TEMAN LAMA BAG-2

Kesal, marah, sedih semua itu bercampur menjadi satu.

Perasaan itu terus berada dalam hatinya selama bertahun-tahun ketika ia mengingat Hideki. Dulu ia selalu marah jika dipanggil dengan panggilan adik kecil, tapi sekarang ia merindukan panggilan itu.

Hideki adalah pribadi yang hangat juga menyenangkan.

Jika kau berfikir kenzo adalah manusia yang dilahirkan menjadi orang baik maka kau salah,karna jika bukan karna Hideki mungkin kenzo akan kehilangan arah dan tersesat. Semua perasaan dan ekspresi yang kenzo miliki saat ini, adalah berkat hideki.

Semua bermula ketika kenzo berumur 7 tahun.

Saat anak anak seumuran nya bermain bersama, ia hanya terlihat berjongkok sembari melihat semut-semut berjalan.

Kenzo tak pernah mempermasalahkan jika ia selalu sendirian, karena ia pun, tak ingin berteman dengan siapapun, dan teman-temannya juga nampak malas bergaul dengannya, karena ia seperti boneka yang tak memiliki hati dan juga perasaan.

Kenzo terlihat tak pernah tersenyum,tertawa, sedih, marah, gembira dan berbagai ekspresi lainnya. Wajahnya hanya terus datar setiap waktu, tatapan matanya terlihat suram, mulutnya bahkan tak pernah terbuka walau hanya mengucapkan satu kata saja.

Seluruh anak dikelas memberi julukan padanya, Anak aneh , karna sifatnya yang pendiam dan kulitnya yang putih pucat serta ekspresi wajahnya yang selalu datar, karena itulah kenzo tak luput dari pembullyan.

Pernah Suatu ketika, saat jam istirahat semua murid ke area bermain, seperti biasa kenzo memisahkan dirinya dan lebih memilih melihat para kawanan semut yang berjalan dibawah pohon.

Beberapa teman sekelasnya yang memang sudah merencanakan untuk mengerjai kenzo, kini telah berkumpul dibalik sebuah tembok yang tak jauh dari tempat kenzo, untuk mengamatinya.

" Hei apa benar dia akan ketakutan karna itu?, "

tanya seorang anak laki-laki pada temannya yang kini tengah membawa sebuah kandang kecil berisi seekor tikus.

" Tenang saja... aku sudah melatihnya.

Begitu tikus ku mendekat sudah pasti akan langsung menggigitnya, " jawab anak laki-laki pemilik tikus tersebut.

" Sudah cepat lepaskan!. Aku ingin melihatnya ketakutan hihihi, " timpal anak laki-laki lainnya.

Mereka punm melepaskan tikus itu, kemudian hewan pengerat tersebut, langsung berlari menuju kenzo dan menggigit jari telunjuk kenzo, yang saat itu sedang memegang tubuh bagian atas semut.

Tiga anak yang berada di balik tembok tersenyum girang, sembari menunggu reaksi kenzo.

Kenzo hanya terdiam hingga akhirnya si hewan pengerat melepaskan gigitannya.Tak lama setelah itu, kenzo langsung mencengkram tikus tersebut dengan keras, hingga tikus tersebut mati.

Wajah yang tadinya terlihat senang, kini berubah menjadi pucat dan ketakutan. Mereka bertiga melihat kenzo yang tak segan membunuh seekor tikus hanya dengan mencengkram nya saja.

Wajah mereka bertambah pucat ketika melihat kenzo yang kini, mengalihkan pandangannya pada mereka, dan mulai berjalan mendekat sembari membawa tikus yang telah ia habisi tadi.

Ketiga anak laki-laki itu, kini menelan ludah dengan kasar secara bersamaan. Mereka ingin lari, namun, kaki mereka terasa berat hingga tak bisa bergerak.

Kenzo semakin mendekat hingga, akhirnya berhenti tepat di depan ketiga anak laki-laki yang mengerjainya.

Pandangan kenzo kini tertuju pada anak laki-laki yang membawa kandang tikus tersebut.

" M-mau apa kau lihat-lihat!!, " tanya anak laki-laki yang membawa kandang tersebut dengan sedikit tergagap.

Kenzo hanya diam dan tak menjawab, tak lama tangannya mulai bergerak meraih rahang anak tersebut dan mencengkram nya dengan keras seolah-olah memaksanya untuk membuka mulutnya.

Saat mulut anak itu terbuka, kenzo langsung memasukan tikus yang sedang ia genggam ke mulut anak tersebut.

Tangannya terus mendorong secara paksa agar tikus tersebut masuk kedalam mulut anak laki-laki itu.

Kedua temannya yang melihat hanya bisa meringis jijik melihat temannya yang diperlakukan seperti itu. Samar-samar terdengar suara yang keluar dari mulut kenzo,

" Telan...telan. "

Kenzo menyuruh teman sekelasnya agar menelan bulat bulat tikus tersebut.

Perlahan para murid mulai me notice hal yang sedang kenzo lakukan, mereka hanya bisa terdiam, menonton apa yang ada dihadapannya sekarang.

Seorang guru mulai melihat sesuatu yang aneh, karena para siswa dan siswi terlihat sedang berkumpul menyaksikan sesuatu, guru itupun datang memeriksa, apa yang sedang terjadi. Nampak dari kejauhan terlihat 4 orang anak sedang berkumpul tapi saat ia mendekat,

Betapa terkejutnya ia, saat ia datang terlihat seorang anak yang memuntahkan tikus dari dalam mulutnya, bukan hanya tikus bahkan isi perutnya ikut keluar berceceran.

Guru laki-laki itu langsung menghampiri ke empat anak tadi dengan cepat, setelah itu, ia menggendong si anak untuk dibawa ke ruang uks.

Kini ketiga anak yang tersisa disatukan dalam satu ruangan dan ditanyai oleh guru tersebut.

" Bagaimana dia bisa seperti itu?, " tanya guru tersebut kepada ketiga orang anak yang kini tengah berdiri sembari menyilangkan kedua tangan mereka di depan tanda mereka merasa bersalah.

" INI SEMUA SALAH KENZO SENSEI!!, " celetuk salah satu anak.

" I-IYA SENSEI, DIA MEMASUKAN TIKUS KEDALAM MULUT TEMAN KAMI!!, " timpal anak lainnya.

" Apa itu benar kenzo?, " tanyanya dengan lembut, namun, kenzo tak menjawabnya.

Guru laki-laki itu hanya bisa menghela nafas. Kemudian dia pun kembali menanyai anak lain.

" Apa kalian membully kenzo?.

Sensei sudah dengar 2 minggu yang lalu kalian juga melakukan hal yang sama pada seorang anak perempuan. Tikus itu, kalian membawa tikus itu untuk menakut-nakuti orang lain kan. "

Setelah mendengar perkataan sang guru kedua anak itu hanya terdiam sembari menundukkan kepalanya.

Sang guru kembali menghela nafas,setelah itu, ia meminta ketiga anak tersebut, untuk saling berpelukan dan meminta maaf.

" Jangan dilakukan lagi!, kalian mengerti?!.

Jika kalian melakukannya lagi, sensei tak akan lunak lagi, lain kali mungkin sensei akan memberi kalian hukuman!.

Kalian berdua boleh kembali ke kelas dan kenzo, sensei ingin kau tetap disini. "

Kedua anak itu kini pergi meninggalkan sang guru dan kenzo di ruangan itu.

Tak lama tangan sang guru meraih tangan kenzo dan mengeluarkan sebuah plester luka dari dalam sakunya lalu melilitkan nya pada jari telunjuk kenzo yang terluka akibat gigitan tikus tadi.

" Kenzo, lain kali jangan lakukan hal itu lagi ya.

Jika mereka mengerjaimu lagi, panggil saja sensei, sensei yang akan menghukum mereka. Kau mengerti kenzo?, " ucap sang guru yang menatap kenzo sembari mengelus puncak kepalanya.

Kenzo tak memberikan reaksi apapun, kini matanya hanya menatap guru tersebut. Sang guru memberi respon dengan tersenyum tulus, tak lama kemudian, ia menautkan jari kelingking nya dan jari kelingking kenzo, tanda mereka akan membuat janji.

" Kenzo, sensei yakin, kau sebenarnya adalah anak yang baik, jadi panggil saja sensei, sebisa mungkin sensei akan membantumu."

"Ah benar juga, kau belum tau nama sensei ya, maaf-maaf ya, " ucap guru laki-laki tersebut sembari menggaruk bagian kepala belakangnya yang tak gatal.

" Nama sensei adalah daisuke hideki.

Kenzo bisa memanggil sensei dengan panggilan daisuke sensei. "

......................

Sejak saat itu Hideki terus mendekati kenzo, seolah-olah ia ingin berteman dengan kenzo. Mulai dari selalu mengajaknya makan bersama, menemaninya bermain, mengajak kenzo bercerita dan lain-lain.

Walau kenzo hanya terdiam tanpa memberi respon apapun, hideki dengan senang hati selalu ada di samping kenzo.

Hingga hubungan mereka semakin dekat semenjak kenzo berada di kelas 5, karena kini wali kelasnya adalah daisuke sensei.

Masih sama dengan beberapa tahun lalu, kenzo masih tak memiliki teman dan tetap menjadi murid yang pendiam, walau telah melalui banyak waktu bersama hideki.

Hingga ada suatu kejadian yang membuat kenzo mulai berubah.

Saat itu, ketika daisuke sedang mengajar tiba-tiba mendengar suara,

BUUKKK, ( suara jatuhnya tubuh seseorang ke lantai. )

Saat ia mencari tahu dari mana arah suara itu berasal, ia melihat tubuh kenzo yang telah terkapar di lantai karena terjatuh dari kursinya.

Daisuke yang panik segera menghampiri dan langsung membawanya keruang uks. Wajah kenzo begitu pucat bahkan lebih pucat dari biasanya, sampai dokter uks memberi infus pada kenzo.

Daisuke terus terjaga untuk menunggu kenzo, bahkan ia meminta guru pengganti untuk menggantikan nya mengajar. Saat sedang mengamati kenzo, pandangannya tak sengaja menangkap sesuatu yang janggal dari balik lengan baju kenzo.

Dan jika ia pikir-pikir lagi, kenzo selalu mengenakan pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang, bahkan di musim panas sekalipun.

Daisuke memberanikan diri untuk membuka lengan baju kenzo, pertama ia memastikan bahwa kenzo belum terbangun kemudian ia segera menggeser lengan baju kenzo perlahan, dan benar saja hal yang ia takutkan terjadi.

Kini ia melihat lengan kenzo yang penuh dengan luka, seperti luka cambukan. Semakin ia menarik lengan baju kenzo keatas semakin dia melihat lebih banyak luka pada lengan kenzo.

Daisuke mulai melihat bagian tubuh kenzo yang lain seperti kaki dan punggungnya. Saat mengecek bagian kaki, ia melihat banyak sekali luka bekas cambukan yang mungkin berasal dari cambukan rotan dan kemudian,

sampailah ia memeriksa punggung kenzo.

Daisuke semakin terkejut karena luka yang berada di punggungnya sangat banyak bahkan ada satu luka lebar yang masih belum kering dan bernanah, yang kini bersarang di punggung kenzo.

Daisuke tak bisa berkata apa-apa lagi, ia sangat terkejut melihat kondisi kenzo, hanya saja dalam hatinya ia berkata, betapa malangnya anak ini.

Entah hal apa yang membuatnya disiksa hingga seperti ini.

" Sensei, "

terdengar samar-samar suara parau seseorang yang memanggilnya, dan suara itu ternyata berasal dari kenzo yang telah bangun.

Daisuke dengan cepat membaringkan kembali tubuh kenzo secara perlahan.

Ini pertama kalinya daisuke mendengar suara dari kenzo, matanya pun kini mulai berair, disatu sisi ia senang kenzo memanggil nya dan disisi lain hatinya begitu teriris dengan keadaan kenzo sekarang.

Kenzo mulai bangun dari tidurnya, dan terduduk sembari melihat sensei nya yang kini tengah membendung air matanya.

Daisuke tak bisa menahan air matanya lagi, kemudian

ia meraih kepala kenzo, mendekatkan pada dadanya dan memeluknya dengan erat sembari menangis.

Kenzo yang merasakan kehangatan itu mulai merespon perlahan dengan balik memeluk sensei nya sembari memanggil daisuke dengan panggilan sensei .

Hideki yang mendengar nya semakin memeluk kenzo dengan erat dan air matanya juga semakin keluar dengan deras.

Setelah cukup lama, daisuke melepaskan pelukannya dan mulai menyeka air matanya. Kini tangannya mulai mengelus puncak kepala kenzo dan memulai percakapan.

" Kenzo, sensei akan membawa mu kerumah sakit agar dapat perawatan yang lebih baik untuk lukamu. "

" Kan sudah sensei bilang, kalau ada apa-apa, kau bisa melaporkan pada sensei.

Yasudah, sensei akan menemui orang tu-, "

Belum selesai daisuke berbicara, tangan kenzo tiba tiba mencengkram baju kerjanya.

Walau tak mengatakan apapun tapi daisuke paham, jika ia bertemu dengan orang tuanya, sesuatu hal yang lebih buruk mungkin akan terjadi.

" Kau tau kenzo?, sensei juga punya adik laki-laki, sensei begitu sayang padanya. Saat melihatmu, sensei teringat dengan adik laki-laki sensei.

Yah, tapi dia sudah besar sekarang, karena itulah, apa kau mau jadi adik kecil sensei, kenzo?. "

Pertanyaan itu hanya dijawab anggukan kecil oleh kenzo, setelah itu, merekapun pergi kerumah sakit.

......................

Tak terasa 2 minggu telah berlalu selang kejadian itu, kini kenzo sudah mulai merespon hal-hal yang dilakukan oleh hideki.

Seperti ketika ia berusaha menghibur kenzo dengan membuat mimik wajah jelek, kenzo yang melihat mulai tersenyum sedikit demi sedikit, atau saat ia menceritakan cerita sedih,lucu dan sebagainya, ia mulai mengajari kenzo bagaimana cara mengekspresikan perasaannya.

......................

Hingga saat kelas 6, kenzo mulai banyak berbicara pada daisuke, ia lebih terbuka dan lebih terlihat hidup. Kenzo mulai membicarakan tentang alasan kenapa ia tak bisa mengekspresikan perasaannya.

" Sensei, terimakasih untuk segalanya.

Dulu aku di didik agar tak boleh menangis,tertawa, dan lainnya.

Karena sensei, aku tau apa yang dinamakan kasih sayang, hal seperti itu tak pernah diberikan untukku, yang ayahku tau hanya nilai ku yang selalu sempurna, jika ada satu kesalahan saja, maka dia akan menghukum ku sejadi-jadinya.

Saat ayah sedang ada masalah di tempat kerjanya pun, ia akan melampiaskan nya padaku, jadi aku harus siap kapan saja untuk menjadi samsak pelampiasan kemarahan dari ayah.

Aku tidak masalah hal itu terus terjadi, karena sekarang aku memiliki sensei yang akan selalu mengobati ku dan menyayangiku.

Terimakasih sensei. "

Setelah mendengar ucapan kenzo, daisuke tak bisa menahan tangisnya, ia menangis sembari mengusap-usap kepala kenzo.

Tak lama Daisuke mulai mengganti topik agar tidak terlarut dalam kesedihan.

" Adik kecil, 4 bulan lagi acara kelulusan mu kan?.

Sensei akan jadi walimu saat kelulusan nanti ya, jadi belajarlah dengan giat, sensei ada hadiah untukmu, " ucapnya dengan senyum yang terukir diwajahnya.

Daisuke mulai menawarkan jari kelingking nya dan kenzo membalasnya dengan menautkan jari kelingkingnya.

" Berjanjilah pada sensei, kalau kau akan terus menjadi anak baik, dan selalu kabari sensei ya, "

ucapnya sembari melemparkan senyuman tulus pada kenzo.

Keduanya kini saling tertawa dan merasa bahagia.

......................

Waktu kelulusan pun tiba.

Kenzo mendapat peringkat satu paralel, hideki sangat bangga bisa menjadi wali dari kenzo, ia naik ke podium dengan bangga untuk menemani kenzo mendapat sertifikat.

Setelah mendapat sertifikat kenzo menoleh keatas, melihat wajah sang guru yang kini sedang berusaha menahan tangis.

Daisuke yang merasa di perhatikan akhirnya balas menoleh memandang kenzo yang saat ini sedang tersenyum kearahnya dan mengacak-acak rambut kenzo sembari tersenyum bangga melihat anak didiknya.

Setelah acara kelulusan selesai, daisuke memberikan hal yang telah ia janjikan.

" Adik kecil, kau sudah berusaha sangat keras.

Sensei akan menepati janji, lihat ini sensei membawakan hadiah untukmu. " ucap daisuke sembari mengeluarkan kotak kado kecil dari dalam sakunya.

Kenzo pun, langsung mengambil kotak itu dan membukanya. Didalamnya terdapat sebuah gantungan akrilik bergambar dirinya yang sedang tersenyum dan bertuliskan, adik kecil.

Tak lama kenzo mulai menangis, ini pertama kalinya hideki melihat kenzo menangis, Ia panik bukan main, mulai terbesit dipikirkan nya, mungkin kenzo tak menyukai hadiahnya.

" Cup...cup, jangan menangis. Apa kau tak senang dengan hadiah sensei?, " tanyanya.

" Bukan, aku menangis karna terlalu bahagia.

Seumur hidupku tak pernah sekalipun, aku mendapat sebuah hadiah.

Terimakasih sensei. "

" Ah benar juga, masih ada satu hadiah lagi. "

TARAAAA...

" Sebuah handphone merk terbaru untuk adik kecil. Sensei takut kau bersekolah jauh, jadi untuk tetap bisa berkomunikasi, sensei membelikan mu handphone, kau suka?, " tanyanya yang dijawab anggukan oleh kenzo.

" Ayo kita ambil foto untuk kenang-kenangan, " ajak Hideki pada kenzo.

SATU... DUA... TIGA... CHEESE.

Foto kelulusan yang indah yang tak pernah kenzo bayangkan sebelum nya.

Terlihat Ia yang tersenyum lebar dengan sedikit giginya yang terlihat dan matanya yang tertutup, serta sedang memegang sebuah gantungan hadiah dari sang guru, sedangkan daisuke terlihat mengacak-acak rambut kenzo sembari tersenyum dengan lebarnya.

Dan seperti inilah awal pertemuan mereka yang mengubah hidup kenzo.

...****************...

Terpopuler

Comments

Apidut

Apidut

kalo bagi gw ngebales sih lumrah ya 🤣

2023-04-20

0

Little Dream

Little Dream

Kenzo ternyata... gak jadi sedih dah 😰

2023-04-16

2

Little Dream

Little Dream

😭😭😭😭

2023-04-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!