TEMAN LAMA BAG-6

INSPEKTUR HOMURO.

Sosok atasan yang berusaha keras menghentikan langkah kenzo untuk mencari tahu kebenaran kasus hideki, adalah adik laki-laki hideki.

Walau telah mengenal hideki lama, dan bertemu dengan ibunya beberapa kali, tapi kenzo sama sekali belum pernah bertemu adik laki-laki hideki, jujur setelah mengetahui fakta ini, kenzo sedikit terkejut.

Kini, kenzo berfikir bahwa besar kemungkinan, atasannya terlibat dengan kasus yang menimpa hideki. Sekarang kenzo tau, alasan mengapa atasannya dengan kekeuh, ingin kenzo kembali menyelidiki kasus kebakaran yang telah ia selesaikan sebelumnya.

Kemungkinan besar, ada hal yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, dan atasannya berusaha menutupi itu.

Saat sedang fokus berfikir, kei ber celetuk membuat buyar fokus kenzo.

" Tuan kenzo, maaf tapi, bisakah kau antarkan aku ke rumah sakit saja.

Kurasa akan lebih baik jika aku yang menjaga airi di rumah sakit, akan merepotkan jika harus ibu panti lagi yang menjaganya. Dia juga punya anak lain yang harus diurus, jadi kali ini biar aku yang bertanggungjawab menjaga airi di rumah sakit. "

Kenzo mengangguk setuju setelah mendengar kan permintaan rekan kerjanya.

" Baiklah, aku juga ada sesuatu hal yang harus ku urus. "

Kini, kenzo mengantar kei ke rumah sakit, setelah sampai, mereka pun berpisah, dan mengerjakan tujuannya masing-masing.

Selesai mengantar kan rekan kerjanya, kenzo mengemudi kan mobilnya dengan cepat menuju ke kantor. Tak ingin membuang buang waktunya, sesaat setelah sampai, kenzo langsung berlari menuju kantor nya.

Terlihat sepi hanya, ada beberapa orang di dalam kantor. Tak sengaja kenzo menangkap sosok tak asing dimatanya.

" Juro-san, " panggil kenzo yang membuat sosok itu menoleh kearah nya.

" Wah junior kesayangan ku mamoru, lama tak bertemu, " ucap sosok itu mendekat kemudian memeluk akrab kenzo.

" Ada apa datang ke kantor malam-malam begini?, " tanya detektif juro.

" Ada hal yang ingin ku selidiki, juro-san, apa yang kau lakukan?. "

" Yah, aku ditugaskan kasus agak berat, jadi, aku memutuskan untuk lembur malam ini. "

Setelah mendengar jawaban dari senpai nya, kenzo tersentak, dan mengajak senpai nya ke sebuah ruangan yang lebih private.

" Juro-san sudah berapa lama kau bekerja di kepolisian?, " tanya kenzo tanpa basa basi.

" Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu?, yah kupikir mungkin, sudah 10 tahunan, " jawab detektif juro dengan sedikit heran.

" Lalu, apa kau tau kasus 5 tahun lalu, kasus pemerk*s*an, dan pemb*n*han pada anak bernama nanako?, " tanya kenzo kembali.

" Eemmm. "

" ... "

" ... "

" ... "

" Ah ya aku ingat sekarang, kasus itu sangat heboh dulu, dan karna kasus itu pula homuro mendapat kenaikan pangkat. Ah aku harap aku juga bis-, " belum selesai juro berbicara, kenzo membuka mulutnya untuk memotong ucapan atasannya.

" Tunggu, maksudmu Inspektur homuro?, " tanya kenzo yang diberi jawaban anggukan oleh detektif juro.

" TOLONG CERITAKAN LEBIH JELAS SENPAI!, " perintah kenzo dengan nada yang cukup keras.

" Tidak ada yang tau detail nya secara pasti, namun yang aku tau hanya, yang menangkap pelaku adalah homuro sendiri. Dia menangkap pelaku di luar jam kerjanya karna saat itu dia sedang cuti, dan berkat aksi heroiknya itu dia dihadiahi kenaikan pangkat oleh kepolisian.

Hanya itu yang aku tau. "

Kenzo hanya terdiam, memikirkan perkataan seniornya itu.

" Mamoru. "

" Mamoru. "

" MAMORU!!!. "

Kenzo menghentikan lamunannya karna panggilan detektif juro.

" Maaf, aku hanya, " ucap kenzo sembari menyangga kepalanya dengan tangan, terlihat sedikit stress.

" Jadi selama ini, kasus temanmu itu adalah pelaku pemerk*s*an, dan pemb*n*han nanako.

Apa kau yakin jika bukan temanmu pelakunya?. "

"..."

"..."

" Yah jika kau butuh bantuan, panggil saja aku. Dengan senang hati aku akan membantumu.

Yoshh, aku harus semangat agar bisa naik jabatan seperti pak homuro. "

Saat juro ingin melangkah kan kakinya, kenzo membuka mulutnya untuk menghentikan langkah atasnya.

" Senpai, ngomong-ngomong kasus seperti apa yang sedang kau tangani. "

" Yah, pemb*n*han dengan korban anak dibawah umur. "

" Kalau begitu ku do'a kan agar kasus senpai cepat selesai dan naik pang-, "

DRRRTT, DRRTTT, ( suara handphone bergetar.)

Belum selesai kenzo bicara, handphone yang ada pada saku celananya bergetar mendapat panggilan telepon.Tak lama ia mengambil ponsel nya dan melihat siapa yang menelfon nya.

" Kei?, " ucap kenzo lirih lalu mengangkat telfon.

" Ada ap-, "

" Tuan, pemb*n*h nanako adalah tuan homuro. "

Mata kenzo kini terbuka lebar setelah mendengar perkataan dari rekan kerjanya, ia terdiam membeku beberapa saat.

Mundur ke beberapa menit yang lalu, saat kei tengah menjaga airi di rumah sakit.

Saat itu ia tengah belajar bagaimana cara menggunakan ponsel. Ia begitu fokus hingga tak sadar bahwa airi telah siuman.

" Nee-san, " panggil airi lirih.

Kei mendongakkan kepala nya kearah airi yang kini tengah berusaha untuk duduk.

" Airi, " ucap kei sembari mendekat dan membantu airi bangun.

" Airi kau tak apa?, " tanya kei khawatir.

" Orang itu, d-dia yang memb*n*h nanako, dia pria bertato itu, dia... dia.

Akkkhh!!, " ucap airi dengan berusaha menahan rasa sakit dikepala nya.

Melihat airi yang berusaha keras melawan rasa sakit, kei tak tega dan menyuruh airi untuk berhenti.

" Airi, sudah!. Jangan dipaksakan airi!!. "

" Akhh, aku akan melawan rasa sakit ini demi nanako, karna hanya aku yang bisa mendapatkan keadilan untuk nanako!!. Orang itu, orang yang bertemu dengan tuan kenzo dia pemb*n*h nanako!. Masih sangat jelas di benakku, seseorang dengan tato naga pada bagian samping perutnya, memb*n*h Nanako dengan keji!!. "

" Wajahnya sangat jelas, saat petir yang datang, menyala membuat bangunan gelap dan kosong itu menjadi terlihat jelas karna cahaya petir yang masuk dari jendela yang tak memiliki kaca. Dia, dia. "

Hiks... hiks... hiks.

Dadanya terasa sesak, seluruh tubuhnya gemetar saat menceritakan kejadian yang ia dan sahabatnya alami. Airi tak sanggup lagi menahan air mata yang sedari tadi ia bendung, wajahnya kini dibanjiri oleh bulir bening yang keluar dari matanya.

Kei berusaha menenangkan airi dengan memeluk serta mengelus puncak kepala airi perlahan.

" Sudah, sudah, jangan memaksakan dirimu lagi. "

Hiks... hikss.

" Aku, aku hanya ingin menebus dosaku pada nanako karna telah diam, memendam kebenaran dengan begitu lama. "

Hikss... hikss.

" Kei nee-san aku, aku takut. "

Airi mengucapkan itu dengan bibir yang bergetar serta nafasnya yang sesenggukan, tangan airi yang gemetar terus memeluk kei dengan erat, seakan tak mau melepaskan pelukannya.

......................

Kembali pada apa yang terjadi sekarang.

Kenzo masih membeku atas apa yang telah ia dengar.

" Tuan, tuan, tuan kenzo!!!, " panggil kei berusaha mendapatkan jawaban dari partner kerjanya itu.

Kenzo tersentak karna mendengar panggilan dari rekan kerjanya.

" Dengar kan aku!, jangan putuskan telfon nya!, tetaplah seperti ini, sampai aku datang!.

Aku segera kesana!, apapun yang terjadi jangan pernah matikan telfonya!!. "

Perasaan kenzo tidak enak, hatinya gusar, ia takut sesuatu yang buruk akan menimpa rekan kerjanya.

" Mamoru apa ada yang salah?, wajahmu terlihat sangat tegang?. "

"..."

"..."

Kenzo beranjak dari tempatnya kini dan bergegas pergi menuju rumah sakit, tanpa sadar ia telah mengabaikan detektif juro yang bertanya padanya.

Tanpa butuh waktu lama, kini ia telah pergi menggunakan mobilnya. Panggilan mereka masih tersambung satu sama lain. Sepanjang perjalanannya menuju rumah sakit hanya suara tangis yang ter dengar dari panggilan telepon nya.

Dengan perasaan gundah, kenzo menunggu lampu lalu lintas yang kini masih menyala merah di depan mobilnya.

" Ayo cepat, cepat, " ucap kenzo tak sabar.

" KYA AAAAA AAAAA. "

Mata kenzo kini terbelalak setelah mendengar suara teriakan dari panggilan suara telfonnya, jantungnya makin berdegup dengan kencang, pikirannya kini di penuhi dengan hal-hal negatif.

" KEI!, KEI!, APA YANG TERJADI?!. "

"..."

"..."

Tak ada jawaban atas pertanyaannya.

Kenzo berusaha untuk tenang dan saat lampu telah hijau ia segera menancapkan Gasnya.

Namun, tak disangka dari arah berlawanan terlihat sorot lampu mobil yang kini menyoroti seluruh bagian tubuh kenzo, pandangannya kini beralih pada cahaya menyilaukan tersebut dan,

BRAKKK!!, ( suara benda logam yang saling bertabrakan dengan kecepatan tinggi.)

Tabrakan tak bisa dihindari lagi, mobil yang dikendarai kenzo terpelanting hingga beberapa meter dari tempat kejadian. Bagian samping mobilnya hancur, semua kaca jendela mobil pecah dan mobilnya kini terbalik akibat tabrakan yang baru saja ia alami.

Ponselnya terpental lebih jauh dari posisi kenzo saat ini. Pandangan kenzo mulai kabur, nafasnya berhembus dengan lambat, Ia tak bisa lagi merasakan rasa sakit, seluruh tubuh nya terasa mati rasa, dengan sisa tenaga yang ia miliki,

ia berusaha menggerakkan tangannya untuk meraih ponselnya walau ia tau takan bisa meraih ponsel tersebut.

Perlahan Kenzo mulai kehilangan kesadarannya, perlahan kelopak matanya mulai tertutup, pandangan yang kabur kini telah berubah menjadi gelap dan kenzo pun tak sadarkan diri.

......................

Mundur ke beberapa menit sebelum kenzo mengalami kecelakaan. Disisi lain, kei yang sedang mengharap kehadiran kenzo, mengalami kejadian diluar perkiraan mereka.

" KYA AAAAA AAAAA. "

Teriakan histeris keluar dari mulut perempuan muda yang kini melihat seluruh ruangan tiba-tiba menjadi gelap karna listrik yang telah padam.

" KEI!, KEI!, APA YANG TERJADI?!. "

Pemilik ponsel mendengar panggilan dari rekan kerjanya yang khawatir, namun ia tak bisa menjawab panggilan itu karna harus menenangkan perempuan muda yang kini berada dalam dekapannya.

Ia berbicara dalam hatinya, bagaimana mungkin sebuah rumah sakit mengalami mati listrik?.

Sesaat setelah memikirkan hal tersebut terdengar suara benda keras yang saling bertabrakan dari ponselnya.

BRAAKKKK!!, ( suara benda logam yang saling bertabrakan dengan kecepatan tinggi.)

Suara keras itu sukses membuat jantung nya serasa berhenti sejenak. Matanya kini terbuka lebar, ia memanggil rekan kerjanya sekeras mungkin.

" TUANNNNN!!!!. "

" Tuan apa yang terjadi. "

" Tuan ken-, "

WOOSSSHH, ( suara angin yang tiba-tiba berhembus.)

Angin berhembus dari arah belakang menyebabkan hawa dingin di seluruh ruangan, bulu kuduknya kini berdiri, setelah merasakan pergerakan seseorang dari balik punggungnya.

Dengan memberanikan diri, kei menyalakan senter pada ponselnya dan berbalik arah untuk menyoroti sosok tersebut.

Kakinya berusaha berdiri tegap, tangan kanannya memegang sebuah ponsel dengan fitur senternya yang menyala, tangan kirinya ia regangkan tanda bahwa ia melindungi orang yang ada pada balik punggung nya.

Belum saja dengan jelas ia melihat sosok tersebut. Sebuah tangan yang begitu terasa dingin datang untuk memegang pergelangan tangan kanannya.

Sedangkan, tangan yang lain meraih wajah perempuan tersebut dan dengan hawa dingin yang sosok itu keluarkan, ia mulai menautkan kedua bibirnya pada bibir merah muda milik wanita yang tengah menjaga seorang gadis dari balik punggung nya.

Walau singkat namun begitu terasa, sosok itu mengeluarkan senyum lebar karna ciuman itu.

Kei membeku dengan kejadian yang baru saja ia alami. Otaknya serasa berhenti bekerja pada saat ini.

Tangan dingin sosok tersebut masih dengan erat menggenggam pergelangan tangannya seakan tak ingin melepaskan nya.

" Bersembunyi lah, aku akan mengurus semuanya, "

ucap sosok tersebut sembari menatap kedua bola mata kei dengan yakin.

Walau otaknya serasa berhenti bekerja, namun tubuhnya bergerak dengan sendirinya.

Kini ia menuruti perkataan sosok tersebut dan memapah airi beranjak dari kasurnya untuk bersembunyi di balik meja kecil tempat untuk menaruh nampan berisi makanan.

Wanita itu kini menyeimbangkan tinggi badannya dengan meja tempatnya berlindung dan mendekap airi dalam pelukannya.

Tangan airi begitu erat mencengkram bajunya hingga terlihat lusuh, wajahnya terus ia sembunyikan di balik dada kei.

Tak lama terdengar suara yang membuka pintu kamar rumah sakit yang digeser dengan kasar.

SRREEEKKK, ( suara tirai yang di buka dengan kasar. )

DORR... DORR... DORR.

Tak ia sangka, setelah suara pintu itu terdengar akan diikuti dengan suara tembakan yang mengeluarkan timah panas sebanyak 3 kali.

Timah panas tersebut melesat cepat hingga memecahkan sebuah kaca jendela.

Kei hanya bisa menutup mulutnya dan semakin mendekap airi dengan erat. Otaknya berfikir jika saja ia tak menuruti sosok tadi pasti kini nyawanya melayang akibat timah panas yang menghantam dirinya.

TAP... TAP... TAP.

Terdengar suara langkah kaki yang kini semakin mendekat kearah mereka. Setelah beberapa kali melangkah kini sosok yang telah menembakan timah panas itu berada di sebelah kasur tempat airi berbaring tadi.

Kei bisa merasakan dengan jelas jarak antara mereka sangat dekat. Ia menelan ludahnya beberapa kali dengan kasar, kini ia mencium puncak kepala Airi lalu menutup matanya dan,

DOORRR.

Sebuah timah panas kembali ditembakkan.

" AAAKKKKHHH SAKIT, SAKIT!!. "

Terdengar suara seorang pria yang kesakitan.

Kei membuka matanya dan tak lama lampu-lampu kembali menyala, hingga terlihat sosok yang telah berteriak.

Kini kei mengintip dari balik meja dan ia melihat sosok tersebut. Pertama ia melihat Sosok pria yang memakai pakaian serba hitam tengah memegangi kakinya, terlihat kesakitan karna sebuah luka tembak pada kaki sebelah kanannya.

Kedua ia melihat sosok arwah laki-laki dengan tindik pada bagian telinga sebelah kanan serta memiliki model rambut side bangs.

Arwah tersebut memegang tangan pria yang membawa pistol dan menggerakkan tangan pria itu pada bagian kepalanya.

Bagi orang yang tak bisa melihat nya ini seperti, seolah-olah tangan pria berbaju hitam itu bergerak dengan sendirinya untuk menembak kepalanya sendiri.

Sebelum arwah itu menggerakkan tangan pria tersebut untuk menembak kepalanya sendiri, Kei beranjak dari tempatnya dan segera menendang tangan pria pembawa pistol itu. Dan pistol nya pun terlempar keluar ruangan kamar airi.

Pria berbaju hitam kini merasakan sakit pada tangan karna tendangan, serta kaki nya karna sebuah timah panas.

" AKKHHHG, SAKIT, SAKIT!!, " rintih pria berbaju hitam.

" KEI!!. "

Terdengar suara yang tak asing ditelinga nya, memanggil dirinya, dengan cepat, matanya segera mengalihkan pandangannya pada sumber suara.

Terlihat sosok kenzo yang kini berdiri dengan sempoyongan pada pintu masuk ruangan kamar airi.

Nafasnya terengah-engah, kening bagian kirinya terluka yang mengakibatkan cairan merah pekat keluar dari lukanya itu.

Tangan kanannya terus memeluk erat bagian samping sebelah kiri di bawah dadanya, terlihat saat ini ia merasa begitu kesakitan.

Kei segera menghampiri kenzo dan bertanya apa yang telah terjadi padanya.

" Apa yang telah terjadi ?, " tanyanya khawatir.

" Hanya kecelakaan kecil. "

" Kau baik-baik saja?, apa yang telah terjadi?, dan

bagaimana bisa sebuah pistol terlempar keluar dari kamar ini?, lalu siapa pria yang tengah kesakitan itu?, dimana airi?,

dia baik-baik saja kan?. "

Tanpa melihat kondisinya saat ini, kenzo terus mencerca partner kerjanya dengan berbagai pertanyaan yang terdengar begitu khawatir.

" Aku juga tidak tau pasti, tapi pria berbaju hitam ini sepertinya berusaha memb*n*h kami. "

" Lalu bagaimana bisa dia malah terkapar kesakitan ?. Kau melawan dan merebut pistol nya?, " tanya kenzo penasaran karena kini, pemandangan yang ia lihat berbanding terbalik dengan cerita rekan kerjanya.

Pria yang ingin memb*n*h seseorang, kini malah terkapar terkena tembakan dari peluru yang ada pada pistol nya sendiri.

Bukan hanya kenzo yang merasa kebingungan,tapi kei juga tak tau apa yang telah terjadi, ia juga bingung harus menjawab apa pada atasannya kini.

" Itu, " jawabnya singkat tak melanjutkan ucapannya kini, dan hanya melihat kearah belakang tepat di sebelah kanan pria yang terkapar terlihat, arwah seorang laki-laki berdiri, sembari melipat kedua tangan di depan dadanya serta tersenyum ramah kearahnya.

Kei benar-benar tak tau siapa Arwah tersebut, namun, dalam hatinya ia berterimakasih karna jika bukan karna arwah tersebut menolong nya mungkin kini nyawanya telah melayang.

" SIAPA?, SIAPA KAU?. "

" Hantu yang telah menolong serta merampas ciuman pertama nya?. "

" SIAPA DIRIMU?. "

...****************...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Antara calon calon juga atau seseorang yang mengagumi kamu sejak lama

2023-05-04

1

Ayano

Ayano

Ya allah sempet-sempetnya 😏

2023-05-04

1

Ayano

Ayano

Airi 😭😭😭
Nanako akan memaafkan kamu kok

2023-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!