BULLY

Jadilah asisten ku.

Kata yang cukup mengejutkan keluar dari mulut orang yang baru ia kenal,bahkan mengetahui nama satu sama lain baru 1 menit yang lalu.

Kei terdiam apa ia harus menerima tawaran tersebut atau tidak.

Tapi jika ia pikir kembali, bukankah ini kesempatan bagus untuk merubah hidupnya dan memiliki satu pekerjaan tetap.

" Uang berapa uang yang akan kau berikan?, " tanya kei tanpa basa basi.

" Berapapun yang kau minta. "

" 2-250 juta. "

" Hanya segitu?, itu hal yang mudah bagiku, aku setuju. "

Mamoru mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan kei,tanda bahwa mereka telah membuat kontrak, akhirnya mereka pun mengikat kontrak.

Mereka berdua kembali menuju mobil dan beristirahat di dalam mobil sembari menunggu sang surya datang. Saat sang surya telah datang dengan keadaan yang masih mengantuk, mereka berusaha meregangkan kedua tangan dan kepala mereka agar mata mereka terbuka.

Setelah mempersiapkan diri dan memastikan bahwa mereka telah benar benar bangun dari tidur, merekapun pergi menuju bank untuk mengambil uang yang telah dijanjikan.

Dalam perjalanan mereka hanya saling diam, tak satupun dari mereka memulai percakapan, suasana terasa sangat canggung hanya suara bising kendaraan yang membuatnya tampak ramai.

Kei hanya terus menatap keluar arah kaca mobil sembari memperhatikan lingkungan sekitar. Melihat begitu banyak siswa siswi berangkat sekolah membuatnya teringat akan masa lalunya, dimana ia tak pernah mendapat masa masa indah saat bersekolah, dirinya selalu di buli karena keadaan ekonominya, dan tak bisa bergaul dengan siapapun karena, setelah pulang sekolah ia harus membantu ayah dan ibunya bekerja.

Yah, kalau di pikir pikir memang tak ada masa masa indah di hidupnya.

Bekerja, bekerja, dan bekerja hanya itu, yang ia lakukan di hidupnya ia bahkan tidak mengenal apa itu liburan.

Saat sedang fokus memperhatikan para pelajar pandangan kei tertuju pada seorang ibu yang terjatuh karena di dorong oleh penjaga sekolah, kei yang melihat itupun segera memegang lengan kenzo dan memerintahkan nya untuk memberhentikan mobilnya.

Semua orang hanya melihat dan menatap si ibu yang jatuh tersungkur, tak ada satupun yang berusaha membantunya berdiri hingga kei datang dan membantu, disusul oleh kenzo yang berjalan di belakang kei.

" Ada apa ini?, " tanya kei kepada penjaga sekolah.

" Hei kau tidak usah jadi pahlawan kesiangan!!, lagi pula untuk apa menolong orang gila!!. Ibu ini selalu datang untuk mengacau!. Dia selalu bilang. "

" KEMBALIKAN ANAK KU, ANAKKU DIBUNUH OLEH ORANG ORANG DI SEKOLAHAN INI. "

" Dia selalu berkicau seperti itu setiap hari dan itu membuat semuanya terganggu!!, dan kau harus ingat. "

" ANAKMU MATI KARNA KEINGINANNYA SENDIRI UNTUK BUNUH DIRI!!. "

Setelah meluapkan emosinya, sang penjaga sekolah menutup gerbang dan pergi meninggalkan mereka bertiga diluar sekolah. Saat kei berusaha membantu, kenzo hanya terdiam dengan kedua tangannya yang bersembunyi di saku celananya sembari menatap kearah gedung sekolah.

" Tolong bantu aku, aku mohon... aku mohon. "

Seorang ibu yang berada di hadapannya kini meminta tolong dengan berderai air mata, apa iya dia tega tak menolongnya?. Saat sedang terdiam dan memikirkan untuk menolongnya kenzo menoleh kearahnya dan membuka pembicaraan.

" Kei, kau adalah pegawai ku, bukan saatnya menjadi pahlawan kesiangan, bilang padanya kau tidak bisa menolongnya, " perintah kenzo.

Kei kembali terdiam hingga akhirnya dia telah memutuskan jalan apa yang harus dia ambil.

" Maaf tuan kenzo, aku akan menolongnya, " jawab kei dengan mantap.

Kenzo yang mendengar tersenyum kecut dan sangat menyayangkan jawaban dari kei.

" Yah, sayang sekali kerja sama kita harus berakhir dengan singkat, dan uang 250 juta itu hangus. "

Kenzo pergi meninggalkan kei dan si ibu untuk berangkat ke kantornya.

Tak perlu waktu lama untuk berdiam diri, si ibu mengajak kei pergi kerumahnya untuk membicarakan masalah tersebut.

Latar berpindah pada kenzo.

Sungguh ia sebenarnya begitu malas saat ke kantor karena, pemandangan yang ia lihat pertamakali adalah kertas kertas yang menumpuk di mejanya dan terlihat berantakan.

Mungkin sudah saatnya membereskan kertas kertas tersebut, saat kenzo sedang mengumpulkan niatnya untuk bersih bersih, seseorang datang dengan membawa beberapa lembar kertas permohonan.

" Hei mamoru, " sapa pria tersebut dan kenzo hanya merespon dengan menatapnya saja.

" Akhh penyelamatku, tolong selesaikan kasus ini yah, " ucap pria tersebut dengan senyum di wajahnya.

" Kasus apa ini ?, " tanya kenzo singkat.

" Hanya bun*h diri biasa, tapi orang tua nya selalu datang kesini setiap hari, itu membuat kami terganggu. Tidak ada yang mau mengambil kasus ini karna memang sudah jelas ini bun*h diri biasa, tapi orang tuanya sangat keras kepala dan selalu bilang anaknya dibunuh. Ya mau tidak mau aku mengabulkan permintaannya. "

" Tolong ya mamoru, " pinta orang tersebut sembari menyatukan kedua telapak tangannya.

Belum sempat kenzo menjawab pria tersebut langsung berterimakasih padanya sembari menepuk nepuk pundaknya. Tak lama pria tersebut pergi dan kembali ke meja kerjanya, kenzo pun mengecek data pada kasus tersebut.

Nama, akari hysa, umur,15 tahun.

Ditemukan gantung diri di kamarnya, dan ditemukan pula sepucuk surat yang berisikan pesan bun*h dirinya,

" Ibu, jaga diri ibu dan kakak baik-baik, aku pergi menemui ayah lebih dulu. "

Tak ada tanda tanda kekerasan, dan kamar tempat kejadian pun bersih dan rapih.

Setelah mengecek lembar pertama, kenzo mengecek lembar kedua,ketiga dan sampailah ia pada lembar keempat yang berisi tentang informasi keluarganya.

Mulai dari nama ibunya mayo saki dan informasi lainnya.

Yang kedua ada sang kakak perempuan nya akane misae beserta informasi pribadinya yang lain.

Disaat yang sama dengan apa yang kenzo lakukan sekarang, kei sedang berada di rumah seorang ibu yang ia temui tadi.

Sang ibu memberikannya secangkir teh beserta makanan ringan yang ia sandingkan di meja tempat mereka bercerita sekarang.

"Mmm, maaf boleh aku tau nama anda nyonya?, " tanya kei.

" Namaku mayo saki panggil saja aku ibu mayo. "

" Nyonya mayo bisa jelaskan dengan detail hal apa yang membuatmu yakin anakmu dibun*h?. "

" Anakku mengalami pembulyan di sekolahnya, beberapa kali aku memergokinya pulang dengan bajunya yang berlumuran dengan telur busuk, air bekas pel, atau susu basi. Ia selalu bilang tidak apa apa, aku tau fisiknya mungkin baik-baik saja tapi mentalnya benar benar hancur. "

" Aku sudah berkali-kali pergi menemui pihak sekolah tapi mereka sepertinya acuh tak acuh, mereka selalu berkata itu, hanya bercanda.

Hanya bercanda tapi membuat anakku mati!!. Aku berusaha dengan sekuat tenaga mengumpulkan uang untuk dia pindah tapi. "

Hiikss... hiikss.

" Aku terlambat. "

Nyonya mayo menangis sejadi jadinya, kedua tangannya terus menutupi wajahnya. Kei hanya bisa mengusap usap punggung wanita paruh baya tersebut.

Tak lama terdengar seseorang yang membuka pintu rumah tersebut dan masuk kedalam rumah. Betapa terkejutnya kei saat melihat sosok tersebut.

Sang ibu pun bangun untuk menyambut anak perempuannya dan memberi tahu bahwa, kei akan membantu mereka untuk memberi keadilan kepada adiknya.

Keduanya masih terus saling memandang hingga kei pun kemudian bangun, dan meminta maaf pada nyonya mayo.

" Maafkan aku nyonya mayo, aku tak bisa membantumu, " ucap kei sembari membungkuk kan tengkuknya dan pergi melewati nyonya mayo dan anak perempuan nya.

" MAAF, MAAFKAN AKU KEI, " ucap seseorang tersebut yang membuat langkah kei berhenti.

Kedua tangannya mengepal dan bibirnya ia gigit hingga hampir berdarah, sungguh kei benar benar kesal kali ini.

" MAAF KATAMU?, " ucap kei dipenuhi amarah.

Anak perempuan nyonya mayo yang mendengar langsung memutarkan badannya dan berlari menuju kei yang kini ada satu langkah menuju pintu untuk keluar.

Perempuan tersebut bersujud sembari memegang kaki kei, dan terus menerus meminta maaf.

" Kau meludahi minumanku, kau menyiram ku dengan air toilet, melempari ku dengan susu basi, menyebarkan gosip tidak benar tentangku, kau membuang kedalam toilet, roti yang susah payah kudapatkan untuk makan siang dan entah masih seberapa banyak lagi pembullyan yang kau lakukan padaku, dan sekarang kau memintaku untuk menolong mu?. "

" Dulu bahkan kau tidak sudi untuk menyentuhku. Kau benar benar tidak tau malu!!. "

Kei benar-benar tidak bisa menahan amarahnya, selama bertahun tahun orang itu membully, dan tak pernah terdengar kata maaf keluar dari mulutnya.

Tapi lihat sekarang,saat dalam keadaan sulit dia baru mau menundukkan kepalanya dan meminta maaf.

Nyonya mayo yang mendengar hanya bisa terdiam sembari menutup mulut dengan tangannya merasa tak percaya anak sulung nya melakukan hal keji seperti itu saat sekolah dulu.

"AKU MINTA MAAF KEI, AKU TAU AKU JAHAT TAPI... TAPI TIDAK DENGAN ADIKKU. JADI AKU MOHON, BANTU ADIKKU, BANTU DIA MENDAPAT KEADILAN!. KAU BOLEH LAKUKAN APA SAJA PADAKU TAPI, TAPI AKU MOHON BANTU ADIKKU, BANTU AKARI MENDAPAT KEADILAN!. "

Semua terasa menyebalkan sekarang, apa yang harus ia lakukan?, satu sisi dia begitu benci pada Akane tapi disisi lain adiknya tak bersalah. Setelah berdiam cukup lama kei pun, melepaskan kakinya dari genggaman tangan akane dan pergi dengan mengabaikan akane.

Hari sudah mulai siang, tetapi awan mendung menutupi sinar matahari dan membuat suasana terlihat cukup menyeramkan ditambah dengan angin yang bertiup dengan kencang menerpa benda benda di sekitarnya.

Kei segera menepi,karna ia tau akan segera turun hujan.

Benar saja, tak lama setelah kei menepi, hujan turun dengan derasnya.

Hal yang ia lakukan sekarang hanya memikirkan kejadian tadi dan melihat orang berlalu lalang lewat didepannya.

Tak sengaja matanya menangkap objek yang tak asing.

Ternyata tak jauh dari tempatnya meneduh ada penyewaan payung gratis di sebelah vending machine, tak perlu waktu lama ia segera menghampiri penyewaan tersebut dan mengambil satu payung untuk ia gunakan.

(Fyi, jepang perusahaan bernama dydo pada tahun 2015 telah membuat vending machine yang juga menyediakan sewa payung gratis untuk orang yang membutuhkan, dan pada tahun 2016 menurut survei lebih dari 70% orang mengembalikan payung tersebut, dan bagi payung payung yang tertinggal di kereta dan tidak diambil oleh pemiliknya, dibersihkan dan disewakan gratis oleh perusahaan dydo.)

Setelah berjalan cukup lama kei melihat sosok perempuan di depan toko roti sedang berjongkok, menundukkan kepala dan memeluk kedua kakinya dengan erat. Kei menghampiri sosok tersebut dan membagi payungnya agar sosok tersebut tidak kehujanan.

Sosok tersebut mengangkat kepalanya mencari tahu siapa orang yang peduli padanya.

" Kau bisa melihatku?, " tanya sosok tersebut tanpa dibalas jawaban oleh kei.

" Kau tau aku bukan manusia tapi kenapa kau berbagi payungmu denganku?, " tanya sosok tersebut lagi.

" Kau terlihat kesepian, " jawab kei singkat.

Setelah mengamati sosok tersebut cukup lama, kei sadar bahwa perempuan ini memakai seragam sekolah SMA tempat adik akane bersekolah.

Kei yang penasaran akhirnya bertanya siapa nama perempuan tersebut.

" Siapa Namamu?, "

" Akari... akari hysa. "

" Apa kau mempunyai kakak perempuan?, " tanya kei yang hanya di jawab anggukan oleh sosok tersebut.

" Apa namanya, akane?. "

Setelah mendengar perkataan kei, sosok tersebut menangis sembari memegang kedua lengan kei.

" Kau tau kakak ku?. "

...****************...

Terpopuler

Comments

Apidut

Apidut

sabar sabar 😭

2023-04-02

0

Little Dream

Little Dream

Sedih ih🙂

2023-04-02

1

Little Dream

Little Dream

Cakep banget anaknya padahal.😓

2023-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!