuk menerima delivery tersebut melainkan untuk memarahi kei. Dengan wajah kesal dan nada bicara yang ketus.
" APA KAU TAU JAM BERAPA SEKARANG?!. "
" LEBIH DARI 1 JAM AKU MENUNGGUMU!, TAHU TIDAK?!. "
" KAU INI BAGAIMANA KERJA TIDAK BECUS!. "
Kei yang mendengar sang pelanggan memarahinya hanya bisa meminta maaf.
Tiba tiba sang pelanggan mengambil makanan dari genggaman kei.
" LIHAT INI MAKANANNYA DINGIN!, AKU TIDAK MAU MEMBAYAR UNTUK MAKANAN DINGIN!!. "
Setelah pelanggan mengatakan itu tak lama dilemparkan lah makanan tersebut kearah kei, yang membuat makanan yang dia kirim jatuh berceceran di lantai.
Dengan sigap ia membereskan makanan tersebut. Sang pelanggan yang sudah marah pun hanya melihat kearahnya sembari berkata,
" AKAN KULAPORKAN PADA BOSMU!!. "
BRRAAKKK, ( suara pintu yang dibanting.)
Sembari membereskan makanan yang berserakan, kei menghela nafas panjang berusaha untuk menahan tangis nya.
Perasaan kei sudah buruk, sepertinya ia tau apa yang akan terjadi setelah dia sampai di resto nanti, dan benar saja bahkan sebelum ia memasuki resto sang pemilik sudah berada di depan bersiap memarahinya dengan tatapan mata yang mengerikan.
" Kau ku pecat!!. "
Kei yang mendengar itupun langsung membuka mulutnya berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi, tetapi belum satu kata pun yang keluar dari mulutnya sang pemilik resto pun langsung mencerca nya.
" APA???, KAU MAU BILANG KALAU KAU MENOLONG SESEORANG LAGI, IYA??. "
" AKU TIDAK PEDULI!!, LAGI PULA AKU TAK PERCAYA, MUNGKIN ITU HANYA AKAL-AKALAN MU SAJA!. "
" BILANG SAJA KAU MALAS BEKERJA!!. "
Kei tak bisa berkata kata apa apa lagi, tanpa basa basi, dia menyerahkan kunci motor beserta helm kepada pemilik resto kemudian, pergi meninggalkan resto untuk bekerja di tempat kerjanya yang lain.
Tempat bekerjanya kali ini juga sebuah resto yang cukup besar tapi kali ini ia bukan bekerja sebagai pengantar makanan melainkan sebagai pencuci piring.
Terkadang, saat ia sangat lapar ia diperbolehkan makan makanan sisa dari para pelanggan yang masih layak untuk dimakan agar ia bisa menghemat uang.
Sama seperti sekarang, ia mengumpulkan sisa makanan dari para pelanggan yang masih layak untuk dimakan.
Walau semua pekerja di resto itu melihatnya dengan tatapan jijik sembari tersenyum mengejek, tapi ia tak peduli mereka yang melihatnya hanya tak pernah merasakan jadi dirinya.
Seniornya pun datang menghampiri nya dengan sepiring penuh tulang belulang sisa makanan pelanggan.
" Hei, makan ini bukannya kau sangat kesusahan bukan?, kau tak boleh menyisakan makanan. "
" Lihat, bukankah aku baik membawakan mu sepiring penuh tulang ini, " ucap seniornya sembari tersenyum mengejek di ikuti tertawaan teman temannya yang lain.
Kei berusaha tetap menghiraukan mereka, walau mereka mengejek kei dan menyamakannya dengan seekor anjing.
Setelah selesai membungkus makanan sisa yang masih layak dimakan kei melanjutkan pekerjaannya dengan mencuci seluruh piring hingga tak terasa matahari mulai tenggelam dan waktu bekerja paruh waktunya sudah habis.
Ia pun bergegas kembali ke rumahnya.
Setelah sampai kei agak terkejut melihat pemilik kosan berdiri di depan pintu kamar kosnya.
Sang pemilik yang sadar karna kei telah datang pun langsung menoleh kan pandangannya kearahnya sembari menunjukan raut wajah yang masam.
" Hei, kei, lihat apa yang kau lakukan, kau merusak kos kosanku!!. "
" Aku minta maaf, " ucap kei.
" Aku tidak mau tau, kau harus mengganti rugi ini!. "
" Arrghh, menyewakan padamu bukannya untung malah buntung, " ucap pemilik kosan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan frustasi.
" Kau juga belum membayar biaya kos bulan ini!,
kalau sampai terlambat lagi, keluar dari kosanku!. "
Sang pemilik kos pun langsung pergi meninggalkan kei.
sekali lagi kei menghela nafas panjang berusaha menenangkan dirinya sendiri.
KREEEEKKKK... KRIEEEETTT, ( suara pintu dengan engsel berkarat yang terbuka.)
Kei membuka pintu masuk kedalam kamar kecil kosnya, mencuci muka, mengganti baju dan bersiap untuk tidur.
Tubuhnya sudah berbaring dengan lemas diatas kasur lantainya dan dia kembali membayangkan bagaimana jika hidupnya tidak terlilit hutang.
Tanpa sadar mulutnya berbicara dengan sendirinya,
" Akhh, hidup ini benar benar sulit. "
" Yah, hari ini sangat buruk tapi bukan berarti besok tidak lebih baik, aku hanya perlu menjadi lebih kuat. "
Kei mulai menutup mata, menggenggam kedua tangannya dan mulai berdoa,
" YA TUHAN, AKU INGIN HIDUPKU LEBIH BAIK ESOK. "
Kemudian, kei pun terlelap.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Wawan
Kaji ulang yang disensor... btw jangan takut kehabisan ide ✍️
2023-07-20
0
Dewi
Semangat Thor💪
2023-05-02
0
Sofiamarsella
👏🏻👏🏻👏🏻
2023-04-19
1