" Ayo kita pergi, pergi ke panti asuhan anak ini. "
Entah mengapa tanpa pikir panjang kenzo memutuskan hal tersebut. Kenzo segera membawa kei beserta anak tersebut, untuk pergi ke panti asuhan.
Dengan petunjuk yang diberikan oleh anak tersebut, mereka berhasil sampai di panti. Di Sana mereka mereka melihat begitu banyak anak-anak bermain di depan panti.
Karna melihat temannya membawa orang asing, anak-anak segera menghampiri kenzo dan kei.
Kini mereka di dikerubungi oleh anak-anak yang penasaran dan mulai mencerca berbagai pertanyaan pada ke dua partner itu.
" Kakak siapa?. "
" Apa kalian sepasang suami istri?. "
" Apa kalian mau mengadopsi kami?. "
" Kakak cantik, aku mau ibu seperti kakak. "
Dengan senyum canggung kei berusaha untuk menenangkan para anak agar tak ribut dan mengerubunginya lagi. Berbanding terbalik dengan kei, kini kenzo, hanya diam melihat para anak yang mengerubunginya, dengan kedua tangannya yang ia masukan kedalam saku celana.
Kenzo terlihat tak mau bersusah payah menghadapi anak-anak.
Tak lama seorang pengasuh keluar dari panti, berjalan kearah mereka dan menyuruh semua anak-anak agar bubar.
" Ya ampun ku kira ada apa ramai-ramai, ternyata ada tamu. Maaf ya anak-anak memang suka begitu jika ada tamu. Ayo anak-anak bermain lagi ya, tante dan om ini mau masuk, jadi main lagi ya. "
" Baik, " jawab anak-anak panti dengan serempak dan kembali bermain.
Ibu pengurus panti segera mempersilahkan kei dan kenzo untuk masuk dan menjamu mereka berdua.
" Ayo duduk dulu. Saya buatkan teh dulu ya, "
ucap ibu panti yang di iyakan oleh dua sejoli tersebut.
Setelah sekitar 5 menit teh mereka pun sudah siap, dan ibu panti segera menyajikan nya di depan mereka, namun, tak lama ibu panti kembali izin kebelakang, saat dia kembali, tangannya sudah memegang berlembar lembar kertas yang telah di satukan dengan klip kertas.
" Ini daftar anak-anak yang ada disini, " ucap ibu panti.
Kini kei dan kenzo saling berhadapan, merasa bingung. Kenzo akhirnya buka mulut untuk menjelaskan maksud kedatangan mereka.
" Maaf tapi kami kesini bukan untuk mengadopsi anak, tapi untuk bertanya sesuatu. "
" Oh maaf kalian terlihat seperti pasangan suami istri, terkadang ada juga orang yang ingin mengadopsi, langsung datang kesini. Jadi, saya kira kalian akan mengadopsi anak, maaf ya. "
" Jadi hal apa yang ingin kalian tanyakan?, " tanya ibu panti.
" Kenapa di panti ini semuanya mengenakan gelang yang sama?, gelang dengan simbol dua merpati?, " tanya kenzo tanpa basa-basi.
" Ah itu ya, di panti, semua anak kuberi agar jika mereka tersesat dapat dengan gampang ditemukan, karna di balik gelang itu ada nomor yang jika dihubungi langsung mengarah ke panti ini. Jadi, anak-anak hanya tinggal mencari orang dewasa untuk membantunya mengubungi ke nomor ini, dan dua merpati itu sama dengan nama panti asuhan kami, " jawab ibu panti menjelaskan dengan rinci kepada kedua sejoli tersebut.
" Aa, begitu ya. Jadi apaka-, "
" IBU. Airi mengamuk lagi!!!. "
Belum selesai kenzo bertanya, seorang anak tiba-tiba datang kearah mereka,memberi tahu sesuatu yang sedang terjadi.
" Airi, airi mengamuk lagi!. "
Setelah mendengar itu, ibu panti segera meninggalkan kei dan kenzo. Karna penasaran mereka berdua mengikuti langkah sang pengasuh di panti.
Langkah mereka terhenti setelah melihat ibu panti sedang menenangkan seorang anak dengan kursi roda yang berada pada taman kecil di belakang bangunan panti.
Posisi mereka kini berada di belakang anak yang memakai kursi roda.
Anak yang berada pada kursi roda tersebut terus berteriak sembari menutupi kedua telinganya. Terlihat di sana, ibu panti kini, berusaha menenangkan si anak, dan menyuruh anak lain untuk mengambilkannya sesuatu, tak lama anak yang telah diperintahkan itu, datang membawa sebuah wadah kecil berisi obat beserta satu gelas penuh berisi air putih.
Ibu panti berusaha memegangi kedua tangan sang anak yang masih terus memberontak.
Saat akan memberikan obat, anak tersebut memberontak, kepalanya menggeleng dari kanan ke kiri sembari berteriak, hingga tiba-tiba kepalanya mendongak kebelakang sampai kini mata kei dan si anak saling memandang satu sama lain.
Kei menelan ludahnya kasar, ia merasa sangat terintimidasi dengan tatapan yang diberikan oleh anak tersebut. Tak lama datang dua anak remaja di panti yang ikut membantu ibu panti memegangi anak itu. Setelah pergulatan yang cukup lama, akhirnya anak tersebut telah tenang karena obat yang diberikan oleh ibu pengasuh.
Butuh tiga orang untuk menenangkan seorang anak perempuan dengan tubuh beranjak remaja itu. Saat kei dan kenzo ingin menghampiri, ibu panti segera memberi kode agar tidak datang untuk mendekat.
Seorang anak lain kini memberitahu mereka agar menunggu di dalam ruangan saja. Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya ibu panti datang menghampiri mereka, dan duduk untuk kembali melanjutkan obrolan mereka.
Kenzo membuka mulutnya untuk membuka obrolan.
" Apa yang terjadi pada anak itu?, " tanya kenzo.
" Dia airi, tadinya dia anak normal, tapi sejak 5 tahun yang lalu dia jadi seperti ini, " jawab pengasuh panti dengan raut wajahnya yang tampak sedih.
" 5 tahun lalu?.
Nanako, apa dia mengenal nanako?, " celetuk kei yang berhasil membuat wajah sang ibu panti berubah drastis, kini raut wajahnya terlihat terkejut.
" D-dari mana kau tau nanako?. "
Setelah mendengar ucapan ibu panti, kini, kenzo dan kei saling melempar pandangan satu sama lain dan akhirnya menjelaskan bahwa tujuan mereka kemari memang karna nanako.
" Kami adalah orang yang sedang menyelidiki kasus nanako, " jelas kenzo.
mendengar penjelasan kenzo, ibu panti reflek menitikkan air matanya, dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya merasa tak percaya dengan apa yang telah ia dengar. Kei yang melihat langsung berusaha menenangkan nya, dengan cara mengusap-usap punggung ibu panti. Tak lama ibu panti memberi isyarat bahwa dia tidak apa apa dan segera mengusap air matanya.
" Maaf, aku selalu emosional jika mengingat nanako. Airi dan Nanako adalah anak yang tumbuh bersama, mereka seumuran dan bersahabat.
Setelah kejadian itu semuanya berubah. Saat mendapat kabar Nanako dibun*h, kami juga mendengar kabar bahwa airi masuk rumah sakit karna tertabrak truk dan koma.
Aku sangat kebingungan, sedih dan aku tak tau harus bagaimana. Aku hanya diberitahu bahwa pembunuh nanako telah ditangkap, dan mengikuti sidang lalu, melihat,
B*J*NG*N itu mendapat hukuman mati!. "
" Setelah sidang nanako selesai, kami diberitahu pihak rumah sakit bahwa airi telah sadar. Airi terus menanyakan nanako dan dengan berat hati kami memberitahu hal yang sejujurnya pada airi, walaupun itu, akan membuatnya semakin hancur.
Airi telah hancur karna diberitahu bahwa ia akan mengalami kelumpuhan permanen pada kecelakaan yang ia alami dan dia pun harus bertambah hancur setelah mendengar kabar tentang sahabatnya. "
" Sejak saat itu airi menjadi pendiam dan sering mengamuk, tatapannya pun sering kosong, tidak terlihat tanda-tanda bahwa dia ingin hidup.
Aku benar-benar tak tega jika harus melihat anak-anakku menderita. Anak sekecil mereka harus mengalami kenyataan hidup yang pahit. "
" Tunggu, berarti saat nanako dibunuh dan airi mengalami kecelakaan, bukankah itu berarti terjadi diwaktu yang sama?, " tanya kei.
Terjadi perbedaan reaksi saat kei mempertanyakan hal tersebut. Reaksi Ibu panti mengangguk tanda bahwa ia mengiyakan pertanyaan kei, sedangkan kenzo hanya terdiam dan pasti kenzo memikirkan hal yang sama dengan kei.
Kei merasa ada hal yang harus ia lakukan, ia pun terbangun dari tempat duduknya dan segera menghampiri airi yang masih berada di taman belakang.
Ia berlutut di depan airi, lalu, menggenggam kedua tangan airi dengan kedua tangannya.
" Airi, anak manis, apa kakak boleh menjadi temanmu?. Kalau kau tak menjawab, maka kakak simpulkan kau mengiyakan permintaan kakak.
Nama kakak kei, mulai sekarang kakak akan sering kesini mengunjungi mu ya. Baiklah kakak pulang dulu, sampai bertemu besok. "
Setelah berbicara sebentar dengan airi, kei dan kenzo pun pamit kepada ibu panti, lalu berkata bahwa besok mereka akan kembali lagi.
......................
Kini mereka pun sudah berada di dalam mobil dan mendiskusikan langkah apa yang akan mereka ambil setelah ini.
" Kei, saat kau pergi menghampiri airi, aku bertanya pada ibu panti, dimana lokasi Airi saat kecelakaan, dan ia menjawab di lokasi yang tak terlalu jauh dari stasiun ikuta.
Sangat memungkinkan jika, keduanya saat itu sedang bersama bukan?, apalagi mereka sahabat.
Mungkin airi adalah saksi dan kunci dari kasus nanako. "
" Itu sangat mungkin tuan, aku juga memikirkan hal yang sama, itulah kenapa, kita harus segera menyembuhkan airi agar ia bisa bersaksi nanti. "
" Mari kita ajak dia berjalan-jalan dan menghiburnya, aku kira hal itu akan sedikit meluluhkan hatinya, " ucap kei memberi pendapat.
" Kau benar, ayo lakukan berbagai cara agar airi dapat bersaksi. Sudah tak ada waktu lagi untuk mengulur-ulur kasus ini. "
Keesokan harinya, kei mencoba membujuk ibu panti untuk membawa airi berjalan-jalan. Dengan negosiasi yang lumayan lama, kei berhasil menaklukkan hati ibu panti dengan menggunakan title kenzo.
Ia mengajak nya berkeliling disekitar panti, melihat burung-burung beterbangan, yang kei kira akan membuat hati menjadi lebih tenang.
Kei mengajak airi berjalan-jalan sembari menyuapinya sarapan.
Awal airi menolak tetapi setelah cukup lama melihat burung-burung yang beterbangan, mulutnya mulai terbuka, dan mulai menerima makanan yang disuapi oleh kei sedikit demi sedikit.
Walau tidak mengeluarkan sepatah katapun, namun, kei mulai merasa senang karna airi mulai menerima dirinya. Setelah selesai menyuapi airi, kei kembali berlutut dan memegang erat tangan airi sembari melihat wajahnya.
" Airi, kakak punya sesuatu untukmu, "
ucap kei sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya.
" Lihat kakak punya coklat, ini untuk airi, kalau airi tak suka tak apa, airi hanya tinggal bilang pada kakak apa yang kau suka, maka kakak akan berusaha memberikannya untukmu, " ucap kei dengan senyum tulus yang menghiasi wajahnya.
Ya seperti yang sudah diduga, airi tetap diam tak bergeming. Kei berusaha memahami itu dan kembali mengajak Airi kembali ke panti.
Setelah sampai ke panti, kei menyerahkan airi pada ibu panti kembali dan pulang bersama kenzo.
......................
Hari kedua upaya menyembuhkan trauma Airi.
Seperti halnya kemarin kei akan mengajak Airi berjalan-jalan yang sekiranya bisa membuat hatinya tenang.
Namun, sebelum ia melakukan aksinya, kenzo menahan kei dan memberi sebuah kue sus berisi strawberry cream.
" Berikan ini untuknya, " perintah kenzo.
Tanpa basa basi kei mengambilnya dan segera mengajak airi berjalan-jalan. Seperti kemarin dengan berlutut dan menggenggam tangan airi, kei memberi hadiah kecil untuk airi setelah menghabiskan sarapannya.
" Airi, kakak punya hadiah lagi, kali ini kakak punya
sebuah kue sus dengan cream strawberry, airi suka?, " tanya kei dengan wajahnya yang terlihat sangat excited menunggu jawaban airi.
Airi tak menjawab pertanyaan kei, namun, kini raut wajahnya mulai berubah, matanya bertambah sayu saat melihat apa yang kei berikan padanya.
Kei khawatir bahwa airi tak menyukai hadiahnya, tapi tak lama, airi membuka plastik bungkus kue sus tersebut dan memakannya.
Kei tersenyum tipis, setelah selesai makan makanan penutup, kei kembali mengantar airi ke ibu panti dan menyerahkan nya kembali.
......................
Hari ketiga upaya menyembuhkan airi.
Sama seperti dua hari yang lalu, kei mengajak airi berjalan-jalan lalu memberinya sebuah hadiah setelah sarapan, dan kini tidak seperti kemarin, hadiah yang ia berikan adalah sebuah mahkota mainan, atas perintah kenzo.
Kei memasang dengan rapih mahkota tersebut di atas kepala airi, Setelah selesai dipasang, airi terlihat mengeluarkan mimik wajah yang terlihat seperti, sedang merindukan seseorang.
Seperti biasa setelah selesai, kei menyerahkan airi kepada ibu panti kembali.
......................
Hari keempat upaya menyembuhkan airi.
Masih sama seperti yang lalu, kei akan mengajak airi berjalan-jalan sembari sarapan kemudian, memberinya hadiah.
Dan hadiah yang telah kenzo siapkan hari ini adalah sebuah gaun pesta yang terlihat seperti gaun cinderella.
Saat airi melihat hal itu matanya terbuka lebar, tetapi tak mengeluarkan sepatah kata apapun.
Ia hanya terlihat terkejut dengan hadiah yang kei berikan. Kei kembali ke panti dan menyerahkan airi pada ibu panti.
......................
Hari kelima upaya menyembuhkan airi.
Kenzo menyiapkan hadiah sebuah tongkat sihir seperti milik ibu peri untuk kei berikan pada airi.
Lagi-lagi airi bereaksi terkejut pada hadiah yang kei berikan.
......................
Hari keenam upaya menyembuhkan airi.
Hari ini sedikit berbeda karna yang mengantarkan Airi berjalan-jalan bukan hanya kei tetapi kenzo juga.
Setelah selesai sarapan, kini kenzo yang berlutut dan membuka sebuah kotak yang telah ia bawa.
Isi kotak tersebut adalah sepasang sepatu kaca yang terlihat, seperti milik cinderella.
Kenzo meraih kaki kanan airi, melepaskan sandalnya, kemudian memakainya sepatu kaca.
Kenzo pun memasang sepasang sepatu itu pada kaki airi lalu, tak lama ia meraih tangan kanan airi dan mencium punggung tangannya dengan lembut, kemudian tersenyum manis kearah airi.
Reaksi tak terduga muncul, kini kei melihat airi yang tersenyum tipis serta wajahnya yang memerah tersipu malu karna ulah kenzo.
Kenzo berdiri dan membungkukkan badannya, membisikan sesuatu ke telinga airi, kemudian, tersenyum manis.
......................
Hari ketujuh upaya menyembuhkan airi.
Hari ini kei dan kenzo datang saat sore hari, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang datang saat pagi hari.
Kalau boleh jujur, kei penasaran dengan apa yang kenzo bisikan kepada airi, namun, rasa penasarannya terbayar saat melihat airi kini, berpakaian layaknya seorang cinderella dengan, mahkota, baju, serta sepatu hadiah yang diberikan oleh kei dan kenzo, tak lupa juga ia membawa tongkat peri yang kini ada di tangannya.
Kenzo kini berjalan kearah airi dengan senyum manisnya lalu berlutut dan kembali mencium tangan airi.
" Kau terlihat sangat cantik, " puji kenzo dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya.
Wajah airi kembali memerah karna ulah kenzo.
Kini kenzo mendorong kursi roda airi untuk mengajaknya jalan-jalan.
Kali ini kei dan kenzo mengajak airi berjalan-jalan agak jauh itulah kenapa kini airi menumpangi mobil yang dikendarai oleh kenzo.
Setelah beberapa menit, mereka sampai di tempat tujuan yaitu Sanda Dai 2 Park. Sebuah taman yang cukup besar yang dibangun di lereng tepi bukit.
Kemudian, kenzo menggendong airi layaknya menggendong seorang putri, sedangkan kei, membawa kursi roda milik airi karna mereka akan naik ke lereng bukit.
Tak terasa kini mereka ada di atas, dan kini sudah saatnya untuk matahari tenggelam. Kenzo meletakan airi ke kursinya kembali agar dapat melihat pemandangan matahari tenggelam.
Pemandangan yang mereka lihat kini begitu indah hingga menyihir kei, untuk tak melepaskan tatapannya dari sang surya yang mulai tenggelam.
Hikss... hikss... hikss.
Perlahan terdengar suara tangisan dari salah satu diantara mereka.
"Nanako. "
Kenzo dan kei mengalihkan pandangan mereka pada airi yang kini baru saja mengeluarkan suaranya.
" Maafkan aku nanako. "
Kei yang mendengar, berusaha menenangkan airi dengan mengelus-elus punggungnya perlahan.
" Jadi benar kau ada di sana saat nanako terbunuh?, " celetuk kenzo yang membuat mata kei terbuka lebar karna ia berfikir bahwa, bukankan ini terlalu cepat untuk menanyakannya pada airi?.
Dengan air mata yang makin mengalir deras, airi mengangguk mengiyakan perkataan kenzo.
" Airi, apa kau mau menghilangkan rasa bersalah mu pada ibu peri ?, " tanya kenzo dengan nada lembut.
" Apapun akan kulakukan untuk nanako. "
" Baiklah dengar aku baik-baik. Kau hanya perlu bersaksi di pengadilan nanti. Katakan sejujurnya bahwa bukan hideki lah pembunuhnya. "
Setelah mendengar ucapan kenzo, airi kembali mengangguk setuju.
Dibarengi dengan matahari yang tenggelam akhirnya kasus hideki mulai menemui titik terang.
Kini mereka mengantar airi kembali ke panti.
Setelah mengantar airi, di dalam mobil kei bertanya pada kenzo apa maksud dari semua hadiah yang kenzo berikan.
" Tuan kenzo, apa maksud dari hadiah yang kau berikan?. "
" Aa itu ya, saat kau mengajaknya berjalan-jalan. Aku mencari informasi kepada ibu panti, aku mulai menanyainya berbagai hal dan ibu panti bilang bahwa mereka berdua menyukai kisah cinderella. "
" Akhirnya aku mengecek kamar airi dan di dalamnya terdapat sebuah buku bergambar kisah tentang cinderella, sebuah mahkota, tongkat sihir, dan sepatu yang terbuat dari kardus bekas, serta sebuah gaun yang terbuat dari bungkus roti yang telah disatukan. "
" Saat mereka bermain cerita cinderella. Airi selalu berperan menjadi cinderella dan nanako menjadi ibu peri. Dan gaun dari bungkus roti itu adalah bungkus roti dari toko roti hideki. Mereka adalah pelanggan tetap hideki dan kue favorit mereka adalah kue soes isi cream strawberry.
Untuk memandangi sunset tadi, aku melihat lukisan nanako yang memperlihatkan, mereka berdua bergandengan sembari melihat matahari tenggelam, Aah satu lagi, jika kau ingin memerankan kisah cinderella bukankan kau membutuhkan seorang pangeran?. "
" Ya kurang lebih seperti itu. Aku tidak ambil resiko dengan menanyakan bagaimana situasi ketika nanako dibun*h, saat kita melihat sunset tadi. Jadi, mungkin akan lebih baik jika kita menanyainya besok. "
" Kau benar-benar hebat tuan kenzo, " ucap kei yang terlihat kagum pada kenzo.
" Aku tak akan bisa sampai pada titik ini jika bukan karna dirimu kei, kau juga asisten yang hebat, " puji kenzo dengan melemparkan senyum manisnya pada kei dan berakhir dengan membuat kei kembali tersipu malu.
Benar-benar menyebalkan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Little Dream
😂😂😂😂
udah di kodein amak kecil tuh
2023-04-28
1
Ayano
Efek trauma
2023-04-25
1
Ayano
😅😅😅. Dikodein secara halus
2023-04-25
1