Alvan kembali lagi sampai di gerbang sekolah Aiyana, namun kali ini gerbangnya sudah terkunci karena memang orang orang sedang melaksanakan upacara bendera, pria itu lalu mengeluarkan tugas prakarya Aiyana dengan hati hati dari dalam mobilnya.
“Selamat pagi pak” sapa Alvan pada satpam yang berjaga di pintu gerbang sekolah.
“pagi pak, ada apa ya?” tanya satpam itu sambil menghampiri Alvan.
“Begini pak saya mau titip sesuatu untuk murid kelas 12 yang bernama Aiyana Keylovly” jelas Alvan.
Satpam itu membukakan gerbang dan menyuruh Alvan untuk masuk, “masuk aja pak, titipkan saja pada guru yang sedang piket di TU, saya tidak tau nama murid murid di sini, jadi kasih kan saja pada guru yang sedang piket” jelas satpam itu.
Alvan tersenyum ramah dan mengangguk lalu berjalan menuju meja dimana terlihat ada dua orang guru sedang duduk berjaga seperti meja resepsionis.
“Assalamualaikum” sapa Alvan ramah.
“Waalaikum salam, ada apa ya mas?” salah satu guru paling muda dan belum menikah di meja itu langsung tersenyum lebar untuk menyambut Alvan.
“saya saudara dari Aiyana Keylovly, dia tidak sengaja meninggalkan tugas prakarya sekolahnya di rumah, apa bisa tolong di antarkan pada murid kelas 12 bernama Aiyana Keylovly?” jelas Alvan dengan sopan.
“Oh bisa, kebetulan saya guru yang memberikan tugas itu pada murid murid, ini untuk murid bernama Aiyana kan?? kalau boleh tau nama mas nya siapa ya??” Tanya guru itu dengan senyum yang sangat lebar, sesekali dia merapikan jilbab yang dia kenakan entah untuk apa.
“Saya Alvan, saudaranya Aiyana” jawab Alvan berbohong, tidak mungkin dia menyebut bahwa dia adalah suami Aiyana, bisa muncul berita di televisi atau media.
“Ohhh saudaranya Aiyana, boleh isi daftar tamu dan nomor ponselnya sekalian ya” ujar guru itu.
Alvan mengisi daftar tamu dengan kening berkerut, dengan terpaksa dia menulis nomor ponselnya karena memang disana ada tertera untuk menuliskan nomor telepon, walaupun curiga Alvan hanya ingin cepat cepat pergi dari sana karena memang dia sudah telat ikut rapat di kampusnya.
“Kalau gitu saya permisi duluan ya bu” pamit Alvan.
“ehhh gak mau nunggu di panggilkan Aiyana nya dulu mas Alvan?” tanya guru kesenian itu untuk menahan Langkah kaki Alvan.
Alvan menggeleng dan tersenyum simpul untuk menjawab ucapan guru itu, “tidak usah bu, kan tugasnya sudah sama ibu, saya masih harus mengajar” pamit Alvan, setelah itu dia cepat cepat berbalik dan meninggalkan tempat itu.
“Ya allah ganteng banget ya” ujar guru kesenian itu.
“Udah jangan terlalu banyak menghayal, biasanya orang ganteng sudah dimiliki orang lain” tegur guru piket yang ada di situ.
...🍜🍜🍜🍜🍜...
“Ai” panggil putri, “lo kenapa sih sejak tadi cemberut aja, lo cemburu ya sama Fajri?” lanjut putri dengan suara berbisik.
“bukan” jawab Aiyana singkat.
“Udah ngaku aja, kita lihat loh, dari tadi lo liatin Fajri dan Ilan yang sedang mengerjakan tugas prakaryanya” ujar Putri lagi.
“itu yang buat gue kesal”.
Putri langsung tersenyum, “bilang dong lo kesal liat fajri berduaan Ilan dan cuekin elo ya” goda Putri.
“Bukan, tugas prakarya nya! Itu yang buat gue kesal” gerutu Aiyana.
“Lah? Kok tugas nya?” tanya putri heran.
“elo ada liat gue ke sekolah baw tugas??” tanya balik Aiyana.
“Hah?! Jadi karena tugas itu lo kesal liatin Fajri dan Ilan?” pekik Putri tanpa sadar.
“Huss diam, jadi ketahuankan tugas gue ketinggalan di rumah” gumam Aiyana kesal.
“eehhh sorry Ai, gue pikir gara gara Fajri dan Ilan” kata Putri jadi serba salah, tadi sebelum masuk ke kelas setelah upacara, putri dan Keyla sempat memberitahu fajri kalau Aiyana tampak kesal dan cemburu melihat kedekatan Fajri dan ilan, sekarang dia gak tau harus bilang apa pada Fajri tentang kesalahpahaman yang dia perbuat.
“lahh itu tugas gue” gumam Aiyana saat melihat guru keseniannya masuk sambil membawa tugas sekolah milik Aiyana.
“Aiyana, kemari sebentar” panggil Guru kesenian.
Aiyana yang tadinya kesal langsung tersenyum lebar berjalan dengan santai menuju meja guru di depan kelas.
“Ini tugas kamu diantarkan abang kamu Alvan” ujar guru kesenian itu.
“baik juga suami gue” puji Aiyana dalam hati.
“makasih bu Ayu” jawab Aiyana.
“Oh iya ai, abang kamu sudah punya pacar belum?” tanya bu Ayu yang menjadi guru kesenian Aiyana.
Wajah Aiyana yang tadinya tersenyum langsung berubah datar, “udah nikah bu, kemarin” jawab Aiyana singkat dan padat, dia segera mengambil tugas prakaryanya dan kembali menuju kursi miliknya.
“dasar udah tua masih aja kecentilan” gerutu Aiyana dengan suara pelan begitu dia sampai di kursinya.
“Alvan siapa Ai?? Setau gue lo gak punya saudara yang bernama Alvan” tanya Putri yang penasaran dengan sosok pria yang di sebut bu Ayu.
“itu saudara jaauuuuuhhhhhh banget yang gue ceritakan ke kalian tadi pagi” jawab Aiyana masih memandang sinis pada bu ayu.
“kok dia yang antarkan?? Kalau dia yang nikah berarti dia sedang bulan madu sekarang kan? kenapa gak bokap lo aja yang antar?” tanya Putri lagi.
Aiyana yang sadar dengan ucapannya yang ambigu langsung memandang putri dengan senyum lebar, “gue kemarin sibuk banget dan jadinya nginap di rumah saudara gue, dan gue gak tau kenapa dia yang mengantarkan” jawab Aiyana asal.
...🍔🍔🍔🍔🍔...
Alvan masuk ke dalam ruangan yang memang di sediakan untuknya yang menjadi dosen di salah satu universitas. Pria itu menghela nafas panjang dan memijat kepalanya sendiri, untung dia telat datang rapat ke kampus nya, karena saat keluar dari ruangan rapat dia langsung di tanya tanyain kenapa pengantinnya berbeda dari surat undangan, Alvan yang terlalu malas menjelaskan segera melarikan diri menuju ruangan pribadinya.
“Hah! Kemana kamu gizhi” lirih Alvan, mata pria itu tidak sengaja menangkap foto pre-wedding yang dia letakkan pada figura di ruang kerjanya.
‘brak’ Alvan sedikit tersentak karena kedatangan tiga sahabatnya yang sama sama mengajar di sana, ketiganya masuk secara mendadak dan langsung mengunci pintu ruangan Alvan.
“sekarang cerita ke kita apa yang sebenarnya terjadi?” desak ketiga sahabat Alvan.
“Apaan sih, bisa gak kalian biarkan gue bernapas dulu” gerutu Alvan kesal.
Kesal karena dipaksa cerita dan kesal karena tidak tau alasan kenapa Gizhi kabur tepat di hari pernikahannya, bahkan tanpa memberitau dirinya, jika seminggu atau beberapa hari sebelum menikah sudah diberitau, mungkin Alvan masih bisa mencari alasan untuk menunda pernikahan mereka, tapi ini di hari H, gizhi sang kekasih tiba tiba menghilang tanpa kabar dan petunjuk apapun.
...🥖🥖🥖🥖🥖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
#Bagus
2023-05-01
1
Qaisaa Nazarudin
Nagus Aiyana jarus tegas👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
2023-05-01
0
Qaisaa Nazarudin
Waaahh ini mau kena tonjok ya bu..👊🏻👊🏻🤣🤣
2023-05-01
0